1. Kegunaan kode ASCII untuk memproses system informasi,
komunikasi dan peralatan yang saling berhubungan yang biasanya berupa
keyboard dan keypad. 2. Karakter Control pada
ASCII dibedakan menjadi: a.
Logical communication b. Device control
c. Information separator d. Code extention
e. Physical communication
3. a. 127
10
= 7F
16
= 1111111
2
b. 0E
16
= 0001110
2
= 14
10
c. 1A
16
= 0011010
2
= 26
10
g. Lembar Kerja
Jika ditentukan: Perangkat
character code ASCII seperti pada tabel dibawah ini. Lengkapilah tabel dibawah ini:
ASCII character
Decimal Hexa Decimal
Biner Keterangan
6 5 4 3 2 1 0 4
9 G
P R
X M
Nul ACK
BEL FF
CR CAN
ESC
Modul ELKA.MR.UM.004.A 17
KEGIATAN BELAJAR 2: GERBANG LOGIKA DASAR a. Tujuan Pemelajaran
1. Menjelaskan konsep dasar dan fungsi berbagai gerbang logika dasar dengan benar.
Modul ELKA.MR.UM.004.A 18
2. Menjelaskan hukum-hukum penjalinan Aljabar Boo lean
dengan bemar. 3. Mengkombinasikan beberapa gerbang logika dasar dengan
benar. 4. Menjelaskan jenis-jenis IC untuk implementasi gerbang logika
dengan benar.
b. Uraian Materi
Gerbang logika merupakan dasar pembentuk system digital. Gerbang logika beroperasi pada bilangan biner 1 dan 0. Gerbang
logika digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik dengan system digital. Berkaitan dengan tegangan yang digunakan maka
tegangan tinggi berarti 1 dan tegangan rendah adalah 0. Semua sistem digital disusun hanya menggunakan tiga gerbang
yaitu: NOT, AND dan OR.
1. Fungsi AND gate
Fungsi AND dapat digambarkan dengan rangkaian listrik
menggunakan saklar seperti dibawah ini:
Keterangan: A B adalah saklar
Y adalah lampu
Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika saklar ditutup disebut berlogika 1. Fungsi logika yang dijalankan rangkaian
AND adalah sebagai berikut:
1.
Jika kedua saklar A B dibuka maka lampu padam
Modul ELKA.MR.UM.004.A 19
A B
Y
2.
Jika salah satu dalam keadaan tertutup maka lampu padam
3.
Jika kedua saklar tertutup maka lampu nyala Simbol Gerbang AND
Tabel Kebenaran INPUT
OUTPUT A
B Y
1 1
1 1
1 Karakteristik: Jika A da B adalah input, sedangkan Y adalah
Output, maka output gerbangnya AND berlogika 1 jika semua inputnya berlogika 1. Dan output berlogika 0 jika kedua atau
salah satu inputnya berlogika 0.
2. Fungsi OR gate
Funsi OR dapat digambarkan dengan rangkaian seperti dibawah ini.
Keterangan: A dan B =Saklar
Y= lampu
Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika saklar ditutup disebur berlogika 1.
Simbol Gerbang OR Tabel kebenaran INPUT
OUTPUT A
B Y
Modul ELKA.MR.UM.004.A 20
A B
Y=A.B =AB
A B
Y
A B
Y=A+B
1 1
1 1
1 1
1 Karakteristik: Jika A dan B adalah input sedangkan Y output
maka output gerbang OR akan berlogika 1 jika salah satu atau kedua input adalah berlogika 1.
3. Fungsi NOT gate
Fungsi NOT dapat digambarkan dengan rangkaian seperti gambar dibawah ini:
Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika saklar ditutup disebut berlogika 1.
Simbol Fungsi NOT Tabel Kebenaran INPUT
OUTPUT A
Y 1
1 Karakteristik: Jika adalah input, output adalah kebalikan dari
input. Artinya Jika input berlogika 1 maka output akan berlogika 0 dan sebaliknya.
4. Fungsi NAND gate
NAND adalah rangkaian dari NOT AND. Gerbang NAND merupakan gabungan dari
NOR dan AND digambarkan sebagai berikut:
Modul ELKA.MR.UM.004.A 21
A Y
A Y
Y = AB A
B AND
NOT
Menjadi:
Y = AB A
B NAND
NAND sebagai sakelar
Dari Gambar diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:
C Output
A B
Y 1
1 1
1 1
1 1
Karakteristiknya: Jika A dan B input sedangkan Y adalah output maka output gerbang
NAND akan berlogika 1 jika salah satu inputnya berlogika 0. Dan output akan berlogika 0 jika kedua
inputnya berlogika 1. Atau output gerbang NAND adalah
komplemen output gerbang AND.
