ecolabelling adalah asas tentang semua kayu tropis yang dijual harus berasal dari hutan lestari melalui mekanisme pelabelan.
54
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa perbuatan illegal logging merupakan suatu kejahatan oleh karena dampak yang ditimbulkan sangat luas
mencakup aspek ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Kejahatan ini merupakan ancaman yang potensiil bagi ketertiban sosial dan dapat menimbulkan
ketegangan serta konflik-konflik dalam berbagai dimensi, sehingga perbuatan itu secara faktual menyimpang dari norma-norma yang mendasari kehidupan atau
keteraturan sosial. Bahkan dampak kerusakan hutan yang diakibatkan oleh kejahatan illegal logging ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang berada
di sekitar hutan saja namun sirasakan secara nasional, regional maupun internasional.
Merusak hutan yang berdampak pada kerusakan lingkungan adalah merupakan suatu kejahatan sebagaimana dijelaskan dalam pasal 48 UU No. 23
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup UUPLH, bahwa tindak pidana perusakan hutan adalah merupakan kejahatan. Salah satu bentuk perusakan hutan
itu adalah illegal logging.
55
Sepintas lalu terlihat bahwa antara pembangunan dan lingkungan hidup terdapat pertentangan konflik. Karena bila dilihat dari segi yang luas setiap
pembangunan selalu memiliki dampak terhadap lingkungan hidup. Dimana
C. Keterbukaan Informasi pada Perusahaan Go Public
54
Emil Salim, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 2003, hal 11.
55
Ibid., hal. 13.
Universitas Sumatera Utara
misalnya pembangunan sebuah jalan raya yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya yang jelas-jelas akan berdampak terhadap lingkungan
hidup sekitarnya. Yang mana dalam pembukaan jalan tersebut akan membawa pengaruh kepada 2 dua hal, yaitu menebasi pohon-pohon hutan yang terkena
peta pembukaan jalan dan terganggunya kestabilan tanah-tanah sekitarnya.
56
56
N.H.T.Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Jakarta: Gramedia, 2006, hal. 375.
Hal ini juga bisa menimbulkan banjir dan terganggunya sistem habitat manusia dan habitat fauna serta flora lainnya. Semua hal ini dapat memberikan
pengaruh atau resiko kepada lingkungan. Tetapi tidak ada satu tindakan yang tidak berhubungan dengan resiko termasuk dalam hubungannya dengan aktivitas
lingkungan. Dengan kearifan dan kebijaksanaan manusia dapat mengantisipasi semua dampak dan mencari solusi supaya interaksi antara manusia dan
lingkungan dapat seimbang dan serasi. Oleh karena itulah, untuk menghindari konflik yang terlalu besar, maka
UUPLH menggariskan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan. Dalam pasal 1 butir ke 3 UUPLH dikatakan bahwa pembangunan berwawasan
lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam perbangunan yang berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu hidup. Jadi ada 3 tiga unsur penting dalam prinsip pembangunan berwawasan
lingkungan : 1. Penggunaanpengolahan sumber daya secara bijaksana;
Universitas Sumatera Utara
Bahwa dalam rangka mendaya gunakan dan mengelola sumber daya alam untuk memajukan kesejahteraan umum seperti diamanatkan dalam Undang-
Undang Dasar 1945 dan untuk mencapai kebahagiaan hidup berdasarkan Pancasila, perlu dilaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan generasi
masa depan.
57
57
Penjelasan Pasal 1 butir 3 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Menunjang pembangunan yang berkesinambungan; Bahwa penyelenggaran pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup harus didasarkan pada norma hukum dengan memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat dan
perkembangan lingkungan global serta perangkat hukum internasional yangberkaitan dengan lingkungan hidup.
3. Meningkatkan mutu hidup; Bahwa pengelolaan lingkungan hidup untuk melestarikan dan
mengembangkan kemampuan lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna menunjang terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan hidup. Serta pemanfaatan pembangunan secara terus menerus untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup yang sesuai dengan
daya dukung lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian Sumber Daya pada butir 3 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup tersebut harus diartikan lebih luas yaitu, bukan
hanya mencakup pengertian ekonomis seperti sumber daya alam atau sumber daya buatan, tetapi juga meliputi semua bagian lingkungan hidup kita sendiri, mulai
dari sumber daya biotik manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, sumber daya abiotik air, udara, cahaya, barang-barang tambang dan lain-lain sampai pada
sumber daya buatan mesin, hasil-hasil industri, gedung dan sebagainya. Dalam GBHN 1973-1978 dalam BAB III pola umum pembangunan
Jangka Panjang butir 10 terdapat garis yang jelas mengenai prinsip pembangunan berwawasan lingkungan yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam rangka pembangunan, sumber daya alam harus dugunakan secara
rasional. 2.
