Mata Pencarian Kepercayaan Tengger Zoku No Wologoro Kanshu No Kekkon Shiki

2.3 Mata Pencarian

Orang Tengger dikenal sebagai petani yang tanggu, dengan suhu udara yang dingin, mereka betah bekerja di ladang hingga sore hari. Jumlah penduduk yang bermata pencarian sebagai petani sangat besar, yakni 95, sekitar 5 hidup sebagai pegawai negeri, pedagang, buruh, dan usaha jasa. Bidang jasa yang mereka lakukan antara lain menyewakan kuda tunggang untuk para wisatawan baik dalam maupun luar negri, menjadi sopir jeep yang biasanya miliknya sendiri, menyewakan kamar untuk para wisatawan.

2.4 Kepercayaan

Agama yang dianut sebagian besar suku Tengger adalah agama Hindu, Islam dan Kristen. Masyarakat Tengger sangat taat dengan aturan agama Hindu. Mereka yakin merupakan keturunan langsung dari Majapahit. Gunung Brahma Bromo dipercayai sebagai gunung suci dengan mengadakan berbagai macam upacara-upacara yang dipimpin oleh seorang dukun yang sangat dihormati dan disegani. Masyarakat Tengger lebih memilih tidak mempunyai kepala pemerintahan desa dari pada tidak memiliki pemimpin ritual. Para dukun pandita tidak bisa dijabat sembarang orang, banyak persyaratan yang dipenuhi perantara doa-doa mereka. Upacara-upacara keagamaan yang dilakukan masyarakat Tengger diantaranya. 5 Universitas Sumatera Utara a. Yahya kasada, Upacara ini dilakukan pada 14 bulan kasada, mereka membawa ongkek yang berisi sajian dari hasil pertanian, ternak dan sebagainya. b. Upacara Karo, Hari raya terbesar masyarakat Tengger adalah upacara karo atau hari raya karo. c. Upacara Kapat, jatuh pada bulan ke empat, bertujuan untuk memohon berkah keselamatan serta selamat kiblat, yaitu pemujaan terhadap arah mata angin. d. Upacara kawalu, jatuh pada bulan kedelapan, masyarakat mengirimkan sesaji ke Kepala desa, dengan tujuan untuk kesehatan Bumi, air, api, angin, matahari, bulan dan bintang. e. Upacara kasangka, jatuh pada bulan kesembilan. Masyarakat berkeliling desa dengan membunyikan kentongan dan membawa obor tujuannya adalah memohon keselamatan. f. Upacara kasada, jatuh pada saat bulan Purnama ke dua belas tahun saka, upacara ini disebut sebagai upacara kuban. g. Upacara Unan, diadakan lima tahun sekali dengan tujuan mengadakan pengormatan terhadap roh leluhur. 6 Universitas Sumatera Utara BAB III UPACARA PERKAWINAN ADAT WOLOGORO MASYARAKAT TENGGER Wologoro, dalam bahasa masyarakat Tengger berasal dari kata: “wa” adalah wadah tempat, “la” adalah las bibit, biji, benih, “ga” adalah garbah rahim, dam “ra” raga badan. Yang berarti rahim wanita adalah tempat badan benih bakal calon bayi yang ditaburkan oleh laki-laki. Dengan demikian yang dimaksud perkawinan wologoro, adalah suatu ritual yang dilaksanakan pada waktu pernikahan maksudnya untuk menyucikan kedua mempelai dan keluarganya serta untuk pembersihan bagi rahim si pengantin wanita.

3.1 Upacara Sebelum Perkawinan