Modul ELKA.MR.UM.004.A 22
A Y
B
5. Fungsi NOR gate
NOR adalah singkatan dari NOT OR. Gerbang NOR merupakan gabungan dari gerbang
NOT dan OR. Digambarkan sebagai berikut:
Y = A+B A
B
menjadi:
Y = A+B A
B
NOR dengan saklar
Dari rangkaian diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:
Input Output
A B
Y 1
1 1
1 1
Modul ELKA.MR.UM.004.A 23
A Y
B
Karakteristik: jika A dan B adalah input dan Y adalah output maka output gerbang NOR berlogika 1 jika semua input
berlogika 1 dan output akan berlogika 0 jika salah satu atau semua inputnya berlogika 0. Atau output gerbang
NOR merupakan output gerbang
OR
6. Fungsi EX-OR Exlusive OR
Gerbang X-OR akan memberikan output berlogika 1 jika jumlah
logika jumlah logika 1 pada inputnya ganjil. Rangkaian EX-OR
disusun dengan menggunkan gerbang AND, OR, NOT seperti
dibawah ini.
Simbol Gerbang EX-OR
A B
Y = A + B
Dari gambar diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:
Input Output
A B
Y 1
1 1
1 1
1
7. Fungsi EX-NOR
Gerbang X-NOR akan memberikan output berlogika 0 jika
jumlah logika 1 pada inputnya ganjil. Dan akan berlogika 1 jika
Modul ELKA.MR.UM.004.A 24
Y= A.B + A.B = A + B
kedua inputnya sama. Rangkaian EX-NOR disusun dengan
menggunka gerbang AND, OR, NOT seperti dibawah ini.
Simbol Gerbang EX-NOR
A B
Y = A + B
Dari gambar diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai berikut:
Input Output
A B
Y 1
1 1
1 1
1
8. Sifat-Sifat Aljabar Boolean
Aljabar Boolean memuat variable dan simbul operasi untuk gerbang logika. Simbol yang digunakan pada aljabar Boolean
adalah: . untuk AND, + untuk OR, dan untuk NOT. Rangkaian logika merupakan gabungan beberapa gerbang,
untuk mempermudah penyeleseian perhitungan secara aljabar dan pengisian tabel kebenaran digunakan sifat-sifat aljabar
Boolean: a. Teori IDENTITAS
A.1 = A A+1 = 1 A.0 = 0 A+0 = A
A.A = A A+A = A A.A = A A+A = 1
Modul ELKA.MR.UM.004.A 25
b. Teori KOMUTATIF A.B.C = C.B.A
A+B+C = C+B+A c. Teori ASOSIATIF
A.B.C = A.B.C = A.B.C A + B + C = A + B + C = A + B + C
d. Teori DISTRIBUTIF A.B + A.C = A B+C
e. Teori DE MORGAN A . B = A + B
A + B = A . B
9. Kombinasi Gerbang Logika
Untuk memenuhi kebutuhan akan input yang lebih dari 2 di dalam suatu rangkaian logika, maka digabungkan beberapa
gerbang logika . Hal ini biasa dilakukan jika faktor delay tidak diperhitungkan.
Contoh:
a Gerbang logika AND 3 input
Kemungkkinan tabel kebenaran untuk inputnya yaitu 2 dimana n adalah banyaknya input.
Jadi 2 = 8
Modul ELKA.MR.UM.004.A 26
C Y
A B
Tabel kebenaran AND 3 input INPUT
OUTPUT A
B C
Y 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
b Gerbang NAND sebagai gerbang
universal
Gerbang NAND disebut gerbang logika universal karena dapat digunakan untuk membuat gerbang logika yang lain,
sehingga dapat meminimalkan penggunaan gerbang dasar untuk membentuk suatu gerbang logika tertentu.
