Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bab ini akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 6 Pebruari – 15 Maret 2011 pada anak dengan demam yang dirawat di Puskesmas Mumbulsari dengan jumlah responden sebanyak 30 anak. Data akan disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan narasi yang meliputi: data umum yang berisi karakteristik responden yang meliputi: usia, staus hidrasi, dan status nutrisi, juga data khusus yang meliputi penurunan suhu pada anak dengan demam yang diberi perlakuan kompres hangat konvensional dan juga pada anak yang diberi kompres hangat dengan metode tepid sponge. Kemudian data yang ada di analisis dan diuji dengan T-Test untuk mengetahui keefektifan kompres dengan metode Tepid Sponge yang dilakukan Ibu dalam menurunkan suhu pada anak dengan demam.

1. Gambaran Karakteristik Demografi Subyek Penelitian

Tabel 4.1 Distribusi Responden Pada Kelompok Konvensional dan Tepid Sponge Menurut Karakteristik Pada Anak Dengan Demam Di Puskesmas Mumbulsari 2011 n = 30 Data Demografi Kelompok Konvensional Kelompok Tepid Sponge Total P Value n N n Umur: 1-3 tahun 4-12 tahun 4 11 26,7 73,3 9 6 60 40 13 17 43,3 56,7 0,141 Status Nutrisi: Kurang Baik 6 9 40,0 60,0 4 11 26,7 73,3 10 20 33,3 66,7 0,699 Status Hidrasi : Dehidrasi ringan- sedang Tanpa Dehidrasi 7 8 46,7 53,3 9 6 60,0 40,0 16 14 53,3 46,7 0,714 commit to user 53 Hasil analisis karakteristik demografi tentang umur diperoleh bahwa pada umur 1-3 tahun memiliki jumlah yang berbeda yaitu 4 responden 26,7 pada kelompok konvensional dan 9 responden 60 pada kelompok tepid sponge. Sedangkan pada responden dengan usia 4-12 tahun terdapat 11 responden 73,3 pada kelompok konvensional, sedangkan pada kelompok tepid sponge terdapat 6 responden 40 . Hasil uji statistik diperoleh nilai P Value antara kedua kelompok tersebut adalah P = 0,141, jadi tidak didapatkan perbedaan kelompok umur antara kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan kelompok perlakuan kompres hangat tepid sponge Analisis distribusi responden berdasarkan status nutrisi menunjukkan distribusi terbanyak berada pada status gizi baik, yaitu sebanyak 9 responden 60 pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan 11 responden 73,3 pada kelompok perlakuan kompres hangat Tepid Sponge. Responden dengan status gizi kurang sebanyak 6 anak 40 pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional, dan sebanyak 4 anak 26,7 pada kelompok perlakuan kompres hangat Tepid Sponge. Hasil uji statistik diperoleh nilai P Value antara kedua kelompok tersebut adalah P = 0,699, jadi tidak didapatkan perbedaan karakteristik status nutrisi antara kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan kelompok perlakuan kompres hangat tepid sponge. Hasil analisis karakteristik demografi status hidrasi diperoleh bahwa pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional responden dengan dehidrasi ringan- sedang sebanyak 7 responden 46,7, sedangkan responden dengan status hidrasi adekuat tanpa dehidrasi sebanyak 8 responden 53,3. Sedangkan pada kelompok perlakuan kompres hangat Tepid Sponge responden dengan dehidrasi ringan sedang sebanyak sembilan anak 60, sedangkan responden dengan tanpa dehidrasi sebanyak 6 anak 40. Hasil uji statistik diperoleh nilai P Value antara kedua kelompok tersebut commit to user 54 adalah P = 0,714, jadi tidak didapatkan perbedaan karakteristik status hidrasi antara kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan kelompok perlakuan kompres hangat tepid sponge. Dari data statistik karakteristik responden yang telah diuji homogenitasnya ditemukan bahwa ketiga karakteristik pada variabel umur, status nutrisi, dan status hidrasi yang di uji memiliki P α yang artinya Ho gagal ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik sampel pada kedua kelompok adalah homogen.

