PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. OTSUKA INDONESIA (Studi Pada Masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang)

(1)

i PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. OTSUKA INDONESIA

(Studi Pada Masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun Oleh : Ari Wibowo Merdeka

08220205 Public Relations

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

i LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Ari Wibowo Merdeka

NIM : 08220205

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Pandangan Masyarakat Tentang Program

Corporate Social Responsibility PT. Otsuka Indonesia (Studi Pada Masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang)

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Abdullah Masmuh, M.Si M. Himawan Sutanto, M.Si

Mengetahui,


(3)

ii LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Ari Wibowo Merdeka NIM : 08220205

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Pandangan Masyarakat Tentang Program

Corporate Social Responsibility PT. Otsuka Indonesia (Studi Pada Masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS Pada Hari : Selasa

Tanggal : 07 Pebruari 2012 Tempat : GKB I Ruang 609

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji:

1. Nurudin, M.Si Penguji I ( ) 2. Joko Susilo, M.Si Penguji II ( ) 3. Drs.Abdullah Masmuh, M.Si Penguji III ( ) 4. M. Himawan Sutanto, M.Si Penguji IV ( )


(4)

iii PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ari Wibowo Merdeka

Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 24 Agustus 1988 Nomor Induk Mahasiswa : 08220205

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : llmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

Pandangan Masyarakat Tentang Program Corporate Social Responsibility PT. Otsuka Indonesia

(Studi Pada Masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun

seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 30 Januari 2012 Yang Menyatakan,


(5)

iv BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Ari Wibowo Merdeka NIM : 08220205

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Public Relations

Judul Skripsi : Pandangan Masyarakat Tentang Program

Corporate Social Responsibility PT. Otsuka Indonesia (Studi Pada Masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang) Pembimbing : 1. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si

2. M. Himawan Sutanto, M.Si Kronologi Bimbingan

Tanggal Paraf

Pembimbing I

Paraf Pembimbing II

Ketreangan

27 September 2011 Acc Judul

20 Oktober 2011 Acc Proposal

29 November 2011 Seminar Proposal

6 Desember 2011 Acc BAB I

14 Desember 2011 Acc BAB II

24 Januari 2012 Acc BAB III

24 Januari 2012 Acc BAB IV

30 Januari 2012 Acc Seluruh Naskah

Malang, 30 Januari 2012

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(6)

(7)

(8)

(9)

viii ABSTRACTION

Ari Wibowo Merdeka, 08220205

Society Perceptions About Corporate Social Responsbility Program Of PT. Otsuka Indonesia.

(Studies on the RW 08 Keluraham Kalirejo Lawang)

Adviser: Abdullah Masmuh, Drs., M.Si and M. Himawan Sutanto, M.Si (116 pages + 23 tables + 22 images)

Bibliography: 14 books, 2 websites, 1 magazine Keywords: Views, Society, CSR Program.

The presence of foreign companies in Indonesia are required to be prospering and empowering societies around the companies. Based on Law No. 40 of the Limited Liability Company and also government policy social responsibility that the company must do the CSR programs to the society as a means of empowerment and improving the life quality to get better. Based on the exposure presented by the citizens about disappointment and dissatisfaction with social responsibility and the response of PT. Otsuka Indonesia, then the objective of this research “knows society’s views about the Corporate Social Responsibility program that given by PT. Otsuka Indonesia for the society in RW 08 Kelurahan Kalirejo?”

The purpose of this research is to determine the society’s views about the CSR program of PT. Otsuka Indonesia that given to surrounding society. Views that researched include 1.) View of CSR programs, 2.) Impact of CSR programs, 3.) Disturbances caused by PT. Otsuka Indonesia, 4.) The CSR programs that has been obtained, 5.) The benefit of CSR programs, 6.) The suitability of CSR programs, 7.) The conflicts of surrounding society with PT. Otsuka Indonesia, 8.) The expectation concerning CSR programs.

Population on this research were the society of RW 08 Kelurahan Kalierjo Lawang that receiving CSR programs from PT. Otsuka Indonesia. Study sample using purposive sampling technique and obtained 11 informants as a sample. This study used a qualitative descriptive method. As for data collecting technique is using interview techniques, documentation, and observation. Data analyses used are Miles and Huberman, namely Data Reduction, Data Display, Conslusing Drawing/Verification.

Based on the result of research conducted to 11 research informants can be known in expressing views on CSR program Pt. Otsuka Indonesia, the division and the type of activities given by the company was not equal and equitable at the time of distribution. RT 01 get more programs than the other RT, it is associated with the distance and the impact, beside that CSR programs that given still


(10)

ix couldn’t suitable and sustainable for society, this is proved by a program that is not fixed and rotating divisions. CSR programs that given has no consistency of sustainable forms.

Malang, 30 January 2012 Writer

Ari Wibowo Merdeka

Approve

Adviser 1 Adviser 2


(11)

x ABSTRAKSI

Ari Wibowo Merdeka, 08220205

Pandangan Masyarakat Tentang Program Corporate Social Responsibility PT. Otsuka Indonesia

(Studi Pada Masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang)

Pembimbing : Abdullah Masmuh, Drs., M.Si dan M. Himawan Sutanto, M,Si (116 halaman + 23 tabel + 22 gambar)

Bibliografi : 14 buku, 2 website, 1 majalah

Kata kunci :Pandangan, Masyarakat, Program CSR

Adanya perusahaan asing yang berada di Indonesia dituntut untuk bisa mensejahterakan serta memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan. Berdasarkan UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas dan juga kebijakan pemerintah tentang tanggung jawab sosial menyebutkan, bahwa perusahaan wajib menjalankan program CSR kepada masyarakat sebagai upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. Berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh warga tentang kekecewaan dan ketidak puasanya terhadap tanggung jawab sosial serta respon PT. Otsuka Indonesia, maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu “Bagaimana pandangan masyarakat tentang program corporate social responsibility yang diberikan PT. Otsuka Indonesia bagi masyarakat RW 08 Kelurahan Kalirejo?”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang program CSR PT. Otsuka Indonesia yang diberikan untuk masyarakat sekitar. Pandangan yang diteliti meliputi 1.) Pandangan tentang program CSR, 2.) Dampak dari program CSR, 3.) Gangguan yang ditimbulkan oleh PT. Otsuka Indonesia, 4.) Program CSR yang telah didapat, 5.) Manfaat program CSR, 6.) Kesesuaian program CSR, 7.) Terjadinya konflik masyarakat sekitar dengan PT Otsuka Indonesia, 8.) Harapan tentang program CSR.

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Kalirejo RW 08 yang menerima program CSR dari PT. Otsuka Indonesia Sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling dan didapat 13 informan sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Miles dan Huberman, yaitu Data Reduction, Data Display, Conclusing Drawing/Verivication

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan kepada 13 informan penelitian dapat diketahui dalam mengungkapkan pandangan tentang program CSR PT. Otsuka Indonesia, yang diberikan perusahaan bagi masyarakat dalam pembagian maupun jenis kegiatanya ada tidak sama dan merata saat pendistribusianya. RT 01 lebih banyak mendapatkan program dari pada RT yang lainya, hal ini terkait dengan jarak serta dampak yang ditimbulkan, selain itu program CSR yang diberikan pun belum bisa dikatakan sesuai dan berkelanjutan bagi masyarakat, hal ini terbukti dengan adanya program yang bersifat tidak tetap serta bergilir pembagianya. Program CSR yang diberikan hanyalah bersifat


(12)

xi sebatas pemberian saja, dalam arti tidak ada bentuk konsistensi yang berkelanjutan.

Malang, 30 Januari 2012 Penulis

Ari Wibowo Merdeka

Menyetujui


(13)

xii IDENTITAS PENELITI

Nama : Ari Wibowo Merdeka Mangil Putra Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Agustus 1988

Konsentrasi : Public Relations

Alamat : Jl. Sumber Sekar GG Arumdalu 12-A Lawang Judul Penelitian : Pandangan Masyarakat Tentang Program

Corporate Social Responsibility PT. Otsuka Indonesia (Studi Pada Masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang) Pembimbing I : Drs. Abdulah Masmuh, M.Si

Pembimbing II : M. Himawan Sutanto, M.Si Lokasi Penelitian : Sumber Waras Kalirejo Lawang


(14)

xiii KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) yang berjudul Pandangan Masyarakat Tentang Program Corporate Social Responsiblity PT. Otsuka Indonesia (Studi pada Masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang). Penelitian ini di susun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama proses pengerjaan skripsi ini, tak sedikit peneliti menerima masukan, bimbingan maupun arahan dari berbagai pihak. Kepada semua pihak yang telah terlibat baik secara langsung ataupun tidak dalam proses pengerjaan skripsi ini dengan segala hormat dan dari hati yang terdalam peneliti haturkan terima kasih, terkhusus kepada :

1. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Drs. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Frida Kusumastuti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Nurudin, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi.

5. Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si, selaku pembimbing I yang telah membantu memberikan pedoman yang baik dan benar dalam menyusun naskah skripsi.

6. Bapak M. Himawan Sutanto M.Si, selaku dosen pembimbing II yang banyak memberikan arahan secara mendalam dan teliti dalam menyusun naskah skripsi.

7. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya jurusan Ilmu Komunikasi.


(15)

xiv 8. Bapak Mochamad Idi, selaku Humas PT. Otsuka Indonesia yang banyak membantu memberikan segala kebutuhan peneliti dalam menyusun skripsi.

9. Bapak Hendri Sayoga, selaku Ketua RW 08 Kalirejo Lawang yang telah memberi izin untuk penelitian pada masyarakat RW 08.

10.Masyarakat RW 08 yang telah bersedia memberikan jawaban selama penelitian ini berlangsung.