Rangkaian Ekivalen gerbang NAND JENIS GERBANG
EKIVALEN NOT
A A
AND
Modul ELKA.MR.UM.004.A 27
JENIS GERBANG EKIVALEN
OR
NOR
EX-OR
EX-NOR
10. TEORI DE MORGAN
Digunakan untuk mengubah bolak–balik dari bentuk minterm bentuk penjumlahan dari pada hasil kaliSOP ke maksterm
bentuk perkallian dari pada penjumlahanPOS dari pernyataan
Boolean. Teori De Morgan dapat ditulis:
a. A + B = A . B
Modul ELKA.MR.UM.004.A 28
Mengubah keadaan OR dasar menjadi AND dasar
b. A . B = A + B
Mengubah keadaan OR dasar menjadi AND dasar
Penyederhanaan fungsi logika dengan aljabar Boolean contoh: 1. Y = A.B …………………………..Y = A + B = A + B
2. Y = A + B ……………………….Y = A.B 3. Y = AB + A.B + A.B
Y = A + B + A.B + A.B Y = A + A.B + B + A.B
Y = A1+B + B1 + A Y = A + B = A.B
Penyederhanaan fungsi logika dengan sistem Sum Of Product
SOP dan Product Of Sum POS 1. Penyederhanaan dengan sistem SOPpenjumlahan dari pada
hasil kali. Sifat: Untuk sistem SOP digunakan output 1
Contoh: INPUT
OUTPU T
A B
C Y
1 1
Modul ELKA.MR.UM.004.A 29
=
=
Persamaan SOP Y = A.B.C + A.B.C + A.B.C +
A.B.C
INPUT OUTPU
T A
B C
Y 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
Gambar rangkaian:
Penyederhanaan dengan aljabar Boolean
Y = A.B.C + A.B.C + A.B.C + A.B.C Y = A.B.C + A.B.C + A.B.C + A.B.C
Y = A.B C+C + A.B.C + A.B.C Y = A.B + A.B.C + A.B.C
Penyederhanaan dengan POSperkalian dari pada penjumlahan
Sifat: Untuk sistem POS digunakan output 0
Modul ELKA.MR.UM.004.A 30
Persamaan SOP Y = A.B.C + A.B.C + A.B.C +
A.B.C
A B
C
Y
Contoh: Input
Outpu t
A B
Y 1
1 1
1 1
1 Persamaan POS: Y = A + B . A + B
11. Penyederhanaan fungsi logika dengan Karnaugh Map.
Metoda Karnaugh Map adalah suatu teknik penyederhanaan fungsi logika denngan cara pemetaan K-Map terdiri dari
kotak-kotak bujur sangkar yang jumlahnya tergantung dari jumlah variabel dari fungsi logika atau jumlah input dari
rangkaian logika. Rumus menentukan jumlah kotak dalam K–Map
N = 2 dimana N = jumlah kotak dalam K-Map N= banyaknya variabelinput
Langkah-langkah pemetaan Karnaugh Map secara umum.
1. Menyusun aljabar Boolean minterm dari suatu taaabel
kebenaran 2. Menggambarkan satuan dalam peta
Karnaugh Map. 3. Membuat kelompok dua-an, empat-an, delapan-an satuan
dan seterusnya dimana satuan tersebut berdekatan satu sama lain.
Modul ELKA.MR.UM.004.A 31
4. Menghilangkan variabel-variabel dengan rumus bila suatu variabel dan inversinya terdapat didalam suatu kelompok
lingkaran maka variabel tersebut dihilangkan. 5. Meng-OR-kan variabel yang tersisa.
