ANALISIS TINGKAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI YOGYAKARTA

(1)

i

THE ANALYSIS OF USING IN INFORMATION AND COMUNICATION TECHNOLOGY LEVEL AT SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) IN

YOGYAKARTA CITY

Oleh: FEMI KURNIA

20120410366

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

i

THE ANALYSIS OF USING IN INFORMATION AND COMUNICATION TECHNOLOGY LEVEL AT SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) IN

YOGYAKARTA CITY

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Menejemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh: FEMI KURNIA

20120410366

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

ii Dengan ini saya,

Nama : Femi Kurnia

Nomo rmahasiswa : 20120510366

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ANALISIS TINGKAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI YOGYAKARTA” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 05 Agustus 2016


(4)

iii

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya

kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah,6-8)

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha

mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

“Orang yang menuntut ilmu bearti menuntut rahmat ; orang yang menuntut ilmu bearti menjalankan rukun Islam dan Pahala yang diberikan kepada sama

dengan para Nabi.” ( HR. Dailani dari Anas r.a )


(5)

iv Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, terima kasih untuk Allah SWT dan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan segala petunjuk kepada saya sehingga skripsi ini telah selesai pada waktunya. Skripsi ini akan saya persembahkan untuk-Nya dan Nabi Muhammad SAW.

Untuk kedua orang tuaku, To’at dan Sri Hastuti yang amat sangat saya cintai dan saya sayangi, terima kasih selalu ku ucapkan untuk kedua orang tuaku yang telah banyak memberikan dukungan dan semangatnya sepanjang hidupnya. Terima kasih banyak Ibuk Bapak .

Untuk kakak ku tersayang, Sutoto dan Toti hardinah serta Nyamiatik dan keponakan ku Vania Calista Kelly, Clianta Kelly dan Ito Elby Rizkya Fara terima kasih yang telah menghibur aku, terima kasih untuk segala keceriaannya. Terimakasih juga untuk keluarga Pak Bayu yang memberi kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan terutama Kakek dan Uti yang memberikan petuah-petuah untuk selalu semangat dan tidak menyerah.

Untuk Ibu Fauziyah selaku dosen pembimbing skripsi saya. Terima kasih untuk bersedia membimbing saya hingga skripsi saya ini telah selesai dan saya minta maaf atas segala kesalahan saya yang telah saya perbuat.


(6)

v

sehingga saya dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Terima kasih telah sabar dalam menyikapi segala tingkah laku saya. Terima kasih juga karena selalu ada di saat saya suka maupun duka.

Untuk Mbak Fitri, Choirul Chafidhoh, Istiana Dewi yang telah memberikan semangat juga, kita sama – sama berjuang untuk mendapatkan gelar Sarjana ini. Terima kasih untuk selalu menemaniku, menghiburku dan membuatku tersenyum.

Untuk teman dan sahabat seperjuangan (Rizki K Dewi, Tata Riana E.D, Guniarti Indah, Naulia Ningsih Nasution, Digna, Sukesih, Isna, Wawan, Fian, Rudi, Biko, Badru, Rizki, Alvin, Farid, Syabu, Mahmud Yunus, Fandi, Nugraheni Pangestuti, Cynthia, Sunaini Rofi’ah, Firgianti Fadhillah, Titin, Teteh, Yuyun, Yesika, Amran dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu). Terima kasih untuk kebersamaan kita selama ini dan sukses untuk kita semua.

Untuk dosen-dosen di Manajemen yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas segala ilmunya yang telah diberikan.


(7)

vi

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAAN ... iv

INTISARI ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C Tujuan Penelitian ... 6

D Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. LANDASAN TEORI ... 8

1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 8

2. Mengenal Peralatan TIK ... 9

3. Pengertian dan Karakteristik UMKM ... 11

4. Adopsi TI Oleh UMKM ... 17

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 18

C. Kerangka Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Objek Penelitian ... 22


(8)

vii

E. Definisi Operasional Variabel ... 24

F. Populasi dan Sampling ... 26

G. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 29

B. Hasil Penelitian ... 36

C. Pembahasan ... 62

BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 76

A. Simpulan ... 76

B. Saran ... 78

C. Keterbatasan Penelitian ... 79 DAFTAR PUSTAKA


(9)

viii

3. 1 Populasi penelitian ... 27

4.1 Luas Wilayah Kecmatan Ibu Kota Yogyakarta ... 30

4.2 Jumlah Penduduk Kota Yogyakarta ... 31

4.3 Jumlah Responden pada Hasil Penelitian ... 33

4.4 Jenis Usaha pada UMKM. ... 34

4.5 Umur UMKM ... 35

4.6 Jumlah Karyawan pada UMKM ... 35

4.7 Penggunaan Komponen TIK ... 36

4.8 Penggunaan E-mail pada UMKM ... 37

4.9 Penggunaan jejaring Sosial ... 38

4.10 Penggunaan Media Sosial ... 39

4.11 Jumlah UMKM yang memiliki karyawan dapat mengoperasikan komputer ... ... 39

4.12 Jumlah Karyawanyang Mengoperasikan Komputer ... 40

4.13 Pemanfaatan Komputer pada UMKMl ... 42

4.14 pemanfaatan Internet pada UMKM ... 43

4.15 Tingkat Adopsi TIK ... 44

4.16 Alasan Responden Tidak Menggunakan Komputer dan Internet... 45

4.17 Alasan Lain Responden Tidak Menggunakan Komputer dan Internet ... 46

4.18 TIK Faktor Penting pada UMKM ... 47

4.19 TIK Faktor yang Diperlukan pada UMKM ... 47

4.20 TIK Faktor yang Dibutuhkan pada UMKM ... 48

4.21 TIK Faktor Pendukung pada UMKM ... 49

4.22 TIK Faktor Meningkatkan Kinerja pada UMKM ... 50

4.23 UMKM yang Mengikuti Pelatihan/Workshop ... 51

4.24 Pihak yang Mengadakan Pelatihan ... 52


(10)

ix

4.28 Alasan UMKM Tidak Memiliki Website ... 55

4.29 Alasan Lain UMKM Tidak Memiliki Website ... 56

4.30 Jumlah UMKM yang Berminat Membuat Website ... 57

4.31 Jumlah UMKM yang Mengembangkan dan Memperluas Website ... 58


(11)

x

4.1 Penggunaan Komponen TIK ... 36

4.2 Penggunaan E-mail pada UMKM ... 37

4.3 Penggunaan Jejaring Sosial ... 38

4.4 Penggunaan Media Sosial ... 39

4.5 Jumlah UMKM yang Memiliki Karyawan dapat Mengoperasikan Komputer ... 40

4.6 Jumlah Karyawan yang mengoperasikan Komputer ... 41

4.7 Pemanfaatan Komuter pada UMKM ... 42

4.8 Pemanfaatan Internet pada UMKM ... 44

4.9 Alasan UMKM Tidak Menggunakan Komputer dan Internet ... 45

4.10 Alasan Lain Tidak Mengggunakan Internet dan Komputer ... 46

4.11 TIK Faktor Penting pada UMKM ... 47

4.12 TIK Faktor yang Diperlukan pada UMKM ... 48

4.13 TIK Faktor yang Dibutuhkan pada UMKM ... 49

4.14 TIK Faktor Pendukung pada UMKM ... 50

4.15 TIK Faktor Meningkatkan Kinerja pada UMKM ... 51

4.16 Pihak yang Mengadakan Pelatihan ... 52

4.17 Pihak Lain yang mengadakan Pelatihan ... 53

4.18 Materi yang Didapat dari Pelatihan ... 54

4.19 Kepemilikan Website ... 55

4.20 Alasan UMKM Tidak memiliki Website ... 56

4.21 Alasan Lain UMKM Tidak memiliki Wbsite ... 57

4.22 Jumlah UMKM yang Berminat Membuat Website ... 58

4.23 Jumlah UMKM yang Mengembangkan dan Memperluas Website ... 59


(12)

xi 1. kuesioner


(13)

THE ANALYSIS OF USING IN INFORMATION AND COMUNICATION TECHNOLOGY LEVEL AT SMALL MEDIUM ENTERPRISE (SME) IN

YOGYAKARTA CITY

Diajukan Oleh FEMI KURNIA

20120410366

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di depan Dewan Penguji Program Studi Menejemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhamadiyah Yogyakarta Tangal 25 Agustus 2016

Yang terdiri dari

Dra. RetnoWidowati, PA., M.Si., Ph.D Ketua Tim Penguji

Ika Nurul Qamari, SE., M.SI Fauziyah, SE., M.SI

Anggota Tim Penguji Anggota Tim Penguji

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Dr. Nano Prawoto. SE., M.Si Nik. 19660604199202 143 016


(14)

i

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan faktor penting dalam kehidupan terutama pada bisnis. Tingkat penggunaan TIK pada UMKM sangat berpengaruh terhadap bisnis yang dijalankannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kepemilikan fasilitas, pemanfaatan, penggunaan TIK di setiap UMKM, menganalisis sejauh mana tingkat adopsi TIK, menganalisis dari setiap UMKM dalam mengikuti pelatihan pemanfaatan TIK serta menganalisis rencana penggunaan TIK di masa depan. Obyek pada penelitian ini yaitu 50 UMKM yang berada di Kota Yogyakarta.

Teknis analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian utama serta data identitas umum/karakteristik demografi responden. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari 40 responden mengatakan bahwa pentingnya mengadopsi TIK tapi hanya 30 yang menggunakan komputer dan 28 menggunakan internet serta hanya 25 responden yang mengikuti pelatihan.

Kata kunci : Teknologi informasi dan komunikasi (TIK), UMKM, tingkat penggunaan.


(15)

ii

Information and Communication Technology (ICT) is an important factor in this life, especially in business sector. The level of using ICT at SME is giving influent toward the business owner. The aim of this research is to analysis the owner of the facilities and the using of ICT in every SME. The researcher analyzed how far the level in adopting ICT, analyzed every SME in following the ICT training, and also analyzed the planning of using ICT in the future. The Subject of this research is 50 UMKM that stay in Yogyakarta.