11.Ibu, Kakak, Rus serta keluarga tercinta yang setiap saat selalu mendukung dan mendoakan penulis untuk meraih cita-cita sebagai seorang sarjana yang berakhlak mulia.

12.Untuk Erna Handayani terima kasih untuk setiap perhatian dan cinta yang telah diberikan kepada saya selama ini, semoga ini akan menjadi amal ibadah dan keberkahan untuk impian-impian kita akan hari esok dan seterusnya, Amien.

13.Mas Reza alias Bung Eza dan Ayu Damayanti alias Yeu yang senantasi membantu saya dalam proses skripsi ini.

14. D’ex brother and SBBC to all support.

15.Serta sahabat dan kerabat di Jurusan Ilmu Komunikasi, khususnya angkatan 2008 yang banyak memberikan saran dan bantuan kepada penulis untuk menyusun skripsi.

16.Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah berperan sangat besar dalam penulisan skripsi ini.

Malang, 30 Januari 2012

Penulis


(16)

xv DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

BERITA ACARA SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI ... v

DAFTAR HADIR PESERTA SEMINAR PROPOSAL ... vi

ABSTRACTION ... viii

ABSTRAKSI ... x

IDENTITAS PENELITI ... xii

KATA PENGANTAR ... xiii

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR TABEL ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN TABEL ... xxii

DAFTAR GAMBAR ... xxiii

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR ... xxiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6


(17)

xvi

1.5.1 Definisi Komunikasi Organisasi ... 7

1.5.2 Pengertian Organisasi ... 8

1.5.3 Pengolongan Komunikasi Dalam Organisasi ... 8

1.5.4 Jenis-Jenis Komunikasi Dalam Organisasi ... 9

1.5.5 Tujuan Komunikasi Organisasi ... 12

1.5.6 Pengertian Masyarakat ... 13

1.5.7 Pengertian CSR ... 13

1.5.8 Perkembangan CSR di Indonesia ... 16

1.5.9 Standart CSR ... 17

1.5.10 Implementasi CSR ... 18

1.5.11 Dampak Aktivitas Operasional Perusahaan ... 24

1.5.12 Manfaat Program CSR ... 31

1.5.13 Kebijakan UU Tentang Program CSR ... 32

1.6 Landasan Teori ... 33

1.7 Fokus Penelitian ... 35

1.7.1 Pandangan Masyarakat ... 35

1.7.2 Program CSR ... 35

1.8 Metode Penelitian ... 36

1.8.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 36

1.8.2 Lokasi Penelitian ... 37

1.8.3 Instrumen Penelitian ... 38

1.8.4 Strategi Penelitian ... 38


(18)

xvii

1.8.6 Informan Penelitian ... 41

1.8.7 Teknik Keabsahan Data ... 41

1.8.8 Teknik Analisis Data ... 42

BAB II GAMBARAN UMUN OBYEK PENELITIAN 2.1 Gambaran Wilayah Desa Kalirejo ... 44

2.1.1 Jumlah Penduduk ... 45

2.1.2 Jumlah Warga Rukun Warga Kelurahan Kalirejo 45

2.1.3 Jumlah Rukun Tetangga Rukun Warga dan Kepala Keluarga ... 46

2.1.4 Jumlah Penduduk Kelurahan Kalirejo Berdasarkan Usia ... 47

2.1.5 Jumlah Kualitas Angkatan Kerja Kelurahan Kalirejo ... 50

2.1.6 Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Kalirejo Lawang ... 51

2.1.7 Jumlah Prosentase Keyakinan Masyarakat Kelurahan Kalirejo ... 52

2.1.8 Gambar Struktur Organisasi Kelurahan Kalirejo Lawang ... 53

2.2 Gambaran Umum PT Otsuka Indonesia ... 53

2.2.1 Visi dan Misi PT Otsuka Indonesia ... 55

2.2.2 Jenis Usaha PT. Otsuka Indonesia ... 57


(19)

xviii 2.2.4 Program CSR PT. Otsuka Indonesia tahun 2011 .. 58 2.2.5 Struktur Organisasi PT. Otsuka Indonesia ... 59 2.2.6 Gambar Struktur Organisasi PT. Otsuka

Indonesia ... 61 BAB III : PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Identitas Informan ... 62 3.2 Pandangan Masyarakat RW 08 Kalirejo Tentang

Program CSR PT. Otsuka Indonesia ... 65 3.3 Pandangan Masyarakat RW 08 Kalirejo Tentang CSR

PT. Otsuka Indonesia ... 70 3.4 Pandangan Masyarakat Kalirejo RW 08 Tentang

Gangguan dari Aktivitas PT. Otsuka Indonesia ... 75 3.5 Pandangan Masyarakat RW 08 Kalirejo Tentang

Program CSR yang didapat dari PT. Otsuka Indonesia serta Manfaatnya ... 80 3.6 Pandangan Masyarakat RW 08 Kalirejo Tentang

Kesesuaian dan Kebutuhan CSR PT. Otsuka Indonesia .. 85 3.7 Pandangan Masyarakat Kalirejo RW 08 Tentang Konflik

yang Pernah Terjadi dengan PT. Otsuka Indonesia ... 90 3.8 Pandangan Masyarakat RW 08 Kalirejo Tentang

Harapan dari Program CSR PT. Otsuka Indonesia ... 94 3.9 Pandangan Humas PT. Otsuka Indonesia Tentang


(20)

xix 3.10 Pandangan Humas PT. Otsuka Indonesia Tentang

Konflik Dengan Masyarakat ... 100 3.11 Pandangan Humas PT. Otsuka Indonesia Tentang

Kesesuaian dan Ketepatan Program CSR ... 101 3.12 Pandangan Humas PT. Otsuka Indonesia Tentang Usulan

Program CSR Dari Masyarakat ... 102 3.13 Pandangan Humas PT. Otsuka Indonesia Tentang

Konsistensi Program CSR ... 103 3.14 Pandangan Humas PT. Otsuka Indonesia Tentang

Keluhan Dari Masyarakat ... 104 3.15 Pandangan Humas PT. Otsuka Indonesia Tentang

Mekanisme Perencanaan Program CSR ... 105 3.16 Pandangan Humas PT. Otsuka Indonesia Tentang

Program Baru CSR 2012 ... 106 3.17 Pandangan Humas PT. Otsuka Indonesia Tentang

Perekrutan Pekerja ... 107 3.18 Pandangan Kepala Kelurahan Tentang Perizinan

Program CSR ... 109 3.19 Pandangan Kepala Kelurahan Tentang Perizinan

Program CSR Terkusus Untuk RW 08 ... 110 3.20 Pandangan Kepala Kelurahan Tentang Pembagian


(21)

xx 3.21 Pandangan Kepala Kelurahan Tentang Kesesuain

Program CSR ... 111 3.22 Implikasi Teori ... 113 BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ... 115 4.2 Saran ... 116 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Kategorisasi Informan Identitas Informan

Dokumentasi Kegiatan CSR 27 Desember 2011 Data Program CSR Tahun 2010-2011


(22)

xxi DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Warga Rukun Warga Kelurahan Kalirejo ... 45 Tabel 2 : Jumlah Rukun Tetangga, Rukun Warga, dan Kepala Keluarga

Kelurahan Kelirejo ... 46 Tabel 3 : Jumlah Penduduk Kelurahan Kalirejo Berdasarkan Usia ... 47 Tabel 4 : Jumlah Kualitas Angkatan Kerja Kelurahan Kalirejo ... 50 Tabel 5 : Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Kalirejo Lawang . 51 Tabel 6 : Jumlah Prosentase Keyakinan Masyarakat Kelurahan Kalirejo

Lawang ... 52 Tabel 7 : Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62 Tabel 8 : Identitas Informan Berdasarkan Usia ... 63 Tabel 9 : Identitas Informan Berdasarkan Pekerjaan ... 64 Tabel 10 : Identitas Informan Berdasarkan Nama Dan Alamat ... 65


(23)

xxii DAFTAR LAMPIRAN TABEL

Tabel 11 : Hasil Wawancara dengan Imam Solikin ... 1 Tabel 12 : Hasil wawancara dengan Anton Miftachul ... 7 Tabel 13 : Hasil wawancara dengan Rociem ... 13 Tabel 14 : Hasil wawancara dengan Wiwik ... 19 Tabel 15 : Hasil wawancara dengan Hari Purwanto ... 25 Tabel 16 : Hasil wawancara dengan Mujiono ... 30 Tabel 17 : Hasil wawancara dengan Hadi Susanto ... 37 Tabel 18 : Hasil wawancara dengan Nurita ... 45 Tabel 19 : Wawancara dengan Gito ... 49 Tabel 20 : Wawancara dengan Suwono ... 56 Tabel 21 : Wawancara dengan Ngatemi ... 60 Tabel 22 : Wawancara dengan Mochamad Idi ... 65 Tabel 23 : Wawancara dengan Achmad Sovie Nuralam ... 83


(24)

xxiii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi Kelurahan Kalirejo Lawang ... 53 Gambar 2 : Struktur Organisasi PT. Otsuka Indonesia ... 61


(25)

xxiv DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 3 : Dokumentasi dengan Informan ... 88 Gambar 4 : Dokumentasi dengan Informan ... 89 Gambar 5 : Dokumentasi dengan Informan ... 90 Gambar 6 : Dokumentasi dengan Informan ... 91 Gambar 7 : Dokumentasi dengan Informan ... 92 Gambar 8 : Dokumentasi dengan Informan ... 93 Gambar 9 : Dokumentasi dengan Informan ... 93 Gambar 10 : Dokumentasi dengan Informan ... 94 Gambar 11 : Dokumentasi dengan Informan ... 95 Gambar 12 : Dokumentasi dengan Informan ... 96 Gambar 13 : Dokumentasi dengan Informan ... 97 Gambar 14 : Dokumentasi dengan Informan ... 98 Gambar 15 : Dokumentasi dengan Informan ... 99 Gambar 16 : Dokumentasi dengan Informan ... 100 Gambar 17 : Kegiatan CSR Pembagian Beasiswa 27 Desember 2011 .... 101 Gambar 18 : Kegiatan CSR Pembagian Beasiswa 27 Desember 2011 .... 101 Gambar 19 : Kegiatan CSR Pembagian Beasiswa 27 Desember 2011 .... 102 Gambar 20 : Daftar Hadir Untuk Masyarakat Luar RW 08 ... 102 Gambar 21 : Daftar Hadir Untuk Masyarakat RW 08 ... 103 Gambar 22 : Kartu Kunjungan Tamu PT. Otsuka Indonesia ... 103


(26)

xxv DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pengantar Praktis. Jakarta : Rineka Cipta.

Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta : Graha Ilmu Hamidi, Prof, Dr, M.si. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang :

UMM Press.

Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori Dan Praktek. Malang : UMM Press.

Moleong, Lexi J. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : Tarsito Grafindo

Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Prastowo, Joko. 2011. Corporate Social Responsibility (Kunci Meraih Kemuliaan Bisnis). Yogyakarta : Samudra Biru

Rakhmat, Jalaludin. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Robert K.Yin. 2011. Studi Kasus. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Solihin, Ismail. 2008. Corporate Social Responsibility (From Charity to Sustainability). Bandung : Salemba Empat

Soekanto, Soerjono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Bandung :Rosdakarya Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta

Suparmo, Ludwig. 2011. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations. Jakarta: PT. Indeks

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi Corporate Social Responsibility. Gresik : Fascho Publishing


(27)

xxvi NON BUKU

Majalah Akutansi Indonesia – 2007

(http://labitacanadadase.Webs.com/apps/entries/show/2694870-pengertiandefinisi-csr-corporate social responsibility) 3 Oktober 2011-19:00 www.otsuka.co.id


(28)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Perusahaan di Indonesia memiliki peran dan kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007 dan juga kebijakan pemerintah tentang tanggung jawab sosial menyebutkan, bahwa perusahaan wajib menjalankan program corporate social responsibility kepada masyarakat sebagai upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.

Dengan keberadaan perusahaan di lingkungan masyarakat secara langsung menimbulkan dampak positif dan negatif, adapun dampak positif seperti membuka lapangan pekerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan berbagai dampak lainya. Dampak negatif perusahaan memunculkan degradasi lingkungan, seperti pencemaran lingkungan, tindakan kesewenangan, polusi udara, radiasi, peningkatan penyebaran virus dan sejenisnya.

Adanya program corporate social responsibility pada masyarakat yaitu, sebagai upaya dan bentuk tindakan tanggung jawab perusahaan terhadap dampak– dampak yang diakibatkan dari aktivitas produksi perusahaan. Walaupun diantaranya ada dampak positif bagi masyarakat, namun hal yang tidak bisa dipungkiri yaitu adanya dampak negatif yang lebih mengancam serta membahayakan masyarakat akibat aktivitas perusahaan. Dari sebab inilah mengapa perusahaan memberikan tanggung jawab sosial kepada masyarakat


(29)

2 sekitar operasional perusahaan, selain juga adanya kebijakan dari pemerintah tentang tanggung jawab ini.

Dalam hal ini kaitan antara masyarakat dan juga perusahaan bisa di golongkan kedalam komunikasi organisasi, karena hal ini bersifat dua arah, antara masyarakat dan juga perusahaan. Program corporate social responsibility merupakan suatu kepentingan bagi suatu organisasi yang ada didalam masyarakat, karena program CSR ini diimplementasikan untuk organisasi di lingkungan tempat tinggal banyak orang yang terkordinir dan juga terorganisasikan yang bernama rukun warga (RW), dan rukun tetangga (RT), dimana banyak permasalahan antara kelompok maupun organisasi yang menyangkut kepentingan warga dengan adanya program tanggung jawab sosial ini.

Fenomena yang terjadi pada masyarakat Kalirejo terutama RT 01 akibat dampak aktivitas PT. Otsuka Indonesia diantaranya. Pembangunan gedung baru dan berfungsi sebagai tempat produksi yang letak wilayah pembangunanya tidak terlalu jauh dari pemukiman warga, akibat dari pembangunan tersebut wargapun merasa terganggu dengan aktivitas pembagunan, hal yang paling memprihatinkan adalah, rusaknya rumah warga akibat pemasangan paku bumi yang berfungsi sebagai pondasi gedung.

Adanya penerimaan pekerja yang tidak adil dan merata antara RW 08 dengan warga yang lainya pada proses perekrutan tenaga kerja pada bidang produksi, perusahaan lebih mengutamakan masyarakat yang letak pemukiman wilayah mereka berjarak lebih dekat dari perusahaan, dari pada masyarakat yang letak pemukimanya lebih jauh. Hal ini dikatakan oleh beberapa warga yang


(30)

3 merasa gagal atau tidak lolos pada saat hasil pengumuman penerimaan pekerja di perusahaan.

Akses jalan yang tidak layak jika digunakan bersama dengan aktivitas perusahaan, karena jalan yang tersedia hanyalah berfungsi untuk aktivitas masyarakat desa, bukan dari aktivitas perusahaan. Dari beberapa fenomena yang terjadi, disini masyarakatlah yang menjadi dampak paling dirugikan oleh aktivitas perusahaan. Sedangkan adanya corporate social responsibility yaitu mensejahterakan dan memberdayakan masyarakat serta meningkatkan kehidupan yang lebih berkualitas, bukanlah masyarakat yang menjadi korban dari dampak aktivitas perusahaan.

Kondisi sosial dalam masyarakat industri sangat terkait pada hubungan sosial antara perusahaan dengan masyarakat sekitaranya, demikian pula sebaliknya keberadaan perusahaan juga terkait dengan dinamika kehidupan masyarakat, karena pada umumnya setiap perusahaan memiliki kebijakan pendekatan sosial terhadap masyarakat khususnya masyarakat sekitar perusahaan, hal ini merupakan salah satu bentuk dari strategi perusahaan guna memperlancar aktifitas produksi dan ekonomi lokal masyarakat serta juga dapat saling mendukung, sehingga ada hubungan yang baik antara masyarakat dan juga perusahaan. Membangun corporate sosial responsibilitity yang seimbang dan idealpun merupakan tanggung jawab serta kewajiban sosial perusahaan kepada masyarakat.

Sumber: (http:// labitacanadadase. Webs.com/apps/entries./show/2694870 – pengertian-definisi-csr-corporate social resposibility) 3 Oktober 2011-19:00.


(31)

4 Sebagai perusahaan asing yang bergerak pada bidang infuse dan farmasi. PT. Otsuka Indonesia juga melakukan program-program kepedulian dan pengembangan masyarakat yang bertujuan sebagai pemberdayaan dan meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat sekitar serta mengurangi dampak dari global warming, adapun beberapa program dan waktu pelaksanaan tanggung jawab sosial PT. Otsuka Indonesia sebagai berikut:

Pertama, penanaman pohon di hutan lindung wilayah Lawang sebagai upaya penghijauan terhadap lingkungan. Diadakan pada bulan Januari dan bekerja sama dengan masyarakat, karyawan perusahaan dan juga komunitas remaja pencinta alam wilayah Kalirejo. Tujuan dari program kegiatan untuk mengurangi dampak dari pemanasan global dan juga pencemaran polusi udara di lingkungan masyrakat.

Kedua, kegiatan donor darah yang di laksanakan setiap satu tahun. Kegiatan ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), partisipasinya berasal dari seluruh karyawan perusahaan dan juga masyarakat wilayah Kelurahan Kalirejo. Tujuan dari program kegiatan ini merupakan bentuk bakti sosial antara pihak perusahaan dan masyarakat kepada sesama.

Ketiga, pembinaan olahraga sepak bola pada anak-anak usia 7-15 tahun. Pembinaan di peruntukan kepada anak-anak diwilayah Kelurahan Kalirejo. Latihan diadakan setiap hari Senin–Kamis–Minggu pukul 14:30-17:00 di lapangan sepak bola Kalirejo. Tujuan dari program kegiatan ini yakni sebagai upaya pemberian bekal terhadap prestasi anak-anak di bidang non akademik.


(32)

5 Keempat, medical cek–up bagi karyawan dan juga masyarakat yang tidak mampu secara gratis. Kegiatan satu kali dalam satu tahun pada bulan Maret. Tujuan dari program kegiatan ini yakni sebagai wujud kepedulian perusahaan kepada masyarakat Kelurahan Kalirejo yang kurang mampu dan juga karyawan perusahaan.

Kelima, bantuan penyemprotan fogging untuk masyarakat Kelurahan Kalirejo pada musim demam berdarah. Di laksanakan 1 tahun 3 kali, prosesnya secara bergilir pada tiap-tiap RT. Tujuan dari program kegiatan ini yakni mencegah wabah penyerangan demam berdarah kepada masyarakat.

Keenam, memberikan beasiswa bagi putra–putri karyawan PT.Otsuka Indonesia dan masyarakat Kalirejo yang kurang mampu dari tingkat SD-SLTP-SMA. Dilaksanakan setiap penerimaan siswa baru pada bulan Oktober/Desember. Kegiatan program ini bertujuan untuk membantu biaya pendidikan akademik, mengingat program pemerintah untuk mensukseskan program wajib belajar 9 tahun. Program ini bekerja sama dengan pihak Muspika wilayah Kalirejo Lawang dan juga Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.

