GO - PUBLIC LANDASAN TEORI

xxvii yang memerlukan dana yang bisa diinvestaikan dengan menguntungkan?, dan 2 apakah mereka bersedia memenuhi persyaratan full disclosure yang dianut oleh pasar modal. b. Demand akan sekuritas. Calon-calon pembeli sekuritas tersebut mungkin berasal dari individu, perusahaan non keuangan, maupun lembaga-lembaga keuangan. c. Kondisi politik dan ekonomi Kondisi politik yang stabil ikut mendukung pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand sekuritas. d. Masalah hukum dan peraturan Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan. e. Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal Lembaga-lembaga seperti BAPEPAM, Bursa Efek, Akuntan Publik, underwriter, wali amanat, notaris, kosultan hukum, lembaga clearing, dan lain-lain perlu untuk bekerja dengan profesional dan bisa diandalkan sehingga kegiatan emisi dan transaksi di bursa bisa berlangsung dengan cepat, efisien dan bisa dipercaya.

B. GO - PUBLIC

Untuk mendapatkan dana dari pasar modal, sebuah perusahaan dapat menerbitkan saham atau obligasi, tetapi tidak semua perusahaan dapat melakukan hal tersebut. Perusahaan yang menerbitkan saham, obligasi, atau bentuk sekuritas xxviii lain di pasar modal hanyalah perusahaan yang telah Go Public Saputro dan Agung, 2005. Dana yang diperoleh dari go public biasanya selain digunakan untuk keperluan ekspansi juga untuk pelunasan hutang yang diharapkan akan semakin meningkatkan posisi keuangan perusahaan disamping untuk memperkuat struktur permodalan Kartini dan Payamta, 2002. Tujuan penggunaan dana hasil Go Public : a. Untuk ekspansi. b. Memperbaiki struktur permodalan. c. Divestasi. Menurut buku Panduan Go Public, proses sejak pengajuan kontrak pertama kali oleh calon emiten sampai dengan tercatat dan diperdagangkannya saham emiten di bursa adalah sebagai berikut: 1. Calon perusahaan terbuka emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa dan kemudian BEJ akan mengevaluasi permohonan tersebut apakah sesuai dengan ketentuan pencatatan di Bursa. Setelah itu calon emiten diminta untuk mempresentasikan kinerja perusahaannya. 2. Jika memenuhi syarat, BEJ memberikan surat persetujuan prinsip pencatatan yang dikenal dengan istilah Perjanjian Pendahuluan. 3. Calon emiten mengajukan Pernyataan Pendaftaran ke BAPEPAM. 4. Apabila telah mendapat Pernyataan Efektif dari BAPEPAM, maka calon emiten melakukan proses penawaran umum Initial Public Offering. xxix 5. Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke Bursa sesuai dengan ketentuan Pencatatan Efek di BEJ; 6. BEJ melakukan evaluasi berdasarkan persyaratan pencatatan; 7. Jika memenuhi persyaratan pencatatan, BEJ memberikan surat persetujuan pencatatan; 8. Emiten membayar biaya pencatatan; 9. Bursa mengumumkan pencatatan efek tersebut di bursa; 10. Efek tersebut mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di bursa. Hartono 2000:16 berpendapat jika keputusannya adalah untuk ditawarkan kepada publik, maka beberapa faktor untung dan ruginya perlu dipertimbangkan. Keuntungan dari going public diantaranya adalah sebagai berikut ini: 1. Kemudahan meningkatkan modal di masa mendatang. Untuk perusahaan yang tertutup, calon investor biasanya enggan untuk menanamkan modalnya disebabkan kurangnya keterbukaan informasi keuangan antara pemilik dan investor. Sedang untuk perusahaan yang sudah going public, informasi keuangan harus dilaporkan ke publik secara regular yang kelayakannya sudah diperiksa oleh akuntan publik. 2. Meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham. Untuk perusahaan yang masih tertutup yang belum mempunyai pasar untuk sahamnya, pemegang saham akan lebih sulit untuk menjual sahamnya dibandingkan jika perusahaan sudah going public. xxx 3. Nilai pasar perusahaan diketahui. Untuk alasan-alasan tertentu, nilai pasar perusahaan perlu untuk diketahui. Misalnya jika perusahaan ingin memberikan insentif dalam bentuk opsi saham stock option kepada manajer-manajernya, maka nilai sebenarnya dari opsi tersebut perlu diketahui. Jika perusahaan masih tertutup, nilai dari opsi sulit ditentukan. Disamping keuntungan yang diperoleh dari going public, beberapa kerugiannya adalah sebagai berikut: 1. Biaya laporan yang meningkat Untuk perusahaan yang sudah going public, setiap kuartal dan tahunnya harus menyerahkan laporan-laporan kepada regulator. Laporan-laporan ini sangat mahal terutama untuk perusahan yang ukurannya kecil. 2. Pengungkapan disclosure Beberapa pihak di dalam perusahaan umumnya keberatan dengan ide pengungkapan. Manajer enggan mengungkapkan semua informasi yang dimiliki karena dapat digunakan oleh pesaing. Sedang pemilik enggan mengungkapkan informasi tentang saham yang dimilikinya karena publik akan mengetahui besarnya kekayaan yang dimiliki. 3. Ketakutan untuk diambil alih Manajer perusahaan yang hanya mempunyai hak veto kecil akan khawatir jika perusahaan going public. Manajer perusahan publik dengan hak veto rendah umumnya diganti dengan manajer yang baru jika perusahaan diambil alih. xxxi

C. PENAWARAN UMUM PERDANA INITIAL PUBLIC OFFERING

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS), Financial Leverage, dan Proceed Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 57 118

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137

Pengaruh variabel keuangan dan non keuangan Terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan initial public offering (ipo) Di bursa efek indonesia

0 5 120

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia

6 23 100

PENGARUH RETURN ON ASSET ( ROA), FINANCIAL LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN DAN REPUTASI UNDERWRITER TERHADAP UNDERPRICING PADA SAAT INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH RETURN ON ASSET, FINANCIAL LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - PENGARUH RETURN ON ASSET, FINANCIAL LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 15

Pengaruh variabel keuangan terhadap underpricing pada penawaran umum perdana [Initial Public Offering] di Bursa Efek Indonesia : studi empiris pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering [IPO] tahun - USD Repository

0 0 103