Jenis-jenis hutan di Indonesia berdasarkan terbentuknya Jenis-jenis hutan di Indonesia berdasarkan statusnya Jenis-jenis hutan di Indonesia berdasarkan jenis tanamannya

Bab 8 Jenis-jenis Hutan 90 penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Gambar 8.8 Taman Nasional Gunung Leuser Sumber: http:amboe-amboe.blogspot.com201001taman-nasional-gunung-leuser.html 3 Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu. Gambar 8.9 Taman Buru Nanu’a Kab. Bengkulu Sumber: http:bengkulu-pariwisata.blogs...nua.html

3. Jenis-jenis hutan di Indonesia berdasarkan terbentuknya

a. Hutan alam, yaitu suatu lapangan yang bertumbuhan pohon-pohon alami yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya. Hutan alam juga disebut hutan primer, yaitu hutan yang terbentuk tanpa campur tangan manusia. Bab 8 Jenis-jenis Hutan 91 Gaambar 8.10 Hutan Alam Pelalawan, Riau Sumber: http:www.denieksukarya.compho...library b. Hutan buatan disebut hutan tanaman, yaitu hutan yang terbentuk karena campur tangan manusia. Gambar 8.11 Hutan Buatan Sumber: http:hdmessa.wordpress.compictures

4. Jenis-jenis hutan di Indonesia berdasarkan statusnya

a. Hutan negara, yaitu hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak atas tanah. b. Hutan hak, yaitu hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah. Hak atas tanah, misalnya hak milik HM, Hak Guna Usaha HGU, dan hak guna bangunan HGB. c. Hutan adat, yaitu hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat. Bab 8 Jenis-jenis Hutan 92

5. Jenis-jenis hutan di Indonesia berdasarkan jenis tanamannya

a. Hutan Homogen Sejenis, yaitu hutan yang arealnya lebih dari 75 ditutupi oleh satu jenis tumbuh-tumbuhan. Misalnya: hutan jati, hutan bambu, dan hutan pinus. b. Hutan HeterogenCampuran, yaitu hutan yang terdiri atas bermacam- macam jenis tumbuhan Gambar 8.14 Hutan Heterogen Sumber: ttp:kokgeografi.blogspot.com Gambar 8.12 Hutan Pinus Sumber: http:www.btptimbers.comvision.php Gambar 8.13 Hutan Bambu Sumber: http:bicolfarms.wordpress.com...brea the Bab 8 Jenis-jenis Hutan 93 B. Ketentuan-Ketentuan yang Berlaku dalam Pemanfaatan Hutan Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan Produksi dalam Undang-Undang 1. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perubahan Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 41 tahun 1999 BAB I Pasal 1tentang Kehutanan, yang dimaksud dengan: a. Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu. b. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. c. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. d. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. e. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. f. Hutan konservasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 huruf a terdiri dari: 1 kawasan hutan suaka alam, 2 kawasan hutan pelestarian alam, dan 3 taman buru. Bab 8 Jenis-jenis Hutan 94 2. Aturan yang melarang penambangan di kawasan hutan lindung, yaitu: a. UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, intinya melarang berbagai kegiatan yang mengakibatkan perubahan keutuhan kawasan pelestarian alam. b. UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan, melarang penambangan di Hutan Lindung. c. Kontrak Karya Pertambangan, dalam salah satu klausulnya menyatakan bahwa force majeur keadaan memaksa meliputi perintah atau petunjuk yang merugikan dari setiap pemerintahan de jure atau de facto atau perangkatnya atau sub divisinya. 3. Peraturan Direktur Jenderal bina produksi kehutanan nomor: p.9vibpha2009 tentang pedoman pelaksanaan sistem silvikultur dalam areal izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi:

C. Rangkuman