Teori Pembakaran dalam motor bensin EMISI GAS BUANG

25 prosedur pemasangan dan pemeliharaan alat ini dilaksanakan dengan baik maka penggunaanya akan aman [13] . Ada pun skema dari sistem bahan bakar untuk gas ini dimulai dari tabung BBG kemudian dialirkan ke konverter kit menggunakan pipaselang gas tekanan tinggi. Di dalam konverter kit, tekanan gas diturunkan ke atmosfir oleh penurun tekanan. Kemudian dicampur dengan udara oleh pencampur dengan udara oleh pencampur udara dan gas. Selanjutnya bahan bakar gas masuk ke mesin untuk dibakar. Agar sepeda motor dapat beroperasi dengan baik maka diperlukan syarat yang harus dibutuhkan pada sistem konvertr kit. Adapun Kebutuhan Utama dari alat ini adalah: a. EngineMesin Dapat Hidup Dalam Keadaan StasionerIdle b. Putaran Engine dapat bervarisi lambat-sedang-tinggi sesuai pijakan pedal gas Untuk Mengatasi Kebutuhan Engine Maka Konverter Kit Dilengkapi Dengan : Idle Speed Regulator : untuk mengatur kecepatan pada saat engine dalam keadaan idlestasioner Variable Speed Regulator :Untuk Mengatur PutaranKecepatan Bervariasi

2.5 Teori Pembakaran dalam motor bensin

Pada mesin, campuran bahan bakar yang mudah terbakar pada umumnya disuplai oleh karbuarator dan pembakaran dimulai dengan penyalaan elektrik yang diberikan oleh busi. Pemanasan kimia untuk pembakaran hidrokarbon dapat dituliskan dengan C 8 H 18 Iso-oktan [5] . Adapun bentuk persamaannya adalah : C 8 H 18 +12.5 O 2 = 8 CO 2 + 9 H 2 O Reaksi kimia antara bahan bakar dengan oksigen dari udara menghasilkan panas.Besarnya panas yang ditimbulkan jika satu satuan bahan bakar dibakar sempurna disebut nilai kalor bahan bakar Calorific Value, CV. Bedasarkan Universitas Sumatera Utara 26 asumsi ikut tidaknya panas laten pengembunan uap air dihitung sebagai bagian dari nilai kalor suatu bahan bakar, maka nilai kalor bahan bakar dapat dibedakan menjadi nilai kalor atas dan nili kalor bawah. Nilai kalor atas High Heating Value,HHV, merupakan nilai kalor yang diperoleh secara eksperimen dengan menggunakan kalorimeter dimana hasil pembakaran bahan bakar didinginkan sampai suhu kamar sehingga sebagian besar uap air yang terbentuk dari pembakaran hidrogen mengembun dan melepaskan panas latennya. Nilai kalor bawah low Heating Value, LHV, merupakan nilai kalor bahan bakar tanpa panas laten yang berasal dari pengembunan uap air. Umumnya kandungan hidrogen dalam bahan bakar cair berkisar 15 yang berarti setiap satu satuan bahan bakar, 0,15 bagian merupakan hidrogen. Pada proses pembakaran sempurna, air yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar adalah setengah dari jumlah mol hidrogennya.

2.6 EMISI GAS BUANG

Susunan gas buanag dapat juga ditentukan dengan menggunakan alat penguji gas buang. Alat ini dipakai untuk menetapkan apakah campuran yang dihisap itu miskin, baik atau kaya. Bila terlalu kaya berarti terlalu banyak menggunakan bensin. Bila campuran terlalu kayabanyak maka mesin terlalu banayak menggunakan bahan bakar, tapi jikalau terlalu miskin bahan bakar maka mesin tidak akan mencapai tenaga penuh dan terjadi panas yang belebihan pada mesin [14] . Alat penguji itu memberikan hasil baik bila instalasi pengapian serta alat- alat mekanisnya semua dalam keadaan baik. Gambar 2.15 berikut merupakan contoh buruk polusi yang dihasilkan oleh kendaraan Universitas Sumatera Utara 27 Gambar 2.15 Polusi gas buang kendaraan sumber: www.otosia.com Adapun zat-zat yang merugikan dalam gas buang adalah : o CH karbon hydrogen yang tidak terbakar. Ini merupakan penghisapan bensin. Dan bensin yang tidak terbakar. o NO nitrogen monoksida. Gas ini dibentuk dalam motor, khusus pada suhu tinggi. Diudara luar masih menyatu dengan zat asam, sehingga terjadilah nitrogine dioksida NO 2 . Dibawah pengaruh sinar matahari akan timbul kabut . Bagi kehidupan manusia , NO 2 dapat menimbulkan rasa nyeri pada mata. Gas ini juga dapat merusak tumbuh-tumbuhan. Bila tidak ada angin, maka kabut tadi tetap menggantung sebagai kotoran yang menimbulkan udara tidak enak serta dapat merusak kesehatan. o CO karbon monoksida. Gas ini dalam badan manusia menyerang butir-butir darah merah, yang bertugas membawa zat asam ke seluruh badan. Di dalam ruang tertutup, persentase volume CO dan 0.1 atau lebih tinggi sudah dapat mematikan. Adapun nama popular untuk sebutan karbon monoksida ini adalah uap karbon. Untuk mengetahui ambang batas dari emisi gas buang yang diperbolehkan dapat dilihat pada Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perlu diketahui, Indonesia tidaklah kaya akan sumber bahan bakar minyak. Cadangan dan produksi bahan bakar minyak bumi fosil di Indonesia mengalami penurunan 10 setiap tahunnya sedangkan tingkat konsumsi minyak rata-rata naik 6 per tahun. Statistik menunjukkan Cadangan potensial minyak pada tahun 2013 sebesar 3,85 miliar barel sedangkan cadangan terbukti sebesar 3,69 miliar barel. Pangsa cadangan minyak bumi Indonesia hanya berkisar 0,5 dari total cadangan minyak bumi dunia [1] . Permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini yaitu produksi bahan bakar minyak bumi tidak dapat mengimbangi besarnya konsumsi bahan bakar minyak itu sendiri, sehingga Indonesia melakukan impor minyak untuk memenuhi kebutuhan energi bahan bakar minyak setiap harinya [2] . BBM merupakan energi yang paling banyak digunakan di Indonesia seperti halnya yang ditunjukkan pada Gambar 1.1 berikut. Gambar 1.1 Statistik Energi total Indonesia sumber:BPPT, Outlook Energi Indonesia. 2013 Universitas Sumatera Utara