LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II 3
dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.
2.2 MISI
Misi merupakan pernyataan yang menjadi dasar penetapan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai sehingga pernyataan misi akan membawa
Bappeda Kabupaten Probolinggo kepada suatu fokus yang menjelaskan eksistensi yang bersangkutan. Visi dan Misi akan mendorong alokasi
sumberdaya Bappeda Kabupaten Probolinggo sehingga pernyataan Visi dan Misi tersebut harus selaras dengan amanah yang diembannya.
Dengan adanya misi, maka akan diketahui apa yang harus dilakukan agar tujuan dan sasaran yang direncanakan dapat tercapai
dengan baik. Misi diharapkan juga akan dapat menunjukkan peran dan program-program Bappeda Kabupaten Probolinggo kepada seluruh
lapisan masyarakat serta pihak-pihak yang berkepentingan stakeholder. Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo harus mempunyai misi yang sesuai, yaitu :
Misi menyatakan apa yang harus dicapai oleh suatu organisasi dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian misi tersebut.
Penetapan Misi Pertama lebih mengacu kepada peran Bappeda
dalam rangka pengembangan sumberdaya yang tersedia di Bappeda Kabupaten Probolinggo. Pada masa mendatang tuntutan akan kualitas
SDM aparatur perencana semakin tinggi, seiring dengan semakin berkembangnya perencanaan itu sendiri ditinjau dari sisi keilmuan dan
teknologi, perkembangan regulasi, serta tuntutan partisipasi masyarakat
1.
Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia perencana di Bappeda;
2.
Meningkatkan koordinasi
dan sinkronisasi
perencanaan. pembangunan daerah, pengelolaan data dan statistik daerah.
LKjIP BAPPEDA Tahun 2015 II 4
pelaksanaan pembangunan. Adapun yang dimaksud dengan kapasitas adalah suatu sifat dari aparatur yang dalam menjalankan tugasnya,
selalu bekerja sesuai prosedur, memiliki kemampuan yang berlandaskan ilmu, berkompeten, selalu mengembangkan diri dan bekerja sesuai
standar kode etik.
Penetapan Misi Kedua lebih mengacu kepada peran Bappeda yang
bersifat koordinasi dan sinkronisasi dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Koordinasi dan sinkronisasi dilakukan dengan
Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, dan Kota, dunia usaha, serta seluruh masyarakat. Koordinasi dalam pelaksanaan pemerintahan juga
mencakup antar pelaksana dalam proses perencana pembangunan. Perencanaan pembangunan juga harus berdasarkan data sehingga
diperlukan data yang akurat, cepat dan tepat agar kualitas perencanaan pembangunan semakin baik.
2.3 TUJUAN