i. Mengarsip dan memlihara dokomen administrasi dalam berbagai bentuk sesuai dengan keperluannya
j. Mengordinasikan pelaksanaan tugas Seksi Kesyanum dan Kebersihan dengan seksi seksi lainnya dan dengan sekretaris Kecamtan
k. Meneruskan proses surat menyurat kepada Camat l. Menghimpun permasalahan pelaksanaan tugas serta mempersiapkan
saran pertimbangan pemecahan masalah kepada Camat m. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan Camat.
IV.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Barus a. Tugas Pokok
Pemerintah Kecamatan Barus mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan kehidupan
Kemasyarakatan dalam wilayah Kecamatan.
b. Fungsi
Disamping tugas sebagaimana di sebutkan diatas Kantor Camat Barus Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki fungsi
1. Pelaksanaan pelimpahan sebagian kewenangan Pemerintahan dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah
2. Pelayanan penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
V.1 HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini akan dilakukan analisis data terhadap semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang disajikan dalam bab sebelumnya.
Adapun analisis yang dilakukan adalah dengan menggambarkan kondisi yang terjadi dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informasi tersebut
sesuai dengan fokus kegiatan penelitian.
Dalam penelitian ini, informan merupakan objek yang saling mendukung untuk dapat menggambarkan bagaimana peran kecamatan dalam pelaksanaan
otonomi daerah, untuk itu dari keterangan informan ini diharapkan dapat diperoleh data dan informasi mengenai jawaban atas permasalahan yang diteliti.
Sedangkan disisi lain yang menjadi sasaran utama adalah apakahkecamatan berperan dalam pelaksanaan otonomi daerahdan sampai sejauh
mana peran kecamatan dalam pelaksanaan otonomi daerah. Maka dalam hal ini pendapat atau informasi dari masyarakat juga diperlukan sebagai penggambaran
apa yang dirasakan oleh masyarakat dari peran kecamatan tersebut.
Dalam data penelitian ini ada beberapa tahapan utama yang penulis lakukan. Pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan dokumen yang
berhubungan dengan masalah pelitian. Kedua, penulias melakukan wawancara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dengan informan kunci, informan utama dan informan biasa untuk dapat mengetahui lebih dalam mengenai permasalahan penelitian. Ketiga, melakukan
observasi pengamatan sehubungan dengan permasalahan penelitian.
Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melakukan wawancara, maka berikut ini disajikan hasil pengumpulan data tentang
Peran Kecamatan dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.
V.1.1Peran Kecamatan
Sesuai amanat PP No 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan dan UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah,menyatakan bahwa kedudukan, tugas,
fungsi, dan kewenangan kecamatan telah berubah. Perubahan tersebut merubah bentuk organisasi, pembiayaan, pengisian personil, pemenuhan kebutuhan
logistik, serta akuntabilitasnya. Pada zaman UU No 5 Tahun 1974, kecamatan merupakan lingkungan kerja perangkat pemerintah pusat yang menyelenggarakan
pelaksanaan tugas pemerintahan umum di daerah. Sementara itu, pada UU No 32 Tahun 2004, kecamatan merupakan wilayah kerja camat yang merupakan
perangkat daerah kabupaten kota. Perubahan ini menjadikan kecamatan yang awalnya merupakan salah satu wilayah administrasi pemerintahan selain
pemerintah nasional, propinsi, kabupaten atau kotamadya menjadi wilayah kerja dari perangkat daerah. Perubahan ini juga merubah kecamatan yang awalnya
merupakan wilayah kekuasaan menjadi wilayah pelayanan.Maka dengan jelas tugas kecamatan sekarang ini adalah melayani masyarakat karena kecamatan
merupakan ujung tombak pelayanan masyarakat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa responden menyatakan bahwa :
Ya, sekarang ini Kecamatan telah berubah paradigmanya. Dulunya sebagai daerah administratif dan wilayah kekuasaan, sekarang ini sudah
berubah menjadi SKPD jadi kecamatan sekarang ini sama dengan dinas yang ada di Kabupaten, perbedaannya terletak pada tugas dan fungsinya.
