Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 17 Desain PPB kristal fotonik pada panjang gelombang absorpi gas ozon dalam larutan penjerap KI. Gambar 18 Desain kristal fotonik satu dimensi dengan dua defect.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Panjang gelombang absorpsi gas ozon dalam larutan KI berada pada daerah ultraviolet yaitu 351.58 nm. Data real-time menunjukkan nilai konsentrasi gas ozon yang terjerap dalam larutan KI, memberikan respon yang eksponensial terhadap perubahan intensitas cahaya yang dilewatkan. Konsentrasi gas ozon yang terjerap dalam larutan KI dapat ditentukan melalui pengenceran sampel dan membandingkan data hasil analisis dari Lab PPLH. Semakin sedikit cahaya yang diteruskan maka konsentrasi gas ozon yang terjerap semakin besar, sehingga kurva kalibrasi hubungan antara konsentrasi dengan transmitansi dapat ditentukan. Konsentrasi gas ozon yang terjerap semakin lama semakin tinggi dan transmitansi semakin rendah. Koefisien absorpsi gas ozon di dalam larutan penjerap KI ditentukan dari persamaan garis pada kurva kalibrasi diperoleh 43.5 m 2 μg dan nilai ini menjadi dasar desain pembuatan sensor kristal fotonik untuk mendeteksi gas ozon dengan panjang gelombang absorpsinya.

5.2. Saran

Penelitian selanjutnya diharapkan pengukuran gas ozon tanpa menggunakan reagent dan membuat luas penampang sensor berukuran lebih besar sehingga peluang partikel terdeteksi lebih besar. DAFTAR PUSTAKA 1. [Anonim]. Dampak polusi udara. 1 April 2010. web. 20 Oktober 2010. http:wart awarga.gunadarma.ac.id201004dampak -polusi-udara-2 2. [BAPEDAL] Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 1998. Pedoman Teknis Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara ISPU. 3. [SNI] Standar Nasional Indonesia. 2005. Udara ambien – Bagian 8: cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida NBKI menggunakan spektrofotometer. SNI 19-7119.8-2005. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 300 350 400 T ran sm itan si T ran sm itan si Panjang gelombang nm Panjang gelombang operasi PPB kristal fotonik 4. [Anonim]. Lapisan ozon. Asdep Urusan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2010. Web. 20 Oktober 2010. http:www.ozonindonesi a.orgindex.php?table=ozonview=true no=2 5. West B, Sandman PM, Greenberg MR. 1998. Paduan Pemberitaan Lingkungan Hidup. Yayasan Obor Indonesia. 6. Soetrisno. Peringatan polusi global ozon. 24 Oktober 2008. Web. 20 Oktober 2010.http:www.chem-is- try.orgartikel_kimiakimia_lingkunganp eringatan-polusi-ozon-global 7. Winarno FG, Fardiaz D, Fardiaz S. 1973. Spektroskopi. Bogor : Departemen Teknologi Hasil Pertanian, IPB. 8. Maddu A. 2010. Pedoman praktikum eksperimen fisika II. Bogor : Laboraturium Fisika Lanjut, Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor. 9. Tim penyusun. 2007. Spektroskopi. Yogyakarta : Fakultas Farmasi, Universitas Shanata Dharma. 10. Sirait RA. 2009. Penerapan metode spektrofotometri ultraviolet pada penetapan kadar nifedipin dalam sediaan tablet [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatra Utara. 11. Carlos RC. Beer lambert. 2006. Web. 12 November 2011.http:en.wikipedia.org wikiFile:Beer_lambert.png 12. Joni IM. 2007. Diktat Mata Kuliah Pengantar Biospektroskopi. Bandung: Universitas Padjajaran. 