The researcher used descriptive statistic in analyzing the data to give the information about the characteristic of the research variable, and gave the general characteristic of the respondents. The result of this research shown that more than 40 respondents said the important of adopting ICT, but only 30 who used computer, 28 used internet, and 25 respondents who followed the training.

Keywords: Information and Communication Technology (ICT).Small, Medium Enterprise (SME), the level of using ICT


(16)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) saat ini sangat cepat diterima oleh masyarakat. Teknologi ini melingkupi semua bidang, yaitu bidang pendidikan, perekonomian, pertanian, peternakan, pertambangan dan sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dengan gaya hidup yang berhubungan dengan teknologi dan menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian masyarakat, terutama pelajar, mahasiswa, karyawan, wiraswasta, hingga ibu rumah tangga pun menggunakannya. Manfaat yang dirasakan akan hadirnya teknologi ini sangat membantu dalam kegiatan yang mereka lakukan. Seperti mencari informasi, bertukar pikiran, bahkan untuk belanja.

Manfaat dari perkembangan teknologi yang dapat dirasakan saat ini seperti pemenuhan kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, papan dapat diperoleh dengan mudah tanpa harus ketempat yang dituju. Misalnya sedang membutuhkan produk dan informasi harganya langsung saja mencari pada toko online dengan smartphone yang tersambung dengan internet.

Pemanfaatan teknologi di bidang bisnis saat ini tidak hanya pada usaha-usaha besar ataupun perusahaan-perusahaan yang berkembang pesat namun pada UMKM sekarang memanfaatkannya untuk menaikkan jumlah pelanggan, mencapai target omset, mencari informasi pada pesaing dan sebagainya.


(17)

Adeosun, et al (2009) berpendapat bahwa penggunaan TI memberikan nilai positif bagi strategi manajemen yang terkait dengan aspek komunikasi, akses informasi, pengambilan keputusan, manajemen data dan knowledge management pada sebuah organisasi.

Berbagai lahan usaha saat ini telah dimasuki oleh UMKM. Bukan hanya di sisi retail, namun juga di sektor-sektor bisnis besar. Sayangnya, dari jumlah tersebut, lebih dari 90 persen masih bermain di ranah offline. Tentu, itu bukan jumlah yang sedikit, jika kita lihat dari kacamata dunia digital. Sejatinya, sebaik-baiknya bisnis, para pemain UMKM itu juga dapat memanfaatkan dunia digital dalam sektor bisnis yang sama.

Menurut data Facebook pada 2014, hanya sekitar 6,6 persen dari jumlah UMKM di Indonesia yang baru memanfaatkan dunia digital, terutama beriklan dengan menggunakan laman Facebook (Kompas.com :2015).

Keterangan diatas menjelaskan bahwa UMKM berperan penting dalam perekonomian suatu negara dan menyerap cukup banyak serta mengurangi pengangguran, dengan ini maka UMKM berkontribusi pada investor nasional dan berikut ini bentuk kontribusi yang telah dilakukan oleh UMKM.

Berdasarkan informasi dari kementrian Bagian Data – Biro Perencanaan kementrian Negara Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, UMKM memberi berbagai jenis kontribusi, antara lain sebagai berikut: Kontribusi UMKM terhadap Penciptaan Investasi Nasional;


(18)

a. Tahun 2007, kontribusi UMKM tercatat sebesar Rp 461,10 triliun atau 52,99% dari total investasi nasional sebesar Rp 870,17 triliun.

b. Tahun 2008, kontribusi UMKM mengalami peningkatan sebesar Rp 179,27 triliun atau sebesar 38,88% menjadi Rp 640,38 triliun.

2. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. PDB Nasional menurut harga berlaku:

a. Tahun 2007, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp 2.105,14 triliun atau sebesar 56,23%.

b. Tahun 2008, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp 2.609,36 triliun atau sebesar 55,56%.

3. Kontribusi UMKM dalam Penyerapan Tenaga Kerja Nasional; pada tahun 2008, UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 90.896.207 orang atau 97,04% dari total penyerapan tenaga kerja, jumlah ini meningkat sebesar 2,43%.

4. Kontribusi UMKM terhadap Penciptaan Devisa Nasional; pada tahun 2008 kontribusi UMKM terhadap penciptaan devisa nasional melalui ekspor non migas mengalami peningkatan sebesar Rp 40,75 triliun atau 28, 49%.


(19)

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan kembali menjadi penyelamat perekonomian Indonesia seperti ketika RI mengalami krisis moneter pada 1998 silam.

Menurut Direktur Eksekutif INDEF bahwa pemerintah perlu memberdayakan pelaku usaha UMKM di tengah perlambatan ekonomi dan turunnya nilai tukar mata uang rupiah beberapa waktu belakangan ini. Nilai tukar rupiah yang rendah dapat menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing dalam negeri. Potensi daya saing yang paling besar ada di sektor UMKM, seperti pada tahun 1998 terjadinya krisis moneter UMKM sebagai penyelamat negara diharapkan akan terulang kembali, lantaran 98% pelaku ekonomi Republik Indonesia ada di sektor ini (Kompas.com :2015).

Terutama di Yogyakarta yang merupakan kota pariwisata dan kota pelajar tentunya UMKM pusat oleh-oleh maupun batik khas Yogyakarta berdiri dengan bantuan pemerintah maupun berdiri sendiri. Wisatawan bisa dengan mudah memperoleh buah tangan dai hasil UMKM yang dipasarkan.

Sekarang banyak berdiri UMKM yang memanfatkan adanya TIK untuk mengembangkan usahanya dan memasarkan produknya untuk bisa lebih maju. Tapi tidak semua UMKM sudah memanfaatkan TIK dengan baik, banyak juga yang belum tahu bagaimana cara memanfaatkannya dan dampak posiif dari adanya TIK tersebut.

Menurut Prabandari & Azzuhri (2011) solusi pemanfaatan teknologi tepat guna adalah berbisnis dengan teknologi yang dimiliki. Di


(20)

dunia internet istilah “bisnis online” sudah tidak asing. Dalam penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa hanya 22 UKM yang telah menggunakan commerce dan sisanya 19 UKM belum memanfaatkan e-commerce. Kendala UKM untuk menggunakan e-commerce antara lain yaitu, kurang memahami teknis teknologi informasi, biaya akses internet masih mahal, hanya sebagian orang yang bisa mengakses, komplain dari pembeli karena barang tidak sesuai aslinya dan beberapa kendala lain. Penggunaan media sosial dan black-berry sudah menjadi hal yang biasa dalam berbisnis.

Dalam Utami & Triyono (2012) pemanfaatan blackberry untuk bisnis salah satunya adalah untuk mendorong bisnis batik. Ditunjang batik semakin populer ketika United Nations Educational, Scientific, and Culture Organization (UNESCO) memberikan pengakuan dan mengesahkan secara resmi Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia (World Heritage) pada tanggal 2 Oktober 2009. Blackberry merupakan salah satu sarana akses informasi bisnis dan didukung dengan browser yang cukup mumpuni, sehingga para pelaku bisnis dapat dengan mudah mengakses informasi terbaru.

Pada (Tribunjogja.com:2016) Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di DIY dipandang masih memerlukan jejaring pemasaran produk yang lebih luas. Hal ini menjadi alasan bagi Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT KUMKM) di bawah Dinas Koperasi dan UMKM DIY untuk menggandeng situs UMKMmarket.co.id.


(21)

Kepala Seksi PLUT KUMKM Dinkop UMKM DIY, Sudarso mengatakan, kerjasama ini dilakukan dalam rangka memperluas jaringan pasar pelaku UMKM di Yogyakarta. Marketplace dinilai bisa membantu UMKM dalam membangun jaringan pemasaran dan penjualan produk yang lebih baik. Terdapat 137.000 UMKM di DIY masih banyak pelaku usaha kecil yang belum mengetahui manfaat teknologi (gagap teknologi). Bahkan, media komunikasi yang digunakan juga masih terbatas konvensional. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.

Penjelasan di atas menggambarkan keadaan perkembangan UMKM yang berada di Yogyakarta dengan ini maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah dari setiap UMKM memiliki fasilitas TIK (komputer, printer, fax, e-mail, HP, internet, dan akun jejaring sosial) yang mendukung dalam usaha yang dijalankannya?

2. Apakah manfaat yang diperoleh oleh UMKM dari adanya fasilitas TIK tersebut?

3. Bagaimana penggunaan khususnya internet dalam mendukung perkembangan UMKM?


(22)

4. Sejauh mana tingkat adopsi TIK oleh UMKM yang dijalankan?

5. Apakah dari setiap UMKM pernah mengikuti pelatihan penggunaan atau pemanfaatan TIK?

6. Apakah ada rencana penggunaan fasilitas TIK di masa mendatang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sesuai uraian di atas adalah:

1. Menganalisis kepemilikan fasilitas TIK di setiap UMKM yang mendukung kegiatan usahanya.

2. Menganalisis pemanfaatan fasilitas TIK pada UMKM.

3. Menganalisis penggunaan TIK khususnya internet dalam mendukung perkembangan UMKM.

4. Menganalisis sejauh mana tingkat adopsi TIK oleh UMKM.

5. Menganalisis dari setiap UMKM dalam mengikuti pelatihan penggunaan atau pemanfaatan TIK.

6. Menganalisis rencana penggunaan TIK di masa depan.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai penjelasan dan dukungan dari penelitian yang dilaksanakan mengenai tingkat penggunaan TIK pada UMKM di Yogyakarta. b. Diharapkan dapat berguna untuk menjadi rujukan aktual bagi para

peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian tingkat penggunaan atau adopsi TIK pada UMKM.


(23)

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengusaha UMKM dan bagi siapa saja yang akan mendirikan usaha dapat menjadi modal dalam penerapan TIK dalam usaha yang akan dirintisnya maupun yang sudah berjalan.


