Nitrogen perairan merupakan penyebab utama pertumbuhan yang sangat cepat dari ganggang yang menyebabkan eutrofikasi Achmad, 2004.
2.2.2 Nitrit
Di perairan alami, nitrit NO
3 -
biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit, lebih sedikit dari pada nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan
keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan intermediate antara amonia dan nitrat nitrifikasi, dan antara nitrat dan gas nitrogen denitrifikasi.
Denitrifikasi berlangsung pada kondisi anaerob. Oksidasi amonia menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas. Oksidasi nitrit menjadi amonia ditunjukkan
dalam persamaan reaksi: Nitrosomonas
2NH
3
+ 3O
2
→ 2NO
2 -
+ 2H + 2H
2
O Ion nitrit dapat berperan sebagai sumber nitrogen bagi tanaman.
Keberadaan nitrit menggambarkan berlangsungnya proses biologis perombakan bahan organik yang memiliki kadar oksigen terlarut sangat rendah. Sumber nitrit
dapat berupa limbah industri dan limbah domestik Effendi, H, 2003. Kadar nitrit pada perairan relatif kecil karena segera dioksidasi menjadi
nitrat. Perairan alami mengandung nitrit sekitar 0,001 mgL dan sebaiknya tidak melebihi 0,06 mgL. Di perairan, kadar nitrit jarang melebihi 1 mgL. Kadar nitrit
yang lebih dari 0,05 mgL dapat menyebabkan toksik bagi organisme perairan. Untuk kepentingan peternakan, kadar nitrit sekitar 10 mgL masih dapat ditolerir.
Untuk keperluan air minum, WHO merekomendasikan kadar nitrit sebaiknya tidak lebih dari 1 mgL. Bagi manusia dan hewan, nitrit bersifat lebih toksik dari
pada nitrat. Garam-garam nitrit digunakan sebagai penghambat terjadinya proses
Universitas Sumatera Utara
korosi pada industri. Pada manusia, konsumsi nitrit yang berlebihan dapat mengakibatkan terganggunya proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin darah,
yang selanjutnya membentuk met-hemoglobin yang tidak mampu mengikat oksigen Effendi, H, 2003.
2.2.3 Nitrat
Nitrat NO
3 -
adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen
sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Nitrifikasi yang
merupakan proses oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang penting dalam siklus nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob. Oksidasi nitrit
menjadi nitrat dilakukan oleh bakteri Nitrobacter. Oksidasi nitrat menjadi amonia ditunjukkan dalam persamaan reaksi:
Nitrobacter 2NO
2 -
+ O
2
→ 2NO
3 -
Kadar nitrat-nitrogen pada perairan alami hampir tidak pernah lebih dari 0,1 mgL. Kadar nitrat lebih dari 5 mgL menggambarkan terjadinya pencemaran
antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan. Kadar nitrat- nitrogen yang lebih dari 0,2 mgL dapat mengakibatkan terjadinya eutrofikasi
pengayaan perairan, yang selanjutnya menstimulir pertumbuhan algae dan tumbuhan air secara pesat blooming. Kadar nitrat dalam air tanah dapat
mencapai 100 mgL. Air hujan memiliki kadar nitrat sekitar 0,2 mgL. Pada perairan yang menerima limpasan air dari daerah pertanian yang banyak
Universitas Sumatera Utara
mengandung pupuk, kadar nitrat dapat mencapai 1.000 mgL. Kadar nitrat untuk keperluan air minum sebaiknya tidak melebihi 10 mgL
Effendi, H, 2003. Nitrat tidak bersifat toksik terhadap organisme akuatik. Konsumsi air
yang mengandung kadar nitrat yang tinggi akan menurunkan kapasitas darah untuk mengikat oksigen, terutama pada bayi yang berumur kurang dari lima
bulan. Keadaan ini dikenal sebagai methemoglobinemia atau blue baby disease, yang mengakibatkan kulit bayi berwarna kebiruancyanosis Effendi, H, 2003.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat