9 diberikan. Y adalah nilai kecerahan, diukur dari besaran cahaya pada semua panjang gelombang. Nilai
kromasiti, yaitu besaran nilai pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada panjang gelombang yang mendominasi dan kejenuhannya, tidak tergantung pada kecerahan.
Gambar 5. Warna campuran pada diagram chromaticity Suhendra 2011 Dari data pengukuran menggunakan alat ukur warna misalnya, nilai-nilai kromasiti dapat
dihitung atau dinormalkan dengan cara sebagai berikut: x =
+ +
2.1
y =
+ +
2.2
z =
+ +
2.3 Karena x + y + z = 1, hanya dua nilai yang perlu dinyatakan dan yang ketiga segera dapat
diketahui dengan cara menghitungnya, karena jumlah ketiganya sama dengan satu. Oleh karena itu, sebuah warna kemudian dapat dinyatakan dengan dua nilai kromasiti, x dan y, dan nilai kecerahan Y.
Nilai kromasiti x dan y mewakili komponen warna yang bebas terhadap kecerahan warna. Jadi dua buah warna, hijau muda dan hijau tua dapat terlihat berbedatapi sebenarnya kedua warna tersebut
mempunyai bentuk spektrum panjang gelombang yang relatif sama.
2.2.5 Sistem Warna Munsell
Sistem Warna Munsell dikembangkan pertama kali oleh Munsel pada tahun 1900-an. Pengukuran warna didasarkan pada penggunaan 3 atau 4 piringan warna color disc yang masing-
masing telah dikalibrasi secara akurat dalam 3 hal yaitu warna kromatikronahue merah, hijau dll,
10 nilaikecerahan lightness, darkness dan chroma kekuatanintensitas warna. Hue merupakan warna
dari suatu benda yang memberikan perbedaan dari suatu warna terhadap warna lainnya, digambarkan oleh sebuah lingkaran bola warna Munsell. Bola warna Munsell dapat dilihat pada Gambar 6.
Chroma yaitu intensitas warna yang membedakan warna yang kuat dengan warna yang lemah, digambarkan sebagai jarak lingkaran dari pusat. Value adalah kualitas warna yang berhubungan
dengan pencahayaan, hal ini merupakan tingkat kecerahan, digambarkan sebagai garis vertikal. Pengukuran warna pada sistem ini dengan mematchingkan warna produk dengan warna Munsell
secara visual menggunakan indera penglihatan Suyatma 2009. Menurut Suyatma 2009 rona didasarkan pada sepuluh rona yang tersebar pada keliling
lingkaran rona. Ada lima rona : merah, kuning, hijau, biru dan lembayung, rona ini diberi kode R, Y, G, B dan P. Ada juga lima rona antara, YR, GY, BG, PB dan RP. Skala nilai adalah skala keterangan
atau kecerahan mulai dari 0 hitam sampai 10 putih. Dimensi ronahue diekspresikan dengan inisial ronahue yang bersangkutan. Dimensi nilai value dinyatakan dengan bilangan di atas garis miring.
Sedangkan dimensi chroma diekspresikan dengan bilangan setelah garis miring. Nilai yang didapat dari pengukuran ini dapat dikonversi ke nilai x, y dan z pada sistem CIE.
Gambar 6. Bola warna Munsell Suyatma 2009
2.2.6 Sistem Warna Hunter Lab
Sistem warna Hunter dikembangkan oleh Hunter tahun 1952. Pengukuran warna dengan metode ini jauh lebih cepat dengan ketepatan yang cukup baik. Pada sistem ini term penilaian terdiri
atas 3 parameter yaitu L, a dan b. Lokasi warna pada sistem ini ditentukan dengan koordinat L ∗, a∗,
dan b ∗. Notasi L: 0 hitam; 100 putih menyatakan cahaya pantul yang menghasilkan warna
akromatik putih, abu-abu dan hitam. Notasi a: warna kromatik campuran merah-hijau dengan nilai +a positif dari 0 sampai +80 untuk warna merah dan nilai
–a negatif dari 0 sampai -80 untuk warna hijau. Notasi b: warna kromatik campuran biru-kuning dengan nilai +b positif dari 0
sampai +70 untuk warna kuning dan nilai –b negatif dari 0 sampai -70 untuk warna biru Suyatma
2009.
11 Nilai L dalam pengukuran ini langsung dapat dibandingkan dengan nilai Y pada CIE system
atau value pada system Munsell. Nilai-nilai pengukuran pada sistem Hunter bisa dikonversikan ke x, y dan z pada system CIE.
Gambar 7. Diagram warna Lab Suyatma 2009
2.3 Image Processing