Berdasarkan hasil dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Uji R
2
Sumber : Data diolah peneliti, 2014 Dari tabel diatas, dapat dilihat hasil analisis secara regresi
menunjukkan R = 0.859 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara ukuran dewan komisaris, frekuensi rapat dan ukuran audit komite dengan
kinerja perusahaan ROE mempunyai hubungan sangat erat. Nilai adjusted R square sebesar 0.705 berarti varian dari variabel
bebas yaitu ukuran dewan komisaris, frekuensi rapat dan ukuran komite audit, mampu menjelaskan variabel terikat yaitu kinerja perusahaan sebesar 70.5,
sedangkan sisanya sebesar 29.5 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.
4.5 Pembahasan
Berdasarkan prediksi kinerja keuangan perusahaan pulp kertas yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2009-2012, didapat ROE
perusahaan pulp kertas dalam keadaan baik. Karena hasil pengembalian
yang diterima perusahaan dari ekuitas baik.
Model Summary
b
.859
a
.737 .705
2.24692 1.990
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, X3, X1, X2 a.
Dependent Variable: Y b.
Dari hasil prediksi kinerja keuangan terdapat 7 perusahaan di nyatakan baik menurut nilai rasio ROE di tahun 2009-2012. Ini berarti
perusahaan pulp kertas yang ada benar-benar dalam kondisi baik. Penelitian ini menunjukan bahwa ukuran dewan komisaris, frekuensi rapat
dan ukuran komite audit berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hasil ini membuktikan bahwa perusahaan yang sudah menerapkan corporate
governance dengan baik dan berkesinambungan akan mampu memberikan keuntungan kepada perusahaan dengan memanfaatkan laba bersih dan ekuitas
yang telah dikeluarkan perusahaan, sehingga dengan diterapkannya corporate governance ini, perusahaan dapat meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan. Setelah dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan aplikasi
spss, maka nilai t hitung koefisien ukuran dewan komisaris X
1
= -2.298 lebih kecil dari t tabel 2.06 dengan derajat kepercayaan 5. Hal ini
menunjukan secara parsial ukuran dewan komisaris X
1
memiliki hubungan yang negatif dan siginifikan dalam mempengaruhi kinerja perusahaan.
Kemudian nilai t hitung koefisien frekuensi rapat X
2
= 1.822 lebih kecil dari t tabel 2.06 dengan derajat kepercayaan 5. Hal ini menunjukan secara
parsial frekuensi rapat X
2
tidak memiliki hubungan dan siginifikan dalam mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan nilai t hitung koefisien ukuran
komite audit X
3
= 4.286 lebih besar dari t tabel 2.06 dengan derajat kepercayaan 5. Hal ini menunjukan secara parsial ukuran komite audit X
3
memiliki hubungan yang kuat dan siginifikan dalam mempengaruhi kinerja perusahaan.
Nilai F hitung sebesar 22.473 F tabel 1.84, dalam hal ini menunjukkan bahwa secara simultan X
1
ukuran dewan komisaris, X
2
frekuensi rapat, X
3
ukuran komite audit memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan kinerja perusahaan. Berdasarkan nilai t hitung dan F hitung artinya
ukuran dewan komisaris, frekuensi rapat, ukuran komite audit secara parsial dan simultan berpengaruh nyata signifikan terhadap kinerja perusahaan
pulp kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini membuktikan
bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penilaian terhadap 7 perusahaan pulp kertas periode 2009-2012 dengan
menggunakan jumlah dewan komisaris, jumlah rapat perusahaan dalam suatu periode, dan jumlah komite audit dan pengukuran kinerja keuangan, dalam hal
ini menunjukkan bahwa benar-benar dalam kondisi baik dan
bertanggungjawab atas corporate governance sebagai sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.
2. Hasil pengujian secara secara parsial uji t yang dominan adalah ukuran komite
audit terhadap kinerja perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini dilihat berpengaruh nyata signifikan terhadap kinerja perusahaan pulp
kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan membuktikan bahwa
hipotesis ukuran komite audit dalam penelitian ini terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima. Sedangkan ukuran dewan komisaris dan frekuensi rapat
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan pulp
kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
3. Hasil pengujian secara secara simultan uji menunjukkan bahwa variabel
ukuran dewan komisaris, frekuensi rapat dan ukuran komite audit mempunyai pengaruhhubungan yang signifikan dengan kinerja keuangan perusahaan pulp
kertas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang ditunjukan dengan