Ketujuh, pemberian zakat seperti uang tunai, pakaian muslim, bingkisan dan voucer belanja bagi masyarakat Kelurahan Kalirejo Lawang, kegiatan ini dilaksanakan pada menjelang Idul Fitri.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu adanya penelitian terhadap padangan masyarakat tentang pogram CSR yang dijalankan PT. Otsuka Indonesia kepada masyarakat sekitar. Bagaimana pandangan masyarakat tentang penerapan program tanggung jawab sosial yang memang diberikan kepada mereka, apakah


(33)

6 program tersebut bisa merubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik, atau mungkin sebaliknya. Adanya program ini membuat mereka tetap seperti keadaan yang kurang dan termarginalkan pada umunya, karena masyarakat secara langsung yang dapat merasakan dampak dari program CSR.

1.2.Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang masalah di atas, maka dapat di buat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sbagai berikut:

Bagaimana pandangan masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang tentang program corporate social responsibility PT. Otsuka Indonesia?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

Mengetahui bagaimana pandangan masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang tentang implementasi program corporate social responsibility PT. Otsuka Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat yang baik secara akademis maupun secara praktis, yaitu :

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut bagi para akademisi maupun masyarakat umum yang diharapkan dapat memberi manfaat sebagai proses ilmu komunikasi secara umum.


(34)

7 2. Manfaat Praktis

a. Sebagai informasi dan inspirasi bagi praktisi bisnis (pemegang saham, pelaku usaha, komisaris dan juga investor) untuk memahami pentingya tanggung jawab sosial perusahaan, pelaksanaanya sebagai wujud kepedulian serta komitmen pada masyarakat dalam program corporate social responsibility.

b. Sebagai feedback (respon) bagaimana program tanggung jawab sosial perusahaan ini berjalan dan manfaatnya yang dirasakan oleh masyarakat, yang terkadang sifatnya hanyalah formalitas, walaupun ada kebijakan yang mengatur tentang tanggung jawab sosial ini, namun masyarakatlah yang merasakan bagaimana manfaat tanggung jawab sosial perusahaan yang bisa mensejahterakan masyarakat di lingkup operasional perusahaan

1.5.Tinjauan Pustaka

1.5.1. Definisi Komunikasi Organisasi

Dalam salah satu bukunya Abdullah Masmuh yang berjudul “Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan Praktek” dituliskan bahwa. Joseph A. Devito mendifiniskan komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi – di dalam kelompok formal maupun informal organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi pada organisasi. Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.


(35)

8 Orientasinya tidak pada organisasinya sendiri namun lebih kepada anggota secara individu.

Dedi Mulyana (2001) mendifinisikan bahwa lingkup kajian organisasi sebagai berikut : Komunikasi organisasi (Organization Communication) terjadi dalam satu jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik komunikasi antar-pribadi dan kalahnya juga komunikasi publik(Abdullah Masmuh 2008:6). 1.5.2.Pengertian Organisasi

Organisasi adalah perilaku simbolik, dan eksistensinya bergantung pada makna bersama pada penafsiran yang diperoleh melalui interkasi manusia. Organisasi “ bergantung pada eksistensi modus umum penafisran dan pemahaman bersama atas pengalaman yang memugkinkan kegiatan kegiatan sehari – hari menjadi rutin atau sebagaimana-adanya. Bila kelompok-kelompok menjumpai situasi baru, harus dibentuk penafsiran baru untuk mempertahankan aktivitas yang teratur”. Memperhatikan pembentukan pemahaman adalah memperhatikan perilaku yang dianggap semestinya pada suatu orang-orang yang telah mengkonstruksi organisasi tersebut(Abdullah Masmuh 2008:187).

1.5.3.Pengolongan Komunikasi Dalam Organisasi

Mengapa komunikasi penting dalam suatu organisasi. Pertanyaan ini kerap dilontarkan oleh mereka yang “concer” terhadap kajian fenomena komunikasi maupun mereka yang terbaik pada gejala-gejala keorganisasian.

Komunikasilah yang memungkinkan orang mengorganisasi. Komunikasi memungkinkan orang untuk mengkoordinir kegiatan mereka untuk mencapai


(36)

9 tujuan bersama, tetapi komunikasi itu tidak hanya menyampaikan informasi atau menstrasfer makna saja. Tetapi orang atau individu membentuk makna dan mengambarkan harapan mengenai apa yang sedang terjadi di sekitar mereka dan antara mereka satu sama lain melalului pertukaran simbol. Pandangan ini mengambarkan betapa komunikasi itu merupakan suatu “Kekuatan yang luar biasa” dalam kehidupan organisasi. Bayangkan, jika salah dalam pemberian instruksi salah dalam penafsiran perintah atau tugas dari atasan maka akan menjadi fatal dalam mekanisme kerja organisasi atau perusahaan. Komunikasi merupakan unsur pengikat berbagai bagian yang saling bergantung dari sistem itu. Tanpa komunikasi tidak akan ada aktivitas yang teroganisir. Komunikasi memungkinkan struktur organisasi berkembang dengan memberikan struktur organisasi berkembang dengan memberikan alat-alat kepada individu-individu yang terpisah untuk mengkoordinir aktivitas mereka sehingga tercapai sasaran bersama(Abdullah Masmuh 2008:8).

1.5.4.Jenis-Jenis Komunikasi Dalam Organisasi Komunikasi Lisan dan Tertulis

Dasar penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang akan disampaikan. Banyak bentuk komunikasi; terutama komunikasi antar pribadi (Interpersonal Commmunication); disampaikan secara lisan maupun tertulis. Karena sebagian besar interaksi manusia terjadi dalam bentuk ini, maka berbagai studi telah dilakukan untuk menilai manfaat dan effisiensi dari pesan yang disampaikan dengan cara ini. Analisa semacam ini biasanya berkisar pada keuntungan dan kerugian dari dua bentuk komunikasi ini. Sebenarnya sangat


(37)

10 berbahaya membuat generalisasi analisa semacam ini, sebab kedua bentuk komunikasi ini mempunyai perbedaan yang sangat besar dalam kemampuan mengungkap secara jelas dan tepat atas informasi yang dikirmkan. Namun demikian keakraban yang ditimbulkanya.

Komukasi Verbal dan Non Verbal

Jika kedua orang berinterkasi, maka informasi mengenai perasaan dan gagasan dan ide-ide yang ditimbulkan akan dikomunikasikan. Informasi mengenai perasaan sesorang dikemukakan secara lisan melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakanya. Arti dari kata atau kalimat diperjelas melalui tinggi rendahnya nada suara, perubahan nada suara, keras tidaknya suara, dan kapan komunikator berbicara. Perasaan seseorang juga dapat dinyatakan melalui berbagai isyarat-isyarat atau signal-signal non verbal dalam percakapan tatap- muka langsung, perasaan, keadaan jiwa, atau suasana hati seseorang dinyatakan melalui gerakan isyarat(gesture), eskpresi wajah, posisi, dan gerakan badan, postur, kontak pisik, kontak pandangan mata, dan stimuli non-verbal lain halnya dengan kata-kata yang diucapkan.

Komunikasi ke Bawah

Komunikasi ke bawah mempunyai fungsi pengarahan, perintah, indoktrinisasi, inspirasi, dan evaluasi. Perintah atau instruksi biasanya menjadi lebih terperinci dan spesifik karena diintepretasikan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah. Manajer-manajer pada setiap tingkatan bertindak sebagai penyaring (filter) dalam menentukan seberapa banyak informasi yang mereka terima dari pimpinanya yang lebih tinggi yang akan diteruskan kepada


(38)

11 bawahanya. Di samping perintah dan instruksi, komunikasi ke bawah juga berisi informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan, peraturan, pembatasan, insentif, tunjangan.

Komunikasi ke Atas

Aliran informasi ke atas dalam banyak perusahaan kurang memadai dibandingkan aliran informasi ke bawah. Namun demikian, ada media-media tertentu yang dapat digunakan untuk meningkatkan aliran informasi ke atas dalam suatu organisasi. Media atau saluran yang banyak digunakan dalam komunikasi ke atas adalah pertemuan tatap muka langsung, pertemuan berencana, percakapan informal.

Komunikasi ke Samping

Komunikasi ke samping (later communication) terjadi atara dua pejabat atau pihak yang berada dalam tingkatakan hirarki wewenang yang sama ( komunikasi horizontal) atau atra orang atau pihak pada tingkatan yang berbeda yang tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lainya (komunikasi diagonal)

Meskipun sangat penting peranan komunikasi ke samping ini dalam organisasi, tetapi relative seringkali diabaikan dalam literature atau buku teks manajemen. Namun dewasa ini, bahwa aliran komunikasi ke samping; dan bukanya ke atas atau ke bawah; merupakan bentuk dari aliran informasi di dalam perusahaan yang paling kritis. Ini dikarenakan bahwa pada dasarnya semua kontak aliran kerja secara langsung melibatkan komunikasi kesamping(Abdullah Masmuh 2008: 7-13).


(39)

12 1.5.5.Tujuan Komunikasi Organisasi

Dari semua kegiatan organisasi secara makro yang memerlukan komunikasi yang sangat penting adalah menentukan tujuan dari organisasi. Organisasi seharusnya tidaklah memnetukan tujuan sebelum memperoleh informasi mengenai lingkungan memprosesnya, malakukan identifikasi dengan langganan potensial dan melakukan itegrasi yang cukup luas dengan organisasi lain untuk memperjelas tujuannya. Informasi yang berasal dari semua intekrasi ini kemudian dapat digunakan untuk menentukan tujuan organisasi

Untuk menentukan tujuan, organisasi harus mengembangkan informasi kekuatan internal dan eksternal organisasi. Kekuatan eksternal organisasi mencakup sikap langganan, tersedianya bahan mentah, status pengaturan menurut pemerintah, dan tingkah laku dari saingan. Informasi ini kemudian digunakan untuk merumskan tujuan yang dapat diharapkan dicapai secara realistis oleh organisasi

Pendekatan mikro berujuan terutama untuk memfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan sub-unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok, komunikasi untuk memberikan orientasi dan latihan, komunikasi untuk menjaga iklim organisasi, komunikasi dalam mensuprevisi dan pengarahan pekerjaan dan komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan kerja dalam organisasi(Abdullah masmuh 37-38).


