Dasar peraturan penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit Falsafah rekam medis Kegiatan rekam medis

dokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit. Dengan melihat beberapa aspek tersebut diatas, rekam medis mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara pasien dengan pemberi pelayanan kesehatan saja. Kegunaan rekam medis menurut Depkes RI 2006:15 secara umum adalah: a. Sebagai alat komunikasi antara dokter antara tenaga ahli lainnya yang ikut ambil bagian didalam proses pemberian pelayanan, pengobatan, dan perawatan kepada pasien. b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien. c. Sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan pelayanan pengobatan dan perkembangan penyakit selama pasien berkunjung atau dirawat di rumah sakit. d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya. f. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan. g. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayan medis yang diterima oleh pasien. h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan. i. Untuk mengidentifikasi insiden penyakit sehingga rencana bisa disusun untuk memeperbaiki kesehatan menyeluruh. j. Sebagai dasar perencanaan dan pemasaran dengan mengidentifikasi data yang perlu untuk memilih dan mempromosikan fasilitas pelayanan kesehatan.

D. Dasar peraturan penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit

a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. b. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran. c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 920MenkesPerXII1986 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik. e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159bMENKES PERII1988 tentang Rumah Sakit. f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575MENKES PERXII2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan. g. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

E. Falsafah rekam medis

Falsafah Rekam Medis menurut Dirjen Yanmed 1997:6 adalah sebagai berikut: a. Administration Rekam medis merupakan rekaman data administratif pelayanan kesehatan. b. Legal Rekam medis dapat dijadikan bahan pembuktian di pengadilan. c. Financial Rekam medis dapat dijadikan dasar untuk perincian biaya pelayanan kesehatan yang harus dibayar oleh pasien. d. Riset Data Rekam Medis dapat dijadikan bahan untuk penelitian dalam lapangan kedokteran, keperawatan dan kesehatan. e. Education Data-data dalam Rekam Medis dapat dijadikan bahan pengajaran dan pendidikan mahasiswa kedokteran, keperawatan serta tenaga kesehatan lainnya. f. Documentation Rekam Medis merupakan sarana untuk penyimpanan berbagai dokumen yang berkaitan dengan kesehatan pasien. g. Akurat Data-data dalam Rekam Medis harus benar dan tidak direkayasa. h. Informatif Data-data dalam Rekam Medis dapat menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan. i. Responsibility Data-data dalam Rekam Medis harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

F. Kegiatan rekam medis

Menurut Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik 2006:22 kegiatan rekam medis meliputi: 1. Penerimaan pasien 2. Pencatatan kegitan medis 3. Pengolahan rekam medis a. Pengolahan data Menurut Dirjen Yanmed 2006:57 pengolahan data meliputi: 1 Penataan berkas rekam medis assembling 2 Pemberian kode coding Pemberian kode merupakan pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data. 3 Tabulasi indeksing Indeksing merupakan mentabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat ke dalam indeks-indeks dapat menggunakan kartu indeks atau komputerisasi. b. Pelaporan rumah sakit Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat, dan akurat. c. Korespodensi rekam medis Adalah surat menyurat yang berhubungan dengan rekam medis yang meliputi resume medis, formulir asuransi yang terkait dengan pelayanan kesehatan dan surat keterangan medis. d. Analisa rekam medis Analisa rekam meliputi: 1 Analisa mutu rekam medis 2 Analisa mortalitas dan operasi 3 Analisa morbiditas 4 Analisa kualitatif dan kuantitatif e. Penyimpanan rekam medis filling system f. Pengambilan rekam medis retrieval g. Penyusutan retensi dan pemusnahan rekam medis Penyusutan rekam medis adalah suatu kegiatan pengurangan berkas rekam medis dari rak penyimpanan.

G. Proses Kegiatan Rekam Medis Assembling A.