Pengaruh Fortifikasi Vitamin E dan Zink dalam Ransum terhadap Performa Ayam Petelur.
PENGARUH FORTIFIKASI VITAMIN E DAN ZINK DALAM
RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM PETELUR
ARYANI MAULIDHINA MUKTI PRATIWI
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Fortifikasi
Vitamin E dan Zink dalam Ransum terhadap Performa Ayam Petelur adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Aryani M.M.P
NIM D24090068
ABSTRAK
ARYANI MAULIDHINA MUKTI PRATIWI. Pengaruh Fortifikasi Vitamin E dan
Zink dalam Ransum terhadap Performa Ayam Petelur. Dibimbing oleh SUMIATI
dan RITA MUTIA.
Indonesia sebagai negara beriklim tropis dengan temperatur lingkungan dan
kelembaban udara relatif tinggi menyebabkan cekaman panas pada ayam petelur
sehingga menurunkan performa. Pengkayaan sumber antioksidan dalam ransum
dapat mengurangi dampak negatif cekaman panas. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh fortifikasi vitamin E, zink organik maupun kombinasi dari
keduanya sebagai antioksidan dalam ransum terhadap performa ayam petelur strain
ISA-Brown. Penelitian ini menggunakan 160 ekor ayam petelur umur 20 minggu
yang dipelihara sampai umur 25 minggu. Rancangan yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing
ulangan terdiri atas 10 ekor ayam. Ransum perlakuan yaitu R0 ransum kontrol
(tanpa fortifikasi), R1 (fortifikasi vitamin E 200 ppm), R2 (fortifikasi zink organik
200 ppm), dan R3 (fortifikasi vitamin E 200 ppm dan zink organik 200 ppm). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi vitamin E, zink organik maupun
kombinasi dari keduanya dalam ransum meningkatkan produksi telur hen day,
produksi massa telur dan konversi ransum. Fortifikasi vitamin E 200 ppm maupun
kombinasi vitamin E 200 ppm dan zink organik 200 ppm nyata (P
RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM PETELUR
ARYANI MAULIDHINA MUKTI PRATIWI
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Fortifikasi
Vitamin E dan Zink dalam Ransum terhadap Performa Ayam Petelur adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Aryani M.M.P
NIM D24090068
ABSTRAK
ARYANI MAULIDHINA MUKTI PRATIWI. Pengaruh Fortifikasi Vitamin E dan
Zink dalam Ransum terhadap Performa Ayam Petelur. Dibimbing oleh SUMIATI
dan RITA MUTIA.
Indonesia sebagai negara beriklim tropis dengan temperatur lingkungan dan
kelembaban udara relatif tinggi menyebabkan cekaman panas pada ayam petelur
sehingga menurunkan performa. Pengkayaan sumber antioksidan dalam ransum
dapat mengurangi dampak negatif cekaman panas. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh fortifikasi vitamin E, zink organik maupun kombinasi dari
keduanya sebagai antioksidan dalam ransum terhadap performa ayam petelur strain
ISA-Brown. Penelitian ini menggunakan 160 ekor ayam petelur umur 20 minggu
yang dipelihara sampai umur 25 minggu. Rancangan yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing
ulangan terdiri atas 10 ekor ayam. Ransum perlakuan yaitu R0 ransum kontrol
(tanpa fortifikasi), R1 (fortifikasi vitamin E 200 ppm), R2 (fortifikasi zink organik
200 ppm), dan R3 (fortifikasi vitamin E 200 ppm dan zink organik 200 ppm). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi vitamin E, zink organik maupun
kombinasi dari keduanya dalam ransum meningkatkan produksi telur hen day,
produksi massa telur dan konversi ransum. Fortifikasi vitamin E 200 ppm maupun
kombinasi vitamin E 200 ppm dan zink organik 200 ppm nyata (P