Metode Pengumpulan Data METODE 1Variabel Penelitian

9 anggota kelompok dan menghindari ketidaksamaan atau keterkucilan, meskipun terkadang hal itu dilakukan karena desakan teman sebaya yang dirasakan secara nyata maupun imajinasi.Dalam penelilitian ini lebih ditekankan mengenai konformitas teman sebaya yang negatif dan mengarah pada perilaku menunda. 2.3 Subjek Penelitian Menurut Arikunto 2006, cara menentukan jumlah sampel adalah 30 dari jumlah populasi. Diperoleh penghitungan sampel sebagai berikut; 30 dari 432 yaitu 129, 6.Maka sampel yang digunakan adalah 130 mahasiswa, dengan menggunakan teknik s imple random sampling. Data demografi subjek bisa dilihat pada tabel 2 dan 3. Tabel 2. Data subjek berdasar jenis kelamin N0 Gender Fak.Psikologi Fak.Teknik Jumlah 1 Laki-laki 28 46 74 2 Perempuan 37 19 56 Total 65 65 130 Tabel 3. Data subjek berdasar angkatan No Angkatan Fak.Teknik Fak.Psikologi Jumlah 1 2007 2 2 2 2008 3 7 10 3 2009 9 13 22 4 2010 21 20 41 5 2011 32 23 55 Total 65 65 130

