Penentuan Bilangan Iodin Penentuan Bilangan Oksiran Penentuan Bilangan Hidroksil

3.1.3.3. Pembuatan poliuretan

Dimasukkan 20 ml TDI kedalam Beaker gelas lalu ditambahkan 5 mLpoliol dari minyak jarak pagar, campuran diaduk selama 20 menit pada suhu 40 o Chasil reaksi dihentikan dan dibiarkanpada suhu kamar untuk dikarakterisasi dengan FTIR

3.1.3.4. Penentuan Bilangan Iodin

Analisis ini dilakukan terhadap minyak jagung sebelum dan sesudah epoksidasi. Ditimbang sampel sebanyak ±0,25 gram kedalam gelas erlenmeyer yangbertutup lalu ditambahkan 20 mL sikloheksana kemudian dikocokdiguncang untukmemastikan sampel telah benar – benar larut. Di tambahkan 25 mL larutan Wijs kedalamnya kemudian di tutup dan di kocok agar campuran telah benar-benarbercampur dan di simpan tabung tersebut dalam ruang gelap selama ±30 menit.Diambil bahan tersebut dari tempat penyimpanan dan ditambahkan 20 mL larutan KI10 dan 150 mL air suling. Dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N sampai warnakuning hampir hilang kuning pucat. Ditambahkan 1-2 mL indikator patikedalamnya dan dititrasi kembali sampai warna biru hilang. Dilakukan hal yang samaterhadap larutan blanko dan di hitung dengan : Bilangan Iodin = B − S × N × 12,69 Massa sampel gram Keterangan : B = Volume Blanko mL S = Volume Sampel mL N = Normalitas Na 2 S 2 O 3

3.1.3.5. Penentuan Bilangan Oksiran

Universitas Sumatera Utara Analisis ini digunakan untuk manganalisis hasil sebelum dan sesudah epoksidasi. Ditimbang 0,5 gram sampel kedalam erlenmeyer 100mL yang bertutup, kemudian ditambahkan 10mL asam asetat glasial 100 kedalam erlenmeyer, ditambahkan indikator penta violet 3 tetes. Setelah itu dititrasi dengan larutan HBr 0,1N sampai menjadi warna hijau. Sebaiknya pada saat titrasi digunakan buret mikro dan atas buret ditutup dengan menggunakan aluminium foil. Bilangan oksiran dapat dihitung dengan BilanganOksiran = V × N × 1,60 beratsampel gram Keterangan : V = Volume Titrasi mL N = Normalitas HBr N

3.1.3.6. Penentuan Bilangan Hidroksil

Analisis ini dilakukan terhadap minyak jarak dan polihidroksi yang diturunkan dari minyak jagung Ditimbang 1 gram sampel ke dalam labu dan di tambahkan 5 mL reagen asetilasi asam asetat an hidrida dalam pyridin dan di refluks pada suhu 95-100 C selama 1 jam. Setelah itu ditambahkan 10mL aquadest, dan diteruskan refluks selama 10 menit. Didinginkan pada suhu kamar dibiarkan diatas hotplate, kemudian dibilas dengan 10mL butanol netral dan ditampung kedalam erlenmeyer setelah itu di bilas lagi menggunakan 10mL butanol netral, diaduk dan ditambahkan 3 tetes indikator pp dan dititrasi dengan koh-alkohol 0,5N sampai berwarna merah rose, dicatat volume KOH-Alkohol yang terpakai. Dilakukan hal yang sama pada blanko. Universitas Sumatera Utara ditimbang lagi sampel sebanyak 1 gram kedalam erlenmeyer bertutup + 10 mL pyridin, kemudian ditambahkan 3 tetes indikator pp dan dititrasi dengan koh-alkohol 0,5N sampai terjadi perubahan warna menjadi merah rose. Selanjutnya dicatat volume KOH- Alkohol yang terpakai. Bilangan Hidroksil dapat dihitung dengan rumus : Bilangan Hidroksil = � E + � A × D C � − B� × N × 56,1 Keterangan : A = Berat Sampel 1 gram B = Volume Titrasi 1 mL C = Berat Sampel 2 gram D = Volume Tirasi 2 mL E = Volume Titrasi BlankomL N = Normalitas KOH-Alkohol 0,5N BAB 4 Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hasil Pengamatan Proses pembentukan poliuretan dilakukan dengan perbandingan polyol : TDI = 20:5 mL. Setelah itu dilakukan analisa untuk seluruh bahan sebelum dan sesudah sintesis. Analisa yang digunakan ialah Analisa bilangan iod, analisa bilangan oksiran oksigen, dan analisa bilangan hidroksil. Hasil analisa tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

4.1.1. Data Tabel 4.1 Bilangan Iodine