2. Data Khusus

1. Suhu awal responden pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan kompres hangat tepid sponge. Tabel 4.2 Suhu Awal Responden Pada Kelompok Perlakuan Kompres Hangat Konvensional Dan Kompres Hangat Tepid Sponge Di Puskesmas Mumbulsari 2011 n = 30 Deskriptif Konvensional Tepid Sponge N Mean Median Modus Std. Deviasi Minimum Maximum 15 38,8 38,500 38,3 0,8207 38,0 40,5 15 39,1 39,000 38,5 0,705 38,4 40,5 Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan nilai suhu awal antara kelompok kompres hangat konvensional dan kompres hangat tepid sponge. Pada kelompok kompres hangat konvensional nilai rata-rata = 38,8 o C, median = 38,5 o C, modus = 38,3 o C, standar deviasi = 0,8207 o C, nilai minimum = 38,0 o C, dan maksimum = 40,5 o C. Sedangkan pada kelompok tepid sponge nilai mean = 39,1 o C, median = 39 o C, modus = 38,5 o C, standar deviasi 0,705, nilai maksimum = 38,4 o C, commit to user 55 dan nilai maksimumnya = 40,5 o C. Data diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata, median, modus, nilai maksimum dan minimum lebih besar pada kelompok perlakuan tepid sponge. 2. Suhu akhir responden pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan kompres hangat tepid sponge. Tabel 4.3 Suhu Akhir Responden Pada Kelompok Perlakuan Kompres Hangat Konvensional Dan Kompres Hangat Tepid Sponge Di Puskesmas Mumbulsari n = 30 Deskriptif Konvensional Tepid Sponge N Mean Median Modus Std. Deviasi Minimum Maximum 15 38,5 38,3 38,2 0,7618 37,5 40,4 15 38,2 38,100 37,5 0,6501 37,1 39,4 Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan nilai suhu akhir antara kelompok kompres hangat konvensional dan kompres hangat tepid sponge. Pada kelompok kompres hangat konvensional nilai rata-rata = 38,5 o C, median = 38,3 o C, modus = 38,2 o C, standar deviasi = 0,7618 o C, nilai minimum = 37,5 o C, dan maksimum = 40,4 o C. Sedangkana pada kelompok tepid sponge nilai mean = 38,2 o C, median = 38,1 o C, modus = 37,5 o C, standar deviasi 0,6501, nilai maksimum = 37,1 o C, dan nilai maksimumnya = 39,4 o C. Tidak seperti data pada suhu awal sampel, data diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata, median, modus, nilai maksimum dan minimum lebih kecil pada kelompok tepid sponge. 3. Nilai suhu awal dan suhu akhir pada anak dengan perlakuan kompres hangat konvensional dan kompres hangat tepid sponge. commit to user 56 Tabel 4.4 Tabulasi fluktuasi Suhu Responden Mulai Suhu Awal Hingga Suhu Diakhir Pengukuran Pada Anak Dengan Demam Yang Mendapat Perlakuan Kompres Hangat Konvensional Puskesmas Mumbulsari 2011 n = 15 No Resp . Nama Responden No. Register Suhu Awal Suhu Setelah Perlakuan Penurunan Suhu Pada Akhir Pengukuran 5 15 30 60 90 120 1 SC 2968 38,2 38 38,2 38,9 38,5 38,5 38,4 -0,2 2 AR 2913 40,5 39,4 39,3 39,6 39,4 39,1 39,3 1,2 3 I 2976 38,7 38,4 38,3 37,5 38 37,7 37,6 1,1 4 SN 2957 38,6 38,3 37,8 37,9 37,9 36,5 37,8 0,8 5 H 2073 38,9 38,9 39,7 39,2 38,8 38,7 38,9 6 V 2961 38,8 38,4 38,7 39,3 39,1 38,6 38,4 0,4 7 SH 1731 38,3 39,2 39,2 39 39,1 38,7 37,5 0,8 8 R 2962 38,3 38 38,3 38 38,3 38,4 38,2 0,1 9 A 3929 40,5 39,2 39,4 39,7 40,2 40,5 40,4 0,1 10 R 4771 38,4 38,4 38,6 38,4 38,2 37,5 37,5 0,9 11 L 4770 38 38,2 38 38,2 38,2 38,3 38,2 -0,2 12 C 3635 38,5 37,1 37,4 37,6 37,9 38,5 39,3 -0,8 13 N 2861 38,4 38,1 38,4 38,1 38,4 38,3 38,3 0,1 14 K 4774 40 40 40,5 40,1 39,1 37,8 38,8 1,2 15 L 2862 38,3 38 38,3 38 38,3 38,4 38,2 0,1 commit to user 57 Tabel 4.5 Tabulasi fluktuasi Suhu Responden Mulai Suhu Awal Hingga Suhu Diakhir Pengukuran Pada Anak Dengan Demam Yang Mendapat Perlakuan Kompres Hangat Tepid Sponge Di Puskesmas Mumbulsari 2011 n = 15 No Resp Nama Responden No. Register Suhu Awal Suhu Setelah Perlakuan Penurunan Suhu Pada Akhir Pengukuran 5 15 30 60 90 120 16 D 4157 38,6 39,5 39,2 39 38,4 38,6 38,9 -0,3 17 H 4776 38,5 39,5 38,3 37,8 38,2 38,5 38,7 -0,2 18 R 4765 40,5 40,4 39,1 38,9 38,9 38,6 39,4 1,1 19 MB 4753 40,5 39,5 39,3 38,5 38,7 38,5 39 1,5 20 KJ 4782 38,7 38,1 38,1 37,7 37,4 37,2 37,5 1,2 21 S 2944 38,4 39 38,9 38,1 38 37,7 