(40)

13 1.5.6.Pengertian Masyarakat

Dalam salah satu bukunya Soerjono Soekanto yang berjudul “Sosiologi Suatu Pengantar” dituliskan bahwa. Beberapa orang sarjana telah mencoba untuk memberikan definisi masyarakat (society) seperti berikut ini. a. Maclver dan Page

“Masyarakat ialah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial. Dan masyarakat selalu berubah ”.

b. Ralph Linton

“Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas”.

c. Selo Soemardjan

“Menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan”(2006:22).

1.5.7.Pengertian Corporate Social Responsibility

Dalam salah satu bukunya Nor Hadi yang berjudul “Corporate Social Responsibility” dituliskan bahwa. Tanggung jawab sosial merupakan suatu implementasi, yang harus dijalankan bagi masyarakat dan juga sebagai komitmen perusahaan atau dunia bisnis, untuk berkontribusi dalam perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (sustainability) dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitik beratkan pada keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan juga lingkungan.


(41)

14 Tanggung jawab sosial (social responsibility) merupakan pelebaran tanggung jawab perusahaan sampai lingkungan baik secara fisik maupun psikis. Hal itu dapat dilakukan dengan berinvestasi pada sektor-sektor ramah lingkungan, menjaga keseimbangan eksploitasi, pengolahan limbah (daur ulang limbah), menaikan pengeluaran-pengeluaran sosial (biaya sosial) serta cara lain guna menjaga keseimbangan lingkungan dan sejenisnya. Biaya-biaya tersebut dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan antara keberadaan perusahaan dengan harapan masyarakat dan lingkungan(Nor Hadi 2011:14).

Dalam salah satu bukunya Joko Prastowo yang berjudul “Corporate Social Responsibility” dituliskan bahwa tanggung jawab sosial merupakan komitmen berkelanjutan para pelaku bisnis untuk memegang teguh pada etika bisnis dalam beroperasi, memberi kontribusi terhadap pembagunan berkelanjutan, serta berusaha mendukung peningkatan taraf hidup, kesejahteraan dan meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat sekitar. Melihat essensi tanggung jawab sosial tersebut, sesungguhnya memiliki urgensi mendasar mewujudkan kondisi bisnis dalam eksploitasi secara seimbang dan menjaga komitmen untuk secara prefentif dan repretif dampak negatif dari eksistensi perusahaan(Joko Prastowo 2011:23).

Dalam salah satu bukunya Yusuf Wibisosno yang berjudul “Corporate Social Responsibility” dituliskan bahwa tanggung jawab sosial memiliki muatan strategis dalam mendukung konstruksi strategi perusahaan guna mewujudkan keunggulan komperatif (competitive advantage). Lebih lanjut dinyatakan, kegiatan social responsibility dapat dikemas mewarnai berbagai bentuk


(42)

15 kepedulian terhadap stakeholder dalam promosi, yang mana hal itu cukup mamatahkan konstruksi strategi perusahaan yang ada selama ini hanya untuk memikirkan profit serta keuntungan semata. Social responsibility memiliki peran sosial dan perhatian terhadap lingkungan dan pembangunan di masa mendatang. Hal itu sejalan dengan pendapat Freedman dan Jaggi (1974) menyatakan bahwa perusahaan perlu melakukan keterbukaan atas aktivitas sosial yang telah dilakukan. Aktivitas sosial perusahaan memiliki kemanfaatan untuk meningkatkan legitimasi stakeholder terhadap perusahaan, termasuk market force jangka panjang

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi pertimbangan perusahaan dalam melaksanakan praktik tanggung jawab sosial, seperti (1) konteks lingkungan, (2) deregulasi pasar modal, (3) faktor non financial, (4) respon perusahaan terhadap praktik yang dilakukan, (5) peran kebijakan pemerintahan dan (6) perkembangan masyarakat. Hal itu sejalan dengan pendapat Harapan , Sofyan Safri (1993:77) mengatakan bahwa berbagai alasan yang mendasari perusahaan melakukan tanggung jawab sosial (social responsibility), antara lain (1) keterlibatan sosial perusahaan terhadap masyarakat dalam memenuhi kebijakan tanggung jawab sosial, (2) meningkatakan simpati pada masyarakat sehingga berharap feedback yang positif, (3) bersama dengan pemerintah untuk bisa membina serta mensejahterakan masyarakat(Yusuf Wibisono 2007:18-20).


(43)

16 1.5.8.Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia

Dalam salah satu buku yang sama Joko Prastowo menuliskan bahwa perkembangan corporate social responsibility di Indonesia mulai merebak di era tahun 1990-an sampai saat ini. Hal ini tidak terlepas dari pemikiran perusahaan yang pada saat itu menjalankan usaha mereka sendiri dengan mengindahkan prinsip, derma (charity principle) dan prinsip perwakilan (stewardship principle). Selain itu, munculnya konsep pemangku kepentingan (stakeholder) yang mulai mengubah konsep corporate social responsibility dari tahap derma (charity) menjadi berkelanjutan (sustainability).

Dengan kebijakan pemerintah melalui UU No .40 tahun 2007, yang mewajibkan perseroan terbatas untuk melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat melalui pelaksanaan program corporate social responsibility. Hal ini semakin memperkuat adanya praktik tangung jawab sosial, yang menjadi suatu kewajiban bagi perusahaan di Indonesia untuk menerapkan program CSR, yang sesuai dengan regulasi dan kebijakan yang berlaku.

Kewajiban perusahaan untuk melakukan tanggung jawab sosial karena perusahaan tak hanya melulu mencari profit, tetapi harus juga menyalurkan profit tersebut kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat dengan adanya program corporate social responsibility. Hal ini sejalan dengan dampak aktivitas yang ditimbulkan perusahaan terhadap masyarakat, karena masyarakatlah yang menjadi ancaman paling berbahaya jika terjadi dampak-dampak negatif dari aktivitas perusahaan. Dengan pertimbangan inilah, kemudian


(44)

17 praktik tanggung jawab sosial perusahaan di indonesia menjadi suatu kewajiban untuk di implementasikan bagi masyarakat sekitar(Joko Prastowo 2011:24). 1.5.9.Standart Corporate Social Responsibility

Standart balance corporate social responsibility menurut implementasi International Stadart Operation (ISO) 26000 memaparkan hubungan internal dan eksternal haruslah seimbang, agar tidak terjadi kecemburuan sosial, selain itu beberapa bagian dari CSR yang ideal.

Ismail Solihin (2008:103) menjelaskan corporate social responsibility yang sesuai dengan standart operation adalah sebagai berikut :

1. Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat 2. Memperhatikan ekspektasi para pemangku kepentingan

3. Tunduk kepada hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma dan etika bisnis

4. Diintegrasikan ke dalam seluruh bagian organisasi 5. Anti korupsi dan anti suap

6. Keterlibatan politis yang bertanggung jawab 7. Kompetisi yang adil

8. Meningkatkan tanggung jawab perusahaan melalui siklus yang terencana 9. Melindungi kesehatan masyarakat

10.Tidak memanfaatkan tenaga kerja anak – anak di bawah umur 11.Melindungi lingkungan sekitar perusahaan

12.Menghasilkan keuntungan dan membayar pajak 13.Mensejahterakan masyarakat sekitar perusahaan


(45)

18 14.Menerapkan stadart universal dimana saja diseluruh dunia

1.5.10.Implementasi Corporate Social Responsibility

Dalam salah satu bukunya Yusuf Wibisono yang berjudul “Corporate Social Responsibility” dituliskan bahwa, implementasi corporate social responsibility (CSR) di perusahaan pada umunya dipengaruhi beberapa faktor. Yang pertama adalah komitmen kepemimpinan. Perusahaan yang tanggap dengan masalah sosial, jangan harap akan memperdulikan aktivitas sosial. Kedua, menyangkut ukuran dan kematangan perusahaan. Perusahaan besar maupun mapan lebih mempunyai potensi memberi kontribusi ketimbang perusahaan kecil dan belum mapan. Ketiga, regulasi dan sistem perpajakan yang diatur pemerintah.

Setidaknya ada tiga alasan penting mengapa kalangan dunia usaha Indonesia untuk mampu merespon dan mengembangkan tanggung jawab sosial sejalan dengan aktivitasnya, antara lain:

a. Pertama, perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperlihatkan kepentingan masyarakat. Perusahaan harus menyadari bahwa mereka beroperasi dalam satu tatanan lingkungan masyarakat. Kegiatan sosial ini berfungsi sebagai kompensasi atau upaya balik atas penguasaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang bersifat ekspansif dan eksploratif, disamping itu sebagai kompensasi sosial karena timbulnya ketidaknyamanan (discomfort) pada masyarakat sekitar.

b. Kedua, kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosa mutualisme. Untuk mendapatkan dukungan dari


(46)

19 masyarakat, setidaknya licence to operate, wajar bila perusahaan juga dituntut untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, sehingga bisa tercipta harmonisasi hubungan.

c. Ketiga, kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindari konflik sosial. Potensi konflik itu bisa berasal akibat dampak operasional perusahaan ataupun akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara masyarakat dengan komponen perusahaan(Yusuf Wibisono 2007:142).