(24)

8

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi a. Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Information Technology Association of America (ITAA), teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan, atau manajemen sistem informasi berbasis komputer. TI memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, melindungi, memproses, mentransmisikan, dan memperoleh informasi secara aman (Sutarman, 2009).

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memuat semua teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi. Penanganan ini meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Jadi, TIK adalah teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.

Ditinjau dari susunan katanya, teknologi informasi dan komunikasi tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing memiliki arti sendiri. Kata pertama, teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah teknologi sering menggambarkan


(25)

penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik.

Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan komunikasi, erat kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.

2. Mengenal Peralatan TIK

Kata informasi memiliki arti tersendiri dan dalam penerapannya membutuhkan alat atau hardware yang spesifik. Begitu juga dengan kata komunikasi. Sekarang kita mengenal begitu banyak alat komunikasi yang membuat jarak tidak lagi menjadi masalah selama alat komunikasi tersebut tersedia. Informasi dapat ditayangkan atau disampaikan ke suatu tujuan yang jauh menggunakan peralatan-peralatan di bawah ini.

a. Komputer, yaitu alat yang berguna untuk mengolah data menjadi informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan sebelumnya.


(26)

b. Proyektor LCD (Liquid Crystal Display), yaitu alat untuk menayangkan informasi yang berasal dari komputer atau media informasi lain seperti DVD Player.

c. OHP (Over Head Projector), yaitu alat untuk menayangkan informasi statis yang tertulis pada plastik transparansi.

d. Radio, yaitu alat penerima informasi yang berasal dari stasiun pemancar berupa gelombang elektromagnet yang membawa informasi suara.

e. Televisi, yaitu alat penerima informasi yang berupa gambar dan suara. Televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak/visual).

f. Internet, yaitu hubungan antar komputer dalam suatu jaringan global yang memungkinkan setiap komputer saling bertukar informasi. g. GPS (Global Positioning System), yaitu alat informasi berfungsi

menentukan letak, arah atau kecepatan benda yang berada di permukaan bumi.

h. Faximile, yaitu alat untuk mengirim dan menerima dokumen melalui jalur telepon. Dokumen yang dikirim dengan faximile sama persis dengan dokumen asli.

i. Satelit komunikasi, yaitu benda buatan manusia yang diletakkan di ruang angkasa untuk keperluan telekomunikasi.

j. Telepon, yaitu alat komunikasi berguna untuk mengirim data suara melalui sinyal listrik.


(27)

k. Handphone atau telepon seluler, yaitu alat komunikasi bergerak untuk mengirim data suara. Telepon seluler menggunakan gelombang elektromagnet sebagai media penghantar.

l. Modem, yaitu perangkat keras yang berfungsi mengubah sinyal digital menjadi sinyal listrik yang dapat merambat melalui telepon, dan sebaliknya. Modem merupakan perangkat penting untuk mengakses Internet.

Sistem Informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. “Sistem Informasi” dapat berupa gabungan dari beberapa elemen teknologi berbasis komputer yang saling berinteraksi dan bekerja sama berdasarkan suatu prosedur kerja (aturan kerja) yang telah ditetapkan, dimana memproses dan mengolah data menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan dalam mendukung keputusan (Mukhyi dan Mujiyana, 2008).

Banyak literatur istilah penguasaan teknologi (technological acquisition) didefinisikan sebagai kemampuan dalam menghasilkan dan mengelola proses perubahan teknologi. Proses penguasaan ini melalui tahapan memilih, mendapatkan, menerapkan, mengelola, mengadopsi, mengimitasi, mengakuisisi, meng-up grade dan menguasai teknologi dari luar yang sudah lebih maju secara efektif dan efisien (Mukhyi dan Mujiyana, 2008).


(28)

3. Pengertian dan karakteristik UMKM

Pengertian dan karakteristik usaha mikro, kecil, dan menengah menurut undang-undang no. 20 tahun 2008, adalah:

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro, yakni:

1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil, yakni:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).


(29)

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan yang memenuhi kriteria usaha menengah, yakni:

1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

UKM perlu memanfaatkan TIK untuk meningkatkan daya saing perusahaan, mengingat di era globalisasi ini arena persaingan menjadi sangat kompetitif, dan bersifat global/mendunia, usaha kecil dan menengah (UKM) harus mampu bersaing di tengah persaingan ini, untuk itu diperlukan strategi untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Dewasa ini TIK menjanjikan solusi bagi banyak permasalahan di dunia usaha.

a. Faktor penghambat UKM mengadopsi TIK

Kondisi teknologi informasi di Indonesia sendiri relatif tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Ketertinggalan teknologi itu sendiri


(30)

bisa dilihat dari ketersediaan infrastruktur teknologi informasi, jumlah komputer yang dimiliki perusahaan, atau akses internet. Berdasarkan data dari International Telecommunication Union (ITU), jumlah pengguna internet di Indonesia untuk tahun 2004 tercatat sekitar 14,5 juta atau hanya 652 per 10.000 penduduk (Hermana, 2008).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam penggunaan TIK adalah:

1) Keterlibatan pemimpin di dalam implementasi TIK 2) Keterlibatan karyawan di dalam pengembangan TIK 3) Pelatihan kepada para pengguna

4) Pemilihan aplikasi-aplikasi komputerisasi

5) Penggunaan metodologi perencanaan dalam aplikasi pemilihan TIK.

Informasi eksternal dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh Kasus di Nigeria, yang baru-baru ini mengalami pergantian Hambatan utama yang dihadapi usaha kecil dalam mengembangkan TIK di negara berkembang adalah kurangnya akses informasi, terutama informasi yang digunakan di dalam pengambilan keputusan, ketiadaan sumber daya dan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

Menurut catatan dari Deperindag permasalahan dalam penerapan/ pengembangan iptek di UKM dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yakni masalah-masalah internal (yang dapat dipengaruhi oleh pengusaha) dan masalah-masalah eksternal bagi pengusaha.


(31)

a) Kesadaran dan kemauan pengusaha untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna di perusahaan masih sangat terbatas.

b) Keterbatasan modal untuk melakukan perbaikan/peningkatan teknologi.

c) Kurangnya kemampuan pengusaha untuk memanfaatkan peluang usaha.

d) Lemahnya akses dan terbatasnya informasi tentang sumber teknologi dan pengetahuan tertentu.

Sedangkan masalah-masalah eksternal adalah sebagai berikut:

a) Sebagian besar hasil litbang yang ada hingga saat ini bukan yang diperlukan oleh UKM.

b) Proses alih teknologi kepada UKM belum optimal, antara lain keterbatasan tenaga pendamping di lapangan.

c) Publikasi hasil-hasil litbang masih terbatas dan penyebarannya belum menjangkau UKM di seluruh wilayah.

d) Skim pembiayaan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk pembelian mesin-mesin baru untuk UKM masih terbatas misalnya sistem leasing dan sewa beli mesin/peralatan di satu pihak masih terbatas, dan di pihak lain belum banyak dimanfaatkan oleh UKM karena tidak kompetitif. Salah satu penyebab kinerja UKM di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan kinerja UKM di negara-negara maju adalah masih


(32)

rendahnya pengembangan atau penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh UKM di Indonesia. Padahal di era perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian dunia, iptek bersama dengan SDM merupakan dua faktor dominan dalam menentukan tingkat daya saing dari suatu produk atau perusahaan. UKM yang bisa survive baik di pasar domestik dan global adalah UKM yang efisien dan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi tersebut (Mohamad Jafar, 2004 dalam http://www.smecda.com).

SDM dan Iptek merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan, dimana SDM sangat dibutuhkan untuk pengembangan pengetahuan atau penyerapan teknologi artinya agar UKM bisa mengembangkan teknologi sendiri dalam hal harus ada keterampilan dan kemampuan tenaga kerja dan pengusaha UKM untuk menyerap pengetahuan dan teknologi.

Berbagai kebijakan memang sudah sering kita dengar mengenai pemberdayaan usaha kecil di Indonesia, misalnya program kemitraan dengan pengusaha besar atau bantuan permodalan dari BUMN, atau penyaluran kredit perbankan khusus untuk usaha kecil. Tetapi aspek lain yang belum digarap secara optimal adalah penerapan TIK di kalangan pengusaha kecil. Pemberdayaan usaha kecil melalui penerapan TIK mempunyai peluang sangat besar untuk meningkatkan kontribusi usaha kecil terhadap perekonomian Indonesia. Walaupun relatif klise dan teoritis, alasannya sederhana saja yaitu penggunaan TIK bisa meningkatkan penyebaran informasi dan intensitas komunikasi, baik


(33)

antar pelaku usaha kecil maupun dengan pembeli potensial. Pertimbangan geografis penyebaran unit usaha dan trend penggunaan internet oleh mitra dagang juga bisa menjadi faktor pendorong terhadap pemanfaatan internet untuk kepentingan usaha kecil di Indonesia (Adi, 2008).

