Kinerja Pemerintah Daerah. PENDAHULUAN

1.6.4. Kinerja Pemerintah Daerah.

Berdasarkan pengertian dari kamus besar bahasa Indonesia dikatakan bahwa kinerja merupakan sesuatu sasaran ataupun tujuan yang harus dicapai. Dalam hal ini dapat dikembangkan lagi bahwa kinerja dalam sebuah lembaga berarti sasaran ataupun tujuan yang harus dicapai oleh lembaga atau instansi tersebut. Selain itu biasanya kinerja ditentukan oleh sebuah periode waktu tertentu. Dalam halnya sebuah organisasi, kinerja berarti merupakan sebuah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi dan bawahan berdasarkan sasaran, standart dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal senada juga dikemukakan oleh Anwar Prabu Mangkunegara, menurutnya kinerja merupakan sebuah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 29 Kesimpulan yang dapat diambil ialah bahwa kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan perlu diberitahukan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil atau tingkat keberhasilan suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi baik itu perusahaan, instansi pemerintahan dan lembaga-lembaga lainnya. Kinerja juga sangat berkaitan dengan kualitas individu-individu yang melaksanakan tugas dari lembaga tersebut. Penilaian kinerja adalah suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang telah melaksanakan pekerjaannya dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kinerja. Pada hakikatnya, penilaian kinerja merupakan suatu evaluasi terhadap hasil kerja individu dengan membandingkan dengan standart yang telah ditetapkan. Dalam sebuah instansi maupun lembaga pemerintahan maka yang menjadi tolak ukur utama penilaian kinerja lembaga 29 Moeheriono, Pengukuran Kinerja, Surabaya, Ghalia Indonesia, 2009, hal 16-18. Universitas Sumatera Utara ialah apakah lembaga dan instansi pemerintah ini telah mampu melaksanakan dan menjalankan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. Lembaga pemerintah sendiri terkadang sering sulit untuk dilakukan penilaian karena tindakan dari instansi ini melenceng dari tujuan dan misinya. Selain dikarenakan faktor para pelaksana dari fungsi dan tujuan instansi itu sendiri yang tidak tepat melaksanakan tugasnya ataupun gagal dalam mengemban tugas yang diberikan kepadanya. Harus diakui bahwa penilaian terhadap kinerja sebuah lembaga sangat diperlukan terlebih penilaian kinerja lembaga pemerintah khususnya pemerintah daerah. Dalam kenyataanya setelah dilakukannya penilaian terhadap kinerja pemerintah daerah maka diketahui bahwa kapabilitas, efektivitas maupun responsivitas pemerintah daerah dan lembaganya cenderung kurang, dan terkadang terlalu lemah. Perlu diingat bahwa penilaian kinerja bukan hanya terpaut pada dokumen hasil kerja pemerintah daerah melainkan perlu memahami keinginan dan kebutuhan masyarakat. Pengukuran dan penilaian kinerja terhadap lembaga pemerintah daerah masih terpaut kepada tiga komponen penting yakni input, output dan outcome setelah melalui beberapa proses dan tahapan. Perlu beberapa indikator untuk melalukan penilaian terhadap kinerja pemerintah daerah. Jika penilaian dan pengukuran kinerja pemerintah daerah dikaikan dengan tingkat pertumbuhan, kenaikan kesejahteraan masyarakat maka penilaian kinerja dapat dilihat melalui indeks pembangunan manusia human development index. Dari uraian teoritis mengenai kinerja dan defenisi kinerja pemerintah daerah maka dapat disimpulkan, untuk pengukuran dan penilaian kinerja pemerintah daerah ialah melalui seberapa jauh masalah sosial-ekonomi masyarakat yang mencakup berbagai bidang mampu diatasi oleh pemerintah daerah melalui instansi dan lembaga-lembaga teknis daerah. Berbagai bidang yang menjadi ukuran penilaian kinerja ialah seperti bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara Untuk menilai komponen kinerja pemerintah daerah terlebih dahulu perlu ditetapkan beberapa indikator yang akan menjadi poin penilaian. 30 Indikator pertama ialah efektivitas yaitu penilaian terhadap tingkat ketercapaian tujuan atau tingkat pemenuhan kebutuhan masyarakat dan masalah sosial ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat, baik secara ketepatan output maupun pencapaian outcome. Indikator kedua ialah efisiensi yaitu bagaimana rasio antara output dan outcome dengan biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Indikator yang ketiga ialah relevansi yaitu apakah program dan kebijakan yang telah diimplementasikan benar-benar sesuai dengan tujuan, kebutuhan, dan masalah sosial-ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat. Inikator keempat ialah tingkat ekonomi dan anggaran yaitu apakah program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah telah sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang memadai. Dan indikator kelima ialah indikator keberlanjutan yakni apakah hasil yang telah dicapai oleh pemerintah daerah dalam bidang sosial-ekonomi dicapai secara keberlanjutan. Dalam melakukan penilaian kinerja terhadap pemerintah daerah banyak indikator yang bisa dipergunakan. Namun kelima indikator ini merupakan komponen penilaian kinerja pemerintah daerah yang paling utama dan mudah untuk dilaksanakan oleh seorang peneliti. 1.7.Metodologi Penelitian 1.7.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ialah penelitian yang ingin mendekripsikan objek penelitian berdasarkan fakta dan data yang ada dilapangan. Penelitian deskriptif ini ingin mengungkapkan fenomena objek penelitian yang sedikit banyak telah diketahui oleh peneliti. 30 Fadel Muhammad. Reiventing local goverment, Jakarta,Kompas Gramedia, 2008, hal 23. Universitas Sumatera Utara

1.7.2. Lokasi Penelitian