Dalam salah satu bukunya Ismail Solihin yang berjudul “Corporate Social Responsibility” dituliskan bahwa, penerapan tanggung jawab sosial (social responsibility) merupakan tahap aplikasi program social responsibility sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Penerapan tanggung jawab sosial membutuhkan iklim organisasi yang saling percaya dan kondusif, sehingga memunculkan motivasi dan komitmen karyawan pelaksana. Program corporate social responsibility juga dapat diimplementasikan oleh perusahaan dengan tujuan meningkatkan legitimasi masyarakat terhadap perusahaan. Dalam hal ini, operasi perusahaan bisa saja tidak menimbulkan dampak buruk bagi reputasi perusahaan terhadap pandangan masyarakat disekitarnya dan perusahaan melaksanakan aktivitas corporate social responsibility justru untuk meningkatkan legitimasi masyarakat terhadap keberadaan perusahaan(Ismail Solihin 2008:89).

Menurut Kotler dan Lee dalam bukunya Ismail Solikin menyebutkan ada enam kategori implementasi program corporate social responsibility, dan keenam jenis program CSR tesebut sebagai berikut.


(47)

20 1. Cause Promotions

Cause promotions dalam program ini, perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat, atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu.

Manfaat pelaksanaan cause promotions adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan cause promotion dapat turut menciptakan jalan bagi ekspresi loyalitas untuk pandangan masyarakat terhadap suatu promosi dan juga persuasif dari perusahaan

b. Memberikan peluang kepada karyawan perusahaan untuk terlibat dalam saatu kegiatan sosial yang juga menjadi kepedulian mereka c. Dapat memberikan kerja sama antara perusahaan dengan pihak–pihak

lain, sehingga dapat memperbesar pelaksanaan pemberitaan program promosi

d. Dapat meningkatkan citra perusahaan kepada masyarakat tentang program– program promosi CSR.

2. Cause Related Marketing

Cause related marketing. Dalam program ini, perusahaan memiliki komitmen untuk menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilanya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk tertentu, dan untuk jangka waktu tertentu. Aktivitas cause related marketing yang biasanya dilakukan oleh perusahaan–perusahaan misalnya


(48)

21 menyumbangkan sejumlah uang tertentu untuk setiap produk yang terjual dan diperuntukan untuk kebutuhan masyarakat serta kesejahteraannya yang sebagaimana sudah tertera dalam undang – undang No 40 Tahun 2007.

3. Corporate Social Marketing

Corporate social marketing. Dalam program ini, perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan public, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta mengingkatkan kesejahteraan masyarakat. Kampanye corporate social marketing (CSM) lebih banyak terfokuskan untuk mendorong perubahan perilaku yang berkaitan dengan beberapa isu–isu kesehatan, perlindungan terhadap kecelakaan/kerugian , lingkungan, serta keterlibatan masyarakat sekitar yang menjadi tujuan dari program tanggung jawab sosial perusahaan.

Langkah–langkah yang dilakukan untuk melakukan kegiatan CSM. a. Melakukan analisis situasi untuk memperoleh gambaran mengenai berbagai perilaku yang harus dirubah di dalam masyarakat agar dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesehatan public, perbaikan lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang memang menjadi kewajiban perusahaan.

b. Memilih target audiensi yang akan menjadi sasaran kampanye di mana target audinesi ini merupakan audiensi yang diperkirakan akan sangat mendukung kampanye perusahaan.


(49)

22 c. Menetapkan jenis perubahan perilaku masyarakat apa yang harus dilakukan audiensi sesuai dengan kampanye yang dilakukan oleh perusahaan.

d. Mengidentifikasi berbagai hambatan dan motivasi yang akan mendorong perubahan prilaku.

e. Mengembangkan rencana evaluasi dan pengawasan aktivitas CSM, dimana evaluasi yang dilakukan didasarkan kepada perubahan perilaku yang terjadi.

4. Corporate Philantropy

Corporate philanthropy. Dalam program ini perusahaan langsung memberikan sumbangan dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu yang memang sangat membutuhkan. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan, atau pelayanan secara cuma–cuma.

Corporate philanthropy biasanya berkaitan denga berbagai kegiatan sosial yang menjadi prioritas perhatian perusahaan kepada masyarakat. Berbagai bentuk pemberian yang dilakukan perusahaan kepada masyarakat.

a. Program dalam bentuk sumbangan dalam bentuk uang tunai kepada anak–anak panti asuhan

b. Program dalam bentuk bantuan hibah, seperti sarana beribadah dan juga batuan kesehatan


(50)

23 d. Program dalam bentuk pemberian produk

e. Program dalam bentuk pemberian layanan cuma-cuma

f. Program dengan mengizinkan penggunaan fasilitas dan saluran distribusi yang dimiliki

g. Perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan sosial untuk masyarakat h. Program dalam bentuk menawarkan penggunaan peralatan yang

dimiliki oleh perusahaan 5. Community Volunteering

Community volunteering. Dalam program ini perusahaan mendukung serta mendorong para karyawan, para pemegang saham dan para pemegang franchise atau rekan pedagang eceran untuk meyisahkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi–organisasi dan juga komunitas masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasara program tanggung jawab sosial.

Dalam program ini karyawan turut secara langsung untuk menagani CSR, pada corporate volunteering perusahaan akan melibatkan karyawanya secara langsung dalam kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan, dengan alasan supaya karyawan mengerti dan juga memahami seperti apa dan juga bagaimana implemetasi proram – program corporate social responsibility.

6. Socially Responsible Business Practice (Community Development)

Socially responsible business practice. Dalam progam ini, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang


(51)

24 diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan tanggung jawab sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memilihara lingkungan hidup.

Komunitas dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, serta organisasi–organisasi nirlama yang menjadi mitra perusahaan serta masyarakat secara umum. Sedangkan yang dimaksud kesejahteraan mencakup di dalamnya aspek– aspek kesehatan, keselamatan, serta kebutuhan pemenuhan psikologis dan emosional. Terdapat enam klasifikasi yang menjadi implemantasi dalam program corporate social responsibility, serta juga tedapat pembagian beberapa peranan dalam aplikasi yang nantinya didistribusikan kepada masyarakat dalam bentuk tangung jawab sosial(Yusuf Wibisono 2007:131-141). 1.5.11.Dampak Aktivitas Operasional Perusahaan di Lingkup Masyarakat

Menurut Global Reporting Initiativ dalam salah satu bukunya Joko Prastowo yang sama menyebutkan bahwa, keberadaan perusahaan ditengah lingkungan berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap lingkungan eksternal (community). Eksistensi perusahaan berpotensi besar mengubah lingkungan masyarakat, baik kearah positif maupun negatif. Untuk itu perusahaan harus berupaya mencegah munculnya berbagai dampak negatif, karena hal itu dapat memicu klaim (illegitimasi) masyarakat.

Global Reporting Initiativ pengaruh perusahaan terhadap lingkungan masyarakat dalam menimbulkan berbagai persoalan sosial dan lingkungan, seperti:


(52)

25 1. Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bagian dari proses produksi. 2. Efek dari persaingan antara organisasi lain di pasar yang sama. 3. Pengayaan masyarakat lokal melalui penciptaan kesempatan kerja.

4. Transformasi mendatar karena ekstraksi bahan baku atau penyimpanan limbah produk.

5. Kekayaan distributor dikemas dalam pemilik perusahaan melalui deviden dan pekerja perusahaan itu, serta efek–efek sikap pada individu.

6. Lebih baru–baru ini kekhawatiran terbesar telah berpengaruh pada iklim dan cara produksi perusahaan yang dapat berbahaya bagi emisi rumah kaca.

Berbagai efek tersebut di atas memberikan gambaran pengaruh signifikansi perusahaan terhadap lingkungan eksternal yang secara aktual dapat mempengaruhi dan mengubah lingkungan tersebut. Dengan demikian, perusahaan seharusnya mengurangi negative externalitian, dengan tindakan aktif penanganan dan meningkatakan keberpihakan kepada masyarakat.

Dalam salah satu bukunya Yusuf wibisono yang berjudul “Corporate Social Resposibility” dituliskan bahwa. Terdapat tiga dampak dalam aktivitas operasional perusahaan di lingkungan masyarakat, yang antara lain dampak ekonomi, lingkungan dan juga sosial.

Dampak Ekonomi

Dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh operasi perusahaan akan mempengaruhi para pemangku kepentingan dan sistem ekonomi baik lokal, nasional, maupun pada tingkat global. Dalam kaitan pengklasifikasian adanya dua


(53)

26 jenis dampak ekonomi, yakni ekonomi langsung dan dampak ekonomi tidak langsung.

Dampak ekonomi langsung sebagai perubahan potensi produktif dari kegiatan ekonomi yang dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat atau para pemangku kepentingan dan prospek pembangunan dalam jangka panjang. Sedangkan yang dimaksud dengan dampak ekonomi tidak langsung adalah konsekuensi tambahan yang muncul sebagai akibat pengaruh langsung transaksi keuangan dan aliran uang antara organisasi dan para pemangku kepentinganya. Dampak Lingkungan

Dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan menjadi tiga struktur dampak, yaitu dampak yang diakibatkan oleh pemakaian input produksi, output produksi, yang diakibatkan oleh perusahaan. Energi, air, dan material merupakan tiga tipe input standart yang banyak digunakan oleh berbagai jenis perusahaan. Selain ketiga jenis input tersebut, aspek keanekaragaman hayati (biodiversit) juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan input sepanjang input tersebut berasal dari sumber daya alam.

Pada proses konversi dari input menjadi output terdapat berbagai jenis dampak yang dapat dikategorikan menjadi tiga kategori utama, yakni emisi, affluents, dan juga limbah. Sedangkan modus dampak operasional perusahaan terdapat lingkungan mencakup berbagai aspek seperti transportasi serta produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan yang dapat memberikan dampak terhadap lingkungan. Dampak produk dan jasa terhadap lingkungan biasanya melibatkan


(54)

27 pihak lain, misalnya konsumen yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan melalui konsumsi produk yang tidak ramah lingkungan.

