commit to user
15 1
Lisensi dasar Pengaturan kontraktual, yang dengan itu perusahaan multinasional,
atas suatu biaya, mengizinkan teknologi paten atau merek dagangnya dipergunakan oleh perusahaan lain.
2 Kontrak Manajemen
Pengaturan kontraktual, dengan itu perusahaan multinasional atas suatu biaya menyediakan keahlian manajemen di bidang tertentu
pada perusahaan lain. 3
Franchising Pengaturan kontraktual, yang dengan perusahaan multinasional atas
suatu biaya bertindak sebagai pemasok dan mengizinkan perusahaan lain untuk menjual produk jasanya.
4 Kontrak munufaktur
Pengaturan kontraktual, yang dengan itu perusahaan multinasional akan membayar biaya pada suatu produsen lokal untuk
memanufaktur produk dengan cap dagang perusahaan multinasional itu.
E. Pengaturan MNC oleh Negara Penerima
Ada beberapa cara dalam mengatur MNC nopirin, 1995: 124 a.
Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan ini meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mendatang terhadap ekonomi
commit to user
16 dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan
apabila ditemukan efek di kemudian hari sangat buruk, maka MNC tersebut ditolak kehadirannya.
b. Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing
atau penentuan kepemilikan, sehingga memberi peluang usaha pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil
keputusan. c.
Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut. Misalnya membatasi bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan
kredit, kepemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan.
d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh
dikirim balik ke negara induk. e.
Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC. Setiap negara memiliki cara yang berbeda dalam menerima Multinational
Coorporate Company. Misalnya Filipina, lebih pada pengaturan masuknya
MNC, India lebih pada pengaturan kegiaatanoperasi, Brazilia sedikit lebih bebas, Jepaang umumnya memberi toleransi untuk patungan, sedangkan
Indonesia dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi.
commit to user
17
F. Pengertian dan Metode penetapan Harga
Harga merupakan hal yang sangat penting dalam setiap kegiatan bisnis. Penentuan harga setiap produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan yang
melakukan proses produksi adalah langkah yang ditempuh oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Harga sebagai nilai atau kekayaan
suatu produk yang mampu menarik pembeli untuk menukarkan uangnya dengan sejumlah produk tertentu. Harga berpengaruh terhadap pendapatan.
Harga pada tingkat tertentu mengandung perhitungan komponen modal ditambah dengan biaya-biaya tertentu, dan juga laba yang diinginkan.
Pendapatan akan semakin besar diterima produsen jika laba yang ditentukan semakin besar.
Pada tingkat harga yang disesuaikan dengan daya beli konsumen akan mampu membuat produk tetap eksis bertahan di pasar. Jika konsumen tidak
mampu mau membeli produk pada tingkat harga tertentu, maka produk tersebut tidak akan laku dan tergeser oleh produk pesaingnya. Semakin tinggi
kualitas produk maka harga untuk mendapatkannya biasanya semakin tinggi pula. Namun pernyataan ini tidak berlaku untuk produk-produk langka.
Produk langka dibeli bukan atas kualitasnya, namun lebih menekankan pada aspek historisnya.
Pada kisaran harga tertentu akan memacu produsen untuk melakukan aktivitas promosi. Intensitas promosi tergantung pada tingkat harga dan
commit to user
18 harapan pencapaian penjualan. Ada beberapa metode dalam menetapkan suatu
harga Warren Keegan:2008. Metode tersebut antara lain : a
Ethnocentric Perusahaan induk menetapkan harga produk di setiap perusahaan cabang
di negara berbeda adalah sama. Pelanggan importir diminta menanggung biaya transportasi barang dan bea impor. Kebijakan ini sederhana dan
tidak rumit namun tidak mampu mendeteksi kemajuan pesaing dan perkembangan kondisi pasar.
b Polycentric
Perusahaan cabang diberikan kebebasan untuk menentukan harga tanpa ada campur tangan dari pihak perusahaan induk. Tidak ada ketentuan
harga harus diseragamkan oleh perusahaan induk. Strategi ini cukup efektif untuk mendongkrak laba yang diinginkan, namun mengalami
kendala dalam hal penentuan besar kecilnya bea transfer dan transportasi. Perusahaan cabang dapat membeli produk di pasar yang harga produknya
murah kemudian menjual lagi di pasar yang mau membeli produk tersebut dengan harga lebih tinggi.
c Geocentric
Perusahaan cabang diberikan kebebasan untuk menentukan harga namun perusahaan induk tetap melakukan kendali atas harga yang ditetapkan
perusahaan cabang. Perlunya koordinasi dengan perusahaan induk dimaksudkan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. Penetapan
commit to user
19 harga ini tidak begitu berbeda dengan pola polycentric, yakni tetap
memperhatikan daya beli masyarakat lokal dan bea transportasi.
G. Faktor Pendorong Penetapan Harga