60
2.5.9 Menentukan Tipe Mercu Bendung
Untuk tipe mercu bendung di Indonesia pada umumnya digunakan dua tipe mercu, yaitu tipe Ogee dan tipe bulat. Kedua bentuk mercu tersebut dapat
dipakai untuk konstruksi beton maupun pasangan batu atau bentuk kombinasi dari
keduanya. a. Mercu Bulat
Bendung dengan mercu bulat memiliki harga koefisien debit yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien bendung ambang lebar. Pada sungai
ini akan banyak memberikan keuntungan karena bangunan ini akan mengurangi tinggi muka air hulu selama banjir. Harga koefisien debit menjadi lebih tinggi
karena lengkung streamline dan tekanan negatif ada mercu.
Gambar 2.10 Bendung dengan Mercu Bulat
Sumber : KP-02 Bangunan Utama Tekanan pada mercu adalah fungsi perbandingan antara H
1
dan r H
1
r. Untuk bendung dengan dua jari-jari R
2
, jari-jari hilir akan digunakan untuk menemukan harga koefisien debit.
Untuk menghindari bahaya kavitasi lokal, tekanan minimum pada mercu bendung harus dibatasi sampai –4 m tekanan air jika mercu tersebut dari beton.
Untuk pasangan batu tekanan subatmosfer sebaiknya dibatasi sampai –1 m tekanan air. Persamaan energi dan debit untuk bendung ambang pendek dengan
pengontrol segi empat adalah sebagai berikut :
2 3
1
. .
. 3
2 .
3 2
. H
Be g
C Q
d
…………………........………………..........…… 2.36
61 dimana :
Q = debit m
3
dt Cd = koefisien debit Cd = C
C
1
C
2
g = percepatan gravitasi 9,81 mdt
2
b = panjang mercu m
H
1
= tinggi di atas mercu m C
= fungsi H
1
r lihat Gambar 2.10 C
1
= fungsi pH
1
lihat Gambar 2.11 C
2
= fungsi pH
1
dan kemiringan muka hulu bendung lihat Gambar 2.12 C
mempunyai harga maksimum 1,49 jika H
1
r lebih dari 5,0 lihat Gambar 2.11
Gambar 2.11 Tekanan pada Mercu Bendung Bulat sebagai Fungsi Perbandingan
H
1
r Sumber : KP-02 Bangunan Utama
62
Gambar 2.12 Harga-harga Koefisien C
untuk Bendung Ambang Bulat sebagai Fungsi Perbandingan H
1
r Sumber : KP-02 Bangunan Utama
Gambar 2.13 Koefisien C
1
sebagai Fungsi Perbandingan pH
1
Sumber : KP-02 Bangunan Utama
Gambar 2.14
Harga-harga Koefisien C
2
untuk Bendung Mercu Ogee dengan Muka Hulu Melengkung menurut USBR,1960
Sumber: KP-02 Bangunan Utama
63
Gambar 2.15 Faktor Pengurangan Aliran Tenggelam sebagai Fungsi H
2
H
1
Sumber : KP-02 Bangunan Utama
b. Mercu Ogee