2.2. Minyak Jagung
Indonesia merupakan salah satu negarapenghasilminyak jagung, karena itu selain sebagai bahan pangan perlu juga dicari alternatif pemanfaatan lainnya dengan usaha mengubah
minyak nabati menjadi produk lain yang nilai ekonomisnya lebih tinggi. Komponen utama minyak jagung adalah Asam lemak meliputi asam lemak jenuh palmitat danstearat serta
asam lemak tidak jenuh, yaitu oleat omega 9 dan linoleatomega-6. Pada minyak jagung terkandung linolenat omega-3. Jumlah asam lemak jenuh dalam minyak jagung sekitar 13
persen. Golongan asam lemak jenuh menyusun trigliserida minyak jagung adalah asam palmitat dan asam stearat. Asam palmitat mempunyai atom c sebanyak 16 persen titik cair
62,9
o
C dan besarnya kurang lebih sekitar 10 persen dari berat minyak. Asam stearat mempunyai jumlah atom c sebanyak 18 dengan titik cair 69,6
o
C dan jumlahnya sekitar 3 persen dari berat minyak. Rumus bangun asam palmitat dan asam stearat adalah sebagai
berikut gambar 2.1
H C
CH
2 13
C C
H
H H
H OH
O
Gambar 2.1 a asam palmitat b asam stearat H C
CH
2 15
C C
H
H H
H OH
O
a b
Minyak jagung juga memiliki asam lemak tidak jenuh sebagai penyusunnya yaitu asam oleat dan asam linolenat . asam oleat mempunyai titik cair sekitar 16,3
o
C dan dalam minyak jagung jumlahnya kurang lebih 30 persen dari berat minyak. Asam linolenat mempunyai titik cair
sekitar -5
o
C dan jumlah asam linoleat dalam minyak jagung sekitar 56 persen dari berat minyak. tabel 2.1 komosisi minyak jagung ketaren,1986
Tabel 2.1 Komposisi Minyak Jagung
Universitas Sumatera Utara
Komponen Jumlah
1. Total Gliserida 98,6
2. Bahan tidak tersabunkan: Total
1,26 - 1,63 Siosterol
0,92 – 1,08 3. Asam lemak persen dari total asam
a. Asam lemak jenuh 13
Palmitat 10
Stearat 3
b. Asam lemak tidak jenuh 86
Linoleat 56
Oleat 30
Sumber : ketaren 1986
2.3 Poliuretan
Poliuretan merupakan bahan polimer yang mempunyai ciri khas adanya gugus fungsi uretan -NHCOO- dalam rantai utama polimer. Gugus fungsi uretan dihasilkan dari reaksi antara
senyawa yang mengandung gugus hidroksil -OH dengan senyawa yang mengandung gugus isosianat -NCO-. Poliuretan merupakan polimer termoset yang terbentuk dari reaksi antara
senyawa diisosianat dengan senyawa polifungsi yang mengandung sejumlah gugus fungsi hidroksil poliol. Sumber poliol yang digunakan dalam penelitian ini adalah minyak jagung.
Poliuretan dapat disintesis dengan densitas bervariasi mulai dari 6 kgm3 hingga 1220 kgm3 serta kekakuan yang bervariasi pula mulai dari elastomer yang sangat fleksibel hingga plastik
kaku dan rigid. Dengan demikian produk poliuretan dapat berupa elastomer termoplastik linier yang lunak sampai busa termoset yang keras. Bervariasinya densitas dan kekakuan
poliuretan, sehingga produk poliuretan dapat dijumpai pada berbagai bidang kehidupan. Di bidang otomotif, poliuretan dapat dijumpai sebagai komponen kendaraan yang meliputi
bagian eksterior dan interior misalnya bumper, panel-panel body, dan tempat duduk Woods, 1987. Di bidang kedokteran, poliuretan digunakan sebagai bahan pelindung muka, kantung
darah, dan bahan tabung Nicholson, 1997.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, poliuretan telah digunakan pula untuk furniture, bangunan dan konstruksi, insulasi tank dan pipa, pabrik pelapis, alat-alat olahraga, serta sebagai bahan pembungkus.
Selama ini poliol diproduksi dari produk turunan minyak bumi yaitu etilen oksida dan propilen oksida. Mengingat minyak bumi merupakan bahan baku yang tidak terbarukan dan
cadangannya semakin berkurang, serta makin meningkatnya permintaan poliol maka sebagai alternatif pengganti minyak bumi, dipilih minyak nabati. Minyak nabati berasal dari sumber
yang dapat diperbaharui. Molekul minyak nabati dapat ditransformasi secara kimia untuk menghasilkan gugus hidroksil dengan reaksi epoksidasi dan hidroksilasiFaleh,2001. Berikut
pembentukan uretan dari senyawa isosianat dengan alkohol gambar 2.2 :
R N
C O
+ ROH
R NH
C O
OR isocyanate
alcohol carbamate
urethane
Gambar 2.2 Reaksi pembentukan uretan dari senyawa diisosianat dengan alkohol
Reaksi yang melibatkan monomer-monomer pada pembentukan poliuretan yaitu gugus sianat N=C=O dan gugus –OH Gambar 2.3
C
N R N
C O
O
Diisosianat +
HO
R OH
C N O
R N
C O R OH O
H Poliuretan
Diol Reaksi dengan monomer-
monomer berikutnya
C N O
R N
C O R OH O
H n
monomer poliuretan
Gambar 2.3. Reaksi Pembentukan Monomer Poliuretan.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Reaksi Epoksidasi