15
Desvian Bandarsyah, 2014 Pengembangan pendekatan hermeneutika model gadamer dalam pembelajaran
sejarah studi fenomenologis pada mahasiswa
Program studi pendidikan sejarah uhamka dan unj Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mahasiswa yang belum mengenal penerapan hermenutika model Gadamer dalam pembelajaran sejarah secara konkret. Melalui penerapan pendekatan hermeneutika
model Gadamer ini, diharapkan pemahaman mahasiswa dalam mengembangkan interpretasi dan pemahaman teks sejarah lebih komprehensif, utuh dan sesuai
dengan jiwa zamannya dalam mengembangkan kemampuan berpikir kesejarahan.
Secara khusus
, penelitian
ini bertujuan
untuk:
Pertama
, untuk
mengembangkan pemahaman dan keterampilan atau
skill
interpretasi mahasiswa terhadap konsep hermeneutika yang selama ini mereka pahami sebagai suatu
pendekatan dalam pembelajaran sejarah.
Kedua
, untuk mendesain rancangan pembelajaran penerapan pendekatan hermeneutika model Gadamer dalam
pembelajaran sejarah dengan studi fenomenologis;
Ketiga,
untuk menyusun langkah-langkah pengembangan penerapan hermeneutika model Gadamer dalam
pembelajaran sejarah dengan studi fenomenologis;
Keempat,
untuk menyimak dan menganalisis hasil-hasil pembelajaran penerapan pendekatan hermeneutika model
Gadamer dalam pembelajaran sejarah dengan studi fenomenologis tersebut;
Kelima,
untuk menganalisis dan memecahkan masalah dalam memahami kendala- kendala serta mengatasi sejumlah persoalan yang ditimbulkan selama penerapan
hermeneutika model Gadamer dengan studi fenomenologis tersebut.
E. Manfaat Penelitian
16
Desvian Bandarsyah, 2014 Pengembangan pendekatan hermeneutika model gadamer dalam pembelajaran
sejarah studi fenomenologis pada mahasiswa
Program studi pendidikan sejarah uhamka dan unj Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini bersifat teoretis dan praktis.
Secara teoretik
, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan aspek-aspek substansial dari pembelajaran
sejarah yang kritis melalui kajian teoretis-hermeneutik dengan pengembangan kesadaran sejarah baik dalam wajah eksterior maupun interior dalam pemahaman
kesejarahan. Sejauh yang dicermati penelitian mengenai pembelajaran sejarah di perguruan tinggi masih sangat terbatas, dengan lingkup kajian yang juga terbatas,
yaitu terbatas pada aspek pembelajaran praktis, karena belum sampai pada persoalan filosofis-praktis bernalar secara konseptual-teoretik dengan kritis yang
dibutuhkan dalam pembelajaran sejarah pada mahasiswa melalui pendekatan hermeneutika sebagai pisau analisisnya.
Dengan demikian penelitian ini merupakan hal baru yang berupaya untuk melakukan eksplorasi lebih jauh terhadap teori dan konsep hermeneutika dalam
konteks pembelajaran sejarah yang dirumuskan dan dikembangkan secara sinergis dengan ragam teoritis lainnya dalam tujuan mengembangkan keterampilan
berpikir kesejarahan
yang lebih
relevan dan
kontekstual untuk situasi
perkembangan masyarakat Indonesia dewasa ini. Pada tataran praktis, hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap perbaikan dan peningkatan kualitas praktik pembelajaran sejarah di perguruan tinggi yang lebih komprehensif. Selama ini
upaya perbaikan dan peningkatan kualitas praktik pembelajaran sejarah cenderung
17
Desvian Bandarsyah, 2014 Pengembangan pendekatan hermeneutika model gadamer dalam pembelajaran
sejarah studi fenomenologis pada mahasiswa
Program studi pendidikan sejarah uhamka dan unj Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dilakukan melalui pengembangan pendekatan dan metode pembelajaran, belum sampai pada eksplorasi filosofis-teoretis-praktis yang bersifat kesejarahan,
sehingga mahasiswa terjebak pada pola berpikir instrumental-mekanikal dalam memandang realitas yang dihadapinya. Oleh karena itu, hasil penelitian ini
nantinya dapat dimanfaatkan oleh: 1. pakar pendidikan sejarah dan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan informasi rujukan filosofis, teoretis, dan kontekstual dalam
mengembangkan paradigma pembelajaran sejarah dan ilmu-ilmu sosial; 2. Praktisi pendidikan sejarah sebagai bahan informasi dan rujukan konsep
pragmatik dalam mengembangkan pembelajaran sejarah pada setiap jenjang, terutama di perguruan tinggi.
F. Penjelasan Istilah