a Macam
Karnaugh Map
1 Karnaugh Map dengan 2 variabel
Contoh: Input
Output A
B Y
1 1
1 1
1 1
1 Langkah Pertama
Y = A.B + A.B + A.B Langkah ke Dua
B A
B B
A 1
A 1
1
Langkah ke Tiga B
A B
B A
1
Modul ELKA.MR.UM.004.A 32
A 1
1
Langkah ke Empat Y = A. B + A.B + A.B
Y = B A +A + AB Y = B + A.B
2 Karnaugh Map dengan 3 variabel
Contoh: INPUT
OUTPUT A
B C
Y 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Penyederhanaan dengan K-Map Langkah pertama:
Y=A.B.C+A.B.C+A.B.C+A.B.C+A.B.C Langkah kedua:
C AB
C C
A B 1
A B 1
1
Modul ELKA.MR.UM.004.A 33
A B 1
A B 1
Langkah ketiga: Penyederhanaan dengan Aljabar Boolean
Y = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C Y = B.C A+A+A.B C+C+ A.B.C
Y = B.C+A.B+ A.B.C Y = B.C+BA+AC
Y = B.C+BA+C Y = B.C+A.B+B.C
Y = A.B+CB+B Y = A.B+C
3 Karnaugh Map dengan 4 variabel
Contoh: INPUT
OUTPUT A
B C
D Y
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Modul ELKA.MR.UM.004.A 34
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
Penyelesaian: Penyederhanaan dengan
Karnaugh Map Langkah pertama:
Y = A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D
Langkah kedua: C
D
AB C
D C
D C
D CD
A B 1
1
A B 1
1 1
A B 1
1
A B 1
1
Langkah ketiga: Penyederhanaan dengan Aljabar Boolean:
Y = A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D
+ A.B.C.D+ A.B.C.D
Modul ELKA.MR.UM.004.A 35
Y = A.B.DC+C+ A.B.C.D+A.B.CD+D+ A.B.DC+C+ A.B.DC+C
Y = A.B.D+ A.B.C.D+ A.B.C+ A.B.D+ A.B.D Y = B.DA+A+A.BC+CD+ A.B.D
Y = B.D+A.BC+D+ A.B.D Y = B.D+A.B.C+ A.B.D+ A.B.D
Y = B.D+ A.B.C+B.DA+A Y = B.D+ A.B.C+B.D
Y = DB+B+ A.B.C Y = D+ A.B.C
Variasi pelingkaran yang tidak biasa a. Tidak dapat disederhanakan b. Satu variabel dapat
dihilangkan
c. Dua variabel dapat dihilangkan
12. Aplikasi Gerbang Logika Dasar
Modul ELKA.MR.UM.004.A 36
1 1
1 1
1
1 1
1 1
1 1
1 1
Contoh: Sebagai rangkaian ARITMATIKA BINER yang dapat melakukan Operasi aritmatik penjumlahan + dan
pengurangan -
a Half Adder
Adalah suatu rangkaian penjumlah sistem bilangan biner yang paling sederhana. Rangkaian ini memiliki 2 terminal
input dan 2 terminal output yang disebut Summary Out
Sum dan Carry Out Carry. Gambar rangkaian logika untuk Half Adder Simbol
Tabel Kebenarannya: INPUT
OUTPUT A
B SUM
CARRY 1
1 1
1 1
1 1
b Full Adder
Adalah penjumlah lengkap penuh yang memiliki 3 input A, B,
Carry Input Cin dengan 2 output Sum dan Carry Output Cout=Co.
Gambar rangkaian logika untuk Full Adder
Modul ELKA.MR.UM.004.A 37
A B
Sum
Carry Persamaan
logika: Sum = A.B+A.B
Sum
H A
A B
C
Carry in
B Carry out
A Sum
Simbol
Tabel Kebenarannya: INPUT
OUTPUT A
B Cin
Sum Co
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Persamaan logika: Sum = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
Co = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
c Half Subtractor
Adalah suatu rangkaian pengurang sistem bilangan biner yang paling sederhana, ini memiliki 2 input dan 2 output
yang disebut differensi Di dan Borrow Bo.
Gambar rangkaian logika untuk Half Subtractor
Modul ELKA.MR.UM.004.A 38
F A
Cin A
B Sum
Co
Bo B
Di A
Simbol
Tabel Kebenarannya: INPUT
OUTPUT A
B Di
Bo 1
1 1
1 1
1 1
Persamaan logika: Di = A.B+A.B
= A + B Bo = A.B
d Full Subtractor
Adalah rangkaian pengurang biner yang lengkap penuh. Rangkaian ini memliki 3 terminal input dan 2 terminal
output, yaitu Borrow dan Differensi.
Gambar rangkaian logika untuk Full Subtractor:
Modul ELKA.MR.UM.004.A 39
H S
A B
Di Bo
B
Bo
Bin Di
A
Simbol
Tabel kebenarannya: INPUT
OUTPUT A
B Bin
Di Bo
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 Persamaan logikanya:
Di = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C Bo = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
Modul ELKA.MR.UM.004.A 40
F S
A B
Bin Di
Bo
13. Keluarga IC Digital
Perkembangan teknologi elektronik diawali
dengan penggunaan Tabung hampa sebagai bagian pokok suatu alat
elektronik. Kemudian temukanlah Transistor sebagai pengganti Tabung hampa. Perkembangan selanjutnya adalah
munculnya rangkaian terpadu Integrated Circuit yang
mengkombinasikan berbagai komponen bipolar resistor,
transistor dalam satu chip. Berdasarkan kepadatan komponen keluarga
IC dibagi menjadi 4 kelompok yaitu:
1. SSI Small Scale Integration 2. MSI Medium Scale Integration
3. LSI Large Scale Integration 4. VLSI Very Large Scale Integration
Berdasarkan penggunaan,
IC dibagi menjadi 2 keluarga besar yaitu keluarga
IC analog dan keluarga IC digital. Keluarga IC digital lebih umum digunakan mengingat berbagai macam
peralatan telah beroperasi secara digital.
Keluarga IC digital sendiri dibuat dengan menggunakan
teknologi semikonduktor MOS = Metal Oxide Semiconductor
dan teknologi bipolar.
Macam keluarga bipolar adalah
1. RTL Resistor Transistor Logic 2. DTL Diode Transistor Logic
3. TTL Transistor Transistor Logic 4. ECL Emitter Coupled Logic
5. HTL High Treshold Logic 6. IIL Integrated Injection Logic
Modul ELKA.MR.UM.004.A 41
Macam keluarga Unipolar MOS adalah 1. P MOS P- Channel Metal Oxide Semikonductor
2. N MOS N- Channel Metal Oxide Semikonductor 3. C MOS Complementary Channel Metal Oxide
Semikonductor
14. Keluarga IC TTL
IC Bipolar yang banyak dijumpai di pasaran adalah IC TTL Transistor Transistor Logic yang terkenal dengan seri 74XX
atau 74XXX. Keluarga IC TTL digunakan paling luas pada
rangkaian logika. IC TTL dibuat dalam variasi yang luas dari
rangkaian terpadu MSI dan SSI. Peningkatan dalam rangkaian logika terus berkembang. Terlebih pada keluarga TTL. Enam
IC TTL berikut adalah tersedia saat ini dari National Semiconductor Corporation.
1. Logika TTL Standar 2. Logika TTL daya rendah
3. Logika TTL Schottky daya rendah 4. Logika TTL Schottky
5. Logika TTL Schottky daya rendah maju 6. Logika TTL Schottky maju
15. Rangkaian Terpadu CMOS
Complementary Metal Oxide Semikonductor CMOS menjadi terkenal sejak tahun 1968 dan berkembang dengan cepat
dengan seri 40XX atau 40XXX. Keuntungan IC CMOS dibanding TTL adalah tingkat derau yang rendah dan fungsi yang
digunakan banyak jenisnya. IC Logika jenis C MOS juga mempunyai keluarga yang tidak sedikit. Namun jumlahnya
Modul ELKA.MR.UM.004.A 42
tidak sebanyak IC TTL. Berbeda dengan IC TTL yang bekerja dengan tegangan supply 5 volt. IC CMOS dapat beroperasi
pada berbagai tegangan supply DC. Tegangan supplynya bisa mencapai 15 volt. Tetapi CMOS mempunyai kecepatan kerja
yang lebih rendah daripada TTL. Setelah IC TTL dan IC CMOS, muncul IC-IC logic PLD
Programmable Logic Device. Kelebihan PLD adalah sifatnya yang programable karena mengandung
jenis dan jumlah gerbang lebih banyak pada tiap-tiap chip nya. Pemakaian PLD dapat mengurangi jumlah chip yang
digunakan. Yang termasuk jenis IC PLD antara lain sebagai berikut:
a PLA Programmable Logic Array
Berisi sejumlah gerbang AND, OR, NOT, yang masukan dan
keluarannya dapat kita hubungkan sehingga membentuk rangkaian yang diinginkan.
b PAL Programmable AND-Array Logic
c GAL Generic Array Logic
d PALCE PAL Configurable and Erasable
Yang koneksinya dapat diprogram dan dihapus berulang kali.
GAL dan PALCE dilengkapi dengan flip-flop yang memudahkan kita untuk menyusun rangkaian logika
sekuensial seperti Counter dan Shift Register.
e FPGA Field Programmable Gate Array
Merupakan jenis PLD terbaru yang mulai populer saat ini. FPGA mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya adalah
jenis dan jumlah gerbangnya yang sangat banyak ribuan hingga ratusan ribu. Kecepatannya sangat tinggi, mudah
diprogram dan dapat diprogram berkali-kali.