Wawancara dengan Camat Barus Bapak Herman Suwito
Dengan perubahan paradigma kecamatan tersebut, maka kedudukan, tugas, fungsi dan kewenangan kecamatan juga berubah. Karena sesuai dengan UU No 32
Tahun 2004 menyatakan bahwa kedudukan tugas, fungsi dan kewenangan kecamatan telah berubah dan perubahan itu diatur dalam PP No 19 Tahun 2008 .
Kedudukan kecamatan sekarang ini memang sudah berubah dari masa UU No 5 Tahun 1974 ke masa yang sekarang ini, sekarang ini kecamatan
kedudukannya sebagai SKPD dan pelayan masyarakat, namun yang terjadi di lapangan kecamatan masih berperan seperti pada masa UU No
5 Tahun 1974, tidak ada perubahan yang sangat signifikan,karena masyarakat masih cenderung menganggap Kecamatan itu sebagai kepala
wilayah, yah itu wajar saja namanya juga masyarakata tidak tau.
wawancara dengan Camat Barus Bapak Herman Suwito
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dalam UU No 32 Tahun 2004 perubahan juga terjadi pada tugas, fungsi dan kewenangan dari kecamatan itu sendiri. Perubahan itu sudah diatur dalam PP
No 19 Tahun 2008
Kalau tugas Kecamatan Barus ini, Kecamatan melaksanakan tugas sesuai dengan Peraturan Bupati No 22 Tahun 2005 yaitu Camat bertugas
membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah kecamatan.
Kalau fungsi dari Kecamatan Barus sendiri adalah sebagai pelaksanaan pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari pemerintah
Kabupaten Tapanuli Tengah, dan sebagai pelayanan penyelenggaraan pemerintah Kecamatan. Inilah yang menjadi acuan kami dalam
melaksanakan tugas. Karena sampai sekarang, ini peraturan yang kami terima. Di Keamatan Barus ini dalam melaksanakan tugas masih mengacu
dari Peraturan Bupati ini, belum ada kami terima peraturan baru.
wawancara dengan Camat Barus bapak Herman suwito
Dalam wawancara yang penulis lakukan, hal senada juga di ungkapkan oleh Sekretaris Camat dan Kepala Seksi bagian pemerintahan mereka
mengungkapkan bahwa :
Tugas dan fungsi kecamatan Barus ini di atur dalam Keputusan Bupati No 22Tahun 2005 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi pada kantor
kecamatan. Sekarang ini Keputusan Bupati yang ada sama kami ya..cuma
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ini. Tugasnya yaitu membantu bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan
dalam wilayah kecamatan. Kalau fungsinya itu adalahsebagai pelaksanaan pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari
pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, dan sebagai pelayanan penyelenggaraan pemerintah Kecamatan. Dalam keputusan Bupati itu
jelas di jabarkan.
Kami melaksanakan tugas di sini apa adanya saja, yah dalam artian sesuai apa yang diperintahkan dan apa yang sudah tugas kami sehari
hari. Yang pastinya sesuai dengan yang ada di PerBub itu.
wawancara dengan Sekretaris Camat Bapak Usman Edy. SP. Dan dengan Kepala Seksi bagian pemerintahan ibu Erpa Wati Simamora
Pada Pasal 15 ayat 2 PP Nomor 19 Tahun 2008 ditambahkan rambu- rambu kewenangan yang perlu didelegasikan oleh Bupati Walikota kepada
Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, yang meliputi aspek : perizinan; rekomendasi; koordinasi; pembinaan; pengawasan; fasilitasi;
penetapan; penyelenggaraan; dan kewenangan lain yang dilimpahkan. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan responden mengatakan bahwa:
Sampai sejauh ini kewenangan yang kami terima yaitu dalam urusan perizinan,dalam urusan perizinan ini kecamatan merekomendasikan ke
dinas perizinan yang bersangkutan atau kekantor pelayanan terpadu,kemudian koordinasi dengan instansi di kecamatan ini, kalau
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dalam hal fasilitasi pihak kecamatan hanya bisa memfasilitasi apa adanya saja karena fasilitas memang sangat terbatas. Jadi kami di sini hanya
menjalankan apa yang di perintahkan.karena dari pihak kabupaten sendiripun kurang menyerahkan kewenangan itu.
