Studi Aspek Pengelolaan Pemetikan pada Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Perkebunan Sambawa PT Sinar Inesco Tasikmalaya, Jawa Barat
RINGKASAN
TITA FATMAWATI. Studi Aspek Pengelolaan Pemetikan pada Tanaman Teh
(Camellia sinensis (L.) 0. Kuntze) di Perkebunan Sambawa PT Sinar Inesco
Tasikmalaya, Jawa Barat (Di bawah bimbingan SUPIJATNO).
Parameter yang diamati pada aspek pemetikan dalam kegiatan magang di
Perkebunan Sambawa yaitu tinggi jendangan, umur jendangan, lebar bidang petik,
tebal daun pemeliharaan, gilir petik, tinggi perdu sebeium dipangkas, analisa
petik, analisa pucuk, hanca petik, kapasitas petik dan jumlah tenaga pemetik. Data
yang diperoleh dibandingkan dengan nilai standar/optimum melalui uji hipotesis
t-student pada taraf nyata a = 0.05.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tinggi jendangan mempengaruhi
produktivitas perdu. ~endanganyang terlalu tinggi seperti di nomor kebun
El0
(22.4 cm) menghambat pertumbuhan pucuk sekunder karena tingkat dormansinya
lebih tinggi. Umur bentangan atau jendangan di Perkebunan Sambawa sudah
sesuai dengan umur bentangan yang dianjurkan BPTK Gambung yaitu antara
2 - 3 bulan setelah pangkasan.
Pemetikan jendangan di nomor kebun BZ6 telah berhasil memperlebar
bidang petik yaitu dari rata-rata 91.7 cm menjadi rata-rata 111.55 cm. Bidang
petik yang lebar potensi produksi pucuk menjadi tinggi karena pucuk yang
tumbuh semakin banyak. Di samping memperlebar bidang petik pemetikan
jendangan bertujuan untuk membuat daun pemeliharaan dengan ketebalan ]rang
optimal~-Tebal..daun.-pemeliharaan-pada-saat-pemetikan.endangsamdegan.
..
tinggi jendangan sedangkan pada kebun danten (bawab) sekitar 20 - 25 cm. Tebal
daun pemeliharaan pada perdu yang diamati rata-rata (27 cm) melebihi ketebalan
optimal sehingga dikhawatirkan fotosintesa kurang efisien.
Gilir petik pada pemetikan produksi di Perkebunan Sambawa sekitar
7 - 10 hari. Gilir petik tersebut tidak mutlak tergantung pertumbuhan dan keadaan
pucuk. Pengaturan gilir petik dapat dilakukan sebagai usaha pengendalian hama
dan penyakit.
.
..
TITA FATMAWATI. Studi Aspek Pengelolaan Pemetikan pada Tanaman Teh
(Camellia sinensis (L.) 0. Kuntze) di Perkebunan Sambawa PT Sinar Inesco
Tasikmalaya, Jawa Barat (Di bawah bimbingan SUPIJATNO).
Parameter yang diamati pada aspek pemetikan dalam kegiatan magang di
Perkebunan Sambawa yaitu tinggi jendangan, umur jendangan, lebar bidang petik,
tebal daun pemeliharaan, gilir petik, tinggi perdu sebeium dipangkas, analisa
petik, analisa pucuk, hanca petik, kapasitas petik dan jumlah tenaga pemetik. Data
yang diperoleh dibandingkan dengan nilai standar/optimum melalui uji hipotesis
t-student pada taraf nyata a = 0.05.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tinggi jendangan mempengaruhi
produktivitas perdu. ~endanganyang terlalu tinggi seperti di nomor kebun
El0
(22.4 cm) menghambat pertumbuhan pucuk sekunder karena tingkat dormansinya
lebih tinggi. Umur bentangan atau jendangan di Perkebunan Sambawa sudah
sesuai dengan umur bentangan yang dianjurkan BPTK Gambung yaitu antara
2 - 3 bulan setelah pangkasan.
Pemetikan jendangan di nomor kebun BZ6 telah berhasil memperlebar
bidang petik yaitu dari rata-rata 91.7 cm menjadi rata-rata 111.55 cm. Bidang
petik yang lebar potensi produksi pucuk menjadi tinggi karena pucuk yang
tumbuh semakin banyak. Di samping memperlebar bidang petik pemetikan
jendangan bertujuan untuk membuat daun pemeliharaan dengan ketebalan ]rang
optimal~-Tebal..daun.-pemeliharaan-pada-saat-pemetikan.endangsamdegan.
..
tinggi jendangan sedangkan pada kebun danten (bawab) sekitar 20 - 25 cm. Tebal
daun pemeliharaan pada perdu yang diamati rata-rata (27 cm) melebihi ketebalan
optimal sehingga dikhawatirkan fotosintesa kurang efisien.
Gilir petik pada pemetikan produksi di Perkebunan Sambawa sekitar
7 - 10 hari. Gilir petik tersebut tidak mutlak tergantung pertumbuhan dan keadaan
pucuk. Pengaturan gilir petik dapat dilakukan sebagai usaha pengendalian hama
dan penyakit.
.
..