13. Kurniawan C. 2010. Analisis kopling medan elektromagnetik transverse magnetic TM pada kristal fotonik 2D dengan defect indeks bias simetrik menggunakan metode tensor green [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB. 14. Hardhienata H. 2005. Analisis relasi disperse gelombang elektromagnetik datar stasioner dalam kristal fotonik kuasi-periodik satu dimensi [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB. 15. Joannopoulos JD, Johnson SG, Winn JN. 2008. Photonic Crystal, Molding the Flow of Light. United Kingdom: Princeton University Press. 16. Alatas H. OptIPB sensor, sensor optik berbasis kristal fotonik satu dimensi. 27 Maret 2010. Web . 20 Oktober 2010. http:alatas.staff.ipb.ac.id20100327o ptip 17. Rahmat M. 2010. Development of air quality index measurement system based on 1D photonic crystal [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB. 18. Rahmat M. 2009. Design and fabrication of one-dimensonal photonic crystal as a real time optical sensor for sugar solution concentration detection [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB. 19. Hardhienata H. 2005. Analisis relasi disperse gelombang elektromagnetik datar stasioner dalam kristal fotonik kuasi-periodik satu dimensi [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB. 20. Joannopoulos JD, Johnson SG, Winn JN. 2008. Photonic Crystal, Molding the Flow of Light. United Kingdom: Princeton University Press. 21. Alatas H. OptIPB sensor, sensor optik berbasis kristal fotonik satu dimensi. 27 Maret 2010. Web . 20 Oktober 2010. http:alatas.staff.ipb.ac.id20100327o ptip 22. Rahmat M. 2010. Development of air quality index measurement system based on 1D photonic crystal [Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB. 23. Rahmat M. 2009. Design and fabrication of one-dimensonal photonic crystal as a real time optical sensor for sugar solution concentration detection [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, IPB. LAMPIRAN Lampiran 1. Data lapangan proses penjerapan dan perhitungan konsentrasi gas ozon. HariTanggal : Rabu, 19 Oktober 2011 Tekanan : -40 kPa Panjang Gelombang : 354,28 nm Data penjerapan gas ozon secara real-time dengan laju alir 0.4 litermenit Waktu menit Suhu o C Kelembaban Tekanan kPa Intensitas counts Intensitas watt m 2 Konsentrasi μgm 3 Perubahan konsentrasi μgm 3 ppb ISPU Status 28.9 67 -0.3 5039.00 - - - - - - 1 28.9 67 -0.9 4750.72 2.91E+04 -12.52300 0.000000 - - - 2 28.9 67 -1.2 4490.88 2.76E+04 -4.487590 8.035359 - - - 3 28.9 67 -1.6 4235.06 2.60E+04 3.891145 8.378740 3.891145 1.62 Baik 4 28.9 67 -1.7 3967.40 2.43E+04 13.21779 9.326647 13.21779 5.51 Baik 5 28.9 67 -1.8 3750.81 2.30E+04 21.23767 8.019879 21.23767 8.85 Baik 6 28.9 67 -1.8 3553.24 2.18E+04 28.96795 7.730279 28.96795 12.07 Baik 7 29 66 -1.8 3375.24 2.07E+04 36.30987 7.341919 36.30987 15.13 Baik 8 29 67 -1.8 3224.96 1.98E+04 42.81642 6.506555 42.81642 17.84 Baik 9 29.2 71 -1.8 3082.44 1.89E+04 49.27343 6.457008 49.27343 20.53 Baik 10 29.3 70 -1.9 2977.26 1.83E+04 54.23316 4.959725 54.23316 22.60 Baik 11 29.3 69 -1.9 2868.22 1.76E+04 59.56341 5.330255 59.56341 24.82 Baik 12 29.3 68 -1.9 2776.78 1.70E+04 64.19193 4.628521 64.19193 26.75 Baik 13 29.3 67 -1.8 2703.91 1.66E+04 67.99095 3.799016 67.99095 28.33 Baik 14 29.2 67 -1.9 2637.38 1.62E+04 71.54993 3.558982 71.54993 29.81 Baik 15 29.2 66 -1.9 2590.20 1.59E+04 74.12863 2.578701 74.12863 30.89 Baik 14 Lanjutan Lampiran 1 Keterangan : Tanda – menunjukkan tidak ada gas ozon yang terdeteksi Tanda negatif - menunjukkan di bawah tekanan lingkungan. Nilai intensitas dikonversi berdasarkan Lampiran 4. Nilai konsentrasi diperoleh dengan persamaan y=4352e -0.007x , dari kurva kalibrasi hasil dari normalisasi Nilai konsentrasi merupakan selisih konsentrasi dengan waktu sebelumnya Waktu menit Suhu o C Kelembaban Tekanan kPa Intensitas counts Intensitas watt m 2 Konsentrasi μgm 3 Perubahan konsentrasi μgm 3 ppb ISPU Status 16 29.2 66 -1.9 2546.01 1.56E+04 76.58687 2.458238 76.58687 31.91 Baik 17 29.2 66 -1.9 2502.00 1.53E+04 79.07787 2.491002 79.07787 32.95 Baik 18 29.2 66 -1.9 2484.86 1.52E+04 80.05988 0.982013 80.05988 33.36 Baik 19 29.2 66 -1.9 2464.15 1.51E+04 81.25551 1.195628 81.25551 33.86 Baik 20 29.2 66 -1.9 2442.52 1.50E+04 82.51503 1.259518 82.51503 34.38 Baik 21 29.2 65 -1.9 2436.74 1.49E+04 82.85349 0.338459 82.85349 34.52 Baik 22 29.2 65 -1.9 2430.11 1.49E+04 83.24271 0.389222 83.24271 34.68 Baik 23 29.2 65 -1.9 2420.96 1.49E+04 83.78162 0.538910 83.78162 34.91 Baik 24 29.2 65 -1.9 2423.28 1.49E+04 83.64479 0.000000 83.64479 34.85 Baik 25 29.2 65 -1.9 2436.45 1.49E+04 82.87049 0.000000 82.87049 34.53 Baik 26 29.2 65 -1.9 2430.49 1.49E+04 83.22038 0.349883 83.22038 34.68 Baik 27 29.2 65 -1.9 2444.18 1.50E+04 82.41797 0.000000 82.41797 34.34 Baik 28 29.2 65 -1.9 2461.94 1.51E+04 81.38369 0.000000 81.38369 33.91 Baik 29 29.3 65 -1.9 2472.60 1.52E+04 80.76647 0.000000 80.76647 33.65 Baik 30 29.3 65 -1.9 2488.28 1.53E+04 79.86340 0.000000 79.86340 33.28 Baik 15 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 20 40 60 80 100 120 In ten sitas C o u n ts Konsentrasi μgm 3 y = 4352e -0.007x R² = 0.8596 Lanjutan Lampiran 1 Data proses pengencearan sampel gas ozon, 19 Oktober 2011. Lanjutan Lampiran 1 V + dV T Konsentrasi perhitungan μgm 3 Konsentrasi PPLH μgm 3 Intensitas counts 5 1.210 111.6533 111.653300 2420.960 6 2.327 93.04439 2447.549 7 4.990 79.75234 2510.940 8 6.811 69.78329 2554.287 9 9.429 62.02960 2616.606 10 12.439 55.82664 34.715090 2688.257 6 17.393 46.52220 2806.183 7 23.215 39.87617 2944.770 8 28.462 34.89165 3069.671 9 33.944 31.01480 3200.165 10 38.323 27.91332 24.930230 3304.404 6 42.651 23.26110 3407.428 7 50.153 19.93808 3586.007 8 55.475 17.44582 3712.692 9 61.274 15.50740 3850.733 10 66.000 13.95666 7.139563 3963.231 6 73.355 11.63055 4138.311 7 75.361 9.969042 4186.062 8 81.763 8.722912 4338.456 9 83.128 7.753699 4370.949 10 87.671 6.978329 1.579980 4479.091 6 92.732 5.815275 4599.564 7 97.537 4.984521 4713.943 8 99.082 4.361456 1.357597 4750.720 Dari data pengenceran dapat dibuat hubungan konsentrasi dan intensitas cahaya. Persamaan kurva dapat digunakan untuk menentukan nilai konsentrasi dari data real-time. Keterangan : Nilai intensitas dari hasil normalisasi pada Lampiran 3. 