Wawancara dengan Camat Barus Bapak Herman Suwito
Dalam pelaksanaan otonomi daerah organisasi Kecamatanmenjadi ujung tombak pelayanan masyarakat. Hal ini disebabkan Kecamatan
menjadipenyambung kebijakan pemerintah daerah dengan masyarakat luas, fungsi – fungsi koordinatifdan pembinaan pada level desa dan kelurahan menjadi
tanggung jawab Kecamatan. Kecamatan melakukan koordinasi dalam hal penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan di Kecamatan ini, mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat misalnya ada program pemberdayaan dari
pemerintah daerah atau pemerintah pusat, yang seperti sekarang ini lagi berjalan program PNPM itu merupakan tugas dari Kecamatan untuk
mengkoordinasikan. Kalau dalam hal pembinaan pihak Kecamatan melakukan pembiaan dengan pihak desa dan kelurahan agar membina
masyarakat untuk ikut dalam kegiatan pembangunan,kegiatan gotong royong dan kegiatan kegiatan yang lainnya.
Wawancara dengan Camat Barus Bapak Herman Suwito
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pemerintah kelurahan menerima koordinasi dari Kecamatan, dalam wawancara yang sudah penulis lakukan dengan seorang Lurah beliau mengatakan
bahwa :
Koordinasi yang kami terima dari kecamatan yaitu dalam bidang administrasi pemerintahan,seperti membuat KTP,KK dan administrasi
lainnya. Pembinaan dalam bidang penyelenggaraan pemerintahan, mengkoordinasikan penyelenggaran ketentraman dan ketertiban umum,
mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum.
Wawancara dengan Lurah Pasar Batu Gerigis ibu Lely Arjuna Simbolon
V.1.2Pelaksanaan Otonomi Daerah dan Peningkatan Ekonomi masyarakat
Pelakasanaan Otonomi Daerah yang mulai efektif dilaksanakan mulai pada awal Januari 2001. Yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pembangunan dan perekonomian masyarakat. Untuk meningkatkan pembangunan dan perekonomian tersebut masyarakat harus ikut
serta berpartisipasi dalam pelaksanaan otonomi daerah tersebut. Namun disisi lain sebagian besar masyarakat tidak mengerti apa yang dimaksud dengan otonomi
daerah itu dan kurang memahami apa tujuan dari otonomi daerah, masyarakat juga menilai pelaksanaan otonomi daerah belum berjalan dengan baik sesuai yang
di amantkan Undang – undang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sebagian besar masyarakat tidak mengerti apa otonomi daerah. Menurut pandangan sebagian masyarakat otonomi daerah itu merupakan suatu
kekuasaan dan menimbulkan raja – raja kecil, dalam artian setelah adanya otonomi daerah pemerintahan yang awalnya terpusat menjadi
terbagi bagi, yang awalnya sama – sama membangun menjadi membagun daerah masing – masing istilahnya Marsipature Hutana be. Jadi dengan
adanya otonomi daerah maka timbul rasa kedaerahan atau mementingkan daerahnya masing – masing.
Wawancara dengan Tokoh masyarakat Bapak Habibuddin Pasaribu dan Bapak Mardan Tanjung
Jika dilihat sampai sekarang ini pelaksanaan otonomi daerah belum berjalan sebagaimana mestinya,artinya belum sesuai dengan apa yang di
amanatkan undang – undang. Kalau dilihat undang – undang tentang otonomi daerah itu katanya dengan adanya otonomi daerah maka daerah
bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ya jika dilihat pada kenyataannya masyarakat disini kehidupanya masih begitu- begitu
saja,siapa yang kaya tetap kaya dan yang miskin tetap begitu juga.
