bersih, maka penyebaran penyakit dapat dikurangi seminimal mungkin. Supaya air yang masuk ke dalam tubuh manusia baik berupa makanan dan minuman tidak
menjadi pembawa bibit penyakit Mangku, 1997. Dengan perkembangan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah
penduduk di dunia ini, dengan sendirinya menambah aktivitas kehidupannya yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air Sutrisno, 2002.
2.1.1 Air sungai
Sungai mempunyai karakteristik umum yaitu debit aliran pengeluaran dan fluktuasi kualitas air sepanjang tahun, hari bahkan jam. Debit aliran minimum
biasanya terjadi pada akhir periode musim kering. Debit aliran maksimum yang disertai dengan kualitas air yang buruk biasanya terjadi sesudah hujan lebat
selama periode musim hujan. Untuk merekayasa design bangunan penangkap air sungai river intakes dengan menggunakan pompa-pompa submersible
submersible pump, perlu diperhitungkan debit aliran minimum, dan tinggi permukaan air sungai minimum Joko, 2010.
Untuk bangunan penangkap air sungai dengan bangunan pelimpah spillways perlu juga diketahui debit aliran maksimum dan tinggi permukaan air
maksimum. Debit aliran maksimum dan minimum dan tinggi permukaan air terkadang dapat diketahui dari data yang dikumpulkan untuk tujuan irigasi. Untuk
sungai-sungai yang lebih kecil biasanya data yang diperlukan tidak tersedia namun dapat diperoleh dari penduduk setempat. Sungai dapat tercemar dan
terkontaminasi oleh air limbah yang berasal dari kota-kota yang dilewatinya. Jika
Universitas Sumatera Utara
memungkinkan bangunan penangkap air intakes sebaiknya ditempatkan di daerah bagian hulu kota Joko, 2010.
2.1.2 Pengolahan air
Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air yang akan diperlukan sebagai air minum dengan mutlak diperlukan
terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari yang sangat sederhana sampai yang pada pengolahan
yang mahirlengkap, sesuai dengan tingkat kekotoran dari sumber asal air tersebut. Semakin kotor semakin berat pengolahan yang dibutuhkan, dan semakin
banyak ragam zat pencemar akan semakin banyak pula teknik-teknik yang diperlukan untuk mengolah air tersebut. Oleh karena itu dalam praktik sehari-hari
maka pengolahan air adalah menjadi pertimbangan yang utama untuk menentukan apakah sumber tersebut bisa dipakai sebagai sumber persediaan atau tidak.
Peningkatan kuantitas air adalah merupakan syarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat
kebutuhan air dari masyarakat tersebut Sutrisno, 2002. Menurut Sutrisno, 2002, proses pengolahan air minum terdiri dari:
1. Bangunan penangkap air Bangunan penangkap air ini merupakan suatu bangunan untuk
menangkapmengumpulkan air dari suatu sumber asal air, untuk dapat dimanfaatkan.
2. Bangunan pengendap pertama
Universitas Sumatera Utara
Bangunan pengendap pertama dalam pengolahan air ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel padat dari air sungai.
3. Pembubuhan koagulan Koagulan adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu
proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tak dapat mengendap dengan sendirinya.
Bahanzat kimia yang digunakan sebagai koagulan adalah aluminium sulfat, biasanya disebut tawas. Bahan ini paling ekonomis murah dan mudah
didapat pada pasaran serta mudah disimpan. 4. Bangunan pengaduk cepat
Unit ini untuk meratakan bahanzat kimia koagulan yang ditambahkan agar dapat bercampur dengan air secara baik, sempurna dan cepat.
5. Bangunan pembentuk flok Unit ini berfungsi untuk membentuk partikel padat yang lebih besar
supaya dapat diendapkan dari hasil reaksi partikel kecil koloidal dengan bahanzat koagulan yang kita bubuhkan.
6. Bangunan pengendap kedua Unit ini berfungsi mengendapkan flok yang terbentuk pada unit bak
pembentuk flok. 7. Filter saringan
Effluent hasil olahan dari bak pengendap mengalir ke filter, gumpalan- gumpalan dan lumpur flok tertahan pada lapisan atas filter. Pada saat-saat
tertentu dimana hilangnya tekanan dari air di atas saringan terlalu tinggi, yaitu
Universitas Sumatera Utara
karena adanya lapisan lumpur pada bagian atas dari saringan, maka saringan akan dicuci kembali dengan air bertekanan dari bawah.
8. Reservoir Air yang telah melalui filter sudah dapat digunakan sebagai air minum. Air
tersebut telah bersih dan bebas dari bakteri dan ditampung pada bak reservoir untuk diteruskan kepada konsumen.
2.1.3 Peranan air dalam tubuh