BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada  masa  kini  tingkat  pencemaran  udara terus  meningkat  baik  yang  dihasilkan  oleh
kendaraan bermotor,
pembakaran hutan
maupun hasil dari mesin industri. Udara yang tercemar  dapat  merusak  lingkungan  dan
berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat sekitar.  Selain  mengakibatkan  pencemaran
lingkungan,  dapat  juga  mengakibatkan  global warming,  meningkatnya  suhu  bumi  akibat
efek rumah kaca.
1
Ozon terdiri atas tiga molekul oksigen dan amat  berbahaya  pada  kesehatan  manusia.
Secara  alamiah,  ozon  dihasilkan  melalui percampuran
cahaya ultraviolet
dengan atmosfer  bumi  dan  membentuk  suatu  lapisan
ozon  pada  lapisan  stratosfer  ketinggian  50 kilometer.  Pada  lapisan  stratosfer  bermanfaat
untuk  menyaring  ultraviolet  yang  dihasilkan oleh  sinar  matahari  tetapi  pada  lapisan
troposfer  dapat  membahayakan  kelangsungan mahluk  hidup  termasuk  manusia.  Ozon  telah
menjadi  suatu  isu  aktual  karena  kaitannya dengan  satu  efek  global  pencemaran  udara
yaitu  penipisan  lapisan  ozon  di  atmosfer bumi. Ozon merupakan salah satu pencemaran
udara  yang  terus  meningkat  konsentrasinya, sehingga  pengukuran  ozon  ini  sangat  penting
untuk  dilakukan  agar  dapat  diketahui  tingkat konsentrasi ozon di atmosfer.
1
Metode  pengukuran  yang  digunakan  saat ini  adalah  neutral  buffer  kalium  iodida
NBKI  sesuai  dengan  standar  nasional indonesia SNI untuk mengetahui konsentrasi
ozon  di  atmosfer,  tetapi  masih  kurang  efisien masalah  data  yang  tidak  real-time,  data  yang
ditampilkan  bukan  pada  saat  itu  tetapi beberapa
jam bahkan
beberapa hari
sebelumnya.  Dengan  menggunakan  sensor berbasis  kristal  fotonik  yang  tersusun  dari
bahan  periodik  dengan  indek  bias  yang berbeda,  pengukuran  dapat  dilakukan  secara
kontinu  dan  data  yang  diperoleh  real-time karena proses pengukuran yang cepat.
2
1.2. Tujuan Penelitian
a.  Menentukan panjang gelombang absorpsi gas ozon di dalam larutan penjerap.
b.  Menentukan  kurva  real-time  penjerapan gas ozon dan menghitung konsentrasi gas
ozon  yang  bereaksi  dengan  larutan penjerap.
c.  Membuat kurva
kalibrasi antara
transmitansi dengan konsentrasi gas ozon yang terjerap.
d. Menentukan  nilai  α  koefisien  absorpsi
untuk  desain  pembuatan  sensor  kristal fotonik.
1.3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini
bermanfaat untuk
mengetahui tingkat konsentrasi gas ozon yang terjerap  dalam  larutan  penjerap  KI  dan
menentukan  desain  sensor  kristal  fotonik sebagai sensor gas ozon.
1.4. Perumusan Masalah
Bagaimana  menentukan  kurva  kalibrasi pengukuran  gas  ozon  di  dalam  larutan
penjerap KI
menggunakan metode
spektroskopi  untuk  desain  sensor  kristal fotonik ?
1.5. Hipotesis
Variasi konsentrasi gas ozon yang terjerap akan  memberikan  respon  yang  eksponensial
terhadap transmitansi
ketika dilewatkan
gelombang  elektromagnetik  dengan  panjang gelombang tertentu.
1.6. Batasan Masalah
Penelitian  ini  meliputi  uji  penentuan panjang  gelombang  absorpsi  gas  ozon  dalam
larutan  penjerap  KI,  pengukuran  konsentrasi gas  ozon,  sampai  penentuan  kurva  kalibrasi
sebagai  dasar  pembuatan  sensor  kristal fotonik untuk mendeteksi gas ozon.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Pencemaran  udara  adalah  akibat  dari adanya  satu  atau  lebih  substansi  fisik,  kimia,
atau  biologi  di  atmosfer  dalam  jumlah  yang dapat  membahayakan  kesehatan  manusia,
hewan,  dan  tumbuhan,  mengganggu  estetika dan  kenyamanan,  atau  merusak  properti.
Pencemaran  udara  dapat  ditimbulkan  oleh sumber-sumber
alami maupun
kegiatan manusia.
2
Indeks  standar  pencemar  udara  ISPU adalah  angka  yang  tidak  mempunyai  satuan
yang  menggambarkan  kondisi  kualitas  udara lingkungan  di  lokasi  dan  waktu  tertentu  yang
didasarkan kepada
dampak terhadap
kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup  lainnya.
2
Rentang  dan  batas  dari  nilai indeks dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Tabel 1  Nilai indeks standar pencemar udara.
2
Kategori Rentang
Penjelasan Baik
– 50 Tingkat kualitas yang tidak memberikan efek bagi
kesehatan  manusia  atau  hewan  dan  tidak berpengaruh  pada  tumbuhan,  bangunan  ataupun
nilai estetika
Sedang 51
– 100 Tingkat  kualitas  udara  yang  tidak  berpengaruh
pada  kesehatan  manusia  ataupun  hewan  tetapi berpengaruh  pada  tumbuhan  yang  sensitif,  dan
nilai estetika
Tidak Sehat 101
– 199 Tingkat  kualitas  udara  yang  bersifat  merugikan
pada  manusia  ataupun  kelompok  hewan  yang sensitif  atau  bisa  menimbulkan  kerusakan  pada
tumbuhan ataupun nilai estetika
Sangat Tidak Sehat 200
– 299 Tingkat  udara  yang  dapat  merugikan  kesehatan
pada sejumlah segmen populasi yang terpapar
Berbahaya 300
– lebih Tingkat  kualitas  udara  berbahaya  yang  secara
umum  dapat  merugikan  kesehatan  yang  serius pada populasi
Tabel 2  Batas indeks standar pencemar udara untuk gas ozon.
2
Indeks standar pencemar udara
1 jam O
3
µgm
3
50 120
100 235
200 400
300 800
400 1000
500 1200
Udara  lingkungan  merupakan  udara  bebas di  permukaan  bumi  pada  lapisan  troposfer
yang dibutuhkan
dan mempengaruhi
kesehatan  manusia,  mahluk  hidup  dan  unsur lingkungan hidup lainnya.
3
2.2. Gas Ozon
Ozon  memiliki  bau  yang  menyengat sehingga  keberadaannya  mudah  diketahui
walaupun  dalam  konsentrasi  yang  rendah. Ozon adalah gas yang secara alami terdapat di
dalam atmosfer. Masing-masing molekul ozon terdiri  dari  tiga  buah  atom  oksigen  dan
dinyatakan sebagai O
3
. Ozon bisa dijumpai di dua  wilayah  atmosfer.  Sekitar  10  ozon
berada  di  lapisan  troposfer,  yaitu  wilayah atmosfer
yang paling
dekat dengan
permukaan  bumi  dengan  ketinggian  10-16 kilometer. Sekitar 90 ozon berada di lapisan
stratosfer,  yaitu  wilayah  atmosfer  yang terletak  mulai  dari  puncak  troposfer  hingga
ketinggian  sekitar  50  kilometer.  Ozon  yang berada di stratosfer sering kali disebut lapisan
ozon.
4
Konsentrasi  molekul-molekul  ozon  di atmosfer  jauh  lebih  sedikit  dibandingkan
dengan  gas-gas  lainnya  seperti  oksigen  O
2
dan  nitrogen  N
2
.  Di  lapisan  stratosfir disekitar puncak lapisan ozon, terdapat sekitar
12  molekul  ozon  untuk  setiap  satu  juta molekul  udara.  Di  lapisan  troposfer  dekat
permukaan  bumi,  konsentrasi  ozon  lebih sedikit,  berkisar  antara  0.02  hingga  0.1
molekul  ozon  untuk  setiap  satu  juta  molekul udara.  Konsentrasi  tertinggi  ozon  permukaan
berasal dari udara yang tercemar oleh aktivitas manusia.
4
2.2.1. Dampak polusi ozon
Ozon  adalah  gas  beracun  sehingga  bila berada dekat permukaan tanah berbahaya bila
terhisap  dan  dapat  merusak  paru-paru. Sebaliknya,
lapisan ozon
di stratosfer
melindungi  kehidupan  di  bumi  karena menyaring  sinar  ultraviolet  yang  dapat
menyebabkan kanker.
5
Dampak ozon terhadap kesehatan manusia adalah  konsentrasi  0.3  ppm  selama  8  jam
menyebabkan  iritasi  pada  mata,  konsentrasi 0.3
– 1 ppm part per million selama 3 menit sampai  dengan  2  jam  memberikan  reaksi
seperti tercekik,
batuk, kelesuan
dan
konsentrasi  1.5 –  2  ppm  selama  2  jam
mengakibatkan  sakit  dada,  batuk-batuk,  sakit kepala,  kehilangan  koordinasi  serta  sulit
ekspresi dan gerak.
5
Walaupun  ozon  pada  atmosfer  teratas melindungi  bumi  dari  sinar  ultraviolet  yang
berbahaya,  ozon  yang  mendekati  permukaan tanah  membahayakan  makhluk  hidup  karena
ozon  merupakan  oksidan  potensial  dan berkontribusi  bagi  kabut  asap  fotokimia.
