Peningkatan iman dan taqwa; b. Peningkatan akhlak mulia; Tuntutan pembangunan daerah dan nasionl; f. Tuntutan dunia kerja; Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h. Agama; Dinamika perkembangan global; dan j. Persatuan nasional dan nilai-nila

l Kurikulum Program Pendidikan Perkembangan kurikulum dari masa kemasa tidak memiliki ketentuan harus berapa lama kurikulum itu harus berganti. Pergantian kurikulum lebih menekankan kepada tuntutan kebutuhan sesuai perkembangan zaman. Berikut perkembangan kurikulum di Indonesia : a Rencana Pelajar 1947. b Rencana Pelajar Terurai 1952. c Kurikulum 1964 atau Rencana Pendidikan 1964. d Kurikulum 1968. e Kurikulum 1975 f Kurikulum 1984 g Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999 h Kurikulum 2004 K B K i Kurikulum 2013 j Kurikulum Nasional 1 Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada satandar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2 Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuain dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. 3 Kurikulum disususn sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan :

a. Peningkatan iman dan taqwa; b. Peningkatan akhlak mulia;

c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan;

e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasionl; f. Tuntutan dunia kerja;

g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h. Agama;

i. Dinamika perkembangan global; dan j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

4 Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah Wajib memuat : a. Pendidikan agama; b. Pendidikan kewarganegaraan; c. Bahasa; d. Matematika; e. Ilmu pengetahuan alam; f. Ilmu pengetahuan sosial; g. Seni dan budaya; h. Pendidikan jasmani dan olahraga; i. Keterampilan kejuruan; dan j. Muatan lokal 5 Kurikulum Pendidikan Tinggi Wajib memuat : a. Pendidikan agama; b. Pendidikan kewarganegaraan; dan c. Bahasa. 6 Kerangka dasar dan struktur Kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh pemerintah 4 7 Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevanisnya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah madrasah dibawah koordinasi dan suvervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen agama kabupaten kota untuka pendidikan dasar atau provinsi untuk pendidikan menengah. 8 Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi. k Kurikulum Muatan Lokal A Latar Belakang Bahwa setiap ciri khasnya daerah di wilayah tanah air Indonesia memiliki ciri khas mengenai adat istiadat, tata cara, dan tata karma pergaulan, kesenian, bahasa lisan, maupun tulisan, kerajinan dan nilai nilai kehidupan masing-masing. Keputusan menteri pendidikan dan Kebudyaan RI No. 0412U1987 tanggal 11 Juli 1987 Tentang Penerapan Muatan Lokal Sekolah Dasar. Kemudian diusul dengan penjabaran pelaksanaannya dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah no. 173CKepM87 tanggal 7 Oktober 1987. “Muatan Lokal” dalam kurikulum bertujuan agar anak terjerat dalam lingkungannya semata-mata. Semua anak sekolah berhak mendapat kesempatan guna kebih terlibat dalam mbilitas yang melampaui batas lingkungannya sendiri. B Pengertian Muatan Lokal Muatan local adalah program pendidikan yang isi dan media penyimpanannya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan social dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah dan perlu dipelajari oleh murid di daerah itu. Maksudnya materi pelajaran yang dipilih oleh muris dibawah bimbingan guru guna mencapai tujuan muatan local. Maksud dari media penyampainan ialah metode dan berbagai alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam menyajikan muatan local yang diambil dari dan menggunakan sumber lingkungan yang dekat dengan kehidupan peserta didik. Lingkugan alam adalah lingkungan yang terdiri dari lingkungan hidupBiotik yang meliputi tumbuh-tumbuha, hewan dan manusia, dan lingkungan tak hidup abiotic yang meliputi tanah daratan, air kolam, danau, sungai, waduk, laut dan udara. Lingkungan social dalam pola kehidupan tertentu didaerah adalah lembaga- lembaga masyarakat dan –eraturan peraturan yang ada dan berlaku didaerah dimana murid dan sekolah itu berada. Lingkungan social dan budaya yang terdapat dalam pola kehidupan daerah karena keaneka ragamannya diserhanakan dan diklasifikasikan menjadi delapan kelokmpok pola kehidupan, yaitu: 1 Perikanan darat dan laut 5 2 Pertenakan 3 Persawahan 4 Perladangan dan perkebunan 5 Perdagangan 6 Industri kecil 7 Industri besar 8 Parawisata m Pendidikan dan Tenaga Kependidikan i Bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada suatu pendidikan. ii Pendidik merupakan tenaga Profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarkat, terutama bagi pendidik para perguruan tinggi iii Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh: 1. Penghasilan Dan Jaminan Kesejahteraan Yang Pantas Dan Memadai 2. Penghargaan Sesuai Tugas Dan Prestasi Kerja 3. Pembinaan Karier 4. Perlindungan Hukum 5. Kesempatan Untuk Menggunakan Sarana, Prasarana Dan Fasilitas Pendidikan Untuk Menunjang Kelancaran Pelaksanaan Tugas iv Kewajiban 1. Menciptakan Suasana Pendidik Yang Bermakna , Menyenangkan, Kreatif, Dinamis Dan Dialogis 2. Mempunyai Komitmen Secara Professional Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan 3. Memberi Tladan Dan Menjaga Nama Baik Lembaga, Profesi Dan Keudukan Sesuai Dengqn Kepercayaan Yang Diberikan n Sarana dan Prasarana Pendidikan Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memnuhi keperluan pendudukan sesuai dengan pertumbuhan dan perkemvangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, social, emosional, dan kejiwaan peserta didik. o Pendanaan Pendidikan Pendanaan pendidikan menjadi tangung jawab bersama Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat. p Pengelolaan Pendidikan Merupakan tanggung jawab menteri q Peran serta Masyarakat dalam Pendidikan Meliputi peran serta perseorabfab, kelompok, keluarga, organusasi, prodesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan. r Pendidikan Berbasis Masyarakat 6 masyarakat pada pendidikan formal dan nondormal sesuai dengan kekhasan agama, olingkunagn social, dan budaya untuk kepentingan masyarakat. s Dewan Pendidikan dan Komite Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengwasan, dan evaluasi program pendidikan melaluii dewan pendidikan. t Evaluasi, Akreditasim dan Sertifikasi Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Akreditasi dilakukan untuk memteukan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Sertifikai diberikan kepada oersera duduk sebagai orestasi bekajar atau penyelesaian jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakn oleh satuan pendidikan yang terakreditasi. u Pendirian Satuan Pendidikan Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal yang didirikan wajib memperoleh izin Pemerintah atau Pemerintah Daerah v Pengawasan Pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan, dan komite sekolah madrasah mengawasi atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Maksudnya dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas public.

B. Upaya Menjawab Tantangan Pendikan Menuju Globalisasi dan Perkembangan IPTEK