f. Menjamin keamanan selama proses penilaian
Melakukan evaluasi sistem penilaian
2.12 Skala Likert
Dalam suatu penilaian, jawaban merupakan kunci dari keberhasilan suatu penilaian. Pemberian bobot pada setiap jawaban dari suatu pertanyaan harus
dilakukan secara tepat. Jawaban tersebut akan memberikan nilai akhir dari sebuah penilaian. Suatu skala tertentu digunakan untuk menetapkan standar penilaian.
Penetuan skala yang digunakan untuk memberikan skor terhadap jawaban, yaitu dengan menggunakan metode rating yang dijumlahkan method of
summated rating atau yang populer dengan nama penentuan skala model likert. Skala likert merupakan metode penentuan skala pernyataan sikap yang
menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai sikapnya Saifuddin, 2003:139.
Kategori faktor penilaian individu dan nilainya dinyatakan dengan kata- kata dan angka sebagi berikut:
a. Sangat Baik Outstanding = 5
b. Baik Excellent = 4
c. Cukup Acceptable = 3
d. Kurang Marginal = 2
e. Sangat Kurang Deficient = 1
Metode ini menggunakan nilai angka yang tinggi jika jawaban yang diharapkan merupakan nilai yang positif, sedangkan angka terendah menunjukkan
nilai dari dari jawaban yang tidak diharapkan.
STIKOM SURABAYA
26
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode Penelitian
Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:
a. Wawancara Cara ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahn yang
berkaitan dengan penilaian kinerja karyawan. b. Pengamatan
Cara ini dilakukan untuk melihat kondisi dari sistem penilaian kinerja pada Swalayan Bandi Raya.
3.2 Identifikasi Masalah
Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis, penulis menemukan beberapa permasalahan dalam proses penilaian kinerja karyawan. Permasalahan-
permasalahan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tidak adanya media penyimpanan basis data yang secara otomatis dapat
menyimpan dan menjamin keamanan data sehingga dokumen penting yang berisikan data karyawan dan data penilaian kinerja karyawan sering hilang
dan data yang diperlukan tidak ditemukan. 2. Data kehadiran yang tidak terkomputerisasi menyebabkan sering terjadi
kekeliruan dalam pencatatan dan tingkat keakuratan data kehadiran karyawan
menjadi berkurang.
STIKOM SURABAYA