16 Lanjutan Lampiran 1 HariTanggal : Kamis, 27 Oktober 2011 Tekanan : - 70 kPa Panjang Gelombang : 357,39 nm Data penjerapan gas ozon secara real-time dengan laju alir 0.4 litermenit Waktu menit Suhu o C Kelembaban Tekanan kPa Intensitas counts Intensitas watt m 2 Konsentrasi μgm 3 Perubahan konsentrasi μgm 3 ppb ISPU Status 28.9 70 -0.3 4124.43 - - - - - - 1 28.9 70 0.0 4067.68 2.50E+04 0.414021 0.414021 0.414021 0.173 Baik 2 28.9 70 0.2 3893.72 2.39E+04 2.235180 1.821159 2.235180 0.931 Baik 3 28.9 70 0.3 3497.12 2.15E+04 6.711231 4.476051 6.711231 2.796 Baik 4 28.9 70 0.3 3127.10 1.92E+04 11.37097 4.659738 11.37097 4.738 Baik 5 29.0 69 0.3 2744.44 1.69E+04 16.80968 5.438709 16.80968 7.004 Baik 6 29.0 69 0.3 2542.49 1.56E+04 19.99439 3.184714 19.99439 8.331 Baik 7 29.0 69 0.3 2479.27 1.52E+04 21.04355 1.049156 21.04355 8.768 Baik 8 29.0 68 0.3 2306.65 1.42E+04 24.05054 3.006996 24.05054 10.021 Baik 9 29.0 68 0.2 2196.07 1.35E+04 26.09750 2.046952 26.09750 10.874 Baik 10 29.0 68 0.3 2137.68 1.31E+04 27.22034 1.122845 27.22034 11.342 Baik 11 29.0 68 0.4 2056.46 1.26E+04 28.83430 1.613961 28.83430 12.014 Baik 12 29.0 68 0.2 1978.52 1.22E+04 30.44418 1.609874 30.44418 12.685 Baik 13 29.0 68 0.3 1904.23 1.17E+04 32.03882 1.594640 32.03882 13.350 Baik 14 29.0 68 0.3 1860.53 1.14E+04 33.00616 0.967347 33.00616 13.753 Baik 15 29.0 68 0.2 1808.41 1.11E+04 34.19005 1.183891 34.19005 14.246 Baik 16 29.0 68 0.2 1756.87 1.08E+04 35.39481 1.204758 35.39481 14.748 Baik 17 29.0 68 0.2 1673.70 1.03E+04 37.41552 2.020711 37.41552 15.590 Baik 17 Lanjutan Lampiran 1 Keterangan : Tanda – menunjukkan tidak ada gas ozon yang terdeteksi Tanda negatif - menunjukkan di bawah tekanan lingkungan Nilai intensitas dikonversi berdasarkan Lampiran 4. Nilai konsentrasi diperoleh dengan persamaan y=4108.3e -0.024x , dari kurva kalibrasi hasil dari normalisasi Nilai konsentrasi merupakan selisih konsentrasi dengan waktu sebelumnya Waktu menit Suhu o C Kelembaban Tekanan kPa Intensitas counts Intensitas watt m 2 Konsentrasi μgm 3 Perubahan konsentrasi μgm 3 ppb ISPU Status 18 29.0 68 0.2 1623.42 9.98E+03 38.68643 1.270905 38.68643 16.119 Baik 19 29.0 68 0.2 1611.01 9.91E+03 39.00617 0.319738 39.00617 16.253 Baik 20 29.0 68 0.2 1522.14 9.36E+03 41.37050 2.364336 41.37050 17.238 Baik 21 29.0 68 0.3 1471.04 9.05E+03 42.79332 1.422817 42.79332 17.831 Baik 22 29.0 68 0.4 1720.43 1.06E+04 36.26813 0.000000 36.26813 15.112 Baik 23 29.1 68 0.2 1693.55 1.04E+04 36.92427 0.656139 36.92427 15.385 Baik 24 29.1 67 0.2 1441.49 8.86E+03 43.63883 6.714567 43.63883 18.183 Baik 25 29.1 67 0.2 1438.33 8.84E+03 43.73027 0.091441 43.73027 18.221 Baik 26 29.1 67 0.3 1375.14 8.46E+03 45.60224 1.871966 45.60224 19.001 Baik 27 29.1 67 0.3 1370.01 8.42E+03 45.75797 0.155729 45.75797 19.066 Baik 28 29.1 67 0.2 1335.89 8.22E+03 46.80882 1.050846 46.80882 19.504 Baik 29 29.1 67 0.2 1238.02 7.61E+03 49.97900 3.170184 49.97900 20.825 Baik 30 29.1 67 0.3 1192.00 7.33E+03 51.55736 1.578365 51.55736 21.482 Baik 18 Lanjutan Lampiran 1 Data proses pengencearan sampel gas ozon, 27 Oktober 2011. Lanjutan Lampiran 1 V + dV T Konsentrasi perhitungan μgm 3 Konsentrasi PPLH μgm 3 Intensitas counts V + dV T Konsentrasi perhitungan μgm 3 Konsentrasi PPLH μgm 3 Intensitas counts V + dV T Konsentrasi perhitungan μgm 3 Konsentrasi PPLH μgm 3 Intensitas counts 5.0 6.437 56.96240 56.9624 1192.00 10.0 58.373 14.24060 11.6246 2852.79 10.0 90.036 3.560150 1.0089 3865.29 5.5 10.173 51.78400 1311.47 5.5 61.444 12.94600 2950.99 5.5 90.061 3.236500 3866.09 6.0 12.303 47.46867 1379.58 6.0 63.746 11.86717 3024.60 6.0 91.828 2.966792 3922.60 6.5 13.496 43.81723 1417.73 6.5 64.867 10.95431 3060.45 6.5 91.892 2.738577 3924.64 7.0 17.17 40.68743 1535.22 7.0 70.072 