6 tegangan  input  komputer,  Analog  Digital  Coverter  pengkonversi  sinyal  analog  ke  digital  untuk
masuk ke komputer, dan komputer mengolah, mendisplaykan, dan menyimpan data optik. Spektrophotometer  visible  telah  banyak  digunakan  dalam  bidang  pertanian,  antara  lain  untuk
menentukan  perbedaan  dalam  produk  yang  sejenis,  kematangan,  kerusakan  membuat  sistem  sortasi dan grading, menentukan perbedaan antar produk membuat sensor buatan untuk panen, luas panen,
menentukan  kandungankonsentrasi  pigmen  kulit  bahan  pertanian,  menentukan  kadar  gula  dan kekerasan tidak langsung.
2.2.2 ColorimeterChromameter
Prinsip  alat  ini  adalah  mengukur  parameter  atau  tristimulus  warna  XYZ  menggunakan  tiga buah filter X merah, Y hijau, dan Z biru. Selain tiga buah filter, chromameter memiliki beberapa
komponen penting antara lain adalah sumber cahaya, sensor, penguat, pengolah data dan display. Chromameter  merupakan  alat  yang  digunakan  untuk  mengukur  warna  dari  permukaan  suatu
objek. Prinsip dasar dari alat ini ialah interaksi antara energi cahaya diffus dengan atom atau molekul dari  objek  yang  dianalisis.  Alat  ini  terdiri  atas  ruang  pengukuran  dan  pengolah  data.  Ruang
pengukuran berfungsi  sebagai tempat  untuk  mengukur  warna objek dengan diameter tertentu.  Setiap kromameter  dengan  tipe  berbeda  memiliki  ruang  pengukuran  dengan  diameter  yang  berbeda  pula.
Sumber  cahaya  yang  digunakan  yaitu  lampu  xenon.  Lampu  inilah  yang  akan  menembak  permukaan sampel yang kemudian dipantulkan menuju sensor spektral. Selain itu, enam fotosel silikon sensitifitas
tinggi  dengan  sistem  sinar  balik  ganda  akan  mengukur  cahaya  yang  direfleksikan  oleh  sampel Anonim 2011.
Skema  pengukuran  dari  kromameter  yaitu  sampel  diberi  cahaya  diffus  dan  diukur  pada  sudut tertentu. Cahaya diffus yang mengenai sampel dipantulkan pada sudut tertentu, kemudian diteruskan
ke  sensor  spektral,  lalu  dihitung  menggunakan  komputer  mikro  Anonim  2011.  Data  hasil pengukuran  dapat  berupa  Yxy  CIE  1931,  Lab  CIE  1976,  Hunter  Lab  atau  nilai  tristimulus
XYZ,  yang  sebelumnya  diolah  melalui  pengolah  data.  Sistem  pengukuran  yang  paling  sering digunakan  ialah  sistem  CIE  Lab  atau  CIELAB.  Sistem  warna  CIELAB  merupakan  suatu  skala
warna-warna yang seragam dalam dimensi warna.
2.2.3 Kamera
Dalam pengukuran warna dapat menggunakan kamera CCD atau kamera digital sebagai sensor citra.  Menurut  Ahmad  2005  sensor  citra  image  sensor  digunakan  untuk  menangkap  pantulan
cahaya oleh objek yang kemudian dalam bentuk nilai intensitas di memori komputer. Banyak macam dari  sensor  citra  ini  yang  digunakan  untuk  menangkap  citra  seperti  yang  kita  lihat  pada  TV  yaitu
vidicon  tube,  image  orthicon  tube,  image  dissector  tube,  dan  solidstate  image  sensor.  Saat  ini solidstate  image  sensor  banyak  digunakan  karena  mempunyai  banyak  kelebihan  seperti  konsumsi
daya  listrik  yang  kecil,  ukurannya  kecil  dan  kompak,  tahan  guncangan  dan  sebagainya.  Ini  sangat diperlukan bila diintegrasikan ke dalam suatu mesin atau sistem robotik agar bentuknya kompak dan
padat. Solidstate  image  sensor  punya  sebuah  larik  elemen  foto-electric  yang  dapat  membangkitkan
tegangan  listrik  dari  photon  ketika  menerima  sejumlah  energi  cahaya.  Sensor  jenis  ini  dapat diklasifikasikan  berdasarkan  caranya  melakukan  scanning,  yang  umumnya  dibedakan  menjadi  dua
yaitu  charge  coupled  device  CCD  dan  complementary  metal-oxide  semi-conductor  CMOS.  Jenis CCD  memiliki  kelebihan  pada  resolusi  yang  tinggi  dan  kompensasi  dari  ketersediaan  cahaya  yang
lemah, sedangkan jenis CMOS mempunyai kelebihan pada bentuk yang kecil dan ringan dengan tetap
7 memberikan  hasil  citra  yang  tajam.  Tetapi  seiring  kemajuan  teknologi,  batas  antara  kedua  macam
sensor ini akan semakin kabur kecuali bila kita memerlukan sensor dengan karakteristik ekstrim dari kedua  macam  sensor  yang  sudah  dijelaskan.  Sebuah  kamera  warna  mempunyai  tiga  sensor  citra
masing-masing  untuk  warna  hitam,  hijau  dan  biru,  atau  mempunyai  satu  sensor  yang  dilengkapi dengan filter RGB Ahmad 2005.
