Pengkajian Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Mobilisasi

5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh Hidayat, 2009.

2.2. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Mobilisasi

2.2.1. Pengkajian

Pada pemenuhan kebutuhan mobilitas adalah sebagai berikut: a. Riwayat penyakit sekarang Meliputi alasan pasien yang menyebabkan terjadi keluhan gangguan dalam mobilisasi, seperti adanya nyeri, kelelahan, tingkat mobilisasi, daerah yang terganggu, dan lama terjadinya gangguan. b. Riwayat penyakit yang pernah diderita Pengkajian riwayat penyakit yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan mobilitas, misalnya adanya riwayat penyakit neurologis kecelakaan cerebrovasculer, trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial dll, riwayat penyakit kardiovasculer, riwayat penyakit musculoskeletal artritis, asam urat, riwayat penyakit sistem pernafasan. c. Kemampuan fungsi motoric Mengkaji fungsi motorik untuk melihat adanya kelemahan dan kekuatan. d. Kemampuan mobilitas Pengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemampuan gerak ke posisi miring, duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan Nurul Wahit, 2007. Universitas Sumatera Utara e. Kategori kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut: Tingkat mobilitas aktivitas Kategori Tingkat O Mampu merawat diri sendiri secara penuh Tingkat 1 Memerlukan penggunaan alat Tingkat 2 Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain Tingkat 3 Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain, dan peralatan. Tingkat 4 Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan f. Kemampuan rentang gerak Pengkajian rentang gerak ROM dilakukan pada daerah seperti bahu, siku, lengan, panggul, dan kaki Gerak Sendi Derajat Rentang Normal Bahu Abduksi: gerakan lengan ke lateral dari posisi samping ke atas kepala, telapak tangan menghadap ke posisi yang paling jauh. 180 Siku Fleksi: angkat lengan bawah ke arah depan dan ke arah atas menuju bahu. 150 Pergelangan Tangan Fleksi: tekuk jari-jari tangan ke arah bagian dalam lengan bawah. 80-90 Ekstensi: luruskan pergelangan tangan dari posisi fleksi. 80-90 Hiperekstensi: tekuk jari-jari tangan ke arah belakang sejauh mungkin. 70-90 Universitas Sumatera Utara Abduksi: tekuk pergelangan tangan ke sisi ibu jari ketika telapak tangan menghadap ke atas. 0-20 Adduksi: tekuk pergelangan tangan kea rah kelingking, telapak tangan menghadap ke atas. 30-50 Tangan dan jari 90 Fleksi: buat kepalan tangan 90 Ekstensi: luruskan jari 30 Hiperekstensi: tekuk jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin 20 Abduksi: rapatkan jari-jari tangan dari posisi abduksi 20 g. Perubahan intoleransi aktivitas Pada pengkajian ini berhubungan dengan sistem pernafasan, antara lain: suara nafas, analis gas darah, gerakan dinding thorak, adanya mucus,batuk produktif diikuti dengan panas, dan nyeri saat respirasi. Pengkajian terhadap sistem kardiovasculer, seperti nadi, tekanan darah, sirkulasi perifer, adanya thrombus, perubahan tanda vital. h. Kekuatan otot dan gangguan koordinasi kekuatan otot dilakukan secara bilateral atau tidak: Skala Persentase Kekuatan Normal Karakteristik Paralisis sempurna 1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau di lihat 2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan 3 50 Gerakan otot penuh melawan gravitasi Universitas Sumatera Utara 4 75 Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan minimal 5 100 Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan tahanan penuh i. Perubahan psikologis Pengkajian mobilitas berkaitan dengan psikologis antara lain perubahan prilaku, emosi, perubahan dalam mekanisme koping.

2.2.2. Diagnosa Keperawatan