Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Debt to Equity Ratio DER.
3. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Dividend Payout Ratio DPR .MenurutSawir, 2001:13 rasio DPR mampu memberikan
kepastian dalam pembagian dividen sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap nilai perusahaan.
4. Tingkat Suku Bunga
Menurut Sawir, 2001:14 tingkat suku bunga diproksikan dengan tingkat suku bunga nominal karena pemenuhan kebutuhan modal direncanakan oleh perusahaan dan
sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga yang sedang berlaku. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan.Nilai
perusahaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan melalui Price Book Value PBV. PBV digunakan untuk mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada
manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh Brigham dan Houston,2010.
Metode analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.Analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh keputusan investasi PER, keputusan pendanaan DER, kebijakan dividen DPR, dan tingkat suku bunga SB terhadap nilai perusahaan
PBV.
NP = α0 + β1KI + β2KP + β3KD + β4SB + ε Notasi :
NP = Nilai Perusahaan
α = Intercept
β1KI = Keputusan Investasi β2KP = Keputusan Pendanaan
β3KD= Kebijakan Dividen β4SB = Tingkat Suku Bunga
ε = Error term
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Objek Penelitian
Data pada penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari buku ICMD Indonesian Capital Market Directory dan dari website
www.bi.go.id .Objek penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Berdasarkan proses pengambilan sampel, diperoleh
jumlah sampel keseluruhan sebanyak 101 sampel perusahaan.
Uji Asumsi Klasik
Hasil pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini bahwa uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan heteroskedastisitas. Jadi model regresi layak untuk dipakai.
7
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel Koefisien
Regresi t
hitung
p-value
Konstanta -0.230
-0.241 0.810
KI 0.206
15.995 0.000
KP 0.121
3.137 0.002
KD 0.001
0.343 0.733
SB -0.039
-0.266 0.791
R
2
= 0,770 F
hitung
= 79.413 Adjusted R
2
= 0,760 Sig
= 0,000 Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2016.
Berdasarkan hasil analisis, maka model persamaan regresi berganda yang dapat disusun sebagai berikut:
NP = -0,230 + 0,206 KI + 0,121 KP + 0,001 KD – 0,039 SB + e Persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
- Dari hasil uji hipotesis menunjukan besarnya nilai konstanta dengan parameter
negatif sebesar -0,230. Hal ini berarti bahwa tanpa adanya keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan tingkat suku bunga SBI maka nilai
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia akan mengalami penurunan.
- Dari hasil uji hipotesis menunjukkan besarnya koefisien regresi variabel keputusan
investasi dengan parameter positif sebesar 0,206. Semakin tinggi peningkatan keputusan investasi maka akan meningkatkan nilai perusahaan.
- Dari hasil uji hipotesis menunjukkan besarnya koefisien regresi variabel keputusan
pendanaan dengan parameter positif sebesar 0,121. Semakin tinggi keputusan pendanaan maka akan meningkatkan nilai perusahaan.
- Dari hasil uji hipotesis menunjukkan besarnya koefisien regresi variabel kebijakan
divien dengan parameter positif sebesar 0,001. Semakin tinggi kebijakan dividen maka akanmeningkatkan nilai perusahaan.
- Dari hasil uji hipotesis menunjukkan besarnya koefisien regresi variabel tingkat
suku bunga SBI dengan parameter negatif sebesar -0,039. Semakin tinggi tingkat suku bunga SBI maka akan menurunkan nilai perusahaan.
a. Uji F
Dari hasil pengujian hipotesis didapat nilai F hitung sebesar 79,413 2,4675, dengan probabilitas 0,000 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat secara keseluruhan variabel keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan tingkat suku bunga SBI berpengaruh terhadap variabel nilai
perusahaan. Dari hasil uji F tersebut juga dapat diketahui bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini fit.
b. Koefisien Determinasi
Hasil perhitungan nilai Ajdusted R² sebesar 0,760.Hal ini menunjukkan bahwa 76 variasi dari nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh keputusan investasi,
8
keputusan pendanaan, kebujakan dividen, dan tingkat suku bunga SBI.Sedangkan 24 sisanya dijelaskan oleh variabel diluar model yang digunakan dalam
penelitian ini.
c. Uji t
Hipotesis pertama H
1
menyatakan terdapat pengaruh keputusan investasi PER terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini diterima karena hasil pengujian
menunjukkan nilai t
hitung
15,995 1,9853 dengan p value = 0,000 0,05. Sehingga keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia. Hipotesis kedua H
2
menyatakan terdapat pengaruh keputusan pendanaan DER terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini diterima karena hasil pengujian
menunjukkan nilai t
hitung
3,317 1,9853 dengan p value = 0,002 0,05. Sehingga DER berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis ketiga H
3
menyatakan tidak terdapat pengaruh kebijakan dividen DPR terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil
pengujian menunjukkan nilai t
hitung
0,343 1,9853 dengan p value = 0,733 0,05. Sehingga DPR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia. Hipotesis keempat H
4
menyatakan tidak terdapat pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian
menunjukkan nilai t
hitung
-0,266 1,9853 dengan p value = 0,791 0,05. Sehingga tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.
5. DISKUSI