Wawancara dengan bapak Naharuddin Simanullang
Kecamatan sebagai perangkat daerah juga mempunyaikekhususan jika dibandingkan dengan perangkatdaerah lainnya dalam pelaksanaan tugas pokok
danfungsinya untuk mendukung pelaksanaan asas desentralisasi.Kekhususan tersebut dapat ditinjau dari adanyakewajiban mengintegrasikan nilai-nilai sosio-
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kultural,menciptakan stabilitas dalam dinamika politik, ekonomi dan budaya. Disini penulis lebih membahas tentang kekhususan pemerintah kecamatan dalam
pengembangan ekonomi masyarakat. Menurut hasil wawancara penulis dengan responden mereka menyatakan bahwa:
Yang dilakukan Kecamatan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat secara khusus sekali belum ada, namun pihak Kecamatan
lebih bersifat sebagai fasilitator dan pengawas dalam pelaksanaan program – program yang dicanangkan oleh pemerintah baik itu
pemerintah daerah maupun dari pemerintah pusat. Yang seperti sekarang ini program yang sedang berjalan itu adalah Program PNPM, program
ini termasuk dapat meningkatkan perekonomian rakyat,seperti dengan adanya Simpan Pinjam bagi perempuan, ini dapat membantu permodalan
bagi ibu – ibu rumah tangga untuk mengembangkan usahanya. Bantuan yang diberikan itu berdasarkan sektor – sektornya, untuk sektor pertanian
ada bantuan yang namanya GAPOKTAN,untuk nelayan ada bantuan berupa alat untuk melaut seperti alat tanggap dan perahu.
Wawancara dengan Camat Barus Bapak Herman Suwito
Kalau dilihat sampai sekarang ini bantuan dari pemerintah Kecamatan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat bisa dikatakan belum ada,
hanya saja pemerintah kecamatan sebagai pengawas program – program dari pemerintah pusat maupun pemerintah kabupaten.
Wawancara dengan Bapak Ahyar Lubis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tujuan diberlakukannya Otonomi Daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya melalui peningkatan perekonomian
masyarakat, dengan meningkatnya perekonomian masyarakat tingkat kesejahteraan masyarakat juga meningkat. Hal ini merupakan dampak positif dari
otonomi daerah. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan masyarakat berpendapat bahwa :
Jika ditanya dampak dari otonomi daerah bagi masyarakat itu ada atau tidak, kalau dari pegamatan saya yah bisa dikatakan sedikit banyaknya
berdampak, namun tidak begitu jelas dirasakan masyarakat,dan sebagian besar masyarakat tidakmerasakan dampak dari otonomi daerah itu.
Karena dilihat dari program pemerintah sendiri belum ada yang begitu menjurus untuk mewujudkan tujuan otonomi daerah itu.
Wawancara dengan Bapak Zuardi Manullang
V.1.3 Masalah dan Kendala
Pelimpahan wewenang dari kepala daerah kepada camat dan kecamatan akan memberikan ruang gerak yang cukup luas dalam melaksanakan tugasnya,
namun kebanyakan pelimpahan wewenang ini tidak disertai dengan sarana dan
prasarana yang mendukung, sehingga pelaksanaannya belum terlalu maksimal.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kecamatan, pasti ada kendala yang dihadapi Camat dan aparat Kecamatan, baik itu masalah dari intern maupun
ekstern lembaga itu sendiri.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kalau kendala itu pasti ada, namun yah... pandai- pandai saja untuk meminimalisir kendala itu. Kendala yang kami hadapi dalam
melaksanakan tugas yaitu pertama, SDM di kantor ini kurang, masih banyak struktur Eselon yang belum terisi, sehingga kinerja organisasi
belum dapat berjalan optimal.Dan SDM yang ada sekarang inipun kemampuannya standard saja, dalam artian masih ada staf maupun
Kepala seksi di kantor ini yang belum bisa mengoperasikan komputer, dan jenjang pendidikan staf maupun Kepala Seksi di kantor ini ada yang
hanya tamat SLTA,sebenarnya tidak masalah kalau tamat SLTA yang penting itu kemampuan dan kinerjanya.Kendala yang kedua adalah
masalah anggaran, dengan semakin banyaknya volume kegiatan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat masih perlu ada
penyesuaian anggaran yang cukup,yah, terkadang kendalanya anggaran lama dikucurkan ataupun kurang. Yang ketiga fasilitas untuk mendukung
kerja kami,kurangnya fasilitas ataupun sarana dan prasarana sudah pasti memperlambat proses kerja kami disini, misalnya saja komputer kurang
lengkap,genset tidak ada dan masih ada lagi yang lain yang tidak lengkap di kantor ini.
