36
Dalam perhitungan rise time budget, hanya parameter t
chromatic
yang harus dicari dengan Persamaan 3.2 dan 3.3. selebihnya bisa ditentukan dengan
spesifikasi perangkat.
3.2.2 Power Link Budget
Perhitungan power link budget digunakan untuk mengetahui batasan redaman total yang diijinkan antara daya keluaran pemancar dan sensitivitas
penerima. perhitungan power link budget berdasarkan standarisasi ITU-T G.984 dan peraturan yang ditetapkan oleh PT. TELKOM dimana jarak terjauh adalah
20 km dan redaman total tidak lebih dari 28 dB. Dalam
perhitungan power link budget
dapat dihitung dengan Persamaan 3.6
= + .
+ . +
. + +
3.6
Dimana : P
tx
= Daya keluaran transmitter dBm
P
rx
= Sensitivitas receiver dBm
L = Panjang serat Optik
km α
c
= Redaman konektor dBkonektor
α
s
= Redaman splice dBsplice
α
optic
= Redaman serat optik dBkm
S
p
= Redaman Splitter dB
N
s
= Jumlah splice N
c
= Jumlah konektor
Universitas Sumatera Utara
37
RI = Redaman Instalasi
dBkm
Setelah power link budget didapat maka dibandingkan antara hasil redaman dan sensitivitas receiver, dimana P
rx
≥ sensitivitas receiver. Jika perbandingan sudah memenuhi standarisasi, dilanjutkan menghitung power
margin. Dimana power link budget adalah perbedaan level daya pancar dan daya terima, sedangkan power margin merupakan besarnya daya yang masih tersisa
dari daya pancar setelah dikurangi nilai loss selama proses pentransmissian dan pengurangan terhadap sensitivitas receiver. Power margin sangat penting sebagai
salah satu parameter untuk mengetahui kelayakan sistem dan diisyaratkan memiliki nilai lebih dari nol atau tidak negatif, karena kualitas link layak bila total
redaman tidak melebihi power budget total system margin. Dalam menghitung besar power margin, terlebih dahulu dihitung power
budget total system margin. Untuk perhitungan power budget dapat dihitung dengan Persamaan 3.7.
Power budget = transmitter output power – receiver sensitivity 3.7
Parameter parameter perhitungan power budget diambil dari spesifikasi perangkat, bukan hasil perhitungan dari power link budget. Setelah didapat hasil
power budget, dilanjutkan perhitungan power margin dengan Persamaan 3.8. =
− 3.8
Dimana: M
= Power margin dB
α
total
= Total redaman yang dihitung di power link budget dB
Universitas Sumatera Utara
38
Setelah semua perhitungan sudah didapatkan hasilnya, dianalisis apakah perancangan sudah memenuhi standarisasi yang ditentukan ITU-T G.984,
ITU-T G.652 dan standarisasi yang ditetapkan PT. TELKOM [7].
Universitas Sumatera Utara
39
Universitas Sumatera Utara
40
Terlihat pada Gambar 4.1 bahwa STO Simpang Limun memakai kabel ring agar bisa menambah daerah FTTH yang baru. Sehingga untuk perumahan
CBD displice dari kabel ring, hasil splice masuk ke ODC menggunakan splitter 1:4, dari ODC masuk ke ODP yang menggunakan splitter 1:8 dimana ODP
merupakan pembagi terakhir dalam arti setelah ODP kabel langsung ke ONT Pelanggan, karena ONT terletak dipelanggan maka jarak ONT mempengaruhi
link, semakin jauh pelanggan dari STO, maka semakin jauh juga ONTnya. Untuk perhitungan rise time budget dan power link budget, penelitian ini
mengambil jarak ONT pelanggan di perumahan CBD terjauh yaitu 3 km dari STO Simpang Limun, karena jika pelanggan terjauh sudah layak memenuhi
standarisasi linknya, maka pelanggan yang lebih dekat juga sudah memenuhi standarisasi.
4.2 Perhitungan Rise Time Budget