10.17186 3226.89 7.0 93.157 2.542964 3965.10 7.5 19.34 37.97493 1604.61 7.5 72.204 9.493733 3295.07 7.5 94.081 2.373433 3994.64 8.0 19.474 35.60150 1608.89 8.0 72.442 8.900375 3302.68 8.0 94.567 2.225094 4010.18 8.5 21.755 33.50729 1681.83 8.5 75.593 8.376824 3403.44 8.5 94.534 2.094206 4009.13 9.0 23.295 31.64578 1731.08 9.0 76.515 7.911444 3432.92 9.0 95.154 1.977861 4028.96 9.5 28.423 29.98021 1895.06 9.5 77.224 7.495053 3455.60 9.5 95.518 1.873763 4040.59 10.0 30.535 28.48120 25.5577 1962.60 10.0 77.521 7.120300 1.672 3465.09 10.0 96.365 1.780075 0.5666 4067.68 5.5 34.357 25.89200 2084.81 5.5 79.601 6.473000 3531.61 6.0 38.458 23.73433 2215.95 6.0 81.112 5.933583 3579.93 6.5 39.361 21.90862 2244.83 6.5 80.346 5.477154 3555.43 7.0 44.803 20.34371 2418.85 7.0 83.929 5.085929 3670.01 7.5 46.705 18.98747 2479.67 7.5 84.769 4.746867 3696.87 8.0 50.908 17.80075 2614.08 8.0 86.698 4.450188 3758.55 8.5 52.787 16.75365 2674.16 8.5 86.739 4.188412 3759.86 9.0 54.103 15.82289 2716.24 9.0 87.966 3.955722 3799.10 9.5 55.343 14.99011 2755.90 9.5 88.323 3.747526 3810.52 Keterangan : Nilai intensitas dari hasil normalisasi pada Lampiran 3. 19 y = 4108.3e -0.024x R² = 0.986 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 10 20 30 40 50 60 In ten sitas co u n ts Konsentrasi μgm 3 Lanjutan Lampiran 1 Dari data pengenceran dapat dibuat kurva hubungan intensitas cahaya dan konsentrasi. Persamaan kurva dapat digunakan untuk menentukan nilai konsentrasi dari data real-time. 20 Lampiran 2. Perhitungan menentukan nilai konsentrasi pada setiap titik pengenceran. Keterangan : V = volum awal sampel mL dV = penambahan volum setelah sampel ditambahkan dengan larutan kalium iodida mL C = konsentrasi sampel yang dihitung gm 3 C = konsentrasi awal sampel gm 3 Lampiran 3. Perhitungan normalisasi menentukan nilai intensitas dari transmitansi pada proses pengenceran. Keterangan : I max = intensitas maximum pada proses penjerapan secara real-time counts I min = intensitas minimum pada proses penjerapan secara real-time counts I = intensitas pada waktu tertentu untuk proses pengenceran sampel counts T max = transmitansi maximum pada proses pengenceran sampel T min = transmitansi minimum pada proses pengenceran sampel T = transmitansi pada waktu tertentu untuk proses pengenceran sampel Lampiran 4. Konversi satuan nilai intensitas dari counts menjadi wattm 2 . sedangkan Keterangan : E = energi cahaya joule h = konstanta planck 6.63x10 -34 J.s c = kecepatan cahaya 3x10 8 ms ɉ op = panjang gelombang operasi gas ozon nm A = luas penampang sumber cahaya m 2 Lampiran 5. Perhitungan untuk menentukan nilai indeks standar pencemar udara ISPU dari konsentrasi gas ozon yang terjerap. Keterangan : I = ISPU terhitung Ia = ISPU batas atas Ib = ISPU batas bawah Xa = konsentrasi udara lingkungan batas atas µgm 3 Xb = konsentrasi udara lingkungan batas bawah µgm 3 Xx = konsentrasi udara lingkungan hasil pengukuran µg m 3 Lampiran 6. Cara uji kadar oksidan dengan metode neutral buffer kalium iodida NBKI menggunakan spektrofotometer.

1. Prinsip

Oksidan dari udara lingkungan yang telah dijerap oleh larutan NBKI dan bereaksi dengan ion iodida membebaskan iod yang berwarna kuning muda. Konsentrasi larutan ditentukan secara spektrofotometri pada panjang gelombang 352 nm.

2. Bahan

2.1. Larutan penjerap oksidan