2.2.4 Chromaticity CIE 1931
Pada  teori  tristimulus  persepsi  warna  dapat  dilihat  pada  Gambar  3,  bahwa  suatu  warna  dapat diperoleh  dari  suatu  campuran  tiga  warna  utama:  merah,  hijau  dan  biru  Red  Green  Blue.  Sumber
utama yang dipakai dalam sistem ini adalah cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 700 nm merah, 546 nm hijau, dan 435 nm biru Gambar 3.
Panjang gelombang Gambar 3. Kurva warna utama Suhendra 2011
Sinar putih referensi memiliki spektrum datar dengan komposisi R=G=B=1.  Meskipun hampir setiap warna yang tampak dapat ditentukan sesuai dengan tiga komponen diatas, tetapi masih terdapat
beberapa  warna  yang  tidak  dapat  diuraikan  sebagai  kombinasi  dari  ketiga  warna  dasar  tersebut. Bagaimanapun  juga  apabila  salah  satu  dari  ketiga  komponen  warna  dasar  tersebut  ditambahkan  ke
warna  yang  tidak  dapat  dicocokkan  tadi,  maka  warna  yang  tidak  dapat  dicocokkan  tersebut  dapat dicocokkan  dengan  campuran  dari  dua  warna  dasar  lain.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  warna  dapat
memiliki nilai bobot negatif dari ketiga komponen warna dasar tersebut Suhendra 2011. Menurut Suhendra 2011, pada tahun 1931 Commission Internationale de l’´Eclairage CIE
mendefinisikan  tiga  standar  komponen  warna  utama  :  X,  Y  dan  Z  yang  dapat  ditambahkan  untuk membentuk  semua  kemungkinan  warna.  Warna  utama  Y  dipilih  sedemikian  rupa  sehingga  fungsi
kecocokan warnanya secara tepat mencocokkan fungsi luminous efisiensi mata manusia berdasarkan penjumlahan ketiga warna seperti pada Gambar 4.
Fra k
si p en
y er
ap an
ca h
ay a
o leh
tiap tip
e k
u rv
a
8 Diagram  Chromaticity  Gambar  4  menunjukkan  semua  visible  colours.  Sumbu  x  dan  y
merupakan  nilai normalisasi warna utama X dan Y untuk suatu  warna, dan z = 1−x−y menyatakan jumlah  Z  utama  yang  diperlukan.  Chromaticity  bergantung  pada  panjang  gelombang  dan  saturation
dominan,  dan  tidak  bergantung  pada  energi  luminan.  Warna  dengan  nilai  chromaticity  yang  sama tetapi  dengan  luminan  berbeda  akan  terpetakan  pada  titik  yang  sama  di  regian  tersebut.Warna
spektrum utama murni berada pada bagian kurva batas daerah, dan suatu sinar putih standar memiliki warna yang didefinisikan berada dekat tetapi tidak di titik dengan persamaan energi x = y = z = 13.
Gambar 4. Diagram chromaticity Suhendra 2011
Warna komplementer, yaitu warna yang ditambahkan ke warna putih, berada di titik akhir suatu garis  yang  melewati  titik  tersebut.  Sebagai  ilustrasi  pada  Gambar  5,  semua  warna  yang  berada  di
dalam segitiga dapat dibentuk dari campuran warna yang berada pada verteks garis segitiga. x dan y adalah jumlah normalisasi kemunculan X dan Y primaries, z = 1 - x - y menentukan jumlah Z primary
yang  dibutuhkan.  Dari  ilustrasi  grafik  tersebut,  semua  warna  visible  tidak  dapat  diperoleh  dari campuran warna utama R, G dan B atau dari tiga visible warna lainnya, karena bentuk diagramnya
bukan segitiga Suhendra 2011. Menurut  Ahmad  2005,  CIE  Komisi  Iluminasi  Internasional  mengembangkan  model  warna
yang banyak diterapkan pada alat ukur warna. Sistem warna  ini mempunyai tiga buah sumbu utama, yaitu  X,  Y,  Z.  Warna  ditentukan  oleh  besaran  relatif  ketiga  sumbu  yang  cocok  dengan  warna  yang
Titik energi spektral panjang gelombang, nm
Diagram C.I.E kromatisiti
9 diberikan. Y adalah nilai kecerahan, diukur dari besaran cahaya pada semua panjang gelombang. Nilai
kromasiti,  yaitu besaran  nilai  pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada panjang gelombang yang mendominasi dan kejenuhannya, tidak tergantung pada kecerahan.
Gambar 5. Warna campuran pada diagram chromaticity Suhendra 2011 Dari  data  pengukuran  menggunakan  alat  ukur  warna  misalnya,  nilai-nilai  kromasiti  dapat
dihitung atau dinormalkan dengan cara sebagai berikut: x =
+ +
2.1
y =
+ +
2.2
z =
+ +
2.3 Karena  x  +  y  +  z  =  1,  hanya  dua  nilai  yang  perlu  dinyatakan  dan  yang  ketiga  segera  dapat
diketahui  dengan  cara  menghitungnya,  karena  jumlah  ketiganya  sama  dengan  satu.  Oleh  karena  itu, sebuah warna kemudian dapat dinyatakan dengan dua nilai kromasiti, x dan y, dan nilai kecerahan Y.
Nilai  kromasiti  x  dan  y  mewakili  komponen  warna  yang  bebas  terhadap  kecerahan  warna.  Jadi  dua buah  warna,  hijau  muda  dan  hijau  tua  dapat  terlihat  berbedatapi  sebenarnya  kedua  warna  tersebut
mempunyai bentuk spektrum panjang gelombang yang relatif sama.
2.2.5 Sistem Warna Munsell