1. Aspek bahan baku.

a. Jumlah bahan baku yang digunakan berdasarkan berat dan volumenya. b. Presentase bahan baku yang dapat didaur ulang kembali menjadi bahan

baku setelah bahan baku tersebut diolah menjadi barang. 2. Aspek Energi.

a. Konsumsi energi langsung berdasarkan sumber energi utama. b. Konsumsi energi tidak langsung berdasarkan sumber energi utama.

c. Penghematan energi yang dapat dilakukan sebagai aktibat konservasi energi dan penyempurnaan efisiensi energy.

3. Aspek air.

a. Jumlah air yang ditarik menurut sumber airnya.

b. Sumber air yang secara signifikansi terpengaruh oleh aktivitas penarikan air

c. Presentase dan total volume air yang dapat didaur ulang serta digunakan kembali

4. Aspek keanekaragaman hayati.

a. Strategi yang meliputi tindakan saat ini dan rencana di masa mendatang untuk mengelola dampa perusahaan terhadap keanekaragaman hayati. b. Habitat yang dilindungi atau terestorasi.


(55)

28 5. Aspek emisi, effluents, dan limbah.

a. Jumlah emisi greenhouse gas baik langsung maupun tidak langsung berdasarkan berat emisi.

b. Berbagai inisiatif yang diambil perusahaan untuk mengatasi emisi greenhouse serta pengurangan emisi gas yang telah dicapa oleh perusahaan.

c. Emisi gas yang dapat menipiskan lapisan ozon berdasarkan berat emisi gas.

6. Aspek produk dan jasa.

a. Presentase produk terjual beserta jenis material kemasan yang digunakan, dimana penggunaan material bahan kemasan tersbebut dapat didaur ulang.

b. Inisiatif untuk mengurangi dampak buruk produk dan jasa terhadap lingkungan serta mengukur sejauh mana inisiatif tersebut berpengaruh terhadap pengurangan dampak buruk.

7. Aspek kebutuhan terhadap ketentuan hukum yang berlaku di bidang lingkungan hidup.

Indikator yang tercakup dalam aspek ini meyangkut jumlah nilai uang yang harus dikeluaran oleh perusahaan karena mambayar denda atau sanksi nonmoneter akibat ketidakpatuhan perusahaan terhadap undang–undang dan peratuan tentang lingkungan hidup yang berlaku disuatu negara.


(56)

29 8. Aspek transportasi hasil produksi.

a. Yang didalamnya mencakup indikator mengenai dampak signifikansi terhadap lingkungan sebagai akibat aktivitas transportasi produk dan bahan baku dari suatu lokasi ke lokasi lain.

9. Aspek lingkungan menyeluruh

a. Yang didalamnya mencakup indikator besaran pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk menjaga kelestarian ligkungan hidup.

Dampak Sosial

Dampak sosial terdapat empat kategori yakni hak asasi manusia (human right), tenaga kerja (labor), masyarakat (society), serta tanggung jawab produk (product responsibility).

10.Hak asasi manusia.

a. Presentase dan jumlah invetasi yang signifikansi di mana di dalamnya memuat klausal tentang hak asasi manusia

b. Jumlah jam pelatihan yang diberikan kepada karyawan untuk memahami kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hak asasi manusia

c. Jumlah insiden diskriminasi di tempat kerja serta tindakan yang dilakukan perusahaan untuk mengatasinya

d. Adanya tindakan membentuk serikat kerja untuk melakukan tawar menawar secara kolektif dalam perumusan kesepakatan kerja


(57)

30 11.Tenaga kerja.

a. Jumlah keseluruhan tenaga kerja yang dipekerjakan di perusahaan berdasarkan kategori pekerja, kontrak dan wilayah dimana karyawan bekerja

b. Presentase jumlah karyawan yang dilindungi oleh kesepakatan kerja bersama

c. Berbagai program untuk meningkatkan kemampuan manajemen serta kegiatan belajar seumur hidup yang memungkinkan karyawan bisa tetap bekerja di perusahaan

d. Benefit yang ditawarkan perusahaan kepada masyarakat penuh yang tidak diberikan kepada karyawan kontrak atapun paruh waktu.

e. Komposisi badan pengelola perusahaan yang menunjukan adanya peluang yang sama antara pria dan wanita serta golongan mayoritas dengan minoritas.

12.Masyarakat.

a. Sifat, cakupan, efektivitas dari berbagai program dan praktik yang dapat mengukur dan mengelola dampak dari operasional perusahaan terhadap masyarakat.

b. Presentase dan jumlah unit bisnis yang memiliki resiko korupsi.

c. Presentase jumlah karyawan yang dilatih dalam hal kebijakan prosedur menanggulangi korupsi di dalam organisasi.


(58)

31 13.Product Responsibilities.

a. Dampak kesehatan dan keselamatan dari pemakaian produk dan jasa yang diperhitungkan perusahaan sejak produk tersebut masih berada dalam tahap r&d sampai produk tersebut dibuang oleh konsumen setelah produksi.

b. Jumlah kejadian yang berkaitan dengan ketidak patuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku dalam hal komunikasi dengan pemesaran.

c. Berbagai program komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan standar dan hukum yang berlaku.

d. Jumlah nilai uang yang harus dikeluarkan oleh perusahan karena membayar denda atau sanksi nonmoneter akibat ketidakpatuhan perusahaan terhadap undang- undang dan peraturan tentang ketentuan kesehatan dan keselamatan(Joko Prastowo 2011 : 90-111).

1.5.12.Manfaat Program Corporate Social Responsibility

Dalam salah satu bukunya Ludwig Suparmo yang berjudul “ Komunikasi dalam Public Relations” dituliskan bahwa, manfaat adanya pogram tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility bagi masyarakat sekitar, karyawan, dan organisasi adalah sebagai berikut.

1. Manfaat bagi masyarakat

a. Dapat merasakan program–program sosial secara gratis b. Tersedianya fasilitas dan prasarana beribadah


(59)

32 d. Menjamin kesejahteraan dalam bentuk kesehatan, pendidikan dan ekonomi 2. Manfaat bagi individu karyawan

a. Belajar metode alternatif dalam berbisnis

b. Menghadapi tantangan pengembangan dan berprestasi dalam lingkungan baru

c. Memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas lokal dan memberi kontribusi bagi komunitas lokal

d. Mendapatkan persepsi baru atas bisnis

e. Memperdalam kapabilitas kemampuan karyawan dalam bekerja 3. Manfaat bagi penerima program

a. Mendapatkan keahlian dan ketrampilan profesional yang tak dimiliki organisasi atau tak memiliki dana untuk mengadakanya

b. Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang segera dan kreatif dalam memecahkan masalah

c. Memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan pengelolahan organisasi seperti menjalankan bisnis(Ludwig Suparmo 2011: 73).

1.5.13.Kebijakan Undang-undang tentang Program Corporate Social Responsibility

Secara konstitusi, tanggung jawab sosial perusahaan di singgung dalam UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 UU tersebut berbunyi:


(60)

33 1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajiban.

3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang dimaksut pada ayat (1) dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintahan.

Sumber : UU No 40 tahun 2007 tentang Peseroan Terbatas. 1.6.Landasan Teori

1.6.1.Teori Kontrak Sosial

Dalam penelitian ini menggunakan teori kontrak sosial (Social Contract Theory), muncul adanya iterelasi dalam kehidupan sosial masyarakat, agar terjadi keselarasan, keserasian, dan keseimbangan, termasuk terhadap lingkungan melalui tanggung jawab sosial (social responsibility). Perusahaan yang merupakan kelompok orang yang memiliki kesamaan tujuan dan berusaha mencapai tujuan secara bersama, adalah bagian dari masyarakat dalam lingkup yang lebih besar. Keberadaanya, sangat ditentukan oleh masyarakat, dimana antara keduanya saling pegaruh-mempengaruhi. Untuk itu, agar terjadi keseimbangan (equality), maka


(61)

34 perlu kontrak sosial (social contract) baik secara eksplisit maupun implisit sehingga terjadi kesepakatan-kesepakatan yang saling melindungi kepentinganya (Deegan 2000).

Social contract dibangun dan dikembangkan, salah satunya untuk menjelaskan hubungan antara masyarakat (society) dan perusahaan. Disini perusahaan memiliki kewajiban kepada masyarakat untuk memberikan kemanfaatan bagi masyarakat setempat. Interaksi perusahaan dengan masyarakat akan selalu berusaha memenuhi dan mematuhi aturan dan norma–norma yang berlaku di masyarakat (community norm), sehingga kegiatan perusahaan dapat dipandang legitimate(Nor Hadi 2011: 95-96).

Perlu adanya kesepakatan antara masyarakat dengan perusahaan dalam penerapan program tanggung jawab sosial, karena perusahaan tidak seharusnya bersifat satu pihak dalam implementasi tanggung jawab sosial, selain itu keberadaan perusahaan di tengah lingkup masyarakat harus mempunyai hubungan yang harmonis, serasi dan seimbang kepada masyarakat sekitar, karena masyarakat merupakan suatu keterkaitan sosial yang memiliki hak terhadap social responsibility. Teori kontrak sosial bisa dikatakan relevan dan tepat dalam penelitian ini karena, masyarakat juga memiliki hak untuk mendapatkan tanggung jawab sosial yang tepat dan kontrak sosial ini bisa berjalan seimbang dengan program CSR perusahaan.


(62)

35 1.7.Fokus Penelitian

1.7.1.Pandangan Masyarakat

Menurut Young dalam salah satu bukunya Jalaluddin Rakhmat yang berjudul “Psikologi Komunikasi” dituliskan bahwa, pandangan merupakan aktivitas mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun obyek-obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada dilingkungannya (Jalaluddin Rakhmat 2011-76).