2.4 Metode Pengumpulan Data

Skala dalam penelitian ini menggunakan metode skala Likert .Menurut Azwar 2012 ada dua respon terhadap pernyataan aitem yaitu 1.Respon unfavorable , respon yang menentang atau menegaskan isi pernyataan 2.Respon favorable, respon yang mendukung isi pernyataan.sebagaimana pada tabel 4. Tabel 4. Skor jawaban pernyataan Favourable Nilai Unfavourable SS sangat sesuai 4 STS sangat tidak sesuai S sesuai N netral 3 2 TS tidak sesuai N netral TS tidak sesuai 1 S Sesuai STS sangat tidak sesuai SS Sangat sesuai a. Skala prokrastinasi akademik Skala prokrastinasi disusun oleh peneliti berdasarkan pada empat aspek prokrastinasi akademik yang mengacu pada pendapat Surijah dan Tjundjing 2007 yaitu gagal menepati deadline, kesenjangan antara rencana dan kinerja, rasa tertekan saat menunda tugas, dan persepsi terhadap kemampuan. Skala ini 10 terdiri dari 25 butir aitem dengan perincian 13 aitem favorable dan 12 aitem unfavorable . b.Skala efikasi diri Skala efikasi diri disusun oleh peneliti berdasarkan pada tiga aspek efikasi diri menurut Bandura Locke 2003 yaitu: tingkat kesulitan tugas, luas bidang tugas, dan kekuatan dalam mengerjakan tugas. Skala ini terdiri dari 22 butir aitem dengan perincian 11 aitem favorable dan 11 aitem unfavorable . c . ketidaknyamanan terhadap tugas Skala ketidaknyamanan terhadap tugas disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek ketidaknyamanan terhadap tugas yang dikemukakan oleh Steel 2007 yaitu : aspek emosioanal dan aspek kognisi.Skala ini terdiri dari 12 butir aitem dengan perincian 6 aitem favorable dan 6 aitem unfavorable. d. Konformitas teman sebaya Skala konformitas teman sebaya disusun oleh peneliti berdasarkan pada tiga aspek konformitas teman sebaya yang mengacu pada pendapat Sears 2002 yaitu: 1. aspek kekompakan 2. kesepakatan, 3. ketaatan. Skala ini terdiri dari 22 butir aitem dengan perincian 11 aitem favorable dan 11 aitem unfavorable . 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Koefisien reliabilitas alpha pada skala prokrastinasi akademik α sebesar 0, 871. Sebanyak 2 aitem 0,3 dinyatakan gugur. Sedangkan 23 aitem lainnya memenuhi syarat, dengan rentang indeks daya diskriminasi aitem bergerak antara 0, 304 sampai 0,718. Koefisien reliabilitas alpha pada hasil try out efikasi diri α sebesar 0, 869. Sebanyak 2 aitem 0,3 dinyatakan gugur . Sedangkan 20 aitem lainnya memenuhi syarat dengan rentang indeks daya diskriminasi aitem bergerak antara 0, 305 sampai 0,718. Koefisien reliabilitas pada hasil try out ketidaknyamanan terhadap tugas α sebesar 0, 795. Sebanyak 1 aitem 0,3 dinyatakan gugur. Sedangkan 11 aitem lainnya memenuhi syarat dengan rentang indeks daya diskriminasi aitem bergerak antara 0, 359 sampai 0,572. Koefisien reliabilitas pada skala konformitas teman sebaya α sebesar 0, 875. Sebanyak 3 aitem 0,3 dinyatakan gugur. Sedangkan 19 aitem lainnya memenuhi syarat dengan rentang indeks daya diskriminasi aitem bergerak antara 0, 317 sampai 0,646. Hasil uji normalitas pada prokrastinasi akademik menunjukan bahwa nilai K-SZ sebesar 0,963 dan signifikan sebesar 0,312.Pada data efikasi diri diperoleh nilai K-SZ 1,067 dan signifikan sebesar 0,205.Pada data ketidaknyamanan terhadap tugas diperoleh nilai 1,033 dan signifikan sebsesar 0,236.Sedangkan pada data konformitas teman sebaya diperoleh nilai K-SZ 1,006 dan signifikan sebesar 0,263. Hal ini menunjukan bahwa keempat data mempunyai sebaran 11 normal, karena p lebih besar dari 0,05 artinya tidak ada perbedaan skor antara sampel dan populasi Hasil uji linearitas diperoleh bahwa hubungan antara variabel prokrastinasi akademik dan efikasi diri memiliki nilai 1,204 signifikan p sebesar 0,268.Dengan variabel ketidaknyamanan terhadap tugas menghasilkan nilai 0,976 signifikan p sebesar 0,499.Sedangkan dengan variabel konformits teman sebaya memiliki nilai 1,005 signifikan p sebesar 0,466. Hal ini menunjukn bahwa hubungan antara variabel prokrastinasi akademik dengan efikasi diri dan ketidaknyamanan terhadap tugas serta konformitas teman sebaya membentuk data linear karena masing-masing variabel memilik nilai p 0,05. Hasil analisis menunjukan R sebesar 0,977.Berarti variabel efikasi diri, ketidaknyamanan terhadap tugas, dan konformitas teman sebaya secara bersama terbukti memberikan peranan yang sangat signifikan terhadap prokrastinasi akademik. Nilai R² sebesar 0,854 serta nilai F sebesar 86.436 dengan signifikan 0,000 p0,05 Menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel efikasi diri, ketidaknyamanan terhadap tugas, dan konformitas teman sebaya memberi kontribusi sebesar 85,4 terhadap prokrastinasi akademik, sedangkan sisanya yaitu 14,6 berasal dari pengaruh faktor-faktor atau variabel lain diluar ketiga variabel independent penelitian. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “efikasi diri, ktidaknyamanan terhadap tugas, dan konformitas teman sebaya merupakan prediktor dari prokrastina si akademik” diterima. Secara spesifik, variabel independent yang paling banyak memberikan kontribusi pada prokrastinasi akademik adalah efikasi diri, yakni sebesar 80,5. Selanjutnya variabel konformitas teman sebaya sebesar 4,3. Diikuti variabel ketidaknyamanan terhadap tugas sebesar 0,6. Hal ini bisa diketahui dari hasil uji stepwise. Hasil analisis korelasi sebesar -0,951 dengan sig 0,000 p0,05, artinya terdapat hubungan negatif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik. Sebaliknya, hasil analis korelasi sebesar 0,825 dengan sig 0,000 p0,05 berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara ketidaknyamanan terhadap tugas dengan prokrastinasi akademik. Sedangkan hasil analisis sebesar 0,951 dengan sig 0,000 p0,05 artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas teman sebaya dan prokrastinasi akademik. Berdasarkan hasil analis c oefficients regresi dapat ditafsirkan bahwa pengaruh prokrastinasi akademik akan meningkat 57,701 jika semua variabel independen bernilai nol. Prokrastinasi akademik menurun 0,462 bila skor variabel efikasi diri meningkat 1 satuan dan nilai variabel bebas lainnya tetap, dengan asumsi bahwa efiasi diri diberi nilai konstan.Koefisien bernilai negatifartinya terjadi hubungan negatif antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik, yaitu 12 apabila efikasi diritinggi maka prokrastinasi akademik semakin rendah. Koefisien regresi variabel ketidaknyamanan terhadap tugas sebesar 0,140 artinya jika variabel bebas lain nilainya tetap dan ketidaknyamanan terhadap tugas mengalami kenaikan 1 point, maka prokrastinasi akademik mengalami peningkatan sebesar 0, 140. Begitu juga dengan variabel konformitas teman sebaya, koefisien sebesar 0,449 artinya bila variabel lain nilainya tetap dan variabel konformitas teman sebaya mengalami kenaikan 1satutan maka prokrastinasi mengalami peningkatan sebesar 0,449. Berdasarkan hasil analisis data, diketahuibahwa tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiwa tergolong sedang, dengan ME = 72,65 dan MH = 57,5. Sebaliknya efikasi diri pada subjek tergolong rendah ME = 35,42 dan MH = 50, dan variabel ketidaknyaman terhadap tugas tergolong sedang ME = 27,52 dan MH = 27,5, sedangkan konformitas teman sebaya tergolong tinggi ME = 61,14 dan MH =47,5 Berdasarkan hasil uji t-test, tingkat prokrastinasi akademik berdasaran fakultas, diketahui bahwa nilai F = 0,606 dengan sig sebesar 0,899. Dasar pengambilan keputusan dalam uji independen t-test adalah nilai signifikan 2- tailed 0,05, sehingga hasil tersebut tidak signifikan. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan prokrastinasi akademik antara fakultas psikologi dan fakultas teknik. Hal ini juga bisa diketahui dari mean fakultas psikologi sebesar 72,72 dan fakultas teknik sebesar 72,58. Hasil uji t-test tingkat prokrastinasi akademik berdasarkan gender diketahui bahwa nilai F = 0,536 dengan sig sebesar 0,741 dan 0,744. Dasar pengambilan keputusan dalam uji independen t-test adalah nilai signifikan 2- tailed 0,05, sehingga hasil tersebut tidak signifikan. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan prokrastinasi akademik antara laki-laki dan perempuan. Hal ini juga bisa diketahui dari mean laik-laki sebesar 72,84 dan fakultas teknik sebesar 72,47 Sesuai dengan data awal yang diperoleh dari BAA.Subjek penelitian dikategorikan menjadi 2, yakni masa studi 5th dan 5th. Hasil uji t-test tingkat prokrastinasi berdasarkan masa study diketahui bahwa nilai F = 12,274 dan sig sebesar 0,000. Dasar pengambilan keputusan dalam uji independen t-test adalah nilai signifikan 2-tailed 0,05 Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat prokrastinasi akademik ditinjau dari masa studi. Hal ini juga bisa diketahui dari mean mahasiswa yang belum lulus dengan masa studi 5 tahun sebesar 80,00 dan masa studi 5 tahun sebesar 70,06. Dengan demikian, tingkat prokrastinasi mahasiswa dengan masa studi 5th lebih besar dari mahasiswa yang belum lulus dengan masa studi 5 tahun.

