Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi

2.1.7. Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi

1. Gaya Hidup Gaya hidup sesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat misalnya; seorang ABRI akan berjalan dengan gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemambuk. 2. Proses penyakit dan injury Adanya penyakit tertentu yang di derita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya misalnya; seorang yang patah tulang akan kesulitan untuk mobilisasi secara bebas. Demikian pula orang yang baru menjalani operasi. Karena adanya nyeri mereka cenderung untuk bergerak lebih lamban. Ada kalanya klien harus istirahat di tempat tidurkarena mederita penyakit tertentu misallya; CVA yang berakibat kelumpuhan, typoid dan penyakit kardiovaskuler. 3. Kebudayaan Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya; seorang anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari akan berbeda mobilitasnya dengan anak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya. Wanita kraton akan berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan seorang wanita madura dan sebagainya. 4. Tingkat energy Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang lagi sakit akan berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat apalagi dengan seorang pelari. 5. Usia dan status perkembangan Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasny dibandingkan dengan seorang remaja. Anak yang selalu sakit Universitas Sumatera Utara dalam masa pertumbuhannya akan berbeda pula tingkat kelincahannya dibandingkan dengan anak yang sering sakit. 6. Tiap persendian dan pergerakan sendi Dalam sistim muskuloskeletal dikenal 2 maca persendian yaitu sendi yang dapat digeragan diartroses dan sendi yang tidak dapat digerakan siartrosis. Nurul Wahit, 2007. 2.1.8. Masalah fisik yang dapat terjadi akibat immobilitas dapat dikaji diamati pada berbagai sistem antara lain : 1. Masalah muskuluskeletal Menurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang dankerusakan kulit. 2. Masalah urinary Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine. 3. Masalah gastrointestinal reksia penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi. 4. Masalah respirasi Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asam basa CO2 O2. 5. Masalah kardiovaskuler Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus. Hidayat, 2009 Upaya mencegahkan terjadinya masalah akibat kurangnya mobilisasi antara lain : 1. Perbaikan status gisi 2. Memperbaiki kemampuan mobilisasi 3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif 4. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady alignmen Struktur tubuh. Universitas Sumatera Utara 5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh Hidayat, 2009.

2.2. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Mobilisasi