3.3.3. Pengenceran dan pembuatan
kurva kalibrasi
a Optimalisasi alat spektrofotometer sesuai dengan petunjuk penggunaan alat.
b Larutan penjerap 10 mL yang sudah dilakukan penjerapan dibagi dua, 5 mL
pertama disimpan
dalam tabung
centrifuge untuk dianalisis di Lab PPLH IPB
sehingga mendapatkan
nilai konsentrasi gas ozon yang terjerap.
c Sisa sampel 5 mL dimasukan ke dalam gelas ukur dan di uji transmitansinya
dengan menggunakan spektrofotometer terlebih dahulu sebagai “sampel murni”
sebelum dencerkan. Sampel diamati pada panjang gelombang absorpsi gas ozon
dalam larutan penjerap.
d Setiap kali penambahan larutan penjerap murni sebanyak 1 mL data transmitansi
dicatat. e Setiap kali penambahan larutan penjerap
murni sebanyak 5 mL sampel di bagi dua 5 mL pertama disimpan dalam tabung
centrifuge untuk dianalisis di Lab PPLH IPB sebagai “sampel 1” dan seterusnya.
f Pengenceran dilakukan sampai nilai transmitansi mendekati 100.
g Kurva kalibrasi dapat dibuat hubungan antara transmitansi dan konsentrasi.
3.3.4. Menentukan nilai α koefisien
absorpsi untuk
desain pembuatan sensor kristal fotonik
Nilai α dapat ditentukan dari persamaan regresi kurva kalibrasi hubungan antara
transmitansi dan
konsentrasi. Hal
ini mengikuti persamaan Beer-Lambert sehingga
nilai α dapat diperoleh untuk mendesain pembuatan sensor kristal fotonik pendeteksi
gas ozon.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakterisasi Absorpsi Gas Ozon dalam Larutan Penjerap KI
Untuk menjerap gas ozon menggunakan larutan kalium iodida KI sesuai dengan
metode NBKI. Gas ozon bereaksi dengan ion iodida dan membebaskan iod yang berwarna
kuning muda. Hal ini menjadi dasar untuk menentukan panjang gelombang absorpsi gas
ozon untuk pembuatan sensor kristal fotonik.
Spektrum absorpsi paling besar untuk gas ozon ketika dilewatkan pada larutan penejerap
KI ditampilkan pada Gambar 8. T1 adalah transmitansi ulangan pertama, T2 adalah
transmitansi ulangan kedua dan selanjutnya. Secara keseluruhan selang panjang gelombang
untuk serapan gas ozon berada pada 310
– 400 nm daerah ultraviolet dengan puncak
serapan masing-masing berbeda tetapi tidak signifikan ditunjukan pada Tabel 3. Diperoleh
panjang gelombang rata-rata serapan gas ozon adalah 351.58 nm dan panjang gelombang ini
dijadikan sebagai acuan pembuatan sensor kristal fotonik. PPB kristal fotonik untuk
mendeteksi gas ozon dalam larutan penjerap spesifik pada panjang gelombang tersebut.
Sumber cahaya yang digunakan berupa LED UV di uji dengan spektrofotometer dan
spektrumnya ditampilkan pada Gambar 9. Spektrum emisi LED berada pada selang
panjang gelombang antara 330 – 390 nm dan
puncak intensitas berada pada panjang gelombang 355.52 nm.
Gambar 8 Perubahan transmitansi terhadap panjang gelombang gas ozon di dalam larutan penjerap.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
300 320
340 360
380 400
420 440
T ran
sm itan
si
Panjang gelombang nm
T1 T2
T3 T4
T5 T6
T7 T8
T9
Tabel 3 Panjang gelombang absorpsi gas ozon dalam larutan penjerap KI.
Transmitansi Ke
Panjang Gelombang nm
T1 355.32
T2 349.50
T3 353.66
T4 353.86
T5 347.22
T6 353.24
T7 345.14
T8 351.79
T9 354.49
Rata-rata 351.58
Gambar 9 Karakteristik LED UV emitter. Sedangkan panjang gelombang absorpsi gas
ozon dalam larutan penjerap KI pada 351.58 nm. Panjang gelombang ini masih berada
pada selang panjang gelombang emisi LED, sehingga LED ini bisa digunakan pada
penelitian.
4.2. Data Real-time dan Konsentrasi Gas Ozon yang Terjerap.