Panas Jenis Alat Penukar Panas
Efektifitas penukar panas didefinisikan sebagai; efektifitas = =
y y
= 22
Perpindahan panas nyata dapat dihitung dari energi yang dilepaskan oleh fluida panas atau energi yang diterima oleh fluida dingin, untuk penukar panas
aliran berlawanan; q = m
̇ C T − T = ṁ C T − T 23
Menentukan perpindahan panas maksimum, C =
24 Yield didapatkan dari persamaan:
�� =
ME k
x 100 25
m
minyak
= massa minyak terkonsumsi gram Kesetimbangan massa dihitung berdasarkan hasil yang didapatkan dengan
berbagai parameter, seperti kadar metil ester dan kadar gliserol. Perhitungan rasio energi berdasarkan beberapa persamaan yang telah
digunakan oleh sebagian peneliti. RE =
E
k
− E
k
26 RE
1
digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa bahan baku yang digunakan sudah memiliki kandungan energi dan dapat digunakan langsung,
sehingga untuk mendapatkan nilai energi seharusnya energi yang dikandung produk dikurangkan terlebih dahulu dengan energi yang dikandung bahan baku
kemudian membagi dengan energi proses yang digunakan. Rasio energi didapatkan juga dengan menghitung nilai kalor yang
terkandung dalam minyak awal bahan baku sebagai pembaginya, yaitu: RE =
E
k
+ E
k
27 Penggunaan RE
2
pada persamaan 27 sebagai pembanding dengan hasil penelitian Sigalingging 2008.
RE =
E
k
E
k
− E
k
28
RE
3
memperhitungkan kandungan energi yang dimiliki produk samping dari bahan baku yang digunakan. Persamaan rasio energi ini digunakan oleh Pimentel
dan Patzek 2005. RE =
E
k
29 RE
4
membandingkan antara energi yang dikandung produk dengan energi proses yang digunakan untuk memproduksinya. Beberapa peneliti yang
menggunakan definisi rasio energi ini adalah Yadav et al. 2010, Plenjai dan Gheewala 2009, serta Pradhan et al. 2008.
Pada subsistem reaktor diperhitungkan pula panas pembentukan akibat reaksi yang antara minyak dan metanol. Perhitungan berdasarkan jumlah
kontribusi atom atau molekul grup dari masing-masing komponen.