37,5 0,9 22 R 2985 39,2 39,4 39,5 39 38,7 38,2 38 1,2 23 N 2984 39,9 39,8 40 39,3 39 39,1 38,5 1,4 24 A 4784 38,5 38,6 38,3 38,2 37,8 37,9 37,7 0,8 25 R 4789 39,5 39,5 39,5 37,5 37,5 37,6 37,5 2 26 F 4897 38,5 38,5 37,5 38 37 37,2 37,1 1,4 27 N 4785 39,2 39,3 39,2 39 38,2 38 38,3 0,9 28 FQ 4780 39,2 38,9 40 38,2 38 38,1 38,1 1,1 29 AV 4781 38,7 38,7 38,5 38,2 37,7 37,7 38 0,7 30 RS 4685 39 38,9 39 38,5 38,2 37,9 38,1 0,9 commit to user 58 Tabel 4.6 Perbedaan Rerata Nilai Suhu Awal dan Suhu Akhir pada Anak dengan Perlakuan Kompres Hangat Konvensional dan Kompres Hangat Tepid Sponge Di Puskesmas Mumbulsari 2011 n = 30 Kelompok Responden Suhu Tubuh P Value Suhu Awal Suhu Akhir Selisih Suhu N o C N o C o C Kelompok konvensional Kelompok tepid sponge 15 15 38,8 39,1 15 15 38,5 38,2 0,3 0,9 0,038 0,000 Bila dilihat dari tabel 4.6, perbedaan suhu awal dan suhu akhir terjadi pada kedua kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan konvensional dan kelompok tepid sponge. Pada kelompok konvensional nilai rerata suhu awal 38,8 o C dan suhu akhir 38,5 o C, dengan rerata selisih suhu tubuh sebesar 0,3 o C. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan t-test untuk mengetahui adanya perbedaan antara suhu awal dan suhu akhir yang diartikan sebagai nilai penurunan suhu tubu pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional didapatkan nilai P value 0,038 yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara suhu awal dan suhu akhir setelah diberi perlakuan. Demikian pula pada kelompok tepid sponge, nilai rerata suhu awal adalah 39,1 o C dan suhu akhirnya 38,2 o C menghasilkan rerata perbedaan suhu sebesar 0,9 o C. Hasil uji statistik memberikan hasil P value 0,000 yang artinya ada perbedaan yang signifikan pada suhu sebelum dan sesudah diberi perlakuan. commit to user 59 4. Perbedaan penurunan suhu pada kelompok kompres hangat konvensional dan tepid sponge Tabel 4.7 Mean Penurunan Suhu Tubuh Menurut Waktu Pada Anak Demam Dengan Kompres Konvensional dan Kompres Tepid Sponge Di Puskesmas Mumbulsari 2011 Kelompok Mean Penurunan Suhu C 5’ 15’ 30’ 60’ 90’ 120’ Konvensional 0,32 0,15 0,19 0,20 0,46 0,37 Tepid Sponge -0,05 0,17 0,73 1,01 1,07 0,97 P Value 0,079 0,956 0,030 0,000 0,032 0,010 Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa pengukuran suhu pada menit ke-5 dan ke-15 tidak didapatkan perbedaan penurunan suhu tubuh secara signifikan antara kelompok kompres konvensional dan kelompok kompres hangat tepid sponge. Penurunan suhu tubuh tampak nyata berbeda mulai menit ke-30 sampai dengan menit ke-120. Pada menit ke-5 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan kompres konvensional adalah 0,32 C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid sponge adalah -0,05 C artinya justru terjadi peningkatan suhu tubuh pada anak. P value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-5 pada kedua kelompok adalah 0,079 yang menunjukkan tidak adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua kelompok. Pada menit ke-15 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan kompres konvensional adalah 0,15 C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid sponge adalah 0,17 C artinya penurunan suhu tubuh pada anak pada menit ke-15 lebih besar pada kelompok kompres tepid sponge walaupun nilai perbedaan 0,02 C secara klinis tidak bermakna. P value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-15 pada commit to user 60 kedua kelompok adalah 0,956 yang menunjukkan tidak adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua kelompok. Pada menit ke-30 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan kompres konvensional adalah 0,19 C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid sponge adalah 0,73 C artinya penurunan suhu tubuh pada anak pada menit ke-30 lebih besar pada kelompok kompres tepid sponge dengan nilai perbedaan 0,54 C dimana secara klinis perbedaan tersebut bermakna pada kondisi pasien. P value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-30 pada kedua kelompok adalah 0,030 yang