63
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 1.
ETB terendah mesin terjadi pada pengujian bahan bakar pertamax pada putaran mesin 2000 rpm yaitu 17,29. Sedangkan ETB tertinggi mesin
terjadi pada pengujian bahan bakar LPG pada putaran 4000 rpm yaitu 48,1. Selanjutnya SFC terendah mesin terjadi pada pengujian bahan bakar
LPG pada putaran mesin 4000 rpm yaitu sebesar 159,16 grkWh. Sedangkan SFC tertinggi mesin terjadi pada pengujian bahan bakar
pertamax pada putaran 2000 rpm yaitu sebesar 452,48 grkWh. Hal ini terjadi karena campuran bahan bakar gas dan udara lebih homogen
dibandingkan dengan campuran bahan bakar pertamax dan udara yang harus digabungkan melalui proses automized didalam karburator.
2. Torsi terendah mesin terjadi pada pengujian bahan bakar LPG pada putaran
mesin 2000 rpm yaitu sebesar 3,85 Nm Sedangkan Torsi tertinggi mesin terjadi pada pengujian bahan bakar pertamax pada putaran mesin 4000 rpm
yaitu sebesar 6,4 Nm. Kemudian Daya terendah mesin terjadi pada pengujian bahan bakar LPG pada putaran mesin 2000 rpm yaitu sebesar
805,93 W. Sedangkan daya tertinggi mesin terjadi pada pengujian bahan bakar pertamax pada putaran 4000 rpm yaitu sebesar 2679,46 W.
3. Dari hasil pengukuran menggunakan alat Gas Analyzer diperoleh Kadar
CO tertinggi terdapat pada bahan bakar pertamax dengan putaran mesin 4000 rpm yaitu sebesar 5,18 . Sedangkan Kadar CO terendah terdapat
pada bahan bakar LPG dengan putaran mesin 2000 rpm yaitu sebesar 1,51. AFR tertinggi terjadi pada bahan bakar pertamax dengan putaran
mesin 2000 rpm yaitu sebesar 27,4. Sedangkan AFR terendah terjadi pada bahan bakar LPG dengan putaran mesin 4000 rpm yaitu sebesar 17,4.
Universitas Sumatera Utara
64
.
4 . Telah dirakit konverter kit dual fuel yang dipasang pada sepeda motor
Kharisma 125 cc dengan baik dan dapat digunakan di puraran idle maupun putaran stasioner. Adapun bentuk skema dari konverter kit ini dapat dilihat
pada gambar 3.13 yang tertera pada bab 3.
5.1 Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya pengujian ini dikembangkan dengan
penggunaan biogas untuk lebih ramah lingkungan dan renewable. 2.
Mengembangkan penelitian ini menggunakan variasi campuran zat additif agar tidak mempengaruhi kinerja mesin.
3. Melengkapi alat ukur pada saat pengujian untuk memperoleh hasil
pengujian yang lebih baik, dan lebih akurat.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA