LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II 4
pelaksanaan pembangunan. Adapun yang dimaksud dengan kapasitas adalah suatu sifat dari aparatur yang dalam menjalankan tugasnya,
selalu bekerja sesuai prosedur, memiliki kemampuan yang berlandaskan ilmu, berkompeten, selalu mengembangkan diri dan bekerja sesuai
standar kode etik.
Penetapan Misi Kedua lebih mengacu kepada peran Bappeda yang
bersifat koordinasi dan sinkronisasi dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Koordinasi dan sinkronisasi dilakukan dengan
Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, dan Kota, dunia usaha, serta seluruh masyarakat. Koordinasi dalam pelaksanaan pemerintahan juga
mencakup antar pelaksana dalam proses perencana pembangunan. Perencanaan pembangunan juga harus berdasarkan data sehingga
diperlukan data yang akurat, cepat dan tepat agar kualitas perencanaan pembangunan semakin baik.
2.3 TUJUAN
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 5 lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan
visi dan
misi sehingga
rumusannya harus
dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.
Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi.
Berdasarkan visi dan misi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo menetapkan tujuan, sebagai berikut :
1.
Meningkatnya profesionalitas SDM perencana di BAPPEDA.
Profesionalitas merupakan keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga diperoleh hasil dengan mutu tinggi, waktu yang tepat,
cermat dan dengan prosedur yang mudah dipahami. Disamping itu aparatur
yang profesional
adalah aparat
yang mempunyai
kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang cepat berubah
LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II 5
dan menjalankan tugas dan fungsinya dengan mengacu pada visi dan misi organisasi.
Peningkatan Profesionalitas
SDM Perencana
Bappeda selalu
diupayakan terus menerus dan berkelanjutan, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan tugas yang diembannya.
2.
Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan pembangunan.
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan
merupakan kebutuhan
pemerintah dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Perencanaan pembangunan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak
yang berkepentingan stakeholders terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi agar penyusunan
dokumen perencanaan sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat dan menciptakan rasa memiliki.
Semakin baik proses perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif akan mendorong kepedulian
masyarakat ikut berperan dalam melakukan pembangunan daerah. 3.
Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan, data dan informasi perencanaan pembangunan serta statistik daerah.
Salah satu Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda adalah menyusun, merumuskan dan mengkoordinasikan kebijakan teknis perencanaan
pembangunan. Produk perencanaan pembangunan adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah. Ditinjau dari jangka waktunya
dokumen perencanaan
pembangunan terdiri
dari dokumen
perencanaan tahunan, jangka menengah maupun jangka panjang. Disamping itu ditinjau dari kewenangan dan sektor yang menjadi
urusan pemerintah daerah, dokumen perencanaan pembangunan terdiri dari perencanaan pembangunan bidang ekonomi, sosial
kemasyarakatan, sumberdaya alam dan prasarana daerah. Dalam kurun waktu 5 lima tahun sesuai dengan periode Renstra
2013 - 2018, BAPPEDA Kabupaten Probolinggo dituntut untuk menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan yang semakin
LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II 6
inovatif, berkualitas, aplikatif, dan mampu menjawab tantangan serta permasalahan yang timbul dalam kurun waktu tersebut.
2.4 SASARAN