Hakikat Fiksi Kajian Teori

17 bermanfaat dan nikmat. Cipta sastra di samping menunjukkan sikap yang kreatif, ia juga harus menjadi dian penerang, petunjuk yang mampu memimpin manusia untuk mencapai nilai-nilai yang dapat menemukan hahikat kemanusiaan yang berkepribadian. Sastra haruslah mempunyai kandungan amanat spiritual yang berbalutkan estetika. Dengan membaca diharapkan pembaca memperoleh kesenangan, pengetahuan serta penghayatan terhadap hidup dan kehidupan. Dari beberapa pendapat para ahli di depan dapat disimpulkan bahwa karya sastra adalah teks yang mengandung ajaran atau pedoman, yang dapat memberikan manfaat dan kenikmatan, yang disampaikan dengan bahasa yang indah serta merupakan kesatuan yang utuh dan integral antaunsur-unsurnya.

2. Hakikat Fiksi

Secara umum sastrakarya imajinatif yang mempunyai ciri-ciri seperti yang telah disebutkan oleh para ahli di depan, disebut juga karya fiksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Burhan Nurgiyantoro 2007: 9 bahwa dalam perkembangannya novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Menurutnya fiksi adalah cerita rekaan disingkat: cerkan atau cerita khayalan. Reid dalam Herman J. Waluyo, 1994: 140 menyatakan bahwa unsur- unsur dalam cerita fiksi harus menjalin suatu kesatuan atau unity yang meliputi: 1 unity of impressionkesatuan kesan 2 moment of critissaat kritis, dan c symmetry of designdesain yang simetris. Sependapat dengan Reid, Herman J. Waluyo, 1994: 136 menyatakan cerita fiksi adalah wacana yang dibangun dari beberapa unsur, yang 18 membangun suatu kesatuan, kebulatan struktur. Kebulatan itu bersifat fungsional, mendukung maksud secara keseluruhan, dan maknanya ditentukan oleh keseluruhan itu. Berdasarkan ciri khusus yang terdapat dalam karya fiksi Kennedy 1983: 3,” modern literary in English has been dominated by two forms: the novel and the short story”. Fiksi dalam kesusastraan modern Inggris telah didominasi oleh dua bentuk: romannovel dan cerita pendek. Karya fiksi menurut Aminudin 1987: 66 dibedakan dalam berbagai bentuk baik itu roman, novel, novelette, maupun cerpen. Perbedaan berbagai bentuk tersebut pada dasarnya terletak pada kadar panjang-pendeknya, kompleksitas isi cerita. Saat ini fiksi berkembang dengan pesat, terutama cerpen dan novel. Hampir di setiap majalah atau koran, menyediakan halaman khusus untuk sastra. Misalnya Jawa Pos memberi tempat khusus untuk lembar budaya dan sastra, Femina memberikan ruang khusus untuk cerpen maupun novelletnovel yang disampaikan secara bersambung. Berbagai kegiatan bersastra marak dilaksanakan. Seperti lomba penciptaan puisi, cerpen, maupun novel yang diselenggarakan oleh berbagai instansi. Setiap tahun Majalah Horison selalu melakukan kegiatan pemilihan karya sastra terbaik yang pernah dimuat, baik itu berupa tulisan tentang sastra maupun hasil karya sastra itu sendiri. Kegiatan temu sastrawan sekarang ini juga sering diadakan, bakhkan didatangkan ke sekolahuniversitas. 19 Jakob Sumardjo 1991: xv berpendapat perkembangan sastra di Indonesia berkembang pesat ini dimulai ketika pemerintahan Suharto sejak tahun 1966 yang memberikan angin segar yang merupakan awal dari penciptaan yang tak henti-hentinya. Buah dari perubahan politik itu terlihat begitu banyaknya pengarang dan karya sastra yang bermunculan. Bahkan acara yang berbau sastra sering diselenggarakan seperti; pertemuan sastrawan, sayembara cerpen, novel, pembacaan puisi, tanpa ada yang menghalang. Kecenderungan lain adalah tumbuh suburnya penerbitan karya sastra orisinal ataupun terjemahan serta majalah sastra dan komunitas-komunitas sastra. Semua ini telah memberikan sumbangsih, baik lewat antologi karya sastra maupun diskusi . Fenomena semacam itu sangat bagus terhadap perkembangan sastra secara umum. Pada kenyataannya, keberadaan karya sastra sangat dipengaruhi lingkungannya ketika karya sastra itu berada. Sebab, karya sastra merupakan ekspresi dari zaman itu sendiri. Keterkaitan adanya karya sastra dengan situasi sosial yang tengah terjadi di lingkungannya. Dari pendapat di depan dapat disimpulkan bahwa fiksi bersinonim dengan karya sastra. Fiksi berupa karya rekaanimajinatif.

3. Hakikat Novel