IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sifat Kimia Tanah Latosol
Berdasarkan kriteria penilaian sifat kimia dan fisik tanah PPT 1983 Latosol Darmaga Tabel 4 tergolong tanah masam, mempuyai kandungan C-
Org, N-total dan Ca rendah dengan P-Bray sangat rendah. Kandungan Mg, K dan Na tergolong sedang, KTK rendah serta KB tergolong sedang. Tanah ini masuk ke
dalam tekstur liat, dengan persentase liat, debu, dan pasir tertera pada Tabel 4. Secara umum tanah ini memiliki kandungan hara relatif rendah terutama P-
tersedia, C-organik dan N-total sehingga memiliki tingkat kesuburan rendah. Tabel 4 Sifat fisik dan kimia tanah Latosol Darmaga
Sifat Tanah Nilai
Kriteria menurut PPT 1983
pH H
2
O 5.0
Masam pH KCl
4.3 C-organik
1,68 Rendah
N-total 0.17
Rendah P Bray ppm
3.8 Sangat rendah
KTK me100g 12.51
Rendah
Kation dapat dipertukarkan
Ca me100g 3,84
Rendah Mg me100g
1.19 Sedang
K me100g 0.45
Sedang Name100g
0.61 Sedang
Al me100g 2.76
H me100g 0.29
KB 48.68
Sedang
Tekstur Tanah
Pasir 7.19
Debu 18.17
Liat Liat
74.64
4.2 Tinggi Tanaman dan Bobot Kering Daun
Hasil analisis ragam pengaruh pupuk MgO terhadap tinggi tanaman dan bobot kering daun menunjukkan pengaruh nyata. Hasil uji lanjut rataan tinggi
tanaman Tabel 5 menunjukkan bahwa diantara perlakuan yang dibandingkan dengan Kontrol dan NPK Std, semua perlakuan memberikan pengaruh nyata
lebih tinggi daripada Kontrol, sedangkan perlakuan yang memberikan nyata lebih tinggi dengan keduanya Kontrol dan NPK Std adalah NPK Std+Kiserit. Jika
dibandingkan dengan NPK Std + Kieserit maka NPK Std +MgO 2 dan NPK Std + MgO 3 masih memberikan hasil relatif lebih tinggi dibandingkan perlakuan
Kieserit.
Rataan tinggi tanaman seluruh perlakuan pupuk MgO lebih tinggi dari kontrol dan perlakuan penambahan kieserit. Namun bila dibandingkan dengan
perlakuan Std, rataan tinggi tanaman semua perlakuan penambahan MgO tidak berbeda dengan NPK Std. Diantara perlakuan pupuk MgO, kecenderungan
meningkat pada perlakuan NPK Std+ MgO 1, NPK Std + MgO 2 dan NPK Std + MgO 3, namun cenderung menurun pada NPK Std MgO 3 sampai NPK Std +
MgO 5.
Hasil uji lanjut bobot kering daun Tabel 5 menunjukkan bahwa diantara perlakuan dibandingkan dengan Kontrol dan NPK Std, hanya perlakuan NPK Std
+ MgO 3 yang memberikan hasil lebih tinggi daripada keduanya, memiliki rataan bobot kering daun tertinggi 10.72 gpot . Bila dibandingkan dengan NPK Std +
Kieserit maka perlakuan NPK Std + MgO 2 dan NPK Std + MgO 4 memberikan hasil relatif lebih tinggi daripada perlakuan penambahan Kieserit. Rataan bobot
kering daun pengaruh NPK Std + MgO 1 dan 3 cenderung lebih tinggi daripada perlakuan penambahan kieserit.
Tabel 5 Pengaruh perlakuan terhadap tinggi tanaman dan bobot kering daun Perlakuan
Tinggi Tanaman Bobot Kering Daun
cmpot gpot2 tanaman Kontrol
27.3 c 6.88 bc
NPK Std 47.7 a
7.38 bc NPK Std + Kieserit
37.3 b 9.21 ab
NPK Std + MgO 1 45.2 ab
9.60 ab NPK Std + MgO 2
47.6 a 7.77 bc
NPK Std + MgO 3 47.2 a
10.72 a NPK Std + MgO 4
44.9 ab 6.09 c
NPK Std + MgO 5 39.7ab
8.51 abc
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 dengan uji wilayah berganda duncan DMRT