menunjukkan adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua kelompok. Pada menit ke-60 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan kompres konvensional adalah 0,20 C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid sponge adalah 1,01 C sehingga penurunan suhu tubuh pada anak pada menit ke-60 lebih besar pada kelompok kompres tepid sponge dengan nilai perbedaan 0,81 C. Perbedaan suhu tubuh yang mendekati 1 C secara klinis sangat bermakna pada kondisi pasien. P value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-60 pada kedua kelompok adalah 0,000 yang menunjukkan adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua kelompok. Pada menit ke-90 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan kompres konvensional adalah 0,46 C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid sponge adalah 1,07 C, jadi penurunan suhu tubuh pada anak pada menit ke-90 lebih besar pada kelompok kompres tepid sponge dengan nilai perbedaan 0,61 C walaupun Perbedaan penurunan suhu tubuh anak pada kedua kelompok ini menurun dibandingkan pada menit ke-60. commit to user 61 P value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-90 pada kedua kelompok adalah 0,032 yang menunjukkan adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua kelompok. Pada akhir pengukuran yaitu pada menit ke-120 rerata penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakukan kompres konvensional adalah 0,37 C sedangkan pada kelompok kompres hangat tepid sponge adalah 1,07 C, jadi rerata penurunan suhu tubuh pada kedua kelompok perlakuan mulai menurun dibandingkan menit ke-90. Artinya suhu anak pada kedua kelompok mulai meningkat lagi. Walaupun demikian penurunan suhu tubuh anak pada menit ke-120 lebih besar pada kelompok kompres tepid sponge dengan nilai perbedaan 0,6 C yang secara klinis bermakna pada kondisi anak. P value perbedaan rerata penurunan pada menit ke-120 pada kedua kelompok adalah 0,010 yang menunjukkan adanya perbedaan penurunan suhu tubuh antara kedua kelompok. commit to user 62 Siklus penurunan suhu tubuh pada kedua kelompok dapat dilihat pada kurva berikut ini. Gambar 4.1 Kurva Rerata Perubahan Suhu Diberbagai Waktu Pengukuran Suhu Pada Kelompok Perlakuan Kompres Hangat Konvensional dan Kelompok Perlakuan Kompres Hangat Tepid Sponge Di Puskesmas Mumbulsari 2011 n = 30 Gambar 4.1 menunjukkan perbedaan rerata fluktuasi suhu dari waktu kewaktu, dimulai dari sebelum perlakuan hingga di akhir periode pengukuran pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional dan kelompok perlakuan kompres hangat tepid sponge. Pada kelompok perlakuan kompres hangat konvensional tampak penurunan suhu sebanyak 0,3 o C pada 5 menit setelah pemberian kompres hangat dihentikan. Kemudian suhu kembali meningkat mendekati suhu awal sebelum perlakuan diberikan, dan kembali menunjukkan penurunan suhu dimenit ke-30 dan 60. Penurunan yang cukup berarti terjadi diantara menit ke-60 dan 90 sebanyak 0,4 38.8 38.5 38.7 38.6 38.6 38.4 38.5 39.1 39.2 39 38.4 38.1438.1 38.2 38.8 38.9 38.7 38.1 37.8437.8 37.9 37 37.5 38 38.5 39 39.5 Su hu Tu buh C Konvensional Tepid Sponge Adjusted Tepid Sponge commit to user 63 o C, dan setelah menit ke-90 menunjukkan tren kenaikan suhu hingga di ahir pengukuran terpaut 0,3 o C dengan suhu awal tubuh sebelum perlakuan diberikan. Kelompok perlakuan kompres hangat tepid sponge memiliki fluktuasi suhu yang berbeda dengan kelompok perlakuan kompres hangat konvensional. Lima menit awal setelah perlakuan dihentikan terjadi kenaikan suhu 0,1 o C. Penurunan suhu mulai terjadi pada menit ke-6 dan terus menurun tajam hingga menit ke-90 mencapai 1 o C, dan setelah itu menunjukkan tren peningkatan suhu tubuh hingga diakhir pengukuran. Data diatas ditulis dengan ketelitian satu angka dibelakang koma.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE DAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN Perbandingan Keefektifan Kompres Tepid Sponge Dan Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Tifoid Dengan Hipertermi Di Rsud Sukoharjo.