Modul ELKA.MR.UM.004.A 43
c. Rangkuman
Gerbang gate dalam rangkaian logika merupakan fungsi yang
menggambarkan hubungan antara masukan dan keluaran. Untuk menyatakan gerbang-gerbang tersebut digunakan simbol-simbol
tertentu. Untuk menunjukan prinsip kerja tiap gerbang rangkaian logika yang lebih kompleks dapat digunakan beberapa cara. Cara
yang umum dipakai antara lain adalah tabel kebearan truth
table dan diagram waktu timing chart. Karena merupakan rangkaian digital, tentu saja level kondisi yang ada dalam tabel
atau diagram waktu hanya 2 macam yaitu logika 0 low atau
false dan logika 1 high atau true. Jenis gerbang yang dipakai dalam rangkaian logika cukup banyak . Namun semuanya disusun
atas kombinasi dari tiga gerbang dasar. Ketiga gerbang dasar itu adalah gerbang AND, OR dan NOT. Seperti contoh sebelumnya,
gerbang AND identik dengan rangkaian seri dari beberapa saklar yang berfungsi sebagai masukan dan sebuah lampu yang
berfungsi sebagai keluaran. Pada rangkaian seri, lampu hanya dapat menyala berlogika 1 jika semua saklar dalam keadaan
tertutup berlogika 1. Jika ada satu saklar berlogika 0, lampu akan padam berlogika 0.
Dengan penggambaran diatas gerbang AND memiliki minimal 2 masukan dan hanya satu keluaran. Gerbang OR identik dengan
rangkaian paralel dari beberapa saklar. Pada rangkaian paralel, lampu sudah dapat menyala berlogika 1, jika salah satu saklar
ditutup berlogika 1. Lampu hanya padam berlogika 0, jika semua saklar dalam kondisi terbuka berlogika 0. Jadi gerbang
OR juga memiliki minimal 2 masukan dan hanya satu keluaran.
Modul ELKA.MR.UM.004.A 44
Gerbang NOT sedikit berbeda dengan 2 gerbang sebelumnya. Ia hanya memiliki satu masukan dan satu keluaran. Jika masukan
berlogika, keluaranya akan berlogika 0. Sebaliknya jika masukan berlogika 0, keluaranya akan berlogika 1. Kaarena itulah gerbang
NOT sering disebut sebagai gerbang pembalik inverter logika.
Dalam bentuk nyata rangkaian dapat disusun dari sebuah relay dengan kontak NC Normally Closeddalam keadaan normal
tertutup yang kontaknya tertutup saat arus listrik tidak melalui kumparan relay. Saat saklar dibuka berlogika 0, kontak relay NC
akan tertutup, sehingga arus listrik mengalir ke lampu dan membuatnya menyala berlogika 1. Sebaliknya saat di tutup
berlogika 1, kumparan relay yang dialiri arus akan menarik kontak NC dan membuatnya terbuk. Akibatnya tidak ada arus yag
mengalir ke lampu dan lampu menjadi padam berlogika 0. Ketiga gerbang tersebut diatas dapat digabung-gabungkan
menjadi gerbang lain, misalnya gerbang NAND, NOR, EX-OR, EX- NOR dan lain sebagaiya. Untuk rangkaian yang lebih kompleks,
gerbang-gerbang dasar dapat disusun menjadi rangkaian Adder penjumlah,
Demultiplekser pengubah data dari serial input menjadi paralel output,
Multiplekser pengubah data dari paralel input menjadi serial output. Selain itu rangkaian logika juga
dapat di implementasikan dalam bentuk IC Integrated Circuit
dalam jenis TTL Transistor-transistor Logik maupun CMOS
Complementary Metal Oxide Semikonduktor. Tiap-tiap anggota keluarga mempunyai konfigurasi sendiri-sendiri. Misalnya IC TTL
7404 mengandung 6 gerbang NOT, IC TTL 7432 mengandung 4 gerbang OR. Selain gerbang-gerbang tunggal semacam itu ada
juga yag konfigurasinya lebih komplek dan berisi rangkaian-
Modul ELKA.MR.UM.004.A 45
rangkaian seperti Flip-flop, Counter, Encoder, Decoder, yang
masing-masing mempunyai banyak varian dengan masing- masing spesifikasinya.
d. Tugas