Selama  bulan-bulan  musim  panas,  gas  ozon bisa  menjadi  semakin  rendah  keberadaannya,
memperburuk  kondisi-kondisi  seperti  asma pada  orang-orang  yang  rentan.  Ini  juga
dianggap  mengganggu  fotosintesis  dan  telah dibuktikan
menghambat pertumbuhan
beberapa tanaman pangan.
6
2.3. Metode Spektroskopi  dan Hukum Beer-Lambert
Spektroskopi adalah
ilmu yang
mempelajari materi
dan atributnya
berdasarkan  cahaya,  suara  atau  partikel  yang dipancarkan,  diserap  atau  dipantulkan  oleh
materi  tersebut.  Spektroskopi  juga  dapat didefinisikan  sebagai  ilmu  yang  mempelajari
interaksi  antara cahaya dan materi.  Interaksi dari  energi  radiasi  dengan  bahan  adalah
merupakan  dasar  dari  teori  spektroskopi. Radiasi  yang  berasal  dari  sinar  terdiri  dari
beberapa panjang gelombang dari yang sangat pendek sampai yang sangat panjang.
7
Spektrofotometer  adalah  instrumen  yang digunakan  untuk  menghasilkan  spektrum
optik, baik
spektrum emisi,
spektrum absorpsi,  spektrum  transmisi  dari  sebuah
benda atau objek.
8
Spektroskopi UV-Vis
adalah teknik
analisis  spektroskopik  yang  memakai  sumber REM  radiasi  elektromagnetik  ultraviolet
dekat  190-380  nm  dan  sinar  tampak  380- 780
nm dengan
memakai instrumen
spektrofotometer. Spektroskopi
UV-Vis melibatkan  energi  elektronik  yang  cukup
besar  pada  molekul  yang  dianalisis,  sehingga spektroskopi  UV-Vis  lebih  banyak  dipakai
untuk analisis
kuantitatif dibandingkan
kualitatif.
9
Gambar 1 Pengaturan alat spektrofotometer.
8
Susunan  komponen  dan  prinsip  kerja  dari spektrofotometer  ditunjukan  pada  Gambar  1
sumber  cahaya  polikromatik  dihasilkan  dari sumber  cahaya,  kemudian  dilewatkan  pada
monokromator  prisma  atau  kisi  difraksi sehingga  menjadi  cahaya  monokromatik,
cahaya  diteruskan  pada  sampel  sehingga intensitas  cahaya  berkurang  karena  adanya
penyerapan  oleh  sampel  kemudian  dideteksi oleh  fotodetektor  dan  diproses  beserta
ditampilkan pada interface komputer.
8
Menurut  hukum  beer-lambert,  serapan berbanding  lurus  dengan  ketebalan  bahan
yang disinari dan hanya berlaku untuk cahaya monokromatik  dan  larutan  yang  encer.
10
Berkas  cahaya  yang  datang  pada  medium dengan daya Po dan yang menembus medium
dengan daya P. Jumlah sinar yang diserap atau diteruskan
oleh suatu
larutan adalah
merupakan  suatu  fungsi  eksponensial    dari konsentrasi larutan dan ketebalan larutan yang
disinari.
7
Gambar 2  Prinsip penyerapan cahaya.
11
Transmitansi  didefinisikan  sebagai  nisbah daya  cahaya  yang  ditransmisikan  melewati
sampel  terhadap  daya  cahaya  datang,  yang diukur  pada  panjang  gelombang  yang  sama
Gambar 2.
………………………...…...…1
Keterangan : T
Transmitansi P
Daya cahaya setelah menembus medium bahan watt
Po Daya cahaya yang datang watt
Besar  daya  cahaya  yang  hilang  sebanding dengan  Po,  ketebalan  medium  berupa  larutan
dan  sebuah  kons tanta  absorpsivitas  α.
Absorpsivitas atau
koefisien absorpsi
merupakan  karakteristik  material  dan  fungsi panjang
gelombang.
9
Persamaan Beer-
Lambert :
…………………….….2
Keterangan : Po
Daya cahaya yang datang watt P
Daya cahaya setelah menembus medium bahan watt
α koefisien absorpsi m
2
Ɋg x
ketebalan medium  bahan m c
konsentrasi larutan Ɋgm
3
Panjang  gelombang  yang  digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif suatu zat
biasanya merupakan panjang gelombang yang menghasilkan serapan yang maksimum, sebab
keakuratan  pengukurannya  menjadi  lebih besar.  Hal  tersebut  dapat  terjadi  karena  pada
panjang
gelombang maksimum
bentuk serapan  pada  umumnya  landai  sehingga
perubahan yang tidak terlalu besar pada kurva serapan
tidak menyebabkan
kesalahan pembacaan  yang  terlalu  besar  pula  dapat
diabaikan.
12
2.4. Kristal Fotonik