Pandangan masyarakat adalah proses sadar terhadap rangsangan stimuli yang diterima masyarakat yang telah merasakan implementasi dari program corporate social resposnbility . Indikator-indikatornya adalah :

a. Mendapatkan program CSR b. Mengerti akan program CSR

1.7.2.Program Corporate Social Responsiblity

Berdasarkan uandang-undang No. 40 tahun 2007, setiap keberadaan perusahaan di lingkungan masyarakat wajib menjalankan dan mengimplementasikan program corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar. Program CSR yang diberikapun kepada masyarakat memiliki tujuan bahwa melalui program tanggung jawab sosial ini dapat mensejahterakan, meningkatkan kualitas serta taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Terkait dengan hal ini maka bagaimana pandangan masyarakat tentang program CSR atau tanggung jawab sosial yang antara lain sebagai berikut :


(63)

36 a. Pandangan tentang program CSR

b. Dampak dari program CSR c. Program CSR yang didapat d. Kesesuain program CSR

e. Gangguan yang ditimbulkan PT. Otsuka Indonesia f. Konflik dengan PT. Otsuka Indonesia

g. Manfaat program CSR

i. Harapan tentang program CSR

Pandangan dalam judul penelitian ini yaitu. Pandangan Masyarakat Tentang Program Corporate Social Responsibility PT. Otsuka Indonesia. Adapun penjelasan serta batasan dari pandangan masyarakat adalah, masyarakat wilayah RW 08 Kalirejo yang netral, netral dalam arti masyarakat yang menjadi sumber informan tidak berkerja dan terkait terhadap kepentingan PT. Otsuka Indonesia, hal ini dipilih oleh peneliti supaya hasil dari observasi bisa benar-benar obyektif dan membuktikan fakta bahwa pandangan mereka sesuai dengan keadaan yang terjadi. Sedangkan 2 informan lainya berfungsi sebagai pihak klarifikasi jika terjadi jawaban berbeda antar satu informan dengan informan lainya, adapun informan klarifikasi dalam penelitian ini yaitu pihak Humas PT. Otsuka Indonesia, dan Kepala Kelurahan Kalirejo Lawang.

1.8.Metode Penelitian

1.8.1.Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Dalam penelitian ini peneliti ingin


(64)

37 mengeksplorasi secara mendalam kepada objek penelitian dengan menggunakan metode kualitatif(Sugiyono 2010:3). Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kepada masyarakat RW 08 Kelurahan Kalirejo Lawang tentang program corporate social responsibility PT Otsuka Indonesia. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam saat riset berlangsung(Sugiyono 2010:3).

Jenis penelitian ini mengunakan penelitian deskriptif yang dimana pendapat Whitney(1960) dalam salah satu bukunya Andi Prastowo yang berjudul “Memahami Metode-Metode Penelitian” yaitu, metode deskriptif merupakan pencarian fakta dengan intepretasi yang tepat. Penelitian mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat dan tata cara berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta protes-protes yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dalam suatu fenomena(Andi Prastowo 2011 : 201).

Dalam penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan alasan, bahwa peneliti ingin mengeksplorasi serta mencari suatu fakta dan juga data yang mendalam terkait dengan fenomena serta konflik yang pernah terjadi dan ada pada masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang, terkait dengan konflik yang terjadi serta implementasi dari program CSR atau tanggung jawab sosial PT. Otsuka Indonesia kepada masyarakat sekitar.

1.8.2.Lokasi Penelitian

Instrumen penelitian merupakan tempat bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Berdasarkan lokasi penelitian ini akan mencari dan memperoleh data


(1)

38 pada masyarakat Kalirejo yang letak pemukiman di dalam satu lingkup PT. Otsuka Indonesia, yang beralamat di JL .Sumber Waras no 25 Kalirejo Lawang. 1.8.3.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengumpulkan dan memperoleh data untuk menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan penelitian. Instrumen dalam penelitian kualitatif ini yaitu, peneliti sendiri yang merupakan sarana utama dalam mengumupulkan data, terutama pada saat proses wawancara, analisis data dan hasil ahirnya(Sugiyono 2010:59).

1.8.4.Strategi Penelitian

Dalam salah satu bukunya Robert K. Yin yang berjudul “Studi Kasus” dituliskan bahwa, strategi dalam penelitian ini menggunakan studi kasus yang bertujuan untuk mencari pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, selain itu studi kasus memusatkan perhatian yang lebih intensif dan mendetail dalam penelitian.

Dalam studi kasus merupakan salah satu metode yang mencari kebenaran ilmiah dengan cara mempelajari secara mendalam tentang peristiwa, lingkungan, dan situasi tertentu yang memungkinkan mengungkap atau memahami sesuatu hal. Studi kasus menghasilkan penelitian yang bersifat khusus, tidak dapat dibuat ringkasan generalisasi(Robert K. Yin 2011:1).

Dalam penelitian ini mengunakan strategi Studi Kasus (case studies), hal ini berhubungan dengan penelitian yang berjudul pandangan masyarakat tentang program CSR PT. Otsuka Indonesia, artinya peneliti ingin mengungkap serta mencari jawaban dari fenomena yang terjadi dan dirasakan warga dari


(2)

39 implementasi praktik CSR atau tanggung jawab sosial yang diberikan perusahaan pada masyarakat RW 08 Kalirejo Lawang.

1.8.5.Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Teknik observasi merupakan metode mengumpulan data dengan mengamati langsung di lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat dan mencatat kejadian. Observasi bisa dikatakan merupakan kegiatan yang meliputi pencatatan kejadian- kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi. Jika hal itu sudah diketemukan, maka peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti(Suharsimi Arikunto 2006:19).

Tujuan dari observasi yaitu mengamati fenomena yang terjadi terhadap perilaku masyarakat RW 08 Kalirejo, mengenai pandangan yang dirasakan dari program corporate social responsibility yang di implementasikan dari PT. Otsuka Indonesia.


(3)

40 2. Wawancara Semiterstruktur

Wawancara semiterstruktur bisa dikatakan masuk kedalam in-dept interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur, tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang diwawancarai diminta pendapatnya, dan ide - idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan(Sugiyono 2010:73).

Dalam penelitian ini informan yang antara lain. Masyarakat RW 08, Kalirejo Lawang. Humas PT. Otsuka Indonesia dan pihak kelurahan serta, metode wawancara semiterstruktur bertujuan mendapatkan informasi yang mendalam kepada masyarakat dan juga pihak perusahaan terhadapa pandangan masyarakat terhadap program corporate social responsibility PT Otsuka Indonesia.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data berasarkan catatan peristiwa yang sudah berlalu dalam bentuk catatan, tulisan dan foto. Teknik ini dilakukan sebagai pelengkap dari metode wawancara untuk mengumpulkan data tentang profil perusahaan, biografi, peraturan,dan kebijakan Hamidi (2007:140). Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan sebagai bukti selama penelitian ini berlangsung, adapun hal yang perlu dikomentasikan antara lain, foto informan, catatan hasil wawacara dan lain-lain.


(4)

41 1.8.6.Informan Penelitian

Peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling untuk menentukan informan dengan pertimbangan tertentu. Dengan memilih orang sebagai informan yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi dengan topik penelitian (Sugiyono 2010:70).

Adapun kriteria informan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Pertama, masyarakat RW 08 Kelurahan Kalirejo yang menerima program corporate social responsibility dari PT. Otsuka Indonesia.

Kedua, masyarakat yang menerima program CSR dan mengerti tentang program CSR atau tanggung jawab sosial.

1.8.7.Teknik Keabsahan Data

Dalam teknik keabsahan data ini, peneliti menggunakan teknik Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, Lexy (2001:155) ada tiga jenis teknik triangulasi, yang antara lain sebagai berikut :

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh malalui beberapa sumber. Yakni mengetahui apa yang dikatakan masyarakat satu dengan yang lainya mengenai program corporate social responsibility yang dijalankan PT. Otsuka Indonesia untuk masyarakat.


(5)

42 b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibitas data yang dilakukan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, atau domumentasi. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda - beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Triagulasi teknik digunakan jika terjadi jawaban yang berbeda antara satu informan dengan informan yang lain terkait dengan pandangannya tentang program CSR. Humas PT. Otsuka Indonesia menjadi pihak klarivikasi jika terjadi jawaban yang berbeda saat penelitian berlangsung.

1.8.8.Teknik Analisis Data

Penelitian ini mengadopsi metode teknik analisis data yang digunakan adalah Miles and Huberman (Sugiyono, 2007:246-253), yang terdiri dari :

1. Data Reduction

Data diperoleh dari lapangan cukup banyak jumlahnya, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama penelitian dilapangan semakin lama penelitian dilapangan semakin data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan kepada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan


(6)

43 mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.

2. Data Display

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan yang paling sering digunakan unuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

3. Conclusing Drawing/Verivication

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel(Sugiyono, 2007:246-253). Teknik ini akan menjawab kesimpulan tantang program corporate social resposnbility PT. Otsuka Indonesia melalui pandangan, yakni berkaitan dengan dampak, manfaat, gangguan yang dirasakan masyarakat, kesesuaian , konflik yang terjadi hingga harapan tentang program CSR PT. Otsuka Indonesia.


Dokumen yang terkait

Implementasi Program Corporate Social Responsibility (studi pada PT. Arun NGL, Lhokseumawe)

2 59 95

Bentuk Program Corporate Social Responsibility Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal(Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

6 71 112

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Program Corporate Social Responsibility dan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Korelasional Peranan Program Corporate Social Responsibility Bidang Pemberdayaan Masyarakat PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat De

1 27 152

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PT. GARAM SUMENEP MADURA

1 19 50

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BANK INDONESIA.

0 3 18

PENUTUP PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BANK INDONESIA.

0 9 42

Program Corporate Social Responsibility Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.

0 0 2