4. Adopsi TI Oleh UKM

Adeosun, et al (2009) berpendapat bahwa penggunaan TI memberikan nilai positif bagi strategi manajemen yang terkait dengan aspek komunikasi, akses informasi, pengambilan keputusan, manajemen data dan knowledge management pada sebuah organisasi. TI dapat menjadi kekuatan strategi dan alat bagi organisasi yang memberikan keuntungan pada aspek promosi dan kekuatan daya saing (Buhalis, 2003). Hengst dan Sol (2001) berpendapat bahwa TI memberikan keuntungan bagi organisasi bisnis untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kemampuan organisasi bisnis dalam melakukan koordinasi dengan pihak luar. Namun, beberapa peneliti dengan penelitian yang telah dilakukan mengungkapkan fakta bahwa adopsi TI di UKM masih sangat rendah dari yang diharapkan (Pavic, et al., 2007; Yu, 2006). Di era knowledge-based economy saat ini adalah penting bagi UKM untuk melakukan adopsi TI. Karena adopsi TI memberikan kemampuan bagi UKM untuk memberikan layanan yang semakin baik dan daya saing (Apulu & Latham, 2011). TI juga terbukti mempunyai dampak positif pada kinerja organisasi (Maldeni & Jayasena, 2009). Organisasi bisnis modern diperkirakan tidak akan mampu bekerja secara optimal dan


(34)

dapat memberi dampak yang kurang baik terhadap daya tahan dan pertumbuhan ekonomi secara umum (Berisha-Namani, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Lefebvre, et al., (1999), terdapat empat faktor yang menetukan adopsi teknologi baru oleh UKM, yaitu: (1) karakteristik UKM, (2) strategi dan manajemen kompetisi UKM, (3) pengaruh pihak internal dan eksternal dalam proses pengambilan keputusan adopsi, dan (4) karakteristik teknologi baru yang akan diadopsi.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti Mohamad Rifqy Roosdhani, Purwo Adi Wibowo, dan Anna Widiastuti (2012) dengan judul “Analisis Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Usaha Kecil Menengah di Kab. Jepara”. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tingkat penggunaan TIK pada UKM di lima sentra industri di Kab. Jepara. Konstruk tingkat pengguna TIK diturunkan menjadi beberapa variabel, yaitu tingkat ketersediaan/kepemilikan fasilitas/infrastruktur TIK, pemanfaatan TIK, kemanfaatan TIK dan rencana penggunaan TIK dimasa depan. Dari 2039 anggota populasi diambil sampel sebanyak 94 pengusaha UKM dengan metode stratified random sampling. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitiannya yaitu menunjukkan bahwa tingkat penggunaan TIK pada UKM di Jepara pada tingkat sedang, cenderung rendah. Hal ini ditunjukkan dari rendahnya kepemilikan peralatan TIK. Sedangkan pemanfaatan TIK juga masih rendah. Meskipun demikian secara umum


(35)

pengusaha UKM memiliki minat besar dalam memanfaatkan TIK untuk mendukung bisnis yang dijalankannya.

Penelitian lainnya ada dari Desak Nyoman Sri Werastuti (2014) dengan judul penelitiannya “Analisis Penggunaan Teknologi Informasi (TI) Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran UMKM di Kabupaten Buleleng”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat penggunaan TI pada UMKM di Kabupaten Buleleng yang mana UMKM dapat menyerap tenaga kerja yang besar dan potensial di tengah krisis ekonomi. Tersedianya teknologi informasi bisa menjadi solusi dari masalah-masalah yang di hadapi UMKM. Seperti pada penggunaan teknologi informasi diperlukan untuk mendukung aktivitas UMKM dalam memenangkan kompetisis pada pasar bebas, terutama dengan memperhatikan pada manajemen pemasaran. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian tingkat penggunaan TI pada UMKM di Kabupaten Buleleng. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini bersifat indepedensi tingkat penggunaan TI pada UMKM dioperasioalkan dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner mengenai tingkat penggunaan TI. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi:

1. Kepemilikan fasilitas TI (komputer, laptop/notebook, printer, fax, HP, telpon, internet, e-mail, akun-akun jejaring sosial),

2. Penggunaan fasilitas TI untuk apa saja,

3. Keikutsertaan UKM pada pelatihan/workshop tentang pemanfaatan TIK,


(36)

Populasi penelitian adalah UMKM yang berada di kabupaten Buleleng, yang meliputi: sektor perdagangan, sektor jasa, sektor industri, sektor pertanian yang totalnya sebanyak 2637. Untuk menentukan sampel yang akan dianalisis dalam penelitian, teknik sampling yang digunakan stratified random sampling. Dari sekian jumlah populasi diambil sebanyak 98 UMKM sebagai sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Beberapa kesimpulan dari deskripsi tigkat penggunaan TI oleh UMKM di kabupaten Buleleng adalah:

1. Tingkat kepemilikan fasilitas dan infrastruktur TI oleh UMKM cenderung rendah.

2. Pemanfaatan TI masih pada hal-hal yang berifat umum belum secara sinergi untuk meningkatkan kinerja atau untuk mendukung pengelolaan usaha secara efisien.

3. Persepsi responden terhadap kemanfaatan TI pada bisnis tinggi.

4. Pengusaha UMKM memiliki minat yang besar dalam mengadopsi TI untuk mengelola bisnis yang dijalankannya.


(37)

C. Kerangka Penelitian

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Lemahnya Pemanfaatan TIK Pada UMKM

Identifikasi Penggunaan TIK Pada UMKM

Fasilitas TIK

Manfaat TIK bagi

UMKM

Keikutsertaan pelatihan/ workshop

Rencana peggunaan

TIK

Gambaran Nyata Pemanfaatan TIK oleh UMKM

Rekomendasi Kebijakan

Pihak Terkait Lainnya UMKM

Pemerintah

Tingkat Adopsi TIK


(38)

22 A. Obyek Penelitian

Obyek pada penelitian ini yaitu UKM yang berada di Kota Yogyakarta dan peneliti mengambil sampel dari beberapa Kecamatan yang berada di Kota Yogyakarta diantaranya Kecamatan Danurejan, Gedung Tengen, Gondokusuman, Gondomanan, Jetis, Kotagede, Kraton, Mantrijeron, Mergangsan, Ngampilan, Tegal Rejo, Umbul Harjo, dan Wirobrajan.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Data Primer: yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden penelitian yang merupakan pemilik dari usaha tersebut.

2. Data Sekunder: yaitu data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, yang berupa diagram ataupun tabulasi.


(39)

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner: merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden.

2. Wawancara: yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

3. Dokumentasi yaitu pencatatan data yang diperlukan dari sumber-sumber yang telah ditentukan.

D. Tahap – Tahap Penelitian

Tahap-tahap untuk menganalisis data adalah sebagai berikut (Moleong, 2011).

1. Menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber Penelaahan yang dilakukan yaitu dengan: wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya.

2. Reduksi data adalah satu upaya untuk membuat abstraksi. Abstraksi adalah usaha membuat rangkuman inti, proses dan pernyataan tetap sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah dilakukan reduksi data-data tersebut disusun dalam satuan. 3. Kategorisasi berarti penyusunan kategori. Kategori tidak lain

adalah salah satu salah satu tumpukan yang disusun atas dasar pemikiran, intuisi, pendapat atau kriteria tertentu. Setelah


(40)

melakukan wawancara dan observasi, penulis mulai memberi kategori pada data-data yang sudah didapat kemudian disesuaikan dengan pokok penelitian.

4. Pemeriksaan keabsahan data. menguji keabsahaan menggunakan teknik triangulasi, adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

5. Penafsiran data adalah untuk menjawab rumusan masalah yang dilakukan dengan deskripsi analitik, yaitu rancangan dikembangkan dari kategori–kategori yang telah ditemukan dan mencari hubungan yang disarankan atau yang muncul dari data. E. Definisi Operasional Variabel

1. TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi)

Teknologi informasi dan komunikasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.

2. Tingkat Penggunaan TIK / ICT Use

Tingkat penggunaan TIK merupakan adopsi teknologi informasi dan komunikasi pada obyek penelitian, yaitu seberapa penting penggunaan teknologi informasi dan


(41)

komunikasi pada bisnis dan kegiatannya sehari-hari dengan menerima dan menerapkan adanya teknologi yang membawa kemajuan.

3. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro, yakni:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).

4. Adopsi TI

Adopsi TI adalah proses penerimaan, perubahan perilaku dari adanya teknologi dan informasi yang berupa pengetahuan, sikap, maupun ketrampilah. Adopsi teknologi tidak hanya mengetahui dari datangnya teknologi dan informasi tapi melaksanakan, menerapkannya dalam bisnis maupun kegiatan sehari-hari.

F. Populasi dan Sampling

Populasi penelitian adalah UMKM yang berada di beberapa kecamatan yang berada di Kota Yogyakarta, yang meliputi: Kec. Kotagede, Kec. Kraton, Kec. Mantrijeron, Kec. Mergangsan, Kec. Tegal Rejo, Kec. Umbul Harjo dan Kec. Wirobrajan jumlah semua


(42)

UMKM di Kota Yogyakarta yaitu 2082. Untuk menentukan sampel menurut Rosce dalam buku “Research Methods For Bussiness” (1982:253) pada bukunya Sugiyono “Metode Penelitian Bisnis” (2014) ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500, maka peneliti mengambil sampel 50 UMKM yang ada di Kota Yogyakarta.

Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling kuota yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Dengan demikian proporsi masing-masing Kecamatan yang diambil sebagai sampel disajikan pada:


(43)

TABEL 3.1 Populasi Penelitian

No. Kecamatan

Jumlah Unit Usaha

Proporsi [((3)/∑(3)) *100% ] Sampel Keseluru han Jumlah Sampel ( 4) x (5)

Jumlah Sampel per

Kategori

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Danurejan 575 14,44% 50 7,22 7

2

Gedung

Tengen 302 7,58% 50 3,79 4

3 Gondokusuman 236 5,93% 50 2,96 3

4 Gondomanan 133 3,34% 50 1,67 2

5 Jetis 399 10,02% 50 5,01 5

6 Kotagede 573 14,39% 50 7,19 7

7 Kraton 205 5,15% 50 2,57 2

8 Mantrijeron 168 4,22% 50 2,11 2

9 Mergangsan 216 5,42% 50 2,71 3

10 Ngampilan 228 5,72% 50 2,86 3

11 Pakualaman 7 0,18% 50 0,09 0

12 Tegalrejo 299 7,51% 50 3,75 4

13 Umbulharjo 505 12,68% 50 6,34 6

14 Wirobrajan 137 3,44% 50 1,72 2

Jumlah 3983 100,00% 50 50

Sumber: data sekunder diolah

Berdasarkan tabel di atas terdapat jumlah sampel yang diambil pada masing-masing kecamatan. Sesuai dengan persentase jumlah UMKM yang paling banyak terdapat pada kecamatan Danurejan dan Kotagede, sehingga jumlah sampel yang diambil masing-masing 7 responden. Sedangkan ada 4 kecamatan dengan jumlah responden terkecil yaitu Kecamatan Gondomanan, Kraton, Mantrijeron,


(44)

Wirobrajan dengan 2 reponden dan ada satu kecamatan yang tidak termasuk dalam pengambilan sampel, karena dalam persentasenya sangat kecil maka kecamatan Pakualaman tidak dijadikan sampel responden.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis kualitatif atau analisis deskriptif dalam penelitian ini pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan dan penyusunan data dalam tabel numerik.

