Metode Evaluasi Hasil Uji Profisiensi dan Kemungkinan Penyebab

Pedro R et al. 2007 menyatakan bahwa uji seleksi Grubbs digunakan untuk menentukan apakah observasi data terbesar dan terkecil pada kumpulan data adalah termasuk outlier.

c. Pendekatan nilai ketetapan konsensus dari laboratorium penguji yang

mengikuti uji profisiensi Robust Z-score Data duplo hasil analisis yang dikirimkan oleh setiap laboratorium dihitung secara statistika menggunakan metode perhitungan statistika Robust Z-score. Parameter yang dihitung disini adalah Z between laboratories. Untuk menghitung Z, mula-mula dihitung Si dengan rumus berikut ini: S i = A i + B i A √2 i dan B i Z adalah kedua data duplo hasil analisis. = S i - median IQR Si Si IQR x 0,7413 adalah IQR ternormalisasi n IQR yang merupakan ukuran dari variabilitas data, yang mirip dengan simpangan baku. x 0,7413 n IQR ≈ SD IQR yang merupakan singkatan dari interquartile range adalah selisih antara quartile atas dan bawah. Quartile bawah Q 1 adalah suatu harga dibawah dimana seperempat dari seluruh hasil beradaterletak sedangkan quartile atas Q 3 IQR = Q adalah suatu harga diatas mana seperempat dari seluruh hasil berada. 3 - Q n IQR = IQR x 0,7413 1 Dimana: Z = Z score antar laboratorium Ai = hasil uji sampel pertama dari laboratorium i Bi = hasil uji sampel kedua dari laboratorium i Median = nilai tengah dari sekelompok data n hitung 0.7413 = standar distribusi normal IQR = interquartile range Nilai Z dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori: a Laboratorium yang termasuk dalam kategori “tidak memuaskan” outlier, apabila laboratorium tersebut memperoleh nilai Z -3 Z yang bukan terletak diantara -3 dan +3. Besaran Z 3 atau I ZI ≥3 b Laboratorium yang termasuk dalam kategori ”diperingatkan” questionable. menggambarkan presisi antara laboratorium. 2 I Z I c Laboratorium yang “memuaskan” kompeten. 3 : berarti hasil analisisnya belum termasuk tidak memuaskan, tetapi sudah dalam batas diperingatkan. I Z I

d. Pendekatan nilai ketetapan dari pengukuran sebuah laboratorium acuan

≤ 2 : berarti hasil analisisnya memuaskan ISO, 2005. Nilai Z-score dihitung berdasarkan rumus: Z-score = S xi – X dimana: xi = adalah nilai yang dilaporkan oleh laboratorium penguji yang mengikuti uji profisiensi X = nilai acuan S = simpangan baku t Untuk simpangan baku digunakan SD Horwitz. CV Horwitz = SD Horwitz nilai acuan SD Horwitz = CV Horwitz x nilai acuan ISO, 2005.

e. Kemungkinan penyebab kinerja laboratorium tidak memuaskan

Laboratorium yang kinerjanya tidak memuaskan akan diidentifikasi penyebabnya, dan akan digunakan diagram tulang ikan fishbone diagram. Diagram tulang ikan digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara suatu masalah dengan kemungkinan penyebabnya. Struktur ini menyerupai tulang ikan yang mempresentasikan cabang utama tulang punggung yang mewakili efek dan diletakkan disamping kanan diagram tersebut sebagai kepala ikan. Setiap tulang besar yang bercabang dari tulang punggung berhubungan dengan suatu penyebab pokok atau kelompok penyebab. Tulang kecil yang bercabang dari tulang besar berhubungan dengan faktor-