1 5 12

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN KOMPRES TEPID SPONGE DAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN Perbandingan Keefektifan Kompres Tepid Sponge Dan Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Tifoid Dengan Hipertermi Di Rsud Sukoharjo.

0 2 15

PENDAHULUAN Perbandingan Keefektifan Kompres Tepid Sponge Dan Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Tifoid Dengan Hipertermi Di Rsud Sukoharjo.

0 3 10

HASIL DAN PEMBAHASAN Perbandingan Keefektifan Kompres Tepid Sponge Dan Kompres Air Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam Tifoid Dengan Hipertermi Di Rsud Sukoharjo.

0 7 16

EFEKTIFITAS PENURUNAN SUHU TUBUH ANTARA KOMPRES HANGAT DAN WATER TEPID SPONGE PADA PASIEN ANAK USIA 6 BULAN - 3 TAHUN Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh Antara Kompres Hangat Dan Water Tepid Sponge Pada Pasien Anak Usia 6 Bulan - 3 Tahun Dengan Demam Di

2 10 16

PENDAHULUAN Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh Antara Kompres Hangat Dan Water Tepid Sponge Pada Pasien Anak Usia 6 Bulan - 3 Tahun Dengan Demam Di Puskesmas Kartasura Sukuharjo.

0 1 5

NASKAH PUBLIKASI Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh Antara Kompres Hangat Dan Water Tepid Sponge Pada Pasien Anak Usia 6 Bulan - 3 Tahun Dengan Demam Di Puskesmas Kartasura Sukuharjo.

0 1 14

PENGARUH TEPID SPONGE TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI DEMAM DI RSUD UNGARAN

0 1 18

PENERAPAN KOMPRES TEPID SPONGE WATER PADA ANAK DENGAN DEMAM THYPOID DI RSUD dr. GOETHENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

1 0 17

PENERAPAN METODE WATER TEPID SPONGE DAN KOMPRES DAUN KEMBANG SEPATU (Hibiscus Rosa sinensis) TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA BALITA DI PMB EKO SETYORINI, AMD.KEB KABUPATEN KEBUMEN - Elib Repository

3 15 29