Pernapasan Eksternal Proses Difusi O

dikeluarkan dari tubuh. Setelah mendapatkan ion H + dari HHb, ion bikarbonat tersebut menjadi asam bikarbonat. Lalu terurai menjadi air dan karbon dioksida ……………………...

2.1.1 Pernapasan Eksternal

Pernapasan eksternal merupakan pertukaran O 2 dari udara dengan CO 2 dari kapiler darah dalam alveolus. Difusi terjadi melalui membran respirasi yang merupakan dinding alveolus yang sangat tipis dengan ketebalan rata-rata 0,5 mikron. Di dalamnya terdapat jalinan kapiler yang sangat banyak dengan diameter 8 angstrom. Dalam paru2 terdapat sekitar 300 juta alveoli dan bila dibentangkan dindingnya maka luasnya mencapai 70 m2 pada orang dewasa normal Iswanto. 2012. Membrane respirasi terdiri atas :  Sel epitel dinding alveoli  Sel epitel membrane basalis alveoli  Ruang interstitial antara membrane basal alveoli dengan membran basal dinding pembuluh darah  Membrane basalis pembuluh darah  Endotel pembuluh darah Guyton dan Hall. 2012 Proses difusi ini dapat berlangsung karena perbedaan tekanan parsial antara O 2 dalam alveolus dengan O 2 dalam kapiler darah. Tekanan parsial O 2 dalam alveolus lebih tinggi dibanding O 2 dalam kapiler darah. Darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkat sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat HCO 3 - dengan persamaan reaksi seperti berikut. H + + HCO 3 - → H 2 CO 3 Enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalam sel-sel darah merah dapat mempercepat reaksi. Ketika reaksi berlangsung hemoglobin melepaskan ion-ion hidrogen yang telah diangkut. Oksigen yang sampai di alveolus akan berdifusi 4 menembus selaput alveolus dan berikatan dengan haemoglobin Hb dalam darah yang disebut deoksigenasi dan menghasilkan senyawa oksihemoglobinHbO seperti reaksi berikut : Adapun tahapan proses pengikatan oksigen diatas adalah sebagai berikut :  Alveolus memiliki O 2 lebih tinggi dari pada O 2 di dalam darah.  O 2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus  Di dalam darah, O 2 sebagian besar 98 diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin HbO 2 .  Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O 2 larut di dalam plasma darah 2.  Setelah berada di dalam darah, O 2 kemudian masuk ke jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan melalui jaringan sel untuk proses oksidasi. O 2 yang sudah terikat pada hemoglobin dalam bentuk oksihemoglobin tadi diangkut menuju sel, dengan reaksi: O 2 yang masuk ke dalam jaringan kemudian akan diberikan pada mitokondria organela seluntuk respirasi seluler. Dari respirasi selular itulah energi dihasilkan. Tetapi dalam peristiwa ini tidak hanya O 2 saja yang diperlukan, melainkan juga makanan yg terlarut dalam darah. Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO 2 meninggalkan darah dan O 2 masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya difusi O 2 dan CO 2 ini dikarenakan adanya tekanan parsial. Tekanan udara luar sebesar 1 atm 760 mmHg, sedangkan tekanan parsial O 2 di paru-paru sebesar ±160 mmHg. Tekanan parsial pada kapiler darah arteri ±100 mmHg dan di vena ±40 mmHg. Hal ini menyebabkan O 2 berdifusi dari udara ke dalam darah. Sementara itu, tekanan parsial CO 2 dalam vena ±47 mmHg, tekanan parsial CO 2 ±41 mmHg, dan tekanan parsial CO 2 dalam alveolus ±40 mmHg. Oleh karena itu, CO 2 akan berdifusi dari darah ke alveolus ……………………... 5 Gambar 2.1.1 Pernapasan Eksternal Jhonson dalam Yen. 2012

2.1.2 Pernapasan Internal