wawancara dengan Camat Kecamatan Barus, Bapak Herman Suwito
Kendala yang sama juga dirasakan oleh perangkat Kecamatan dalam melaksanakan tugas. Seperti yang diutarakan oleh Kepala Seksi Pemeritahan dan
Sekretaris Kecamatanmereka mengatakan bahwa :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kendala yang kami alami dalam menjalankan tugas yaitu kami disini kekurangan staff, pekerjaan banyak tapi yang membantu kami
mengerjakannya tidak ada, itulah yang menyebabkan pelayanan kepada masyarakat menjadi lama,mana lagi masyarakat tidak mau tau apa yang
kami rasakan,syukur – syukur kalau masyarakat mau ngerti, kalau tidak masyarakat pasti mengira kami memperlama urusan
masyarakat.Untungnya sekarang ini ada anak sekolah dari SMK yang PPL disini jadi kami merasa terbantu juga, tapikan ini hanya sementara
kalu PPL mereka selesai ya kembali seperti semula. Saya rasa sudah saatnya pemerintah Kabupaten memperhatikan kami yang disini, di
pemerintahan Kabupaten sana pasti sudah banyak pegawai maunya dibagilah ke Kecamatan Barus ini.
Wawancara dengan Kepala Seksi Bagian Pemerintahan ibu Erpa Wati Simamora
Sejauh ini saya melihat kendalanya kurangnya sosialisasi yang jelas dari pemerintahan Kabupaten mengenai tugas di kecamatan ini, menurut
peraturan yang baru Kecamatan sudah SKPD, yang pastinya tugasnya juga berubah, tapi kami di sini masih melaksakan tugas sesuai peraturan
yang lama. Yah, maunya ada sosialisasi agar tidak menimbulkan keraguan.
wawancara dengan Sekretaris Camat Bapak Usman Edy.Sp
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kendala juga terjadi dalam pelaksanaan otonomi daerah yaitu dalam hal peningkatan perekonomian masyarakat. Dalam wawancara yang penulis lakukan
responden mengatakan bahwa : Masyarakat kurang merasakan dampak dari otonomi daerah itu, sudah
sekian lama otonomi daerah diterapkan namun kehidupan masyarakat masih begini – begini saja, tidak terprogramnyapemberdayaan dari
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam artian terjadi hanya secara kebetulan, tidak terprogram dengan jelas.
Memang sekarang ini ada program dari pemerintah yaitu PNPM, tapi ini sifatnya tidak berkelanjutan, yah seperti orang yang bekerja pada
pembangunan fisik dari program PNPM ini, jika sudah selesai nanti pekerjaan mereka tidak ada lagi jadi untuk meningkatkan perekonomian
mana bisa.
Wawancara dengan Bapak Habibuddin Pasaribu dan Bapak Naharuddin
Sekarang ini ada progaram PNPM yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya bagi perempuan, tapi yang menjadi
kendala adalah masyarakat yang meminjam susah untuk mengembalikan bahkan ada sama sekali yang tidak mau mengembalikan, padahalkan itu
pinjaman bergilir,kalau banyak yang tidak mengembalikan maka yang lain bakalan tidak kebangian pinjaman lagi.
Wawancara dengan Camat Barus Bapak Herman Suwito
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
V.2 Analisis Data