Pemanfaatan sumber daya harus diusahakan untuk tidak merusak lingkungan hidup.
3. Harus dilaksanakan dengan kebijaksanaan menyeluruh dengan
memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang. 4.
Memperhitungkan hubungan kait-mengait dan ketergantungan antara berbagai masalah.
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 pasal 1 butir 3 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup,
maka yang dimaksud dengan: Pasal 1 butir 3 UU No. 23 Tahun 1997
“Pembangunan berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk
Universitas Sumatera Utara
sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamun kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasu masa kini dan generasi masa depan”
Berdasarkan defenisi diatas, terdapatlah tiga unsur penting dalam
pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu : 1.
penggunaan sumber daya secara bijaksana; 2.
menunjang pembanguan yang berkesinambungan sepanjang masa; 3.
meningkatkan kualitas hidup.
58
Pembangunan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat. Proses pelaksanaan
pembangunan, disatu pihak menghadapi permasalah jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi, di lain pihak sumber daya alam adalah
terbatas. Kegiatan pembangunan dan jumlah penduduk yang meningkat dapat mengakibatkan tekanan terhadap sumber daya alam. Pendayagunaan sumber daya
alam untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat harus disertai upaya untuk melestarikan kemampuan lingkunganhidup yang serasi dan seimbang
guna menunjang pembangunan yang berkesinambungan, dan dilaksakan dengan kebijakan yang terpadu dan menyeluruh serta memperhitungkan kebutuhan
generasi sekarang dan mendatang. Dengan demikian, pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat tersebut, baik generasi
sekarang maupun generasi mendatang, adalam pembangunan berwawasan lingkungan.
59
58
SF. Marbun. Dimensi-dimensi pemikiran Hukum Administrasi Negara, Bandung: Universitas Indonesia Press, 2004, hal 326.
59
Sumartono.R.M.Gatot P. Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia, Jakarta: Penerbit Sinar Grafika, 1991, hal.27.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Emil Salim, terdapat lima 5 pokok ikhtiar yang perlu dikembangkan dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan pembangunan
berwawasan lingkungan, yaitu:
60
1 Menumbuhkan sikap kerja berdasarkan kesadaran sehingga antara satu
dengan yang lain. Hakikat lingkungan hidup memuat hubungan saling mengair dan hubungan saling membutuhkan antara sektor satu dangan
sektor yang lain; 2
Kemampuan menyerasikan kebutuhan dangan kemamampuan sumber daya alam dalam menghasilkan barang dan jasa;
3 Mengembangkan sumber daya manusia agar mampu menggapi tantangan
pembangunan tanpa merusak lingkungan; 4
Mengembangkan kesadaran lingkungan dikalangan masyarakat sehingga tumbuh menjadi kesadaran berbuat;
5 Menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dapat
mendayagunakan dirinya untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan pengelolaan lingkungan hidup
Perizinan merupakan suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam rangka mengadakan servis publiknya terhadap masyarakat.
Mengenai sistem perizinan ini diberikan dalam bentuk penetapan beschikking pemerintahpenguasa. Pemberian izin yang keliru atau tidak cermat
serta tidak memperhitungkan dan mempertimbangkan kepentingan lingkungan
60
SF. Marbun.Op.Cit., Hal 52.
Universitas Sumatera Utara
akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekologis yang sulit dipulihkan. Perizinan merupakan instrumen kebijaksanaan lingkungan yang paling penting.
61
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 dalam Bab VI tentang persyaratan penataan lingkungan hidup, maka dalam pasal 18 di atur tentang
perizinan. Yang mana setiap usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki analisis mengenai
dampak lingkungan hidup untuk memperoleh izin melakukan usaha dan atau kegiatan izin melakukan usaha dan kegiatan tersebut diberikan oleh pejabat yang
berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan dalam izin tersebut di cantumkan persyaratan dan kewajiban untuk melakukan upaya
pengendalian dampak lingkungan hidup. Menurut ketentuan pasal 7 ayat 2 UULH “ kewajiban memelihara
kelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan di camtumkan dalam setiap izin yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang” Mengenai izin usaha dalam hubungannya dengan pengelolaan lingkungan
hidup akan menimbulkan pemikiran dan upaya kearah terwujudnya sistem perizinan lingkungan yang bersifat sederhana, terkordinasi dan terpadu.
62
a. Rencana tata ruang;
Dalam menerbitkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan wajib diperhatikan :
b. Pendapat masyarakat;
61
Netty S.R. Naiborhu.Ibid., hal 25.
62
. Siswanto Sunarso, Hukum Pidana Lingkungan Hidup dan Strategi penyelesaian Sengketa, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, hal. 42.
