Bab 1 Manusia dan Lingkungan
2
I. Perilaku Negatif
Perilaku negatif yaitu perilaku yang mengarah pada tindakan yang dipandang rendah, berakibat buruk, merugikan diri sendiri, keluarga dan
juga lingkungan masyarakat. Contoh perilaku negatif, yaitu membolos sekolah, tindakan kriminal seperti membunuh, mencuri, korupsi, dan
sebagainya.
A. Berbagai Perilaku Negatif dalam Masyarakat
Segala tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat dianggap sebagai perilaku
negatif. Bentuk-bentuk perilaku tersebut apabila terus berkembang akan menyebabkan timbulnya penyakit sosial dalam masyarakat. Adapun
bentuk-bentuk perilaku negatif serta berbagai penyakit sosial yang ada dalam masyarakat bermacam-macam. Berikut ini berbagai penyakit sosial
yang ada dalam masyarakat.
Minuman keras adalah minuman dengan kandungan alkohol lebih dari 5. Menurut Majelis Ulama Indonesia MUI, minuman yang
mengandung alkohol dikategorikan sebagai minuman keras. MUI melarang mengharamkan penyalahgunaan minuman keras. Adapun
yang dimaksud penyalahgunaan adalah pemakaian yang tidak sesuai dengan ambang batas kesehatan. Artinya, pada dasarnya boleh
digunakan sejauh hanya untuk maksud pengobatan atau kesehatan di bawah pengawasan dokter atau ahlinya.
Minuman keras bila dikonsumsi dapat memabukkan. Para pelaku kejahatan umumnya berada dalam kondisi mabuk karena minuman keras.
Seseorang yang mabuk, akan kehilangan rasa malunya, tindakannya tidak terkontrol, dan sering kali melakukan hal-hal yang melanggar aturan
masyarakat atau aturan hukum. Minuman keras juga berbahaya saat seseorang sedang mengemudi, karena dapat merusak konsentrasi
1. Minuman Keras Miras
Bab 1 Manusia dan Lingkungan
3
pengemudi sehingga dapat menimbulkan kecelakaan. Orang yang sering mengkonsumsi minuman keras karena organ lambung atau hatinya rusak
terpengaruh efek samping alkohol yang kerap dikonsumsinya.
Narkotika dan obat-obat berbahaya yang lain dikenal dengan istilah NARKOBA. Narkotika pada awalnya digunakan untuk keperluan
kedokteran terutama sebagai bahan campuran obat-obatan. Narkotika banyak digunakan dalam keperluan operasi medis, karena narkotika
memberikan efek dapat menghilangkan rasa sakit sementara waktu, sehingga pasien dapat dioperasi tanpa merasa sakit. Pemakaian di bidang
medis, dibutuhkan seorang dokter ahli untuk mengetahui kadar yang tepat. Penggunaan narkotika mempunyai efek ketergantungan bagi para
pemakainya. Penyalahgunaan narkotika artinya dilakukan secara semba- rangan tanpa memerhatikan dosis penggunaannya. Pemakaiannya pun
Gambar 1.1 Polisi Memusnahkan Ribuan Botol Minuman Keras
Sumber: http:www.sragenkab.go.idberitaimagesne
wsmiras.jpg
2. Penyalahgunaan Narkoba
Bab 1 Manusia dan Lingkungan
4
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dihirup asapnya, dihirup serbuknya, disuntikkan, ataupun ditelan dalam bentuk pil atau kapsul.
Narkotika dapat merusak sistem saraf manusia, bahkan dapat menyebabkan kematian. Berikut adalah contoh zat-zat yang termasuk
dalam kategori narkoba, yaitu heroin, ganja, ekstasi, shabu-shabu, dan sebagainya.
Perkelahian antarpelajar sering terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya. Perkelahian tersebut tidak hanya
menggunakan tangan kosong atau perkelahian satu lawan satu, melainkan perkelahian bersenjata, bahkan ada yang menggunakan
senjata tajam serta dilakukan secara berkelompok. Dampak perkelahian pelajar:
• Pelajar dan keluarganya yang terlibat perkelahian sendiri jelas
mengalami dampak negatif bila mengalami cedera atau bahkan tewas. •
Rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan.
• Terganggunya proses belajar di sekolah.
• Berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan
nilai-nilai hidup orang lain. Dikhawatirkan para pelajar menganggap bahwa kekerasan adalah cara yang paling tepat untuk memecahkan
masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibatnya dapat mengganngu kelangsungan
hidup bermasyarakat di Indonesia.
3. Perkelahian antar Pelajar