Model HSC Tanpa Terapi
Gambar 10 Dinamika populasi Leukosit dengan waktu kematangan sel
Gambar 10 menunjukkan dinamika populasi leukosit setelah 40 hari terinfeksi leukemia dengan
. Dinamika dengan osilasi tak stabil ini bisa dikatakan memasuki fase kronis atau disebut CML dengan rentang osilasi per 40
hari. lihat lampiran 14.
Gambar 11 Dinamika populasi Leukosit dengan waktu kematangan sel
Gambar 11 menunjukkan dinamika populasi leukosit setelah 80 hari terinfeksi leukemia dengan
. Dinamika dengan osilasi tak stabil ini bisa dikatakan memasuki fase akut. lihat lampiran 15.
Hasil simulasi leukosit diatas menunjukkan dinamika populasi mulai dari awal terinfeksi hingga dapat dikatakan memasuki fase kronis atau CML. Populasi
terus berkembang tidak terkontrol, jika tidak ada terapi yang diberikan maka fase
kronis tersebut akan memasuki fase akut yang artinya penyakit semakin parah dan sulit untuk disembuhkan.
Gambar 12 Dinamika populasi Platelet dengan waktu kematangan sel ,
, ,
,
Gambar 12 diatas menunjukkan bahwa terinfeksinya HSC hanya dipengaruhi oleh laju perubahan leukosit yang meningkat, tetapi tidak
berpengaruh terhadap dinamika populasi platelet. Hasil yang didapat tetap sama sejak awal terinfeksi leukemia sampai memasuki fase kronis atau CML. Ini
artinya memang platelet selalu memproduksi sesuai dengan kebutuhan diri. lihat lampiran 16.
Dari gambar 2 – gambar 12 dapat disimpulkan bahwa dinamika populasi
HSC tanpa terapi G-CSF akan meningkat dan terjadi osilasi tak stabil mulai hari ke
10 dan memasuki fase leukemia pada hari ke 40 – 80 sampai menuju ke fase akut.
4.2 Analisis Model HSC Dengan Terapi G-CSF 4.2.1Penentuan Titik Tetap Model HSC Dengan Terapi G-CSF
Titik tetap dari persamaan 3.7 – 3.11 akan diperoleh dengan
menetapkan ,
, ,
, dan dengan menggunakan
bantuan software Mathematica 7.0, diperoleh titik tetap Q,N,P,X,G dengan:
, ,
, ,
4.19 Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17