Universitas Sumatera Utara
c. Pertimbangan dan rekomendasi pejabat yang berwenang yang berkaitan
dengan usaha dan atau kegiatan tersebut. Setiap izin yang diberikan harus diumumkan, karena pengumuman izin
melakukan usaha dan atau kegiatan tersebut merupakan pelaksanaan asas keterbukaan pemerintah. Pengumuman izin melakukan usaha dan atau kegiatan
tersebut memungkinkan peranserta masyarakat khususnya yang belum menggunakan kesempatan dalan prosedur keberatan, dengar pendapat, dan lain
dalam proses pengambilan keputusan izin. Keputusan izin melakukan usaha dan atau kegiatan wajib
diumumkan.Tanpa suatu keputusan izin, setiap orang dilarang melakukan pembuangan limbah yang berasal dari luar wilayah Indonesia ke media
lingkungan hidup Indonesia, setiap orang dilarang melakukan impor limbah bahan berbahaya dan beracun.
Konsep pelayan perizinan terpadu satu pintu tersebut telah diterapkan dalam ketentuan undang-undang penanaman modal No. 25 Tahun 2007 yang
diatur dalam Bab XI pasal 25 dan 26 mengenai pengesahan dan perizinan perusahaan.
Pasal 25 : 1 penanam modal yang melakukan penanaman modal di Indonesia harus sesuai dengan pasal 5 UU ini.
2 pengesahan pendirian badan usaha penanaman modal Dalam Negeri yang berbentuk badan hukum atau tidak
berbadan hukum dilukikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Universitas Sumatera Utara
3 pengesahan pendirian badan usaha penanaman modal asing yang berbentuk perseroan terbatas dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. 4 perusahaan penanaman modal yang akan melakukan
kegiatan usaha wajib memperoleh izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dari instansi
yang memiliki kewenangan , kecuali ditentukan lain dalam undang-undang.
5 izin sebagaimana dimaksud pada ayat 4 diperoleh melalui pelayanan terpadu satu pintu.
Dalam Pasal 4 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah
menyebutkan bahwa: Pemberian kemudahan penanaman modal dalam bentuk percepatan
pemberian perizinan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat 2 diselenggarakan melalui pelayanan terpadu satu pintu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
63
Dalam rangka menarik investor sebesar-besarnya, Indonesia harus menyiapkan insentif yang baik dan lebih konprehensif. Insentif tersebut berupa
penyederhanaan perizinan yang selama ini merupakan bagian yang menjadi momok mengerikan bagi investor, dimana perizinan yang berbelit dan terlalu
panjang kurang lebih 12 prosedur yang pengurusannya memerlukan waktu
63
Peraturan Pemerintah. No. 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah.
Universitas Sumatera Utara
selama 151 hari sampai dengan 180 hari. Lambatnya pegurusan izin investasi tersebut disebabkan karena birokrasi yang panjang. Rentang waktu yang
dibutuhkan tersebut memakan waktu dua kali lebih lama dibandingkan dengan Negara-negara lain.
Dalam rangka untuk mengatasi kendala perizinan yang selama ini dirasakan menghambat masuknya investor untuk menanamankan modalnya di
Indonesia, upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dangan mempercepat dan memangkas waktu proses perizinan serta mengimplementasikan konsep one
stop service centre. Dalam izin melakukan usaha danatau kegiatan harus ditegaskan
kewajiban yang berkenaan dengan penataan terhadap ketentuan mengenai pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilaksanakan oleh penanggung jawab
usaha danatau kegiatan dalam melaksanakan usaha danatau kegiatannya. Bagi usaha dan atau kegiatan yang diwajibkan untuk membuat atau melaksanakan
analisis mengenai dampak lingkungan hidup, maka rencana pengelolaan dan rencana pemantauan lingkungan yang wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab
usaha danatau kegiatan harus dicamtumkan dan dirumuskan dengan jelas dalam izin melakukan usaha danatau kegiatan. Misalnya kewajiban untuk mengolah
limbah, syarat mutu limbah yang boleh dibuang ke dalam media lingkungan hidup, dan kewajiban yang berkaitan dengan pembuangan limbah, seperti
kewajiban melakukan swapantau dan kewajiban untuk melaporkan hasil
Universitas Sumatera Utara
swapantau tersebut kepada instansi yang bertanggung jawab di bidang pengendalian dampak lingkungan hidup.
64
Apabila suatu rencana danatau kegiatan, menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku diwajibkan melaksanakan analisis dampak lingkungan
hidup, maka persetujuan analisis mengenai dampak lingkungan tersebut harus diajukan bersama dengan permohonan izin melakukan usaha danatau kegiatan.
64
Penjelasan Pasal 18 ayat 3 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Tanggung Jawab Perusahaan Go Public dalam Kerugian Penjualan Saham