Bobot Total Biji per pot

Tabel 8 Pengaruh perlakuan terhadap Ca-dd dan Mg-dd tanah Perlakuan Tanah Ca Mg me100 Kontrol 0.36 a 1.27 d NPK Std 0.31 ab 0.91 d NPK Std + Kieserit 0.32 a 3.26 a NPK Std + MgO 1 0.33 a 3.01 ab NPK Std + MgO 2 0.23 b 2.611 b NPK Std + MgO 3 0.37 a 3.14 a NPK Std + MgO 4 0.29 ab 1.77 c NPK Std + MgO 5 0.30 ab 3.20 a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 dengan uji wilayah berganda duncan DMRT

4.6 Serapan Hara Tanaman

Hasil analisis ragam pengaruh perlakuan pemupukan MgO tidak berpengaruh nyata pada serapan N, P, K, Ca dan Mg tanaman. Rataan serapan N tanaman Tabel 9 menunjukkan bahwa pemberian kieserit dan MgO terhadap rataan serapan N tanaman tidak berbeda nyata, namun serapan N pada perlakuan Standar, NPK Std + Mgo 1, 2 dan 3 cenderung lebih tinggi daripada Kontrol dan NPK Std. Rataan Serapan P dan K tanaman menunjukkan bahwa diantara perlakuan MgO dibandingkan dengan Kontrol dan NPK Std yaitu perlakuan NPK Std + MgO 3, cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Kontrol maupun NPK Std. Tabel 9 Serapan hara N, P, K, Ca dan Mg pada tanaman Perlakuan N P K Ca Mg mgpot Kontrol 205 10 182 11 218 NPK Std 220 12 241 18 117 NPK Std + Kieserit 261 14 278 22 138 NPK Std + MgO 1 272 12 235 20 85 NPK Std + MgO 2 298 12 227 17 152 NPK Std + MgO 3 322 15 306 26 136 NPK Std + MgO 4 193 9 143 13 171 NPK Std + MgO 5 228 14 190 20 124 Rataan serapan K tanaman mempunyai pola yang sama dengan serapan N, yaitu pengaruh perlakuan NPK std + Kieserit dan perlakuan NPK Std + MgO 1, 2 dan 3 cenderung lebih tinggi dibandingkan Kontrol. Rataan serapan Ca tanaman menunjukkan bahwa diantara perlakuan yang dibandingkan dengan Kontrol dan NPK Std yaitu semua perlakuan MgO kecuali NPK Std + MgO 4 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Kontrol, sedangkan perlakuan NPK Std + Kieserit dan NPK Std + MgO 3 cenderung lebih tinggi serapannya dibandingkan dengan NPK Std. Rataan serapan Mg Tabel 9 juga tidak berbeda namun ada kecenderungan pengaruh NPK std, penambahan kieserit dan MgO lebih rendah daripada kontrol, sedangkan perlakuan NPK Std + Kieserit, NPK Std + MgO 2, NPK Std + MgO 3 dan NPK Std + MgO 4 cenderung lebih tinggi rataan serapan Mg dibandingkan dengan NPK Std.

4.7 Pembahasan Umum

Pengaruh pemupukan MgO terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan produksi bobot bijipot menunjukkan bahwa pada perlakuan Std + MgO 1, 3, serta bobot biji 50 butirpot pada perlakuan 1, 2 dan 5 umumnya lebih tinggi daripada pengaruh pemupukan Standar, kontrol dan pemupukan MgO lainnya. Lebih tingginya produksi kacang hijau pada beberapa perlakuan penambahan MgO diduga berhubungan dengan peningkatan hara N dan K daun sampai perlakuan NPK Std + MgO 3. Dalam hal ini Nitrogen berfungsi bagi tanaman untuk pembentukan dan pertumbuhan bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar. Selain itu penting dalam pembentukan hijau daun yang berguna untuk fotosintesis serta membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik, sedangkan Kalium sangat berperan penting dalam peristiwa-peristiwa fisiologis antara lain metabolisme karbohirat pembentukan, pemecahan dan translokasi pati, metabolisme Nitrogen dan sintesa protein, mengawasi dan mengatur aktivitas beragam unsur mineral, mengaktifkan berbagai enzim, mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik, serta mengatur pergerakan stomata dan hal-hal yang berhubungan dengan air Leiwakabessy dan Sutandi, 2004. Pengaruh pemupukan MgO terhadap kadar dan serapan Mg cenderung menurun dan lebih rendah daripada penambahan kontrol. Hal ini diduga karena tanaman menyerap unsur hara secara spesifik dan selektif, sesuai dengan kebutuhannya sehingga untuk mencapai produksi tersebut penambahan dosis Mg tidak meningkatkan serapan Mg. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan meningkatnya serapan K dan Ca pada perlakuan penambahan pupuk kieserit dan MgO. Menurut Jones et al 1991 untuk tanaman kacang-kacangan kisaran kecukupan K dan lebih tinggi daripada Ca, dan kebutuhan K dan Ca lebih tinggi daripada Mg. Oleh karena itu peningkatan dosis Mg tidak meningkatkan serapan Mg, karena dibatasi oleh hara yang terbatas. Apabila salah satu unsur berada dalam jumlah yang relatif rendah dibandingkan unsur yang lain, maka unsur yang rendah sukar diserap tanaman Kasno, 2004 Selain itu serapan hara K, Ca, dan Mg dalam tanah biasanya terjadi persaingan. Kasno 2006 menjelaskan bahwa serapan Mg oleh tanaman dipengaruhi secara antagonis oleh serapan K dan Ca.