Qi Zhou et al. 2011 mengevaluasi data hasil uji profisiensi serum kreatinin. Evaluasi hasil dilakukan dengan Robust Z-score antar laboratorium dan intra
laboratorium. Robust Z-score dihitung dengan menggunakan median dari hasil uji profisiensi.
Qi Zhou et al. 2007 mengevaluasi data hasil uji profisiensi immunoglobulin E dengan Robust Z-score dan metode statistika lain. Evaluasi Robust Z-score
adalah dengan menggunakan inter quartile range IQR. Evaluasi metode statistika lain adalah dengan menyeleksi data yang outlier dan menggunakan nilai rata-rata.
Penelitian ini mengidentifikasi uji profisiensi produk agroindustri serta mengevaluasi hasil uji dengan a seleksi Grubbs 1 kali saja, kemudian terhadap data
yang tersisa dilakukan perhitungan Robust Z-score; b seleksi Grubbs berulang kali sampai tidak ada lagi data yg keluar, kemudian terhadap data yang tersisa dilakukan
perhitungan Robust Z-score; c evaluasi langsung menggunakan cara perhitungan Robust Z-score; d evaluasi dengan menggunakan nilai laboratorium acuan
Kemudian akan ditentukan metode evaluasi hasil uji yang terbaik, dan selanjutnya akan dianalisis unjuk kerja metode pengujian yang digunakan peserta dan
diidentifikasi kemungkinan penyebab hasil tidak memuaskan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Oktober 2011 - Maret 2012.
3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1.
Rekapitulasi hasil uji profisiensi dari laboratorium peserta di Indonesia. 2.
Pengiriman sampel ke laboratorium acuan luar negeri Jerman untuk memperoleh nilai acuan.
3. Wawancara kepada stake holder terkait meliputi pakar uji profisiensi, pihak
laboratorium penyiap sampel. 4.
Observasi lapangan pelaksanaan pengujian parameter terkait.
3.3 Metodologi
Dalam penelitian ini digunakan pendekatan statistika untuk melakukan evaluasi terhadap hasil uji profisiensi.
1. Metode evaluasi hasil uji 1
: dilakukan seleksi Grubbs 1 kali saja, kemudian terhadap data yang tersisa dilakukan perhitungan Robust Z-score.
2. Metode evaluasi hasil uji 2
: dilakukan seleksi Grubbs berulang kali sampai tidak ada lagi data yg keluar, kemudian terhadap data yang tersisa dilakukan
perhitungan Robust Z-score. 3.
Metode evaluasi hasil uji 3 : dilakukan evaluasi langsung menggunakan cara
perhitungan Robust Z-score. 4.
Metode evaluasi hasil uji 4
: dilakukan evaluasi dengan menggunakan nilai laboratorium acuan, dan sebagai nilai s pada penyebut digunakan SD-Horwitz.
Untuk menghitung besarnya SD-Horwitz digunakan nilai laboratorium acuan. ISO, 2005; IUPAC, 2006; Trevor J.F., 2006.
Sebelum dilakukan evaluasi hasil uji profisiensi, dilakukan beberapa tahapan atau kegiatan. Pertama-tama dilakukan pemilihan jenis sampel. Sampel
dipersiapkan sedemikian rupa sampai dinyatakan homogen. Untuk mengecek
homogenitas sampel, maka dilakukan uji anova sesuai Lampiran 14 – Lampiran 22. Sampel dikirim ke beberapa laboratorium peserta uji profisiensi di Indonesia.
Laboratorium peserta uji profisiensi tersebut melakukan pengujian terhadap sampel dengan metode rutin yang biasa digunakan di laboratorium tersebut. Data uji
profisiensi untuk sampel terkait direkap. Sampel juga dikirim ke laboratorium acuan luar negeri Jerman dan hasil pengujiannya dianggap sebagai nilai acuan.
Dilakukan beberapa teknik evaluasi data uji profisiensi serta dipilih metode evaluasi yang terbaik. Metode pengujian yang digunakan oleh peserta uji profisiensi SNI
dan metode pengujian lain dianalis unjuk kerjanya serta dikaji kemungkinan penyebab kinerja laboratorium yang tidak baik. Diagram alir metodologi adalah
sesuai Gambar 1.
Pemilihan jenis sampel uji
Pemilihan jenis produksampel uji didasarkan pada : 1.
Ketentuan dari pemberi sponsor Kementerian Riset dan Teknologi, yaitu untuk lingkup terkait pangan.
2. Jenis produk yang mendukung pelaksanaan Standar Nasional Indonesia SNI
yang diwajibkan kakao bubuk. 3.
Jenis produk yang terkait isu hangat yang beredar di masyarakat terutama mengenai bahan tambahan makanan termasuk pengawet saus cabe.
4. Jenis produk yang terkait dengan keikutsertaan beberapa laboratorium
Indonesia dalam uji profisiensi Asia Pasifik dan dinyatakan outlier minyak nabati.
5. Produk yang dapat diperoleh nilai acuannya.
Dalam penelitian kali ini akan dibatasi pada tiga produk agroindustri, yaitu: 1. Kakao bubukcocoa powder kadmium, kadar air, lemak, kehalusan lolos
ayakan. 2. Saus cabe pengawet : kalium sorbat, natrium benzoat; pemanis : sakarin;
jumlah padatan terlarut. 3. Minyak nabati miristat, palmitat, stearat, oleat, linoleat.