3.3.2. Analisis Masalah
Setelah diketahui masalah yang ada maka dilakukan analisis permasalahan. Dalam tahapan ini dilakukan analisis untuk mendapatkan solusi permasalahan yang sesuai dengan
kebutuhan yang diharapkan. Solusi inilah yang selanjutnya akan diterapkan dalam pembuatan konsep desain dynamometer tipe rem cakeram ini.
Dynamometer tipe rem cakeram yang akan dirancang ini di buat dengan sederhana,
murah dan mudah dalam mengoperasikannya tanpa menghilangkan aspek teknologi yang ada dengan jalan menggunakan komponen-komponen kendaraan yang mudah didapatkan
dipasaran.
3.3.3. Konsep desain
Setelah dilakukan analisis permasalahan yang ada dan pengumpulan ide-ide pemecahan masalah yang mempertimbangkan beberapa aspek yang terkait, tahapan
selanjutnya adalah dilakukan perumusan untuk menghasilkan beberapa konsep desain fungsional maupun struktural yang dilengkapi dengan gambar sketsa, analisis teknik, prasarat
dan sistem yang mendukung efektifitas operasional alat di lapangan. Desain struktural dilaksanakan dengan membuat suatu rangka yang mana rangka ini di
desain agar dapat menopang mesin yang akan di uji serta dynamometer yang akan di buat. Komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan dynamometer ini adalah
komponen-komponen yang digunakan pada kendaraan roda dua yaitu rantai dan sprocket, rem cakeram, serta swing arm. Dynamometer ini menggunakan fungsi pengereman dalam
menghitung torsi yang dihasilkan pada mesin uji dimana pedal yang biasa digunakan dimodifikasi agar cara pengeremannya lebih mudah yaitu dengan cara diputar perlahan.
Mekanisme penyaluran dayanya menggunakan rantai dan sproket.
3.3.4. Pembuatan Dynamometer
Pembuatan dynamometer dapat dilakukan setelah analisis teknik dan gambar teknik telah dibuat dan dihitung dengan benar. Selain berdasarkan analisis teknik serta gambar
teknik, pembuatan ini juga harus memperhatikan sistem yang mendukung efektifitas operasional di lapangan.
Pembuatan ini dilakukan di Bengkel Teknik Mesin Budidaya Pertanian serta Bengkel Metaniun, Leuwikopo, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Pembuatan dynamometer ini juga dilakukan agar pada saat pengujian dilapangan apakah alat tersebut dapat berfungsi sesuai dengan desain yang diinginkan atau
tidak. Pada saat pembuatan dimungkinkan untuk melakukan modifikasi jika tidak
dimungkinkan untuk membuat sesuai dengan desain yang sebelumnya, modifikasi ini dapat dilakukan pada rancangan struktural. Ini biasanya dilakukan karena keterbatasan alat dan
bahan yang ada di pasaran.
3.3.5. Uji Fungsional Dynamometer
Uji fungsional ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap bagian pada alat telah berfungsi dengan baik atau tidak, terutama pada fungsi pengereman. Pengujian ini dilakukan
setelah dynamometer ini selesai dalam pembuatan dan perangkaiannya. Setelah pembuatan alat selesai, alat ini diuji dengan cara melakukan pengereman pada
motor penggerak Yanmar TF 85 MLY-di dengan rpm yang tinggi yaitu pada 2000 rpm hingga mesin mati.
3.3.6. Uji Kinerja Dynamometer
Uji kinerja ini dilakukan untuk mengetahui apakah dynamometer hasil rancangan ini dapat bekerja sesuai dengan fungsi dynamometer yaitu dapat mengukur torsi dari sebuah
mesin. Pengujian kinerja dynamometer ini dilakukan dengan menguji kinerja dari motor bakar
Yanmar TF 85 MLY-di dan dilakukan dengan 2 jenis bahan bakar. Pertama, pengujian dilakukan dengan menggunakan bahan bakar solar. Kedua, pengujian dilakukan pada saat
motor bakar menggunakan bahan bakar minyak nyamplung netralis yang telah dipanaskan. Dari kedua hasil pengujian tersebut nantinya akan didapatkan perbandingan kinerja motor
bakar antara yang menggunakan bahan bakar solar dengan yang menggunakan bahan bakar minyak nyamplung netralis.
Pengukuran kinerja dilakukan pada RPM motor 2000. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan dynamometer hasil pembuatan, tachometer, load cell dan Handy
strain . Dynamometer digunakan untuk mengukur torsi yang dihasilkan mesin dengan
menggunakan load cell. Tachometer digunakan untuk mengukur RPM mesin pada sumbu dynamometer
. Load cell dan handy strain digunakan untuk membaca torsi dari motor bakar, untuk load cell dan handy strain ini sebelumnya harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu.
Untuk mengukur konsumsi bahan bakar digunakan tabung ukur yang dihubungkan dengan tangki minyak nyamplung netralis dan heat exchanger. Setelah mesin menyala tuas beban
diputar perlahan sehingga RPM menurun higga motor mati dan torsi dapat terbaca pada handy strain
. Pada pengambilan data kinerja minyak nyamplung netralis mesin dipanaskan terlebih dahulu menggunakan bahan bakar solar selama kurang lebih 10 menit. Dari data torsi
dan RPM, dilakukan penghitungan untuk mengukur daya. Pengukuran konumsi bahan bakar diukur dengan menggunakan tabung ukur yang terhubung pada mesin. Pada saat pengukuran
bahan bakar keran bahan bakar dari engine ditutup dan keran dari tabung ukur dibuka. Pengukuran diamati dari waktu yang dihabiskan untuk mengkonsumsi jumlah bahan bakar
selama pemberian beban atau selama pengereman berlangsung.
IV. PENDEKATAN RANCANGAN