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian utama serta data identitas umum/karakteristik demografi responden. Ukuran yang digunakan dalam deskripsi adalah distribusi frekuensi (frekuensi data dinyatakan dalam ukuran absolut dan proporsi, yang disajikan dalam bentuk tabel numerik), Sedangkan untuk memperjelas dan pembahasan deskripsi data juga akan disajikan dalam bentuk grafik.


(45)

29 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Perkembangan UMKM di Kota Yogyakarta

Menurut (Edy & Y.Susilo:2011). Berdasarkan hasil survei mayoritas UMKM di Provinsi DIY ber- diri sebelum tahun 1990 yaitu sebanyak 36 persen, sedangkan UMKM yang berdiri sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2000 seba- nyak 33 persen sedangkan sisanya berdiri ta- hun 2001-2010 sebanyak 31 persen. Melihat kondisi objektif tersebut maka UMKM di Provinsi DIY berkembang sejak sebelum tahun 1990 (Gambar 2). Pada periode satu dasawarsa terakhir, perkembangan UMKM juga meng- gembirakan. Hal ini terbukti pada periode tersebut cukup banyak UMKM yang memulai usahanya.

Bidang Usaha Utama Perusahaan Deksripsi UMKM menurut lapangan usahanya, sesuai dengan klasifikasi yang dikeluarkan oleh Disperindagkop dan UKM Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2009 dapat dibagi dalam kelompok industri pertanian, industri nonpertanian, kerajinan, dan aneka usaha. Dari berbagai kelompok tersebut, maka UMKM di Yogyakarta terbanyak beroperasi pada bidang usaha industri pada komoditas yang berkaitan dengan produk pertanian.

Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu ketersediaan bahan baku, ketersediaan SDM yang sesuai serta skala usaha yang cocok bagi pasar lokal dan regional. Predikat Yogyakarta sebagai


(46)

kota pendidikan dan tujuan pariwisata memiliki peran besar bagi berkem- bangnya UMKM yang bergerak pada bidang kerajinan.

Selanjutnya komposisi menurut bidang usaha, industri pertanian/makanan mencakup industri tempe, tahu, bakpia, geplak, kerupuk, nata de coco, serta aneka roti dan kue. Untuk industri non-pertanian/non-makanan menca- kup industri genteng, gamelan, mebel kayu, mebel bambu, dan industri konveksi. Kemu- dian yang tergolong kerajinan di antaranya ke- rajinan kulit, batik, perak, gerabah dan keramik. Cakupan aneka usaha meliputi industri cindera mata (ornamen batu, topeng kayu, serabut kelapa, bambu, hiasan dinding, lukisan batik, dan lukisan kulit). Nilai Total Penjualan Produk Tahun 2007- 2009. Nilai Total penjualan produk rata-rata dari tahun ke tahun mengalami kenaikan mes- kipun relatif kecil. Pada tahun 2006 nilai penjualan sebesar Rp172,6 milyar dan meningkat menjadi Rp173,1 milyar pada tahun 2008. Selanjutnya pada tahun 2009, nilai penjualan produk UMKM yang menjadi responden mencapai Rp174,6 milyar (Gambar 4). Penghasilan Lain di Luar Usaha. Sebagian pelaku UMKM di Provinsi DIY juga mempu- nyai penghasilan di luar usaha yang utama. Sebanyak 30 persen responden mengaku mem- punyai penghasilan di luar dari usahanya yang pokok. Sisanya sebanyak 70 persen responden tidak mempunyai penghasilan selain dari usa- hanya yang pokok. Dengan demikian sebagian besar pelaku UMKM mengandalkan penghasil- an atau pendapatan dari usahanya yang pokok.


(47)

Pada (Harianjogja.com:2016), Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) senantiasa mengalami pertumbuhan hingga 10% per tahun. Hingga akhir desember 2015 kemarin, Dinas Koperasi dan UKM DIY mencatat total jumlah UMKM sebanyak 137.267.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) UKM, Sultoni Nurifai, mengatakan bahwa posisi pasar terbesar dipegang UMKM perdagangan pangan yang memakan porsi 30% dari total UMKM DIY. Selanjutnya diikuti perdagangan non-pangan dan sektor lainnya seperti pertanian dan perkebunan.

Dalam rangka mendukung perkembangan UMKM, dinas terus memberikan pendampingan kepada para pelaku usaha. Namun pendampingan lebih diprioritaskan pada kegiatan perdagangan pangan karena mengandung kegiatan produksi.

1. Karakteristik Responden a. Jumlah Responden

Penelitian ini menggunakan data primer dengan memberikan kuesioner kepada responden dimana responden yang dituju adalah pemilik UMKM yang berada di kota Yogyakarta yang tersebar di 14 kecamatan, tapi salah satu kecamatan tidak termasuk dalam penelitian karena dalam perhitungan untuk pengambilan sampel tidak sesuai dengan kapasitas jumlahnya. Kecamatan yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu Kecamatan Danurejan, Gedung Tengen, Gondokusuman, Gondomanan, Jetis, Kotagede, Kraton,


(48)

Mantrijeron, Mergangsan, Ngampilan, Tegal Rejo, Umbul Harjo, dan Wirobrajan. Berikut merupakan jumlah responden dari hasil penelitian.

TABEL 4.1

Jumlah Responden Pada Hasil Penelitian No. Kecamatan Jumlah Sampel per

Kategori

Persentase

1 Danurejan 7 14%

2 Gedung Tengen 4 8%

3 Gondokusuman 3 6%

4 Gondomanan 2 4%

5 Jetis 5 10%

6 Kotagede 7 14%

7 Kraton 2 4%

8 Mantrijeron 2 4%

9 Mergangsan 3 6,%

10 Ngampilan 3 6%

11 Tegalrejo 4 8%

12 Umbulharjo 6 12%

13 Wirobrajan 2 4%

Jumlah 50 100%


(49)

b. Jenis Usaha

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa jenis usaha dari responden. Dari 50 UMKM jenis usaha yang paling yaitu pangan, dan yang paling rendah terdapat jenis usaha seluler dan percetakan yaitu ada 1 responden. Berikut merupakan jenis usaha dan jumlah respoden.

TABEL 4.2

Jenis Usaha Pada UMKM

No. Jenis Usaha Jumlah UMKM Persentase (%)

1. Pangan 19 38

2. Sandang 11 22

3. Kerajinan 16 32

4. Seluler 1 2

5. Percetakan 1 2

6. Fotocopy 2 4

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

c. Umur UMKM

Lamanya usaha bisnis pada setiap UMKM berbeda-beda. Pada penelitian kali ini UMKM dengan umur usaha yang paling banyak antara 5 hingga 10 tahun dengan jumlah responden 31 dan responden dengan umur usaha paling sedikit antara 16 hingga lebih dari 20 tahun yaitu ada 2 responden.

TABEL 4.3

Umur UMKM

No. Umur Jumlah UMKM Persentase (%)

1. <5 12 24

2. 5-10 31 62

3. 11-15 3 6

4. 16-20 2 4

5. >20 2 4

Jumlah 50 100


(50)

d. Jumlah Karyawan Pada UMKM

Jumlah karyawan pada UMKM cukup beragam, terdapat 25 responden yang jumlah karyawannya antara 3-6 dengan persentase tertinggi yaitu 50%, setengah dari jumlah responden. Sedangkan terdapat 1 responden dengan persentasenya yang terkecil yaitu 2% dengan jumlah karyawan antara 11-13 orang.

TABEL 4.4

Jumlah Karyawan pada UMKM No. Jumlah

Karyawan

Jumlah UMKM

Persentase (%)

1. <3 19 38

2. 3-6 25 50

3. 7-10 3 6

4. 11-13 1 2

5. >13 2 4

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

B. Hasil Penelitian

1.

Tingkat Ketersediaan Fasilitas atau Infrastruktur TIK (Teknologi Informasi Dan Komunikasi)

a. Jenis komponen TIK yang digunakan untuk mendukung usaha yang dijalankan. Dari setiap komponen, responden boleh memilih lebih dari satu artinya setiap responden bisa menggunakan lebih dari satu komponen TIK bahkan semuanya. Responden juga bisa menambahkan jawaban lain apabila tidak ada di kuesioner, tapi jawaban dari responden tidak ada yang menambahkan komponen lain.


(51)

TABEL 4.5

Penggunaan Komponen TIK

No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1. Komputer 31 62

2. Printer 12 24

3. Handphone 50 100

4. Internet 28 56

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.1 Penggunaan Komponen TIK

Dari 50 responden terdapat UMKM yang menggunakan komputer ada 31 UMKM atau 62% dari seluruh responden. Komponen TIK yang lain seperti Printer hanya sedikit yang menggunakannya yaitu hanya 15 responden atau 30% dari semua responden. Pada penggunaan Handphone semua UMKM memanfaatkannya. Penggunaan internet pada UMKM yaitu ada 28 responden atau 56%.

b. Penggunaan E-mail dalam Bisnis

Dari 50 responden Jumlah UMKM yang sudah memiliki e-mail adalah seperti pada tabel di bawah ini:

31

12

50

28

62% 24% 100% 56%

0 10 20 30 40 50 60

Komputer Printer Handphone Internet


(52)

TABEL 4.6

Penggunaan E-mail pada UMKM

No. Keterangan Jumlah UMKM Persentase (%)

1 Ya 33 56

2 Tidak 16 44

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.2

Penggunaan E-mail pada Responden

Jumlah UMKM yang memiliki e-mail yaitu ada 33 responden dan responden yang tidak menggunakan e-mail ada 16 dari 50 responden. Lebih dari setengah UMKM menggunakan e-mail untuk pengaktifan sosial media maupun sebagai surat elektronik.

c. Penggunaan akun jejaring sosial untuk pemasaran dan berkomunikasi dengan konsumen.