4. DISKUSI

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teman Sebaya, Efikasi Diri, Prokrastinasi Akademik Terhadap Prestasi Akademik Remaja Di Wilayah Perdesaan

0 6 41

KONFORMITAS KELOMPOK, HARGA DIRI DAN EFIKASI DIRI SEBAGAI PREDIKTOR PERILAKU Konformitas Kelompok, Harga Diri dan Efikasi Diri Sebagai Prediktor Perilaku Ketidakjujuran Akademik Pada Siswa MTsN.

0 2 22

KONFORMITAS KELOMPOK, HARGA DIRI DAN EFIKASI DIRI SEBAGAI PREDIKTOR PERILAKU Konformitas Kelompok, Harga Diri dan Efikasi Diri Sebagai Prediktor Perilaku Ketidakjujuran Akademik Pada Siswa MTsN.

0 4 16

EFIKASI DIRI, KETIDAKNYAMANAN TERHADAP TUGAS, DAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA Efikasi Diri, Ketidaknyamanan Terhadap Tugas, dan Konformitas Teman Sebaya Sebagai Prediktor Prokrastinasi Akademik.

0 2 14

PENDAHULUAN Efikasi Diri, Ketidaknyamanan Terhadap Tugas, dan Konformitas Teman Sebaya Sebagai Prediktor Prokrastinasi Akademik.

0 2 17

DAFTAR PUSTAKA Efikasi Diri, Ketidaknyamanan Terhadap Tugas, dan Konformitas Teman Sebaya Sebagai Prediktor Prokrastinasi Akademik.

0 5 5

Blue print skala prokrastiinasi akademik ASPEK Efikasi Diri, Ketidaknyamanan Terhadap Tugas, dan Konformitas Teman Sebaya Sebagai Prediktor Prokrastinasi Akademik.

0 4 46

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KETERLIBATAN SISWA Hubungan Efikasi Diri dan Dukungan Teman Sebaya Dengan Keterlibatan Siswa Pada Sekolah.

0 3 11

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Konsep Diri Dan Interaksi Teman Sebaya Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

2 11 24

KONFORMITAS KELOMPOK, HARGA DIRI DAN EFIKASI DIRI SEBAGAI PREDIKTOR PERILAKU KETIDAKJUJURAN AKADEMIK PADA SISWA

0 0 11