53 Kelebihan alat Crump – de Gruyter adalah sebagai berikut :
Bangunan ini dapat mengukur dan mengatur debit sekaligus.
Bangunan ini kuat dan tidak ada masalah dengan sedimen.
Eksploitasi mudah dan pengukuran teliti Kelemahan alat Crump – de Gruyter adalah sebagai berikut :
Pembuatannya rumit dan mahal.
Biaya pemeliharaan mahal.
Kehilangan tinggi energi besar.
Bangunan ini ada masalah dengan benda-benda hanyut. Dilihat dari segi kelebihan dan kekurangan, maka alat ukur debit Romijn sangat
cocok digunakan.
2.5.5 Saluran Kantong Lumpur
Kantong lumpur merupakan pembesaran potongan melintang saluran sampai panjang tertentu untuk mengurangi kecepatan aliran dan memberi
kesempatan pada sedimen untuk mengendap. Untuk menampung endapan sedimen tersebut dasar bagian saluran tersebut diperdalam dan diperlebar.
Tampungan ini dibersihkan setiap jangka waktu tertentu dengan cara membilas sedimennya kembali ke sungai dengan aliran super kritis. Kantong lumpur
ditempatkan dibagian awal dari saluran primer tepat dibagian belakang pengambilan.
Gambar 2.6a Potongan Memanjang Kantong Lumpur
w w
54
Gambar 2.6b Potongan Melintang Kantong Lumpur
Keterangan : H
= Kedalaman aliran di saluran m w
= Kecepatan endap partikel sedimen mdt L
= Panjang kantong lumpur m B
= Lebar rerata kantong lumpur m Vn
= Kecepatan aliran mdt Q
= Debit kebutuhan m3dt hn
= Kedalaman normal saluran hs
= Kedalaman saluran kantong lumpur Perhitungan kantong lumpur diasumsikan sama dengan saluran primer.
Perhitungan Kemiringan Saluran Kantong Lumpur I
n
Rumus : Vn = k
s
Rn
23
In
12
................................................................. 2.31 Standar Perencanaan Irigasi KP-02
dimana : Vn = kecepatan rata-rata selama eksploitasi normal
Ks = koefisien Strickler Rn = jari-jari hidrolis m
i
n
= kemiringan saluran Qn = kebutuhan pengambilan rencana m
3
det An = luas penampang basah m
2
B
1:2
hn
hs
55
Perhitungan Kemiringan Dasar Saluran Kantong Lumpur I
S
Agar pengambilan dapat dilakukan dengan baik, maka kecepatan aliran harus tetap kritis dimana Fr = 1.
Kedalaman kritis
3 2
g q
hc
dimana B
Q q
maka
3 2
1 g
B Q
hc
hs
g Vs
hs g
Vs Fr
Kemiringan saluran
2 3
2 2
1
Rs
n Vs
Is
s
dimana : Vs = kecepatan rata-rata saat pembilasan = 1 mdet
Ks = koefisien Strickler Rs = jari-jari hidrolis m
Is = kemiringan saluran Qs = kebutuhan pengambilan rencana m
3
det As = luas penampang basah m
2
Perhitungan Panjang Kantong Lumpur menggunakan rumus : Vn
L w
hn ...............................................................................................2.32
w = kecepatan endap, diambil berdasarkan hubungan antara diameter saringan dan kecepatan endap untuk air tenang. Grafiknya dapat
dilihat pada Gambar 2.7.
56
Gambar 2.7 Grafik Hubungan Diameter Saringan dan Kecepatan Endap Lumpur
untuk Air Tenang
2.5.6 Pintu Penguras Kantong Lumpur