Lebih dari setengah responden sudah memiliki akun jejaring sosial untuk pemasaran dan berkomunikasi. Berikut ini jumlah dari responden yang memiliki e-mail.

33

16

54% 44%

0 10 20 30 40

Ya Tidak


(53)

TABEL 4.7

Penggunaan Jejaring Sosial

No. Keterangan Jumlah UMKM Persentase (%)

1 Ya 30 60

2 Tidak 20 40

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.3 Penggunaan Jejaring Sosial

Penggunaan sosial media oleh UMKM cukup tinggi yaitu 30 responden atau 60% dari jumlah responden dan yang belum menggunakan sosial media ada 20 responden. UMKM yang memanfaatkan media sosial cukup tinggi sehingga bisa di katakan dapat mengikuti perkembangan TIK di daerah Kota Yogyakarta.

Terdapat responden yang menjawab (Ya) maka pada penggunaan jejaring sosial ada 30 responden, tapi responden yang menyebutkan apa saja media sosial yang digunakan hanya 19 responden. Responden bisa menyebutkan media sosial yang digunakannya lebih dari satu. Beberapa media sosial yang digunakannya seperti instagram, Facebook, Line, dan lain-lain. Berikut ini adalah jumlah dan persentase yang menggunakan media sosial tersebut:

30

20

60% 40%

0 5 10 15 20 25 30 35

Ya Tidak


(54)

TABEL 4.8 Penggunaan Media Sosial

No. Media Sosial Jumlah Persentase (%)

1 Instagram 11 58

2 Facebook 13 68

3 Line 3 16

4 Twitter 1 5

5 WhatsApp 8 42

6 Buka lapak/olx 1 5

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.4 Penggunaan Media Sosial

Dari seluruh sosial media yang disebutkan diatas, yang paling banyak digunakan yaitu Facebook ada 13 responden atau 68% dari 19 responden. Karena dari 30 responden yang menggunakan sosial media hanya 19 responden yang menyebutkan apa saja yang digunakannya. Setelah Facebook ada instagram yang paling banyak penggunaannya yaitu 11 atau 58% dari 19 responden selanjutnya ada line, whatshap, twitter, buka lapak/olx.

11 13 3 1 8 1

58% 68% 16%

5% 42% 5%

0 2 4 6 8 10 12 14

Instagram Fabebook Line Twitter Whatshap Buka

lapak/olx


(55)

d. Jumlah karyawan yang dapat mengoperasikan computer

Dari 50 responden, berikut merupakan jumlah UMKM yang meiliki karyawan yang dapat mngoperasikan komputer dan tidak.

TABEL 4.9

Jumlah UMKM yang memiliki Karyawan yang dapat Mengoperasikan Komputer

No. Keterangan Jumlah UMKM Persentase (%)

1 Ya 24 48

2 Tidak 26 52

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.5

Jumlah UMKM yang memiliki Karyawan yang dapat Mengoperasikan Komputer

Dari 50 UMKM yang memiliki karyawan yang dapat mengoperasikan komputer yaitu ada 24 responden. Responden yang tidak memiliki karayawan yang belum bisa mengoperasikan komputer ada 26 UMKM. Sebagian pemilik usaha mengatakan bahwa mereka masih bisa berkembang tanpa adanya bantuan karyawan untuk mempromosikan bisnisnya.

24 26

48% 52%

0 5 10 15 20 25 30

Ya Tidak


(56)

Dari 24 responden yang memiliki karyawan yang dapat mengoperasikan komputer, ada sebagian yang tidak menyebutkan berapa banyak karyawan yang dapat mengoperasikan komputer. Jumlah karyawannya adalah sebagai berikut:

TABEL 4.10

Jumlah Karyawan yang Mengoperasikan Komputer

No. Jumlah karyawan Jumlah Persentase (%)

1 <3 6 25

2 3-5 3 12.5

3 >5 0 0

4 Tidak ada data 15 62.5

Jumlah 24 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.6

Jumlah Karyawan yang Mengoperasikan Komputer

Dari 24 responden yang memiliki karyawan yang dapat mengoperasikan komputer dikategorisakan menjadi 4 kelompok, yang pertama yaitu dengan jumlah karyawan kurang dari 3 ada 6 UMKM, yang kedua ada jumlah karyawan antara 3 – 5 ada 3 UMKM, selanjutnya jumlah karyawan yang lebih dari 5 tidak ada, dan yang terakhir tidak ada data ada 15 UMKM.

25%

13%

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

6 3

-<3 3 -5 >5


(57)

2.

Pemanfaatan TIK

a. Pemanfaatan komputer pada bisnis

Sebagai informasi dari 50 responden hanya 31 responden yang memanfaatkan komputer. Responden boleh memilih lebih dari satu keterangan yang ada di kuesioner artinya pada setiap responden ada yang memilih semua jawaban atau sebagian. Peneliti merumuskan pemanfaatan komputer dapat digunakan sebagai berikut:

TABEL 4.11

Pemanfaatan Komputer pada UMKM

No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 mengetik surat 10 32

2 pembukuan/laporan keuangan 18 58

3 presentasi dengan power point 4 13

4 sistem informasi 5 16

5 mengolah data seperti perhitungan dan pencatatan

gaji karyawan (excel) 16 52

6 mendesain Produk 20 65

7 mengakses internet 23 74

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.7

Pemanfaatan Komputer pada UMKM

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa pemanfaatan komputer pada UMKM ada beberapa komponen. Pertama mengetik surat, UMKM

mengetik surat pembuku an/lapora n keuangan presentas i dengan power point sistem informasi mengolah data seperti perhituan gan dan pencata… mendesai n Produk mengaks es internet Lainnya (sebutkan )

Jumlah 10 18 4 5 16 20 23 0

Persentase (%) 32% 58% 13% 16% 52% 65% 74% 0%

0 5 10 15 20 25


(58)

yang menggunakan komputer untuk mengetik surat ada 10 atau 32% dari 31 responden. Kedua untuk pembukuan/laporan keuangan jumlah UMKM yang menggunakannya ada 18 responden tau 58%. Ketiga untuk presentasi dengan power point yaitu ada 4 responden atau 13% dari 31 UMKM yang memanfaatkan komputer. Keempat ada sistem informasi, responden yang menggunakan komputer sebagai sistem informasi ada 5 atau 16 %. Selanjutnya untuk mengolah data seperti perhitungan dan pencatatan gaji karyawan contohnya menggunakan Ms. Excel UMKM yang menggunakannya ada 16 responden atau 52%. Selanjutnya juga untuk mendesain produk, UMKM yang menggunakannya cukup banyak yaitu 65% atau 20 responden dari 31 jumlah responden yang menggunakan komputer. Terakhir untuk mengakses internet, pada komponen ini paling banyak penggunaannya oleh responden yaitu 23 UMKM atau 74%.

b. Pemanfaatan Internet dalam Mendukung Bisnis

Dari 28 responden yang menggunakan internet maka ada beberapa yang memanfaatkannya untuk Mencari Informasi Pasar, Mencari informasi desain, Memasarkan produk, Komunikasi dengan mitra usaha, Komunikasi dengan konsumen, Memfasilitasi pemesanan online, Komunikasi dengan pemasok, Transaksi online, dan lain-lain. Responden boleh memilih lebih dari satu keterangan yang ada di kuesioner artinya pada setiap responden ada yang memilih semua jawaban atau sebagian dan responden juga boleh menambahkan keterangan yang tidak ada dalam kuesioner. Pada pemanfaatan


(59)

internet ini ada 2 responden yang menjawab keterangan yang tidak ada di kuesioner jawabannya yaitu fasilitas konsumen dengan persentase 7%.

TABEL 4.12

Pemanfaatan Internet pada UMKM

No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 mencari informasi pasar 25 89

2 mencari informasi desain 24 86

3 memasarkan produk 26 93

4 komunikasi dengan mitra usaha 16 57

5 komunikasi dengan konsumen 21 75

6 memfasilitasi pemesanan online 15 54

7 komunikasi dengan pemasok 10 36

8 Transaksi Online 14 50

9 Lainnya (sebutkan) 2 7

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.8

Pemanfaatan Internet pada UMKM

Pemanfaatan internet pada UMKM yaitu untuk mencari informasi pasar, jumlah responden yang mencari informasi pasar ada 25 atau 89% dari 28 UMKM yang memanfaatkan internet. Jumlah UMKM yang memanfaatkan internet untuk informasi desain ada 24 responden atau 86% dari 28 responden yang

mencar i inform asi pasar mencar i inform asi desain memas arkan produk komuni kasi dengan mitra usaha komuni kasi dengan konsu men memfa silitasi pemesa nan online komuni kasi dengan pemas ok transak si online Lainnya (sebutk an)

Jumlah 25 24 26 16 21 15 10 14 2

Persentase (%) 89% 86% 93% 57% 75% 54% 36% 50% 7%

0 5 10 15 20 25 30


(60)

memanfaatkan internet. Selanjutnya untuk memasarkan produk, UMKM yang memanfaatkannya ada 26 responden atau 93%. Pemanfaatan internet untuk komunikasi dengan mitra usaha cukup banyak yaitu 16 responden atau 57%. Pemanfaatan internet untuk komunikasi dengan konsumen ada 21 responden atau 75%. Selanjutnya untuk memfasilitasi pemesanan online ada 15 responden atau 54%. Pemanfaatan internet untuk komunikasi dengan pemasok yaitu ada 10 resonden atau 36%. Pemanfaatan untuk transaksi online yaitu ada 14 responden atau 50%, dan ada lainnya itu ada 2 responden yang menyebutkan keterangan selan yang peneliti sebutkan.

c. Tingkat Adopsi TIK pada UMKM di Kota Yogyakarta TABEL 4.13

Tingkat Adopsi TIK

Tingkat Keterangan Jumlah Persentase (%)

0 Tidak/belum menggunakan TI 13 26

1 Integrasi fungsional yang

berorientasi internal

22 44

2 Integrasi multifungsional yang berorientasi eksternal

10 20

3 Integrasi proses yang berorientasi eksternal

2 4

5 Perancangan ulang proses bisnis (business process redesign)

2 4

6 Redefinisi lingkup bisnis dengan bantuan TI

1 2

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Tabel diatas merupakan keterangan pada tingkatan adopsi TIK pada UMKM. Pertama pada tingkatan (0) itu artinya tidak/belum menggunakan TI ada 13 responden atau 26% dari 50 responden. Pada tingkatan (1) artinya integrasi multifungsional yang berorientasi eksternal yaitu ada 22 responden atau 44% dari 50 responden. Pada


(61)

tingkat (2) yang artinya integrasi multifungsional yang berorientasi eksternal ada 10 responden atau 20% dari 50 responden. Pada tingkat (3) yang artinya integrasi proses yang berorientasi eksternal ada 2 responden atau 4% dari 50 responden. Pada tingkat (3) yang artinya integrasi proses yang berorientasi eksternal ada 2 responden atau 4% dari 50 responden. Pada tingkat (4) yang artinya perancangan ulang proses bisnis ada 2 responden atau 4% dari 50 responden. Pada tingkat (5) yang artinya redefinisi lingkup bisnis dengan bantuan TI ada 1 responden atau 2% dari 50 responden.

d. Alasan tidak menggunakan internet dan komputer

Berikut merupakan alasan-alasan responden tidak menggunakan komputer dan internet.

TABEL 4.14

Alasan Responden Tidak Menggunakan Komputer dan Internet No Keterangan Jumlah Persentase

(%)

1 biaya mahal 6 32

2 kesulitan dalam pengoperasian 13 68

3 tidak ada fasilitas yang tersedia 9 47

4 tidak ada anggaran yang

tersedia 5 26

5 Lainnya (sebutkan) 2 11


(62)

GAMBAR 4.9

Alasan Responden Tidak Menggunakan Komputer dan Internet Ada beberapa alasan kenapa ada sebagian UMKM yang belum mengggunakan TIK secara maksimal. Pertama karna biaya mahal ada 6 responden, responden yang kesulitan dalam pengoperasian ada 13 responden, responden yang tidak ada fasilitas yang tersedia ada 9 responden, responden yang tidak ada anggaran yang tersedia ada 5 responden, dan keterangan yang tidak ada yang disebutkan oleh peneliti ada 2 responden.

Pada keterangan lainnya (sebutkan) maka responden akan menyebutkan keterangan selain yang tertera pada kuesioner. Berikut merupakan jawaban respondennya:

TABEL 4.15

Alasan Lainnya Tidak Menggunakan Internet dan Komputer pada UMKM

No Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Tidak membutuhkan internet 1 5

2 Tidak membutuhkan TIK 1 5

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 6

13

9

5

2

32% 68% 47% 26% 11%

0 2 4 6 8 10 12 14

biaya mahal kesulitan dalam pengoperasian tidak ada fasilitas yang tersedia tidak ada anggaran yang tersedia Lainnya (sebutkan)


(63)

GAMBAR 4.10

Alasan Lainnya Tidak Menggunakan Internet dan Komputer pada UMKM

Keterangan lain yang disebutkan oleh responden yang pertama tidak membutuhkan internet dengan persentase 5%, dan kedua tidak membutuhkan TIK.

3.

Manfaat TI Untuk Usaha

a. Berikut Jawaban dari 50 responden mengenai TIK merupakan faktor penting dalam bisnis.

TABEL 4.16

TIK Faktor Penting Pada UMKM No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Penting 43 86

2 Tidak penting 5 10

3 Tidak tahu 2 4

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

1 1

5% 5%

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2

Tidak membutuhkan internet Tidak membutuhkan TIK


(64)

GAMBAR 4.11

TIK Faktor Penting Pada UMKM

Responden yang mengatakan bahwa TIK merupakan faktor penting dalam bisnis yaitu ada 43 dari 50 responden. Sisanya mengatakan tidak penting dan tidak tahu.

b. Jawaban responden mengenai TIK merupakan faktor yang diperlukan dalam bisnis.

TABEL 4.17

TIK Faktor yang Diperlukan Pada UMKM No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Diperlukan 43 86

2 Tidak diperlukan 5 10

3 Tidak tahu 2 4

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 43

5

2

86% 10% 4%

0 10 20 30 40 50

Penting Tidak penting Tidak tahu


(65)

GAMBAR 4.12

TIK Faktor yang Diperlukan Pada UMKM

Dari 50 responden yang mengatakan bahwa TIK diperlukan untuk pengembangn bisnis yaitu ada 43 atau 86% dari seluruh responden. Sisanya nengatakan tidak diperlukan dan tidak tahu.

c. Jawaban responden mengenai TIK merupakan faktor yang dibutuhkan dalam bisnis.

TABEL 4.18

TIK Faktor yang Dibutuhkan Pada UMKM No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Butuh 44 88

2 Tidak butuh 4 8

3 Tidak tahu 2 4

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 43

5

2

86% 5% 4%

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Diperlukan Tidak diperlukan Tidak tahu


(66)

GAMBAR 4.13

TIK Faktor yang Dibutuhkan Pada UMKM

Dari 50 responden yang mengatakan bahwa TIK dibutuhkan dalam pengembangn bisnis yaitu ada 44 atau 88% dari seluruh responden. Sisanya nengatakan tidak dibutuhkan dan tidak tahu.

d. Jawaban responden mengenai TIK merupakan faktor pendukung dalam mengelola bisnis.

TABEL 4.19

TIK Faktor Pendukung Pada UMKM No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Mendukung bisnis 46 92

2 Tidak mendukung bisnis 3 6

3 Tidak tahu 1 2

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 44

4

2

88% 8% 4%

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Butuh Tidak butuh Tidak tahu


(67)

GAMBAR 4.14

TIK Faktor yang Pendukung Pada UMKM

Dari 50 responden yang mengatakan bahwa TIK mendukung bisnis untuk pengembangn bisnis yaitu ada 46 atau 92% dari seluruh responden. Sisanya nengatakan tidak mendukung bisnis dan tidak tahu.

e. Jawaban responden mengenai TIK merupakan faktor yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

TABEL 4.20

TIK Faktor Meningkatkan Kinerja Pada UMKM

No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Meningkatkan kinerja 47 94

2 Tidak meningkatkan kinerja 2 4

3 Tidak tahu 1 2

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016 46

3 1

92% 6% 2%

0 10 20 30 40 50

Mendukung bisnis Tidak mendukung bsnis

Tidak tahu


(68)

GAMBAR 4.15

TIK Faktor Meningkatkan Kinerja Pada UMKM

Dari 50 responden yang mengatakan bahwa TIK dapat meningkatkan kinerja pada bisnis yaitu ada 47 atau 94% dari seluruh responden. Sisanya nengatakan tidak meningkatkan kinerja dan tidak tahu.

4.

Keikutsertaan dan Pelatihan/Workshop Tentang Pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

a. Jawaban responden dari 50 UMKM yang mengikuti pelatihan/workshop tentang pemanfaatan TIK sebagai berikut

TABEL 4.21

UMKM yang Mengikuti Pelatihan/Workshop No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Ya 25 50

2 Tidak 25 50

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

b. Dari 50 responden yang mengikuti pelatihan/workshop ada 25 responden. Pihak yang mengadakan pelatihan tersebut antara lain. Responden dapat memilih pihak yang mengadakan pelatihan lebih dari satu karena kemungkinan ada beberapa responden yang

47

2 1

94% 4% 2%

0 10 20 30 40 50

Meningkatkan kinerja

Tidak meningkatkan kinerja

Tidak tahu


(69)

mengikuti beberapa kali pelatihan. Responden juga dapat menyebutkan pihak yang tidak ada pada kuesioner.

TABEL 4.22

Pihak yang Mengadakan Pelatihan

No. Keterangan Jumlah Persentase (%) 1 Pemerintah (Dinas

Koperasi) 15 60

2 Perseorangan 13 52

3 Lembaga masyarakat 1 4

4 Mahasiswa 2 8

5 Pihak Lainnya 3 12

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.16

Pihak yang Mengadakan Pelatihan

Jawaban dari hasil penelitian ini bahwa pihakpaling banyak mengadakan pelatihan/workshop menurut responden yaitu dari pemerintah. Terdapat 15 responden yang mendapat pelatihan dari pemerintah (Dinas Koperasi) yang kedua ada lembaga masyarakat

15

13

1 2

3

60% 52% 4% 8% 12%

0 2 4 6 8 10 12 14 16 Pemerintah (Dinas Koperasi) Perseorangan Lembaga masyarakat Mahasiswa Lainnya (sebutkan)


(70)

dengan persentase paling sedikit dibanding lainnya yaitu 4% atau 1 responden. Sisanya ada mahasiswa, perseorangan dan pihak lainnya.

Terdapat beberapa responden menyebutkan selain yang ada pada kuesioner. Berikut merupakan jumlah responden dan pihak yang mengadakan pelatihannya:

TABEL 4.23

Pihak yang Mengadakan Pelatihan

No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Iwapi, Dekranas 1 4

2 Bogasari 1 4

3 UMKM Taman Siswa 1 4

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.17

Pihak Lain yang Mengadakan Pelatihan

Dari 50 responden yang mengikuti pelatihan ada 25 responden dan dari 50 responden ini ada 3 respondetn yang mengikuti pelatihan yang tidak ada keterangan pada kuesioner peneliti. Pertama

c. Dari 25 responden yang mengikuti pelatihan/workshop Materi yang didapatkan oleh responden antara lain seperti pada tabel

1 1 1

4% 4% 4%

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2

Iwapi, Dekranas Bogasari UMKM Taman Siswa


(71)

dibawah ini. Responden dapat memilih lebih dari satu keterangan yang ada di kuesioner dan dapat menyebutkan yang tidak ada pada kuesioner. Terdapat satu jawaban dari responden yang tidak ada pada kuesioner yaitu menciptakan brand/merk, menggunakan alat-alat modern, dan bahan yang berkualitas.

