Pengawas Minum Obat PMO Kendala Pelaksanaan DOTS

6. Memungkinkan dan meningkatkan penelitian untuk pengembangan obat baru, alat diagnostik dan vaksin. Penelitian juga dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan program.

2.2.4. Pengawas Minum Obat PMO

Salah satu komponen DOTS yang paling penting adalah pengobatan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung minum obat. Untuk menjamin keteraturan pengobatan diperlukan seorang Pengawas Minum Obat PMO. Syarat- syarat PMO antara lain : • Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati oleh pasien. • Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien. PMO merupakan kunci dari keberhasilan DOTS tersebut. PMO memiliki beberapa tugas penting yaitu: • Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur sampai selesai pengobatan 6-9 bulan • Memberi dorongan dan semangat kepada pasien berupa nasehat – nasehat • mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan ataupun bila terdapat indikasi lain • Memberi penyuluhan kepada pasien keluarga pasien mengenai penyakit TB dan mengawasi keluarga pasien yang mempunyai gejala-gejala mencurigakan TB agar melakukan pemeriksaan. Tugas seorang PMO bukanlah untuk mengganti kewajiban pasien mengambil obat dari unit pelayanan kesehatan Depkes, 2006 Informasi penting yang perlu dipahami PMO untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya: • TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur. • TB bukan penyakit keturunan atau kutukan. • Cara penularan TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara pencegahannya. • Cara pemberian pengobatan pasien tahap intensif dan lanjutan. • Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur. Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segera meminta pertolongan ke pelayanan kesehatan

2.2.5. Kendala Pelaksanaan DOTS

Masih banyak kendala dalam pelaksanaan DOTS merupakan faktor yang mempersulit dalam pemberantasan TB. Salah satu kendala yang paling sering terjadi adalah rendahnya compliance dan pengetahuan penderita yaitu pasien TB paru tidak mengerti dan tidak sadar akan pentingnya pengobatan yang berkelanjutan dan teratur yang diberikan kepadanya sehingga pasien biasanya tidak begitu peduli mengikuti prosedur pengobatan Gitawati, 2002. Kendala lain yang ditemukan dalam pengobatan dengan DOTS antara lain : 1, Pengawasan yang kurang dari PMO, dokter ataupun petugas kesehatan. 2. Pasien merasa bosan dengan pengobatan yang sangat lama sehingga menolak untuk minum obat lagi. Hal ini seharusnya bisa diatasi dengan pemberian penjelasan dari awal pengobatan. 3. Ketersedian obat juga salah satu kendala pengobatan khususnya pada daerah yang sulit terjangkau.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL