5 dalam skala konstan constant return to scale. Efisiensi cakupan dapat tercapai ketika
bank mampu beroperasi pada diversifikasi alokasi. Efisiensi alokasi tercapai ketika bank mampu menentukan berbagai output yang memaksimalkan keuntungan.
Sedangkan efisiensi teknis yaitu menyatakan hubungan antara input dengan output dalam suatu proses produksi, yang mana dapat dikatakan efisien apabila pada
penggunaan input sejumlah tertentu dapat dihasilkan output yang maksimal atau untuk menghasilkan output sejmlah tertentu digunakan input yang paling minimal.
Alat analisis yang di gunakan dalam peneltian ini adalah merode Data Evelopment Analysis DEA. Metode DEA merupakan prosedur yang di rancang khusus
untuk mengukur efisiensi relatif suatu Unit Kegiatan Ekonomi UKE yang menggunakan beberapa input dan beberapa output, dimana penggabungan input dan output tersebut
tidak mungkin dilakukan. Efisiensi relative suatu DMU adalah efisiensi suatu DMU dibandingkan dengan DMU lain dalam sampel dengan menggunakan jenis input dan
output yang sama. software yang di gunakan untuk penelitian ini adalah DEAP version 2.1.
3. HASIL PENELITIAN
Pengukuran efisiensi dilakukan menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA, yaitu dengan pendekatan intermediasi sebagai pendekatan dalam penentuan
variabel input dan outputnya. Variabel input yang digunakan adalah total asset dan biaya operasional, sedangkan variabel outputnya adalah total pembiayaan dan laba operasional.
Menggunakan metode CRS dengan output oriented. Dalam pengukuran efisiensi ini, karena metode yang digunakan oleh penulis adalah metode DEA maka untuk
mempermudah melakukan penelitian akan digunakan perangkat lunak DEAP version 2.1 dan Microsoft Excel sehingga penulis tidak menghitung secara manual untuk
mendapatkan hasil efisiensi dari masing-masing perbankan setiap triwulannya.
6
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Technical Efficiency DEA
Tujuh Bank Umum Syariah Maret 2015 – Desember 2015
Skor Efisiensi DEA
Bank Umum Syariah Maret 2015
Juni 2015 September
2015 Desember
2015 Bank BNI Syariah
0,289 0,359
0,371 0,341
Bank Mega Syariah 0,269
1,000 1,000
1,000 Bank Muamalat
1,000 1,000
1,000 1,000
Bank Mandiri syariah 0,716
0,904 1,000
0,538 Bank BRI Syariah
0,377 0,374
0,409 0,401
Bank BCA Syariah 1,000
0,954 0,787
1,000 Bank Bukopin Syariah
1,000 1,000
1,000 1,000
Sumber : Hasil Olah Data DEA Tabel 4.1 diatas menunjukkan skor efisiensi masing-masing Bank Umum Syariah,
dimana hasil pengolahan tersebut menggunakan alat analisis DEA dengan menggunakan software DEAP 2.1. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hanya terdapat dua Bank
Umum Syariah saja yang skor efisiensi selama triwulan pertama 2015 sampai triwulan ke empat 2015 yang bernilai 1. Bank tersebut yang kinerjanya dikatakan efisien adalah Bank
Muamalat Indonesia dan Bank Bukopin Syariah. Bank BNI Syariah mengalami inefisinesi di semua triwulan pertama hingga ke empat.Bank Mega Syariah mempunyai
nilai efisiensi 1 pada triwulan kedua sampai triwulan ke empat. Bank Syariah Mandiri mempunyai nilai efiesiensi 1 satu kali pada periode triwulan ke tiga sedangkan Bank BRI
Syariah selama periode triwulan pertama sampai ke empat mengalami inefisiensi semua. Pada Bank BCA Syariah hanya memiliki nilai efisiensi sebanyak 2 kali pada Januari 2015
dan desember 2015.
4. PENUTUP