TABEL 4.24

Materi yang Didapat dari Pelatihan

No. Keterangan Jumlah Persentase (%) 1 Pentingnya pemanfaatan

TIK 15 60

2 Strategi Pemasaran dengan

pemanfaatan TIK 16 64

3 Cara penggunaan TIK 11 44

4 Lainnya 1 4

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.18

Materi yang Didapat dari Pelatihan

Dari 50 responden yang mengikuti pelatihan ada 25 responden. Materi yang didapat dari pelatihan tersebut yaitu 15 responden mengatakan pentingnya pemanfaatan TIK, kemudian 16 responden

15 16

11

1

60% 64% 44% 4%

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 Pentingnya pemanfaatan TIK Strategi Pemasaran dengan pemanfaatan TIK Cara penggunaan TIK Lainnya


(72)

mengatakan setrategi pemasaran dengan pemanfaatan TIK materi yang didapatkan. Kemudian ada cara penggunaan TIK dan lain-lain.

5.

Rencana Penggunaan TIK di Masa Depan

a. Kepemilikan website, atau toko online pada respoden.

Dari 50 responden yang menggunakan website/toko online adalah sebagai berikut.

TABEL 4.25 Kepemilikan Website

No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Ya 21 42

2 Tidak 29 58

Jumlah 50 100

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.19 Kepemilikan Website

b. Alasan responden kenapa tidak memiliki website atau toko online. Dari 50 terdapat 29 responden yang tidak memiliki website atau toko online. Responden dapat memilih alasan yang ada di kuesioner lebih dari satu, kemungkinan alasan dari reponden ada

21

29

42% 58%

0 5 10 15 20 25 30 35

Ya Tidak


(73)

berbagai macam, dan responden juga bisa menenyebutkan alasan lain yang tidak ada pada kuesioner.

TABEL 4.26

Alasan Responden Tidak Memiliki Website

No. Keterangan Jumlah Persentase (%)

1 Tidak ada dana operasional 12 41

2 keberdaan website atau toko

online kurang bermanfaat 9 31

3 Tidak tahu 7 24

4 Lainnya (sebutkan) 5 17

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

GAMBAR 4.20

Alasan UMKM Tidak Memiliki Website

Alasan UMKM tidak menggunakan website yaitu karena tidak ada dana operasional yaitu ada 12 responden yang mengatakannya, keberadaan website atau toko online kurang bermanfaat ada 9 responden yang menjawabnya dan mengatakan tidak tahu ada 7 responden atau 24% dari 29 responden dan lainnya ada 5 responden.

12

9

7

5

41% 31% 24% 17%

0 2 4 6 8 10 12 14

Tidak ada dana operasional

keberdaan website atau toko

online kurang bermanfaat

Tidak tahu Lainnya


(1)

LAMPIRAN Lampiran 1 : Kuesioner

Bapak/Ibu yang saya hormati,

Saya mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam hal ini saya sedang mengadakan penelitian Skripsi. Kuesioner ini berhubungan dengan Tingkat Penggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) pada UKM diKota Yogyakarta. Hasil kuesioner ini tidak untuk dipublikasikan, melainkan untuk, kepentingan penelitian semata.

Atas bantuan, kesediaan waktu, dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih. Hormat Kami,

Femi Kurnia – 20120410366

Profil UKM Nama UKM :

Alamat :

Jenis Usaha : Umur UKM : Jumlah Karyawan :

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ( ) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih, dan isi (...) sesuai dengan pendapat Anda.

Hari/Tgl:... ..

Lokasi:... ..


(2)

3

A. Tingkat Ketersediaan Fasilitas Atau Infrastruktur TIK (Teknologi Informasi Dan Komunikasi)

1. Jenis komponen TIK apa yang Bapak/Ibu gunakan untuk mendukung usaha yang Bapak/Ibu jalankan selama ini? (boleh pilih lebih dari satu)

฀ Komputer ฀ Printer

฀ Lain-lain, sebutkan ....

฀ Handphone ฀ Internet

2. Apakah Bapak/Ibu memiliki dan menggunakan e-mail dalam bisnis yang dijalankan?

฀ Ya ฀ Tidak

3. Apakah Bapak/Ibu/Sdra/i memiliki akun jejaring sosial untuk pemasaran dan berkomunikasi dengan konsumen?

฀ Ya, Sebutkan... ...

฀ Tidak

4. Apakah Bapak/Ibu/Sdra/i memiliki karyawan yang dapat mengoperasikan komputer?

฀ Ya,sebutkan jumlahnya... ฀ Tidak

B. Pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

1. Bagaimana Bapak/Ibu/Sdra/i dalam memanfaatkan komputer untuk mendukung bisnis yang dijalankan? (boleh pilih lebih dari satu) ฀ Mengetik surat

฀ Pembukuan/laporan keuangan

฀ Presentasi dengan power point

฀ Sistem informasi

฀ Mengolah data seperti perhitungan dan pencatatan gaji karyawan (excel)

฀ Mendesain produk ฀ Mengakses internet

฀ Lain-lain, sebutkan... 2. Bagaimana Bapak/Ibu dalam memanfaatkan internet untuk mendukung

bisnis yang dijalankan? (boleh pilih lebih dari satu)


(3)

฀ Memasarkan produk ฀ Komunikasi dengan mitra

usaha

฀ Komunikasi dengan konsumen

฀ Memfasilitasi pemesanan online ฀ Komunikasi dengan pemasok ฀ Transaksi online

฀ Lain-lain, sebutkan...

3. Sejauh mana tingkat adopsi TIK (Teknologi Informasi Dan Komunikasi) oleh UKM Bapak?Ibu?

(pilih salah satu)

฀ Tidak/belum menggunakan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

฀ Integrasi fungsional yang berorientasi internal

฀ Integrasi multi fungsional yang berorientasi eksternal ฀ Integrasi proses yang berorientasi eksternal

฀ Perancangan ulang proses bisnis (business process redesign) ฀ Redefinisi lingkup bisnis dengan bantuan TI

4. Apabila Bapak/Ibu tidak menggunakan internet dan komputer, maka alasan tidak memanfaatkannya? (boleh pilih lebih dari satu)

฀ Biaya mahal

฀ Kesulitan dalam

pengoperasian

฀ Tidak ada fasilitas yang tersedia

฀ Tidak ada anggran yang tersedia ฀ Lain-lain, sebutkan...

C. Manfaat TI untuk Usaha

1. Apakah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan faktor penting dalam mengelola bisnis?

฀ Penting ฀ Tidak penting ฀ Tidak tahu


(4)

5

2. Apakah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan faktor yang diperlukan dalam mengelola bisnis?

฀ Diperlukan ฀ Tidak diperlukan ฀ Tidak tahu

3. Apakah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan faktor yang dibutuhkan dalam mengelola bisnis?

฀ Butuh ฀ Tidak butuh ฀ Tidak tahu

4. Apakah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan faktor pendukung dalam mengelola bisnis?

฀ Mendukung bisnis ฀ Tidak mendukung bisnis ฀ Tidak tahu

5. Apakah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) merupakan faktor yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan?

฀ Meningkatkan kinerja ฀ Tidak meningkatkan kinerja ฀ Tidak tahu

D. Keikutsertaan dan Pelatihan/Workshop Tentang Pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

1. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan/workshop tentang pemanfaatan TIK?

฀ Ya ฀ Tidak

2. Apabila Bapak/Ibu menjawab (Ya), maka pihak mana yang mengadakan pelatihan tersebut? (boleh pilih lebih dari satu)

฀ Pemerintah (Dinas Koperasi)

฀ Lembaga masyarakat

฀ Mahasiswa ฀ Perseorangan

฀ Lain-lain, sebutkan... 3. Apabila Bapak/Ibu menjawab (Ya), maka apa saja yang anda dapatkan


(5)

Telp. (0274) 387656, Website : www.umy.ac.id

฀ Pentingnya pemanfaatan TIK

฀ Strategi pemasaran dengan pemanfaatan TIK

฀ Cara penggunaan TIK ฀ Tidak tahu

฀ Lain-lain, sebutkan...

E. Rencana pengggunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di masa depan.

Perkembangan TIK sangat penting untuk kemajuan UKM di berbagai daerah bahkan negara karena dengan adanya globalisasi dan pasar bebas UKM dituntut untuk mengikuti perkembangannya, dengan ini maka UKM bersedia menerima adopsi TIK). Seperti website, toko online dll.

1. Apakah usaha Bapak/Ibu sudah memiliki website, atau toko online? ฀ Ya, lanjut ke No. 4 & 5 ฀ Tidak, lanjut No. 2 & 3

2. Apabila Bapak/Ibu menjawab (Tidak) maka alasan tidak memiliki website atau toko online?

฀ Tidak ada dana operasional

฀ Keberadaan website atau toko online kurang bermanfaat ฀ Tidak tahu

฀ Lain-lain, sebutkan...

3. Apakah Bapak/Ibu/Sdra/i berminat untuk membuat website atau toko online?

฀ Ya ฀ Tidak

4. Apakah Bapak/Ibu berusaha mengembangakan/memperluas jaringan usaha dengan memanfaatkan fasilitas tersebut?

฀ Ya ฀ Tidak, alasan...

5. Apakah tersedia dana yang cukup untuk pengembangan TIK di UKM Bapak/Ibu/

฀ Ya


(6)

7

Sekian Terimakasih

Mohon Kuesioner Ini Dapat Diisi Dengan Lengkap Agar Dapat Diproses Lebih Lanjut.